Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“PENGABAH PADUAN SUARA/ORKESTRA”

DOSEN PENGAMPU :

Mei Sonni, MA

DISUSUN OLEH:

ANGGIE NASUTION (2203342013)

PRODI PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih dan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah CJR ini dengan baik.
Saya juga berterimakasih kepada Ibu Mei Sonni selaku dosen yang mengampu
saya dalam mata kuliah Pengabah Paduan Suara/Orkestra. Makalah CJR ini dibuat
dalam guna memenuhi tugas mata kuliah Pengabah Paduan Suara/Orkestra.

Saya menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan, baik di penulisan huruf dan penggunaan kata eja. Oleh sebab
itu saya meminta maaf dan saya siap menerima kritik dan saran guna memperbaiki
makalah ini dengan arah ke yang lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini


bermanfaat bagi kita guna menambah pengetahuan kita.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. REVIEW JURNAL UTAMA

A.Identitas Jurnal Utama

B.Hasil Review

BAB II. REVIEW JURNAL PEMBANDING I

A.Identitas Jurnal Pembanding

B.Hasil Review

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
REVIEW JURNAL UTAMA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan agar supaya kita dapat mengetahui ciri khas tentang penerapan sugesti
kondukting Paduan Suara oleh Perry Rumengan dan dampak yang diakibatkan dalam
memimpin Paduan Suara. Sugesti yang diterapkan oleh Perry Rumengan ini adalah suatu niat
agar setiap kondakter mampu mempengaruhi penyanyi sesuai dengan apa yang kondakter
inginkan melalui gestur dan postur itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis mengambil metode
penelitian kualitatif wawancara mendalam kepada Perry Rumengan dikarenakan sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ini berupa kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis
yaitu: foto dan data-data di lapangan serta data wawancara kepada seniman-seniman
Indonesia. Berdasarkan hal-hal di atas maka dengan ini penulis atau peneliti mengambil
kesimpulan bahwa setiap gerakan yang dilakukan oleh Perry Rumengan ini selain memiliki
makna, tapi juga dampak bahkan efek, untuk menjadi seorang kondakter profesional. sebab itu
tidak seperti membalikan telapak tangan saja. Tapi, semuanya butuh latihan yang sangat tekun
ditambahkan juga dengan ilmu tentang kondakting yang sangat mapan.

Kata kunci : Paduan suara , Gaya dan Teknik, Conducting

A.Identitas Jurnal Utama

Judul Penerapan Sugesti Dalam Teknik Conducting Paduan Suara


Jurnal Studi Pendidikan Sendratasik
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Manado
Volume dan -
Nomor
ISSN -
Tahun 2012
Penulis Riski Kalalo, Perry Rumengan, Meyny Kaunang
Reviewer Anggie Nasution
Tanggal Review 27 April 2022

B.Hasil Review

Tujuan Penelitian Untuk melakukan penelitian tentang penerapan sugesti dalam teknik
conducting Paduan Suara menurut Perry Rumengan. Tujuan dari
tulisan ini adalah untuk mengetahui teknik sugesti kondukter Paduan
Suara menurut Perry Rumengan.
Subjek Penelitian Guru, Konduktor, Anak (peserta pembelajaran), dan Orang tua.
Assessment Data Wawancara; Perry Rumengan. Etnomusikolog, kondakter, guru
besar bidang analisa Musik Universitas Negeri Manado, umur 54
tahun. Serta wawancara secara daring video call whatsaap dengan
narasumber-narasumber yaitu seniman-seniman terkenal di Indonesia
yang sudah banyak meraih prestasi dan penghargaan di bidang seni
Paduan Suara Nasional maupun Internasional.

Dokumentasi; foto dan video atau diskografi kegiatan-kegiatan


kondakting Paduan Suara, workshop di Manado dan teknik
kondakting Paduan Suara yang dikemukan atau dipraktikkan oleh
Perry Rumengan.

