Anda di halaman 1dari 1

Nama: Nur Khairunnisa

Npm: 202051015

Prodi: D3 Fisioterapi

PENERAAN BALANCE EXERCISE PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN TUBUH

Gangguan keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia
mudah jatuh. Penurunan keseimbangan pada lansia mengakibatkan beberapa risiko, salah satunya dalah
risiko jatuh. Penurunan keseimbangan ini dapat diperbaiki dengan berbagai latihan, salah satunya
adalah balance exercise.

Penurunan keseimbangan yang dialami oleh lansia mengakibatkan beberapa risiko antara lain
ketidakpercayaan diri lansia dalam beraktivitas mengakibatkan intoleransi aktivitas pada lansia, risiko
jatuh, cidera kepala, cidera muskuloskeletal dan beberapa kecelakaan yang diakibatkan oleh jatuh.

Salah satu latihan keseimbangan yang dapat dilakukan adalah balance exesice. Balance exercise
merupakan aktivitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tubuh dengan meningkatkan
kekuatan otot ekstremitas bawah.

Balance exercise (latihan keseimbangan) adalah serangkaian gerakan yang dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan keseimbangan baik statis maupun dinamis melalui stresching, strengthening.

Dalam memepertahankan keseimbangan postural, lansia membutuhkan informasi tentang posisi tubuh
trhadap kondisi lingkungan sekitarnya yang didapat dari reseptor sensoris perifer yang terdapat pada
sistem visual, vestibular, dan proprioseptif. Dari ketiga jenis reseptor ini, vestibular memiliki kontribusi
yang paling besar dalam mempertahankan keseimbangan, disusul oleh visula dan proprioseptif.

Indikasi dilakukannya balance exercise adalah lansia yang berusia lebih dari 60 tahun dan mengalami
gangguan keseimbangan atau berisiko tinggi cedera/jatuh.

Balance exercise dilakukan dalam 3 kali dalam seminggu selama 5 minggu adalah frekuensi yang
optimal, dan dapat meningkatkan keseimbangan postural lansia dan mencegah timbulnya jatuh.

Balance exercise bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan statis, dinamis, dan aktivitas
keseimbangan fungsional melalui peregangan dan kekeuatan. Selain itu, balance exercise juga
menimbulkan kontraksi otot pada lansia yang dapat mengakibatkan peningkatan serat otot sehingga
komponen sistem metabolisme fosfagen, termasuk ATP da fosofokreatin yang dapat meningkatkan
kekuatan otot pada lansia sehingga terjadi peningkatan keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai