Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, karena berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan

kepada orang lain. Berbagai hasil penelitian menunjukkan usia dini merupakan

masa peka yang sangat penting bagi pendidikan anak (SlametSuyanto, 2005:

2). Masa ini memerlukan rangsangan dan stimulasi yang tepat supaya

kemampuan anak berkembang optimal, termasuk kemampuan berbahasa.

Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2010: 114), dalam perkembangan

bahasanya, anak usia 4-5 tahun sudah dapat memahami konsep spasial dan

posisi, memahami kalimat kompleks, sudah aktif menggunakan sekitar 200-

300 kata, mulai mendefinisikan kata, dapat mendeskripsikan membuat sesuatu

seperti menggambar, mewarnai dan menempel dan dapat menjawab pertanyaan

dengan kata mengapa, apa, atau siapa. Perkembangan bahasa anak dapat

mencapai optimal sesuai tahap perkembangannya, bila diberikan stimulasi

yang tepat dan sesuai. Anak perlu dilatih kemampuan berbahasanya salah

satunya kemampuan berbicara secara terus menerus dengan tujuan membuat

anak dapat berpikir dan lebih memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak,

sehingga dalam menyampaikan sesuatu anak tidak mengalami kesulitan.

Keterbatasan anak dalam mengungkapkan bahasa lisannya di kelas

dikarenakan metode yang digunakan guru belum tepat dan belum sesuai dalam

menstimulasi perkembangan bahasa anak. Guru lebih sering menggunakan

1
metode bercakap-cakap tanpa menggunakan media. Guru pernah mencoba

menggunakan media berupa gambaran dipapan tulis tetapi tidak ada

peningkatan dalam perkembangan berbicara anak, karena ternyata anak masih

belum lancar berbicara sehingga kesulitan dalam mengungkapkan apa yang

anak rasakan.Hal ini karena media yang digunakan belum tepat karena belum

bisa membangkitkan minat anak dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan

media yang digunakan tidak menarik.

Solusi yang dapat diberikan antara lain adalah dengan mengubah kegiatan

pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga anak menjadi bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran dan tujuan guru untuk meningkatkan

kemampuan berbicara anak dapat berhasil dan berjalan maksimal. Salah satu

kegiatan yang dapat mengembangkan dan menstimulasi kemampuan berbicara

anak adalah melalui media gambar yaitu melalui gambar yang disediakan oleh

guru. Media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak karena

mempunyai kelebihan antara lain bersifat konkrit, dapat mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan masalah, dapat

mengatasi keterbatasan pengamatan, murah dan mudah didapat serta dapat

digunakan untuk perseorangan atau kelompok (Sadiman, 2009: 29-31).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyusun judul ”Pengembangan

Kemampuan Berbicara Anak Melalui Media Gambar di TPA Dharma Wanita

Dahirang Tahun 2021”

2
B. Fokus Penelitian

Setelah diadakan observasi di TPA Dharma Wanita Dahirang, maka

penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan yaitu pengembangan

kemampuan berbicara anak melalui media gambar di TPA Dharma Wanita

Dahirang tahun 2021.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengumpulkan data mengenai :

1) Alasan pendidik melakukan kegiatan pengembangan kemampuan berbicara

anak melalui Media gambar

2) Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut adalah untuk pengembangan

kemampuan berbicara anak melalui Media gambar

3) Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut adalah

dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu perkembangan

anak sesuai dengan usia anak.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Memberi masukan terhadap kegiatan penyelenggara TPA Dharma Wanita

Dahirang melalui Media gambar.

2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas.

3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan

anak di lembaga PAUD.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kemampuan Berbicara Anak

Ike R Sugianto, Psi, seorang psikolog anak menuturkan untuk

mengetahui apakah anak mengalami gangguan bicara atau tidak perlu

diperhatikan tahapan dari perkembangan bicara anak. Berikut ini tahapan

perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak yaitu:

a. Usia 0-6 bulan

Perkembangan bicara dan bahasa:

 Cooing (suara yang tidak beraturan)

 Menoleh ke sumber bunyi atau berhenti menangis kalau mendengar

suara

 Adanya kontak mata untuk mengikuti gerakan benda

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Berbicara pada bayi dengan penuh atensi

 Menggunakan intonasi yang menarik

 Berkomunikasi misalnya bermain cilukba atau bernyanyi saat

melakukan aktivitas bersama seperti pada waktu makan, mandi atau

ganti popok.

b. Usia 6-12 bulan

Perkembangan bicara dan bahasa:

 Babbling atau pengulangan suku kata yang sama seperti mamama atau

bababa

4
 Meningkatnya pemahaman atas kegiatan sehari-hari

 Ada echolalia (membeo) mulai dari 3-5 kata

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Memberikan respons pada ocehan yang dikeluarkan si kecil

 Menggunakan kalimat pendek dengan tempo lambat dan 1 bahasa

c. Usia 12 bulan

Perkembangan bicara dan bahasa:

 Mengenali nama sendiri

 Memahami instruksi sederhana seperti kiss bye atau dagh-dagh

 Kata pertama sebanyak 5-6 kata

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Memberikan tanda pada setiap tindakan

d. Usia 18 bulan

Perkembangan bicara dan bahasa:

 Memahami 10-20 kata termasuk nama-nama orang

 Menyebutkan nama obyek dari foto atau gambar

 Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 2 kata

 Mulai mengungkapkan keinginannya seperti 'minta' atau 'permen'

 Mampu bertanya dengan kalimat sederhana seperti 'mana bola?'

 Menggunakan bahasa non-verbal seperti menunjuk, bersenandung atau

bernyanyi

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Memberikan lagu sederhana atau kata yang berulang-ulang

5
 Menjelaskan apa yang sedang ditonton si kecil

 Memberikan pujian

e. Usia 24 bulan

 Perkembangan bicara dan bahasa:

 Memahami pertanyaan dan perintah sederhana

 Memahami instruksi yang lebih luas

 Lebih banyak menggunakan penggabungan dua kata dan menggunakan

kalimat yang lebih panjang (3 kata)

 Anak menunjuk dirinya sendiri dengan nama

 Mulai menggunakan kata negatif seperti 'tidak pergi' atau 'jangan'

 Memahami minimal 50 kata

 Bertahan mengikuti aktivitas selama 6-7 menit

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Memperluas penggunaan kata baru

 Memperjelas arti suatu kata dengan menggunakan bahasa tubuh dan

intonasi

 Menggunakan percakapan sederhana

 Merangsang anak dengan pertanyaan sederhana lalu tunggu respons

dari anak selama 10 detik

 Membaca buku dengan kalimat yang berulang-ulang dan sederhana

 Memberikan permainan dengan istruksi seperti 'Pegang hidung' atau

anggota tubuh lainnya

6
f. Usia 30 bulan

Perkembangan bicara dan bahasa:

 Memahami 400-800 kosa kata

 Mampu menyebutkan nama depan

 Bisa menggabungkan antara kata kerja dan kata benda

 Mampu menyebut 7 anggota tubuh

 Mulai bisa membedakan barang berdasarkan bagian atau fungsinya

seperti 'mana yang punya roda' atau 'yang mana yang bisa dipakai untuk

makan'

 Bisa memahami konsep besar dan kecil

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Membaca cerita dan menjawab pertanyaan sederhana

g. Usia 3 tahun

Perkembangan bicara dan bahasa:

 Paling sedikit mampu menyebutkan 1 warna

 Sering berbicara waktu bermain atau saat sedang sendiri

 Bisa menceritakan sebuah cerita sederhana

 Bisa menggunakan 3-4 kalimat

 Memahami kalimat seperti 'Coba tunjuk yang mana bintang'

 Memahami 900-1.500 kosa kata

 Menggunakan kata tanya seperti mengapa dan apa

Stimulasi yang bisa diberikan:

 Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-4 kata

7
 Membicarakan kegiatan sehari-hari

 Bermain dengan teman sebayanya

B. Media Gambar

1. Pengertian Media Gambar

Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat saja,

akan tetapi tidak mempunyai unsur audio atau suara. Menurut Sadiman

Arief S. (2003:21) media gambar adalah sebuah gambar yang berkaitan

dengan materi pelajaran yang berguna untuk menyampaikan pesan dari guru

kepada siswa. Media gambar ini bisa membantu siswa untuk

mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga

hubungan antar komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat dengan lebih

jelas.

Media Gambar juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa

diimplementasikan secara visual dalam wujud 2 dimensi sebagai pemikiran

ataupun curahan yang beragam, contohnya seperti: film, lukisan, slide,

potret, opaque proyektor, strip, dan sebagainya.

Sedangkan definisi media gambar seri adalah sebuah urutan dari gambar

yang mengikuti sebuah percakapan dalam hal menyajikan atau

memperkenalkan arti yang ada dalam gambar tersebut.

8
Disebut dengan gambar seri, karena gambar satu dengan gambar lainnya

memiliki hubungan atau saling terkait. Tujuannya adalah agar media

gambar tersebut bisa membantu dalam menyajikan peristiwa atau kejadian

yang kronologisnya dengan menghadirkan orang, benda, dan juga latar.

2. Jenis-Jenis Atau Contoh Media Gambar

Jenis atau contoh media gambar dalam pembelajaran dapat dibagi menjadi

7, yaitu sebagai berikut:

a. Kartun adalah suatu media gambar yang unik untuk mengemukakan

sebuah gagasan atau ide.

b. Komik adalah suatu media gambar yang unik selain kartun.

Perbedaannya komik mempunyai karakter yang memerankan cerita

dalam urutan-urutan.

c. Poster adalah media gambar dalam berbentuk ilustrasi yang

disederhanakan, ini dibuat dengan ukuran besar agar bisa dilihat dengan

jelas, fungsinya menarik perhatian dan kandungannya berupa

memotivasi, bujukan, mengajak, dan lain sebagainya.

d. Gambar Fotografi ialah media gambar yang dibuat dengan cara diambil

gambarnya dengan sebuah alat digital seperti kamera hp, kamera digital

atau lain sebagainya.

e. Grafik adalah media gambar yang berguna untuk penyajian data dalam

bentuk angka angka. Grafik memberikan informasi inti dari sebuah

data.

f. Diagram merupakan gambaran yang digunakan untuk menunjukkan atau

9
menerangkan suatu data yang disajikan.

g. Bagan adalah kombinasi dari media foto dan grafis, dirancang untuk

menggambarkan suatu gagasan atau fakta pokok dengan cara yang

teratur dan juga logis. Fungsinya yaitu untuk menampilkan

perbandingan, proses, jumlah relatif, klasifikasi, perkembangan, dan

organisasi.

3. Fungsi Media Gambar

Secara umum fungsi media gambar yaitu sebagai alat bantu dalam kegiatan

belajar yang memberikan pengalaman visual pada anak guna mendorong

motivasi belajar dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak

menjadi lebih sederhana, konkret dan mudah dipahami.

Adapun fungsi media gambar dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai

berikut:

a. Fungsi Kompensatoris

Menurut hasil penelitian bahwa media gambar atau visual

memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu siswa yang

lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks

serta mengingatnya kembali. dengan kata lain media pembelajaran

berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lambat dan lemah dalam

memahami atau menerima isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikan secara verbal.

b. Fungsi Kognitif

Media visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan

10
dalam memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

c. Fungsi Afektif

Media visual atau gambar dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

siswa saat belajar atau membaca teks yang bergambar.

d. Fungsi Atensi

Media visual atau gambar dapat menarik dan memacu perhatian

siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau yang menyertai teks materi

pelajaran.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah : Anak-anak yang berjumlah 15 orang

a. Laki-laki : 7 orang

b. Perempuan : 8 orang

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara mengenai

kegiatan anak TPA Dharma Wanita Dahirang.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi

tertentu.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan

untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti

serta penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.

12
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data

Untuk memudahkan analisis data, maka untuk hasil penelitian dibuat

tabulasi sebagai berikut :

Wawancara
Wawancara dengan
Observasi dengan Pimpinan Dokumentasi
Guru
TPA
- Sebelum - Setiap anak diberi - Guru menilai - Sesuai
pembelajaran tugas untuk berbicara kemampuan dengan
peneliti mengenai gambar berbicara anak jadwal
mempersiapkan yang dipersiapkan pemutaran
alat dan bahan kepada teman sentra.
yang akan sekelompoknya
digunakan
untuk kegiatan
berbicara
menggunakan
media gambar
Gambar yang - Guru memberi -di TPA Dharma - Disesuaikan
digunakan ada contoh berbicara Wanita Dahirang dengan sentra.
tiga gambar sesuai dengan kegiatan
yaitu gambar gambar. Peneliti meningkatkan
pelangi, gambar kemudian membagi kemampuan
matahari, dan tiga gambar untuk berbicara anak
gambar bulan tiga kelompok. melalui Media
Setiap kelompok gambar sudah lama
mendapat gambar di lakukan
yang berbeda.
Guru Guru memberi - Jumlah tenaga
memperlihatkan kesempatan kepada pendidik di TPA
gambar dan anak untuk berbicara Dharma Wanita
mengajak anak mengenai gambar di Dahirang kami ada
bercakap-cakap depan teman sekelas. 2 (dua) orang.
mengenai tiga - Jumlah peserta
gambar tersebut didik di KB kami
ada 15 anak.
- Program

13
dirancang oleh
semua pendidik dan
Pimpinan TPA
Dharma Wanita
Dahirang .

B. Analisis Kritis

Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak

dilaksanakan pada saat kegiatan awal secara klasikal. Sebelum dilaksanakan,

kegiatan dimulai berbaris di halaman sekolah dilanjutkan berdoa. Selanjutnya

anak masuk kelas dan duduk di kursi sesuai kelompoknya. Anak diajak

bercakap- cakap mengenai tema pada hari itu kemudian menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan yaitu kegiatan berbicara melalui media gambar yang telah

dibuat peneliti dan guru sebelumnya. Peneliti memperlihatkan tiga buah

gambar kepada anak dan anak diberi tugas untuk menebak gambar tersebut.

Sebagai stimulasi, peneliti terlebih dahulu memberi contoh bagaimana

berbicara sesuai dengan gambar yang disediakan. Peneliti membagi satu

gambar untuk setiap kelompok, kemudian satu persatu anak diberi tugas untuk

berbicara mengenai gambar yang dipegangnya kepada teman sekelompok.

Secara bergantian anak berbicara mengenai gambar kepada teman sekelompok.

Peneliti memberikan motivasi supaya anak bersemangat dalam melakukan

kegiatan berbicara. Selanjutnyasetelah anak selesai berbicara di kelompok

secara bergantian, guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara

mengenai gambar yang dipegangnya di depan kelas.

Setelah selesai kegiatan, anak-anak dikondisikan kembali untuk

melaksanakan kegiatan selanjutnya di kegiatan inti. Pada akhir kegiatan

14
peneliti mengulang kembali tentang kegiatan yang talah dilakukan. Peneliti

memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berani berbicara

tentang gambar, dan terus memotivasi anak lain yang belum mau mengikuti

kegiatan berbicara.

15
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak

dilaksanakan pada saat kegiatan awal secara klasikal. Sebelum dilaksanakan,

kegiatan dimulai berbaris di halaman sekolah dilanjutkan berdoa. Selanjutnya

anak masuk kelas dan duduk di kursi sesuai kelompoknya. Anak diajak

bercakap- cakap mengenai tema pada hari itu kemudian menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan yaitu kegiatan berbicara melalui media gambar yang telah

dibuat peneliti dan guru sebelumnya. Peneliti memperlihatkan tiga buah

gambar kepada anak dan anak diberi tugas untuk menebak gambar tersebut.

Sebagai stimulasi, peneliti terlebih dahulu memberi contoh bagaimana

berbicara sesuai dengan gambar yang disediakan. Peneliti membagi satu

gambar untuk setiap kelompok, kemudian satu persatu anak diberi tugas untuk

berbicara mengenai gambar yang dipegangnya kepada teman sekelompok.

Secara bergantian anak berbicara mengenai gambar kepada teman sekelompok.

Peneliti memberikan motivasi supaya anak bersemangat dalam melakukan

kegiatan berbicara. Selanjutnya setelah anak selesai berbicara di kelompok

secara bergantian, guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara

mengenai gambar yang dipegangnya di depan kelas.

Setelah selesai kegiatan, anak-anak dikondisikan kembali untuk

melaksanakan kegiatan selanjutnya di kegiatan inti. Pada akhir kegiatan

peneliti mengulang kembali tentang kegiatan yang talah dilakukan. Peneliti

16
memberikan penghargaan berupa pujian kepada anak yang berani berbicara

tentang gambar, dan terus memotivasi anak lain yang belum mau mengikuti

kegiatan berbicara.

B. Saran-Saran

1. Dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak melalui Media gambar,

pendidik lain harus lebih bervariasi, sehingga anak dapat terlatih

kemandirian nya.

2. Pengembangan kemampuan berbicara anak dilakukan dengan media dan

sarana serta bentuk yang lebih bervariasi dan dikemas melalui kegiatan yang

menyenangkan sehingga anak-anak lebih termotivasi dan menikmati dunia

bermainnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Choiriyah Widayasari, 2011, Kreatifitas dan Keterbakatan, Qinant, Solo Baru.


Connie Eales, 1997, Mendidik anak Berbakat, Kanisius¸Yogyakarta.

Jimmy Saragih, 2011, Ayo menggambar dengan Sidik Jari, PT Bhuana Ilmu
Populer, Jakarta.

Maimunah Hasan, 2009, Pendidikan Anak Usia Dini, Diva, Yogyakarta.

M. Yazid Busthomi, 2012, Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini,
Citra Publishing, Perpustakaan Pusat.

Ratinah, 2008, Ayo Menggambar Ekspresi, PT. Intan Pariwara, Klaten.

18
LAMPIRAN 1

Instrumen Observasi
KEMAMPUAN BERBICARA ANAK
Berbicara Berbicara
Kelancaran Sk
Mengguna Menggunak
No. Nama
Berbicara or
Anak kan an Kalimat
Anak Tot
Artikulasi Lengkap
al
yang (S-P-O/S-P-
K)
Jelas
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Nay
2 Tas
3 Del
4 Sal
5 Lnt
6 Lis
7 Dea
8 Gra
9 Sry
10 Rdt
11 Agf
12 Dln
13 Nan
14 Kev
15 Brl
Jumlah Total
Persentase

19
LAMPIRAN 2
Insrumen Wawancara
WAWANCARA DENGAN PENDIDIK/ GURU
1. Kelompok apa yang ibu asuh di sini?
Jawab :…………
2. Usia berapa anak yang ibu bimbing di kelompok ini?
Jawab :…….
3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan di TPA Ibu?
Jawab : ………….
4. Referensi apa saja yang ibu gunakan dalam penyusunan rencana kegiatan
tersebut?
Jawab : ……..

WAWANCARA DENGAN PEMIMPIN/ KEPALA SEKOLAH


1. Siapa yang mendirikan TPA yang Ibu pimpin ini?
Jawab : ………...
2. Apa Visi dan misi di TPA yang Ibu pimpin?
Jawab : ………..
3. Siapa yang menyusun visi dan misi tersebut?
Jawab : ……..
4. Model pembelajaran apa yang digunakan di TPA Ibu?
Jawab : …
5. Usia berapa saja anak yang Ibu asuh di TPA ini?
Jawab : ……….

20

Anda mungkin juga menyukai