Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang Masalah

Diakhir-akhir ini kembali muncul fanatisme dan radikalisme yang bersifat anarki dalam beragama
diIndonesia. Bahkan tak jarang akibat pemikiran sempit tersebut terjadilah permasalahan yang
menggunakan kekerasan dalam menyikapi perbedaan. Selain itu,tindakan-tindakan penyimpangan
dalam beragama ini tak hanya menimbulkan adu domba terhadap masyarakat pemeluk agama yang
sama maupun pemeluk agama lain. Di Indonesia terdapat beberapa kelompok fanatisme yang
dimana mereka menginginkan Indonesia hanya memiliki satu agama saja. Pemerintah Indonesia
harus menindak lanjuti masalah ini agar tidak menyebabkan pelanggaran pancasila ataupun
pertikaian antar warga negara Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemikiran dan sikap yang dimiliki
umat beragama di Indonesia masih pada tingkat eksklusivisme yangmelahirkan pandangan bahwa
ajaran yang paling benar hanyalah agama yang dipeluknya

Pembahasan

Salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia adalah susahnya mempersatukan masyarakat
yang memiliki perbedaan keyakinan. Setiap tahunnya pasti ada saja permasalahan yang disebabkan
oleh agama lain ke agama lainnya, seperti terjadinya peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja
Bethel Injil Sepenuh, Solo. Mereka yang melakukan ini adalah orang yang tidak menyukai agama
Kristen dan terlalu fanatic sehingga mereka memiliki sifat anarki.

Banyak pihak mengecam tindakan kekerasan yang meneror umat saat sedang beribadah. Tindak
kekerasan tidak boleh dijadikan sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan. Peristiwa bom
bunuh diri itu, tentu merusak ketenangan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Kota Solo. Oleh
karena itu, banyak orang mendukung langkah-langkah yang diambi oleh pihak kepolisian untuk tetap
sigap menjamin keamanan dan melindungi masyarakat dari berbagai ancaman radikalisme.

Dalam segi pelanggaran norma-norma Pancasila, fanatisme agama ini bahkanhampir melanggar
seluruh sila pada Pancasila. Dari pelanggaran dalam beragamahingga pelanggaran sosial. Banyak
pihak yang menjadi korban dalam tindakankekerasan yang sering terjadi. Tindakan yang berawal dari
pemikiran sempit yangmengatas namakan agama. Dan pada akhirnya penyimpangan tersebut
tentu dapatmembawa pengaruh-pengaruh buruk lainnya jika tidak segera ditangani.

Kesimpulan
Objektif : Indonesia ditengah kemajemukan budaya dan kepercayaan atau identik dengan
perbedaan dalam keberagama sudah seharusnya menanamkan toleransi serta memupuk rasa kasih
sayang terhadap sesama guna memetik buah kebersamaan demi terciptanya kemajuan bangsa yang
di cita-citakan.

Sumber https://www.academia.edu/3423602/Fanatisme_dan_Radikalisme_Agama

Subjectif :

Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa adanya fanatisme yang bersifat anarki
dapat merusakkan rasa persatuan dan kesatuan di negara itu sendiri. Maka dari itu kita sebagai
masyarakat indonesia harus menanamkan rasa toleransi terhadap sesama meskipun berbeda ras,
suku, budaya, dan agama.

Saran :

Objectif : Pemerintah Indonesia perlu menekan dan membasmi sikap fanatisme ini yang dianggap
sebagai suatu virus yang bisa berdampak luas. Maka dari itu, marilah satukan keinginan dan
bulatkan tekad untuk terus berusaha menciptakan kedamaian dengan “membumikan” sikap
toleransi dalam beragama, berbangsa dan bernegara.

Sumber https://www.academia.edu/3423602/Fanatisme_dan_Radikalisme_Agama

Subjectif :

Dalam beragama kita tidak boleh menghina kepercayaan orang lain, tapi sebaliknya kita harus
menghormati agama yang dianut orang tersebut. Kita sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki 6
agama harus mampu mempersatukan dan mempertahankan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai