Anda di halaman 1dari 1

Puisi: Tentang Maut (Karya Goenawan Mohamad)

Tentang Maut
Di ujung bait itu mulai tampak sebuah titik
yang kemudian runtuh, 5 menit setelah itu.

Di ujung ruang itu mulai tampak sederet jari


yang ingin memungutnya kembali.

Tapi mungkin
itu tak akan pernah terjadi.

Ini jam yang amat biasa: Maut memarkir keretanya


di ujung gang dan berjalan tak menentu.

Langkahnya tak seperti yang kau bayangkan: tak ada


gempa, tak ada hujan asam, tak ada parit
yang meluap.

Hanya sebuah sajak, seperti kabel yang putus.

Atau hampir putus.

Anda mungkin juga menyukai