Anda di halaman 1dari 12

SIMULACRA PERSPEKTIF

JEAN BAUDRILLARD

6:
OLEH KELOMPOK

M. Ryanda Husein
Efliana Br. Silaen
Putri Intan Melati Silaban
Harold Yosua
Anggie Nasution
Sutan Badia Marbun

APA ITU SIMULACRA?


Simulacra adalah kenyataan atau realitas buatan. Kenyataan
buatan itu melalui sejumlah tahap, yakni simulasi, simulacra dan
hiperrealitas. Tahap simulacra dapat bervariasi bergantung
kepada konteks sosial. Dengan simulacra ini apa yang terjadi di
dalam masyarakat yang sebenarnya dan sesungguhnya wujud
sebagaimana aslinya dapat berubah menjadi kenyataan lain
melalui sejumlah proses yang dilakukan manusia.
Hubungan antara fakta dan informasi
potensial disamarkan. Misalnya, rokok
atau merokok sangat membahayakan
kesehatan. Akan tetapi, pada iklan
a. Fakta rokok ditelevisi ditampilkan bahwa
para perokok atau yang terkait dengan

dan rokok itu sehat, kuat, segar dan bugar.


Seorang laki-laki kekar dan tegap

Informasi ditampilkan berkenderaan mobil


canggih dan terjatuh dari pesawat
tetap selamat.
Hubungan antara informasi dapat berubah.
Dengan kata lain dapat dibuat kesenjangan
antara informasi dan entertainment.
Misalnya, di media sosial seperti You Tube

b. Informasi
atau Face Book berita yang menunjukkan
banjir, perang, pembunuhan atau penipuan
digunakan menjadi wadah menampilkan
dan iklan. Demikian juga dalam tayangan You
Tube ditampilkan dua sisi pemerintah di satu

Entertainment sisi sebagai pemenang pemilu dan di sisi lain


para oposisi yang memberikan kritik
terhadap dikebijakan pemerintah.
ELABORASI
Simulacra mencakupi tiga penahapan secara sistematis,
yakni (1) simulasi, (2) simulacra dan (3) hiperrealitas.
Dalam ketiga tahapan itu prinsip dan kaidah semiotika
berlangsung.
(1) Simulasi adalah suatu keadaan dengan objek
berupa benda, aktivitas penanda dapat bersifat
ikonik, indeksikal, atau simbolik. Dapat pula
bersifat lazim atau tidak lazim.

(2) Simulacra adalah pembentukan realitas

3 TAHAPAN baru dari suatu kenyataan yang secara


realistis ada.

(3) Hiperealitas adalah tampilan


beberapa atau berbagai realitas baru
terhadap sesuatu objek semiotika
CYBERSPACE

Cyberspace merupakan arena simulacra dan para


buzzer, influencer dan pendukung adalah penggerak
simulacra secara operasional. Secara teoretis prinsip
redoundancysemiotika berlangsung dalam simulacra.
Contoh Tahapan Simulacra

(1) Pada tahap awal ada benda yang dalam semiotika


dikenal sebagai 'arti', yakni (beras). Pada tahap
pertama 'arti' (beras) direalisasikan oleh bunyi [bəras]
dalam bahasa Indonesia lisan dan atau huruf
<<beras>>> dalam bahasa tulisan.
Contoh Tahapan Simulacra

(2) Pada tahap kedua secara spesifik kata dengan huruf


<<beras>> dipadukan dengan <<miskin>> menjadi
<<beras miskin>> yang merupakan realisasi dari arti
'beras untuk orang miskin'.
Contoh Tahapan Simulacra
(3) Pada tahap ini beras sebagai benda biasa telah
diubah dengan menautkannya dengan kata miskin.
Pada tahap ketiga <<beras untuk orang miskin>>
disingkat menjadi <<raskin>> dan masih menjadi
ekspresi dai arti 'beras untuk orang miskin'.
KESIMPULAN
Simulacra adalah kenyataan buatan. Pada awalnya ada
satu asal. Dari asal itu dibangun atau dibentuk makna baru
sebagai buatan. Makna baru itu menjadi kenyataan baru
yang disebut simulacra. Padatahap awal ada suatas 'arti'
atau makna yang direalisasikan oleh suatu ekspresi. Unsur
'art Ha menjadi satu dengan ekspresinya dan menjadi 'arti'
pada tahap kedua yang diekspreskan dengan ekspresi
baru. Makna buatan baru itu disebut sebaga produk
simulacra. Simulacra mencakupi tiga tahap secara
sistemati simulasi, siulacra dan hiperrealitas.

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai