DOSEN PENGAMPU :
Mei Sonni, MA
DISUSUN OLEH:
Segala Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih dan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah CJR ini dengan baik.
Saya juga berterimakasih kepada Ibu Mei Sonni selaku dosen yang mengampu
saya dalam mata kuliah Pengabah Paduan Suara/Orkestra. Makalah CJR ini dibuat
dalam guna memenuhi tugas mata kuliah Pengabah Paduan Suara/Orkestra.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
B.Hasil Review
B.Hasil Review
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
REVIEW JURNAL UTAMA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan agar supaya kita dapat mengetahui ciri khas tentang penerapan sugesti
kondukting Paduan Suara oleh Perry Rumengan dan dampak yang diakibatkan dalam
memimpin Paduan Suara. Sugesti yang diterapkan oleh Perry Rumengan ini adalah suatu niat
agar setiap kondakter mampu mempengaruhi penyanyi sesuai dengan apa yang kondakter
inginkan melalui gestur dan postur itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis mengambil metode
penelitian kualitatif wawancara mendalam kepada Perry Rumengan dikarenakan sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ini berupa kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis
yaitu: foto dan data-data di lapangan serta data wawancara kepada seniman-seniman
Indonesia. Berdasarkan hal-hal di atas maka dengan ini penulis atau peneliti mengambil
kesimpulan bahwa setiap gerakan yang dilakukan oleh Perry Rumengan ini selain memiliki
makna, tapi juga dampak bahkan efek, untuk menjadi seorang kondakter profesional. sebab itu
tidak seperti membalikan telapak tangan saja. Tapi, semuanya butuh latihan yang sangat tekun
ditambahkan juga dengan ilmu tentang kondakting yang sangat mapan.
B.Hasil Review
Tujuan Penelitian Untuk melakukan penelitian tentang penerapan sugesti dalam teknik
conducting Paduan Suara menurut Perry Rumengan. Tujuan dari
tulisan ini adalah untuk mengetahui teknik sugesti kondukter Paduan
Suara menurut Perry Rumengan.
Subjek Penelitian Guru, Konduktor, Anak (peserta pembelajaran), dan Orang tua.
Assessment Data Wawancara; Perry Rumengan. Etnomusikolog, kondakter, guru
besar bidang analisa Musik Universitas Negeri Manado, umur 54
tahun. Serta wawancara secara daring video call whatsaap dengan
narasumber-narasumber yaitu seniman-seniman terkenal di Indonesia
yang sudah banyak meraih prestasi dan penghargaan di bidang seni
Paduan Suara Nasional maupun Internasional.
Pengabah atau yang lebih dikenal dengan istilah conductor atau dirigen (bhs. Belanda)
merupakan figure utama dalam kepemimpinan suatu kelompok musik, entah itu vocal ataupun
orkes- dalam hal ini yang menjadi focus pembicaraan kita adalah direksi paduan suara. Tugas
seseorang pengabah dapat dianalogikan dengan tugas dan tanggung jawab seorang panglima
di medan perang. Hanya bedanya bila tugas utama seorang panglima perang adalah mengatur
strategi yang jitu untuk memenangkan suatu pertempuran sebaliknya seorang pengabah
bertugas untuk mewujudkan suatu keindahan musikal melalui kelompok paduan suara yang
dipimpinnya. Karena itu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa keberhasilan suatu kelompok paduan
suara dalam
mewujudkan keindahan musical tersebut sepenuhnya tidak terlepas dari kemampuan mendasar
yang harus dimiliki oleh seorang pengabah, misalnya pengetahuan tentang teknik mengabah,
teknik vocal, teori musik, ilmu bentuk analisa, sejarah musik, dan keluasan wawasan tentang
repertorir lagu paduan suara
Kata kunci : Teknik Mengabah, Teknik Vocal, Teori Musik, Ilmu Bentuk Analisa, Sejarah
Musik, Keluasan Wawasan Tentang Repertorir Lagu Paduan Suara
Judul Kilas Balik Pembelajaran Direksi Paduan Suara Untuk Sumber Belajar
Jurnal Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa & Seni,
Universitas Negeri Medan
Volume dan -
Nomor
ISSN -
Tahun -
Penulis Lamhot Basani Sihombing
Reviewer Anggie Nasution
Tanggal Review 27 April 2022
B.Hasil Review
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kilas balik pembelajaran direksi paduan suara
untuk sumber belajar.
Subjek Penelitian Individu, Konduktor
Assessment Data Melalui pengolahan data dengan metode kualitatif peneliti merangkai
data dengan sajian dekriptif, dimana rangkaian data ditulis secara
naratif dan naturalis. Peneliti juga menggunakan pendekatan ilmu
dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan data. Pendekatan
ilmu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan etik emik
dimana Konstruksi emik itu sendiri merupakan perhitungan, deskripsi
dan analisis-analisis yang mengekspresikan istilah-istilah skema
konseptual dan kategori-kategori yang dipandang sangat berarti dan
sesuai dengan anggota asal pemilik kebudayaan yang memiliki
kepercayaan dan tingkah laku yang sedang dipelajari. Maka dalam
skema emik peneliti berupaya mengetahui, mendeskripsikan serta
menganalisis data dengan tanpa mengurangi ataupun menambahkan
pernyataan data terkait yang akan menjadi sumber dan data hasil
penelitian.Maka atas dasar kesesuaian terhadap penelitian yang akan
dilakukan peneliti menelaah kecocokan pendekatan yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan etik dan emik.
Metode Penelitian Metode penelitian pada ada penelitian ini menggunakan metode
kualitatif sebagai upaya pengolahan datanya. Data yang disajikan
memiliki prosedur penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang
tertata secara sistematis dengan baik dan benar.
Langkah Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan
melalui 3 tahapan yaitu tahapan awal/ perencanaan/persiapan, tahapan
pelaksanaan/ proses penelitian sampai kepada tahapan akhir.
Hasil Penelitian
Kelebihan Jurnal Sangat jelas terlihat dari penulisan jurnal ini bahwasanya memang
benar jurnal ini ditulis secara kualitatif dan tidak akan ada data yang
menyimpang jika tidak disaksikan langsung oleh penulis. Salah satu
alasan saya membandingkan jurnal ini dengan jurnal utama adalah
melihat bagaimana kedua observasi dilakukan penulis di sebuah
kursus musik. Dan salah satu kelebihan jurnal ini adalah penelitian
bertahap yang tidak terkesan terburu-buru dalam merangkum sebuah
kesimpulan di akhir jurnal.
Kekurangan Jurnal Tidak jauh dari jurnal utama, jurnal pembanding ini juga hanya
memiliki sedikit kesalahan pada penulisan diksi dan konotasi yang
agak rancu serta berulang-ulang di tiap halamannya.
Kesimpulan Mengabah atau mendireksi pada dasarnya merupakan suatu bentuk
aktivitas seni yang mengasyikkan dan menggairahkan. Dalam
mengabah, seluruh aspek kemanusiaan kita seperti: raga, cipta, rasa
dan karsa dilibatkan secara aktif. Seperti telah disinggung di atas
bahwa seorang pengabah yang baik dituntut untuk memiliki
komitmen.Oleh karena tugas mengabah menyerap bukan hanya waktu
dan konsentrasi kita saja melainkan juga tenaga dan pikiran, maka
stamina yang terjaga dengan baik merupakan suatu prakondisi yang
tak dapat ditawar-tawar lagi oleh seorang pengabah. Seorang
pengabah yang baik dituntut :
Burton, Anthony (ed.). A Performer's Guide to Music of the Baroque Period. London:
The Associated Board of the Royal Schools of Music (Publishing) Limited, 2002.
Decker, Harold A. and Julius Herford (eds). Choral Conducting Symposium (2nd
edition). Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, 1988.
Glenn, Carole (ed). In Quest of Answers: Interviews with American Choral Conductors.
Chapel Hill: North Carolina: Hinshaw Music, Inc., 1991.
Haasemann, Frauke and James M. Jordan. Group Vocal Technique. Chapel Hill, North
Carolina: Hinshaw Music, Inc.
Heffernan, Charles W. Choral Music Technique and Artistry. Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.