menciptakan ikatan intim yang kuat dan dapat bertahan lama melalui kegiatan
yang dilakukan secara bersamaan dan terlihat jelas (Piercy & Cheek, 2004). Laki-
laki juga mampu mengembangkan keintiman namun mereka lebih memilih
memiliki keintiman dalam hal persahabatan dengan sesama lelaki. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa laki-laki memilih untuk tidak terlalu ekspresif
dalam menunjukkan keintiman guna mengantisipasi adanya penolakan negatif
dari laki-laki lain (Bank & Hansford, 2000; Fehr, 1996, 2004).
Perbedaan gender dalam ikatan pertemanan menurut perspektif
feminist adalah bentuk keintiman dalam pertemanan perempuan lebih berharga
dibanding pertemanan laki- laki. Dunia kerja, kesempatan untuk berkuasa, naik
jabatan lebih terbuka untuk laki-laki. Keintiman den ekspresivitas dalam
hubungan lebih banyak pada pertemanan wanita dibanding laki-laki, tetapi hal
tersebut tidak membuat mereka menuju tingkat eselon yang lebih tinggi dalam
bidang ekonomi maupun kekuatan politik. Faktanya kualitas kepedulian,
kedekatan, dan keintiman terus terdevaluasi pada budaya yang lebih besar.
Namun hal tersebut tidak mengubah budaya patriarki, politik, atau struktur
institusi sebuah lembaga.
suka dan marah pada kejujuran mereka, sulit bagi mereka untuk dapat mengerti
reaksi Anda. Jangan lupa, pendapat yang mereka berikan memang merupakan
pendapat yang bukan ditujukan kepada pribadi karena pada dasarnya mereka
tidak bermaksud untuk menyerang secara pribadi.
8. Mengajukan Pertanyaan. Pria jarang mengajukan pertanyaan. Dan bila mereka
bertanya, biasanya untuk mendapatkan informasi. Wanita sering mengajukan
pertanyaan tetapi untuk dua alasan, yaitu untuk memperoleh informasi dan
untuk menjaga jalinan suatu hubungan. Itulah sebabnya wanita sering
mengajukan pertanyaan yang sebetulnya jawabannya telah mereka ketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Biaggio, M., & Hersen, M. (2002). Issues in Psychology of Women. United States of
America: Kluwer Academic Publisher.
Denmark, F., & Paludi, M. (2008). Psychology of Women :Handbook of Issues and Theories.
London, Praeger.
Rosenfeld, J. A. (2001). Handbook of Women Health: An Evidence-based Approach. United
Kingdom: Cambridge University Press.
Materi kuliah psikologi perkembangan D4 Kebidanan 2021