Anda di halaman 1dari 3

UNIT BELAJAR 2

Scenario Type : Explanation Problems


Format : Narration

My Dependent Grandfather

A 76-years-old male was brought to hospital by his family with inanition, urinary incontinence
and constipation complaint. Patient fell down 6 months ago. He has been having mobility
impairment and preferring to lay in bed all the time since then.

Task :
Explain the phenomenon of the patient on this scenario!

Kata Sulit:
1. Inkontensia Uri
Alda : suatu keadaan pengeluaran urin yang involunter, kencing tidak lancar dan tidak
lampias, secara objektif dapat diperagakan (demonstrable), memberikan dampak sosial
atau higienik bagi penderita.
Aline : prevalensi pada usia 65 tahun keatas,dan 33% terjadi pada wanita
2. Konstipasi :
Reski : Konstipasi adalah gejala saluran cerna yang ditandai frekuensi buang air besar
jarang, kesulitan dalam evakuasi feses, disertai rasa nyeri dan konsistensi feses keras.
Antoni : konsistensi feses keras, mengejan dengan keras saat BAB, rasa tidak tuntas saat
BAB, frekuensi BAB < 2x seminggu
3. Inanition/Malnutrisi
Hanny : Gizi kurang yang terjadi pada lansia di masyarakat biasanya yaitu kekurangan
energi protein. Gizi lebih (over nutrition) atau sering dikenal dengan obesitas mulai
berkembang dikalangan lansia.
Nindya : Suatu kelemahan akibat kelemahan, pasien ini akan lemas akibat kurang
makan. Merupakan suatu tahapan awal dari malnutrisi, penyebabnya seperti infeksi
akut, gangguan fungsi kognisi (dementia), masalah mastikasi.

Rumusan Masalah
1. Mengapa pasien mengalami inkontinensia uri dan konstipasi?
2. Mengapa pasien mengalami inanition/malnutrisi?
3. Bagaimana hubungan riwayat jatuh dengan gejala yang terjadi pada pasien?
4. Bagaimana penangan pada kasus tersebut?

Curah Pendapat
1.Alda : Aktivitas yang kurang akan menyebabkan otot-otot tubuh, salah satunya otot polos
usus besar, akan mengalami penurunan fungsi fi siologis sehingga mengganggu proses defekasi.
Jika otot polos pada usus besar mengalami penurunan fungsi, maka
proses pencernaan tidak akan berjalan seoptimal biasanya. Proses pembentukkan feses di
dalam usus besar dan rektum akan terhambat, sedangkan semakin lama feses berada di dalam
usus besar maka akan semakin banyak air yang terserap oleh usus besar sehingga feses
mengeras mengakibatkan terjadinya konstipasi
Edwin:kurang makanan berserat dan kurangnya aktivitas
Antoni : Mobilitas yang lebih terbatas : contohnya susah untuk berjalan ke kamar mandi,
Kemunduran system lokomosi : otot detrusor kandung kemih, sfingter interna dan eksterna
uretra yang melemah.

2.Alda : Malnutrisi dapat terjadi karena tidak ingin makan yg disebabkan oleh adanya
konstipasi.
Aline : Karena keadaan mulut,spt tidak lengkap gigi dan kondisi kekurangan lain(fungsi
penghidu,taste buds) yang mengurangi minat makan lansia, terdapat juga delay pengosongan
perut.
Hanny : Makanan yang disediakan kurang bervariasi, makan sendirian tanpa ada yang
menemani dapat mempengaruhi minat makan lansia
Reski : Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti
● Hilangnya massa otot
● Hilangnya lemak subkutan (di bawah kulit)
● Kelelahan
● Mudah terkena infeksi
● Masalah dengan memori
● Sistem kekebalan/imunitas tubuh yang kurang baik
Oleh karena itu, malnutrisi pada lansia dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang
inadekuat (tidak memenuhi syarat gizi), pilihan makanan kurang bergizi, penyakit yang
meningkatkan kebutuhan nutrisi, peningkatan pembuangan nutrisi, kurangnya kemampuan
tubuh menyerap nutrisi, ataupun kombinasi dari faktor-faktor tersebut

3.Nindya : Jatuh dapat mengakibatkan berbagai jenis cedera, kerusakan fisik dan psikologis.
Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh adalah patah tulang panggul. Jenis
fraktur lain yang sering terjadi akibat jatuh adalah fraktur pergelangan tangan, lengan atas dan
pelvis serta kerusakan jaringan lunak. Dampak psikologis adalah walaupun cedera fisik tidak
terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak konsekuensi
termasuk ansietas, hilangnya rasa percaya diri, penbatasan dalam aktivitas sehari-hari, falafobia
atau fobia jatuh
Aline : Keluarga pasien diharapkan memberikan dukungan pada pasien seperti mengganti
lantai,memperbaharui penerangan dan menjaga alat alat yang membahayakan.

4.Hanny : Edukasi keluarga pasien : memastikan keluarga


o Menyediakan makanan yang bervariasi bagi lansia
o Memperhatikan kondisi gigi dan mulut lansia
o Jika mobilitas terbatas, berilah alat bantu untuk berjalan atau anggota keluarga membantu
lansia untuk melakukan aktivitas mobilitas
o Memperhatikan masukan cairan lansia
o Perhatikan lansia, jangan tinggalkan sendirian dirumah
o Ajak lansia untuk berbicara, sehingga ia merasa diperhatikan. Bisa dengan berbicara mungkin
tentang kabar atau berita terbaru.
o Ajak lansia untuk melakukan hobi atau kegemarannya
Antoni: Keluarga harus memastikan bahwa dari aspek spiritualitas, lansia terpenuhi seperti:
o Ajak lansia untuk beribadah atau berdoa setiap harinya
o Ketika hari untuk ibadah, ajak lansia untuk pergi ke tempat ibadah Bersama-sama
Reski : Jalur kekamar mandi : bersih,penerangan cukup,hindari genangan air,hindari adanya
tangga, Ada pegangan di toilet
Pakaian dalam yang mudah diganti : alternatif menggunakan popok dewasa

Problem tree
Inkontinensia urin,Konstipasi, Malnutrisi, Riwayat Jatuh

Memenuhi kriteria 13I

Sindrom
Etiologi Tatalaksana
geriatri

Manifestasi Klinis Patofisiologi

Learning objective
Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan :
1. Definisi dan Etiologi Sindrom Geriatri
2. Manifestasi Klinis Sindrom Geriatri (13I)
3. Patofisiologi Sindrom Geriatri
4. Tatalaksana Sindrom Geriatri
5. Tindakan Preventif Sindrom Geriatri
6. Program Pemerintah (Lansia Sejahtera)
7. Gizi Seimbang untuk Lansia

Anda mungkin juga menyukai