Analisis data; penulis menganalisis foto teknik atau cara penerapan


sugesti kondakter menurut Perry Rumengan. berdasarkan fokus
masalah penelitian untuk dijadikan materi dalam wawancara agar
penelitian ini menjadi terarah dan tidak menyimpang.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena, yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada. Data penelitian diperoleh
melalui wawancara yang mendalam dengan pihak yang bersangkutan.
Setelah mendapatkan data, peneliti mengelola dan menganalisis data
tersebut.
Langkah Penelitian Semua data yang telah diperiksa dan dianalisa ini dari berbagai
sumber baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari
wawancara, studi pustaka atau kepustakaan, rekaman, video,
sesudahnya diteliti, dipahami, diklarifikasi, dievaluasi,
diinterpretasikan, dan dideskripsikan. Hasil dari deskripsi tersebut
akan disimpulkan secara induktif atau induksi, serta akan
dilaporkan dan dipertanggung jawabkan secara ilmiah dalam bentuk
skripsi atau karya ilmiah mahasiswa.
Hasil Penelitian Berdasarkan teori Perry Rumengan, sugesti kondakting untuk Paduan
Suara ini dapat dilakukan dalam bentuk: gerak organ tubuh yang
kelihatan, ekspresi emosi yang diwujudkan dalam bentuk interaksi
dari aksi-aksi organ-organ tubuh, verbal, non verbal, maupun
perilaku. Sugesti kondakting dalam Paduan Suara meliputi: sugesti
ekspresi maupun sugesti teknik. Keberhasilan sugesti dalam
kondakting Paduan Suara dapat terwujud apabila yang memberi
sugesti dan yang di sugesti memiliki:

1. Komunikasi yang intim.


2. Apa yang ingin disugesti sudah ada dalam pikiran dan perasaan
pemberi sugesti secara jelas.
3. Keyakinan yang kuat bahwa apa yang dibuat pasti berhasil.
4. Yang mendapat sugesti siap menerima secara sadar segala yang
disugesti oleh pemberi sugesti sehingga yang menerima sugesti dapat
mengekspresikannya dengan total sesuai dengan keberadaannya.
5. Kepercayaan yang menerima sugesti terhadap pemberi sugesti,
bahwa pemberi sugesti akan memberikan sesuatu yang benar untuk
pencapaian keberhasilan.
Kelebihan Jurnal Dalam jurnal ini terdapat sejumlah teori, teknik, dan penuturan kata-
kata yang sebenarnya kompleks namun dibawakan secara sederhana;
atau dalam kata lain mudah dipahami.
Kekurangan Jurnal Jujur saya hampir tidak menemui kekurangan dalam jurnal ini.
Namun jika harus tetap dilampirkan, saya hanya akan melirik rentetan
kata-kata yang terkesan sering kali berulang dari satu halaman ke
halaman lain sehingga ini dapat menimbulkan kejenuhan bagi
pembaca yang belum biasa.
Kesimpulan Apabila kita ingin menjadi seorang kondakter yang hebat dan
profesional maka kita haruslah melakukan latihan yang sangat
tekun dan harus seimbang juga dengan ilmu kondakting. Pada
prinsipnya setiap gerakan-gerakan yang akan kita lakukan, itu harus
ada dasar atau bisa dibilang didasari pada konsep interpretasi yang
sangat jelas, dan lakukan segala sesuatu dengan jujur dan tak lepas
dari kepribadian dan ilmu yang kita dapat. Seperti yang dikatakan
oleh Perry Rumengan. Bahwa, kejujuran ini adalah salah satu kunci
pokok kesuksesan dan keberhasilan seorang dirigen di atas panggung,
bahkan yang dimaksud dengan kejujuran ini adalah keseimbangan dan
keselarasan antara apa yang dilakukan oleh kita sendiri pribadi itu
pasti berasal dari kemauan dari hati, jiwa dan roh sejati kita, bukan
pada dorongan-dorogan orang lain atau tidak berdasarkan kata hati
kita sendiri.

Saran Dalam penelitian ini banyak ditemukan juga masalah-masalah baru di


lapangan bahkan terlebih khusus kosa-kata atau istilah musik lainnya,
pemahaman terhadap kalimat-kalimat, hingga pada penggunaan
bahasa. Oleh karena itu, sangat-sangat disarankan untuk seluruh
pembaca agar dapat memahami kosa-kata yang belum dimengerti
sebelum membaca. Sedangkan untuk penulis agar supaya
melanjutkan penelitian ini lebih lagi ke akar-akarnya, agar setiap
pembaca semakin terbekali bahkan belajar dari tulisan ini.
BAB II

REVIEW JURNAL PEMBANDING


ABSTRAK

Pengabah atau yang lebih dikenal dengan istilah conductor atau dirigen (bhs. Belanda)
merupakan figure utama dalam kepemimpinan suatu kelompok musik, entah itu vocal ataupun
orkes- dalam hal ini yang menjadi focus pembicaraan kita adalah direksi paduan suara. Tugas
seseorang pengabah dapat dianalogikan dengan tugas dan tanggung jawab seorang panglima
di medan perang. Hanya bedanya bila tugas utama seorang panglima perang adalah mengatur
strategi yang jitu untuk memenangkan suatu pertempuran sebaliknya seorang pengabah
bertugas untuk mewujudkan suatu keindahan musikal melalui kelompok paduan suara yang
dipimpinnya. Karena itu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa keberhasilan suatu kelompok paduan
suara dalam
mewujudkan keindahan musical tersebut sepenuhnya tidak terlepas dari kemampuan mendasar
yang harus dimiliki oleh seorang pengabah, misalnya pengetahuan tentang teknik mengabah,
teknik vocal, teori musik, ilmu bentuk analisa, sejarah musik, dan keluasan wawasan tentang
repertorir lagu paduan suara

Kata kunci : Teknik Mengabah, Teknik Vocal, Teori Musik, Ilmu Bentuk Analisa, Sejarah
Musik, Keluasan Wawasan Tentang Repertorir Lagu Paduan Suara

A.Identitas Jurnal Pembanding

Judul Kilas Balik Pembelajaran Direksi Paduan Suara Untuk Sumber Belajar
Jurnal Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa & Seni,
Universitas Negeri Medan
Volume dan -
Nomor
ISSN -
Tahun -
Penulis Lamhot Basani Sihombing
Reviewer Anggie Nasution
Tanggal Review 27 April 2022

B.Hasil Review

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kilas balik pembelajaran direksi paduan suara
untuk sumber belajar.
Subjek Penelitian Individu, Konduktor
Assessment Data Melalui pengolahan data dengan metode kualitatif peneliti merangkai
data dengan sajian dekriptif, dimana rangkaian data ditulis secara
naratif dan naturalis. Peneliti juga menggunakan pendekatan ilmu
dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan data. Pendekatan
ilmu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan etik emik
dimana Konstruksi emik itu sendiri merupakan perhitungan, deskripsi
dan analisis-analisis yang mengekspresikan istilah-istilah skema
konseptual dan kategori-kategori yang dipandang sangat berarti dan
sesuai dengan anggota asal pemilik kebudayaan yang memiliki
kepercayaan dan tingkah laku yang sedang dipelajari. Maka dalam
skema emik peneliti berupaya mengetahui, mendeskripsikan serta
menganalisis data dengan tanpa mengurangi ataupun menambahkan
pernyataan data terkait yang akan menjadi sumber dan data hasil
penelitian.Maka atas dasar kesesuaian terhadap penelitian yang akan
dilakukan peneliti menelaah kecocokan pendekatan yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan etik dan emik.

Metode Penelitian Metode penelitian pada ada penelitian ini menggunakan metode
kualitatif sebagai upaya pengolahan datanya. Data yang disajikan
memiliki prosedur penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang
tertata secara sistematis dengan baik dan benar.
Langkah Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan
melalui 3 tahapan yaitu tahapan awal/ perencanaan/persiapan, tahapan
pelaksanaan/ proses penelitian sampai kepada tahapan akhir.

Hasil Penelitian

Kelebihan Jurnal Sangat jelas terlihat dari penulisan jurnal ini bahwasanya memang
benar jurnal ini ditulis secara kualitatif dan tidak akan ada data yang
menyimpang jika tidak disaksikan langsung oleh penulis. Salah satu
alasan saya membandingkan jurnal ini dengan jurnal utama adalah
melihat bagaimana kedua observasi dilakukan penulis di sebuah
kursus musik. Dan salah satu kelebihan jurnal ini adalah penelitian
bertahap yang tidak terkesan terburu-buru dalam merangkum sebuah
kesimpulan di akhir jurnal.
Kekurangan Jurnal Tidak jauh dari jurnal utama, jurnal pembanding ini juga hanya
memiliki sedikit kesalahan pada penulisan diksi dan konotasi yang
agak rancu serta berulang-ulang di tiap halamannya.
Kesimpulan Mengabah atau mendireksi pada dasarnya merupakan suatu bentuk
aktivitas seni yang mengasyikkan dan menggairahkan. Dalam
mengabah, seluruh aspek kemanusiaan kita seperti: raga, cipta, rasa
dan karsa dilibatkan secara aktif. Seperti telah disinggung di atas
bahwa seorang pengabah yang baik dituntut untuk memiliki
komitmen.Oleh karena tugas mengabah menyerap bukan hanya waktu
dan konsentrasi kita saja melainkan juga tenaga dan pikiran, maka
stamina yang terjaga dengan baik merupakan suatu prakondisi yang
tak dapat ditawar-tawar lagi oleh seorang pengabah. Seorang
pengabah yang baik dituntut :

