PERATURAN
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
jdih.lkpp.go.id
-2-
jdih.lkpp.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2014
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 15
Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas
di Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, diubah
sebagai berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan:
1. Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah yang
selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga
pemerintah non kementerian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden serta
bertugas mengembangkan dan merumuskan
kebijakan Pengadaan Barang/Jasa.
2. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan
administrasi yang meliputi tata naskah dinas,
penamaan lembaga, singkatan dan akronim,
kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
3. Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan media yang digunakan dalam
komunikasi kedinasan.
4. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat oleh pejabat yang
jdih.lkpp.go.id
-4-
jdih.lkpp.go.id
-5-
Pasal 2
(1) Pedoman Tata Naskah Dinas merupakan acuan bagi
seluruh pejabat/pegawai dalam penyusunan naskah
dinas di lingkungan LKPP.
(2) Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas meliputi:
a. jenis dan format naskah dinas;
b. pembuatan naskah dinas;
c. pengamanan naskah dinas;
d. kewenangan penandatanganan naskah dinas;
dan
e. pengendalian naskah dinas.
Pasal 3
Ketentuan mengenai Pedoman Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
jdih.lkpp.go.id
-6-
Pasal II
Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
jdih.lkpp.go.id
jdih.lkpp.go.id
-1-
LAMPIRAN
PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 15
TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
jdih.lkpp.go.id
-2-
jdih.lkpp.go.id
-3-
jdih.lkpp.go.id
-4-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan cara
melaksanakan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan
pemerintah dan pembangunan di lingkungan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah
adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi
tata naskah dinas, penggunaan lambang negara, logo dan cap dinas,
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik yang benar, pengurusan naskah
dinas korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan
produk hukum dan ralat.
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah, maka perlu ada penyesuaian
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas yang mengacu pada Peraturan Kepala
Arsip Nasional Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas.
jdih.lkpp.go.id
-5-
C. Sasaran
Sasaran penetapan Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas di
lingkungan LKPP adalah:
1. tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di LKPP;
2. terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. terwujudnya kemudahan dalam komunikasi tulis;
4. tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah
dinas; dan
5. berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah dinas.
D. Asas
Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas di lingkungan LKPP ini disusun
berdasarkan asas sebagai berikut:
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan
efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah
dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk
yang telah dibakukan.
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan
dari segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan
keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu
kesatuan sistem administrasi umum.
jdih.lkpp.go.id
-6-
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas di lingkungan
LKPP meliputi:
1. pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas;
2. penyusunan naskah dinas;
3. pengurusan surat naskah dinas;
4. pejabat penanda tangan naskah dinas;
5. kewenangan dan pelimpahan wewenang dalam rangka
penandatanganan naskah dinas;
6. penggunaan logo dan cap dalam naskah dinas;
7. pengamanan naskah dinas; dan
8. perubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat naskah dinas.
F. Pengertian Umum
1. Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut LKPP adalah lembaga pemerintah non kementerian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden serta
bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa.
2. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan
akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
3. Tata Naskah Dinas adalah pengaturan tentang jenis, format,
penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
4. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
lembaga negara, pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri,
jdih.lkpp.go.id
-7-
jdih.lkpp.go.id
-8-
17. Penomoran Surat Dinas adalah pemberian nomor baik pada surat
dinas/dokumen Intansi pemerintah sesuai dengan Pola Klasifikasi
dan Kode Kearsipan yang telah ditetapkan.
BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan
naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
jdih.lkpp.go.id
-9-
jdih.lkpp.go.id
- 10 -
jdih.lkpp.go.id
- 11 -
jdih.lkpp.go.id
- 12 -
jdih.lkpp.go.id
- 13 -
Contoh 1
Format Peraturan
FORMAT PERATURAN Lambang negara
dan nama jabatan
yang telah dicetak
Judul Peraturan
ditulis dengan
huruf kapital
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH tanpa diakhiri
tanda baca
Penomoran yang
PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH berurutan dalam
satu tahun takwin.
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
.………………….........…………………………………………………………………………………………...
Kota sesuai
Pasal 2 dengan alamat
lembaga dan
……………………………………………………………………………...……………………………………… tanggal penanda
tanganan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ………… Nama jabatan
dan nama
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN
lengkap yang
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH ditulis dengan
REPUBLIK INDONESIA, huruf kapital
Tanda Tangan
NAMA LENGKAP
jdih.lkpp.go.id
- 14 -
Contoh 2
Format Lampiran Peraturan
Header kosong,
LAMPIRAN
PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN Judul peraturan
tidak ada yang ditulis
halaman maupun PENGADAAN BARANG/JASA
dengan huruf
tulisan” di PEMERINTAH kapital
halaman NOMOR … TAHUN …
TENTANG
………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
…………………….…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
Memuat alasan
2. Maksud dan Tujuan tentang perlu
…………………….………………………………………………………………………………………… ditetapkannya
……………………………………………………………………………. Peraturan
3. Ruang Lingkup
…………………….…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
4. Pengertian Umum
…………………….……………………………………………………………………………………… Menunjukkan
urutan tindakan,
pengorgnisasian,
BAB II koordinasi,
PELAKSANAAN pengendalian,dsb
1. ..........................................................................................................................................................
