Anda di halaman 1dari 2

Biografi K.

H Agus salim
K.H Agus Salim adalah pahlawan nasional Indonesia. Beliau merupakan salah satu
pahlawan Indonesia yang lahir di Minangkabau Sumatera Barat, yang mana di propinsi inilah
banyak melahirkan tokoh-tokoh cendikiawan Indonesia yang menjadi pemipin bangsa. Beliau
lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di kota Gadang, IV Bukittinggi. K.H Agus Salim memanglah
lahir dari keluarga dikalangan pegawai pemerintahan, ayahnya Sutan Mohammad Salim adalah
seorang jaksa kepala di Riau, sedangkan ibunya Siti Zaenah juga merupakan keluarga yang
terpandang. Mashudul Haq adalah nama asli dari K.H Agus Salim.
The Grand Old Man, begitu julukan bagi diplomat Indonesia Agus Salim. Mantan
menteri luar negeri di era kemerdekaan ini dikenal sebagai sosok jenius, dia menguasai hingga 9
bahasa. Tapi di balik itu, kisah hidupnya penuh dengan kesederhanaan. Agus Salim, walau
merupakan sosok pejabat, hidup dalam kejujuran. Dia dan keluarganya kerap pindah-pindah
rumah karena habis sewanya. Bahkan pernah, mereka tinggal di rumah yang WC-nya rusak,
istrinya pun sampai muntah-muntah tak tahan. Kondisi demikian tetap membuat Agus Salim
bertahan, dia bahkan tidak meminta tambahan fasilitas dan gaji kepada negara. Keluarga Agus
Salim juga hidup sederhana. Anak-anaknya memakai pakaian yang seadanya. Agus Salim tetap
hidup dalam kesederhanaan hingga akhir hidupnya. Sebuah kalimat dari diplomat Belanda Prof.
Schermerhon mungkin menggambarkan sosok Agus Salim.

Meski demikian, keluarga H. Agus Salim tak mengeluh. Mereka selalu mengedepankan
syukur. Bagi mereka, rumah yang bocor justru dirasakan sebagai suka cita yang dapat
menciptakan keasyikan bersama. Bila hujan tiba dan atap bocor, Zainatun Nahar, istri Agus
Salim, bergegas menaruh ember-ember di tempat-tempat yang bocor. Ia lalu mengajak anak-
anak mereka yang masih kecil membuat perahu dari kertas, dan asyiklah mereka bermain perahu
bersama. Pada akhirnya, Agus Salim memiliki rumah yang lantas bisa diwariskan kepada anak-
anaknya. Rumah itu terletak di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Namun, rumah tersebut juga
bukanlah istana megah. “Rumahnya, seperti rumah perkampungan, sama sekali tidak
mencerminkan seorang tokoh terkenal seperti kita bayangkan.
“Leiden is Lijden, memimpin adalah menderita. Penderitaan tidak hanya berupa penjara,
tetapi juga kepahitan hidup. Penderitaannya ditunjukkan dalam hidup sederhana yang kadang-
kadang mendekati serbakekurangan dan kemiskinan,” Suatu ketika, di sebuah tempat di dataran
Eropa, berkumpullah para diplomat dari berbagai negara. Di antara mereka terselip seorang pria
berjanggut putih. Keberadaannya sangat mudah dibedakan dari yang lain. Selain lebih pendek,
dandanannya pun sungguh kontras. Bila para diplomat lain berpenampilan necis, ia justru
mengenakan jas berhiaskan beberapa jahitan di sana-sini. Salah satu kepandaian yang dimiliki
Agus Salim adalah dalam berdiplomasi. Salah satu buktinya adalah dengan kunjungannya ke
Mesir, Salim pulang kembali dengan kabar gembira bahwa Mesir memberikan pengakuan de
jure untuk Indonesia.

K.H Agus Salim adalah salah satu pahlawan dari sekian banyak pahlawan yang patut
diteladani dan dicontoh. Sifat dan sikap beliau yang pintar, cerdas, patuh terhadap agama,
memiliki pemikiran dan pengetahuan yang luas, serta disiplin dan bertanggung jawab merupakan
sikap dan
sifat yang harus dicontoh dan diteladani.

Anda mungkin juga menyukai