1. Senantiasa memperlihatkan cara duduk/berdiri dan sikap tubuh


yang benar kepada anggota-anggotanya selama latihan berlangsung.
2. Mengenai dengan baik kemampuan masing-masing anggota paduan
suaranya.
3. Mengabah dengan jelas dan efektif serta tidak membuat gerakan-
gerakan yang
membingungkan para anggotanya.
4. Tidak turut bernyanyi pada saat mengabah
5. Tidak membunyikan ketukan baik dengan cara mengetukkan
telapak kaki pada lantai atau menjentikkan jari
6. Mengabah dengan melibatkan seluruh ekspresi tubuh seperti:
badan, tangan, lengan,
dan wajah.
7. Mengenai dengan baik buah karya yang akan dibawakannya.

Beberapa hal kecil lainnya yang perlu diperhatikan dalam


mempersiapkan penampilan suatu paduan suara, antara lain:

1. Mempersiapkan podium dan music-stand. Bila waktu pementasan


cukup panjang maka tidak tertutup kemungkinan untuk menyediakan
minuman dan kursi bagi pengabah dan paduan suaranya.
2. Menyusun partitur-partitur lagu sesuai dengan urutannya sehingga
memudahkan bagi anggota paduan suara yang dipimpinnya untuk
mengikuti susunan lagu
3. Menandai bagian-bagian sulit yang memerlukan perhatian dan
penekanan khusus
4. Tidak mengadakan perubahan-perubahan ekstrim menjelang saat
pementasan, karena pada umumnya tidak akan berhasil dengan baik
dan seringkali justru membingungkan para penyanyi
5. Membangun kepercayaan paduan suara melalui kemampuan dan
kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh pengabah
6. Mengenakan pakaian pentas yang tepat dan pantas sebagai bentuk
penghargaan pengabah terhadap keberadaan anggota paduan suaranya
7. Memastikan bahwa seluruh penyanyi telah berkonsentrasi dan
memperhatikan pengabah pada saat lagu akan dimulai.
8. Untuk lagu yang tidak menggunakan iringan alat musik (a
cappella), nada dasar dapat diberikan dengan menggunakan bantuan
piano, garpu tala (tuning fork) atau stemfluit. Selain itu juga jangan
lupa untuk mengingatkan akan tempo dan tanda dinamika dari lagu
yang akan dibawakan
9. Ciptakan suasanan serius namun santai

Adapun beberapa fungsi gesture1 antara lain untuk menunjukkan :

1. Tanda surat dan perubahan tanda sukat


2. Tempo lagu dan perubahan tempo lagu, seperti : adagio, lento,
andante, moderato, allegretto, allegro vivace, accelerando dan
ritardando
3. Dinamika dan perubahan dinamika lagu, seperti : pp,p,mp,mf,f,ff
crescendo dan decrescendo
4. Karakter-karakter musical, seperti : marcato, staccato. Legato,
leggiero portato
5. Penandaan untuk setiap seksi suara dalam komposisi polifonis2
6. Pukulan persiapan, pukulan pelepasan, dan pukulan penutup
7. Singkopasi dan aksen
8. Fermata dan penyelesaiannya
9. Pengkalimatan (frasering)
10. Pentingnya support dalam mewujudkan suatu interpretasi musical
11. Perimbangan volume suara baik dari setiap seksi maupun secara
keseluruhan
Saran Semoga Pendidikan di Indonesia semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA

Adler, Samuel. Choral Conducting: An Anthology, New York: Schirmer Books,1985.


Boyd, Jack. Rehearsal Guide for the Choral Director. West Nyack, New York: Parker
Publishing Co., Inc., 1970.

Burton, Anthony (ed.). A Performer's Guide to Music of the Baroque Period. London:
The Associated Board of the Royal Schools of Music (Publishing) Limited, 2002.

Decker, Harold A. and Colleen J. Kirk. Choral Conducting: Focus on Communication.


Prospect Heights, Illinois: Waveland Press, Inc., 1988.

Decker, Harold A. and Julius Herford (eds). Choral Conducting Symposium (2nd
edition). Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, 1988.

Glenn, Carole (ed). In Quest of Answers: Interviews with American Choral Conductors.
Chapel Hill: North Carolina: Hinshaw Music, Inc., 1991.

Haasemann, Frauke and James M. Jordan. Group Vocal Technique. Chapel Hill, North
Carolina: Hinshaw Music, Inc.
Heffernan, Charles W. Choral Music Technique and Artistry. Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Anda mungkin juga menyukai