2. dan seterusnya
Nama jabatan
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN dan nama
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH lengkap ditulis
REPUBLIK INDONESIA, dengan huruf
kapital
Tanda Tangan
NAMA LENGKAP
jdih.lkpp.go.id
- 15 -
b. Instruksi
1) Pengertian
Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah
berupa petunjuk/arahan tentang pelaksanaan suatu
kebijakan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan.
Pimpinan tertinggi Lembaga/ Usulan Pejabat yang diberikan
kewenangan.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala instruksi terdiri dari:
(1) kop instruksi yang ditandatangani sendiri atau
atas nama pimpinan tertinggi lembaga
menggunakan lambang negara, yang disertai nama
lembaga dengan huruf kapital secara simetris;
(2) kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang
menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(3) nomor instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(4) kata tentang, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(5) judul instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(6) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi,
yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma secara simetris;
(7) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi,
yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma secara simetris.
b) Konsiderans
Bagian konsiderans Instruksi terdiri dari:
(1) kata menimbang, yang memuat latar belakang
penetapan Instruksi; dan
(2) kata mengingat, yang memuat dasar hukum
sebagai landasan penetapan Instruksi.
jdih.lkpp.go.id
- 16 -
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Instruksi memuat substansi
Instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki Instruksi terdiri dari:
(1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan
tanggal penetapan Instruksi;
(2) nama jabatan yang menetapkan tercantum secara
lengkap, ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan Instruksi;
dan
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani
instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital, tanpa
mencantumkan gelar.
4) Distribusi dan Tembusan
Instruksi disampaikan kepada pihak yang berhak secara
cepat dan tepat waktu, lengkap serta aman. Pendistribusian
instruksi diikuti dengan tindakan pengendalian.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok
sehingga Instruksi harus merujuk pada suatu
peraturan perundang-undangan.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan Instruksi
tidak dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
jdih.lkpp.go.id
- 17 -
Contoh 3
Format Instruksi
Lambang negara
dan nama jabatan
yang telah dicetak
Memuat alasan
tentang perlu
Dalam rangka....................................................................., dengan ini memberi instruksi ditetapkannya
instruksi
Kepada : 1. Nama/Jabatan Pegawai;
2. Nama/Jabatan Pegawai; Daftar pejabat
3. Nama/Jabatan Pegawai; yang menerima
4. Nama/Jabatan Pegawai; instruksi
Untuk :
KESATU : .........................................................................................................................................
Memuat substansi
KEDUA : ......................................................................................................................................... tentang arahan
yang
diinstruksikan
KETIGA : .........................................................................................................................................
Kota sesuai
dengan alamat
lembaga dan
Dikeluarkan di Jakarta tanggal
pada tanggal ………. penandatanganan
KEPALA ...............,
jdih.lkpp.go.id
- 18 -
d. Surat Edaran
1) Pengertian
Surat Edaran adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting
dan mendesak.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang untuk menetapkan dan
menandatangani Surat Edaran adalah Kepala LKPP.
Kewenangan dapat dilimpahkan kepada Sekretaris Utama
atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk sesuai dengan substansi
Surat Edaran.
3) Ruang Lingkup Kewenangan Penandatanganan Surat
Edaran
a) Kepala LKPP
Kepala LKPP membuat dan menandatangani Surat
Edaran yang ruang lingkupnya berskala Nasional yang
bertujuan untuk memberikan penjelasan atau
himbauan sebagai tindak lanjut Peraturan Perundang-
jdih.lkpp.go.id
- 19 -
jdih.lkpp.go.id
- 20 -
jdih.lkpp.go.id
- 21 -
Contoh 4.A
Format Surat Edaran Yang Ditandatangani Oleh Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lambang negara
dan nama jabatan
yang telah dicetak
NAMA LENGKAP
(Keputusan) Daftar pejabat
yang menerima
Tembusan: tembusan Surat
1. ………. Edaran (apabila
2. ………. diperlukan)
3. dan seterusnya
jdih.lkpp.go.id
- 22 -
Contoh 4.B
Format Surat Edaran Yang Ditandatangani Selain Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Logo instnasi
hitam putih
jdih.lkpp.go.id
- 23 -
jdih.lkpp.go.id
- 24 -
2) Konsiderans
Bagian konsiderans Keputusan, terdiri dari:
a) kata Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat
alasan/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang
perlu ditetapkannya Keputusan; dan
b) kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat
peraturan perundang-undangan sebagai dasar
pengeluaran Keputusan.
3) Diktum
Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut:
a) diktum dimulai dengan kata memutuskan yang ditulis
dengan huruf kapital dan diikuti kata menetapkan di
tepi kiri dengan huruf awal kapital;
b) substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan
setelah kata menetapkan yang ditulis dengan huruf
awal kapital; dan
c) untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi
dengan Salinan dan Petikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4) Batang Tubuh
Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh
Keputusan sama dengan ketentuan dalam penyusunan
Peraturan, tetapi substansi Keputusan diuraikan bukan
dalam pasal-pasal, melainkan diawali dengan bilangan
bertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan seterusnya.
5) Kaki
Bagian kaki Keputusan terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
b) jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan Keputusan;
dan
d) nama lengkap pejabat yang menandatangani
Keputusan yang tercantum secara lengkap, yang ditulis
dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
jdih.lkpp.go.id
- 25 -
d. Pengabsahan
1) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum
digandakan dan didistribusikan dengan sah, suatu
Keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat
diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang
hukum atau tata usaha atau pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan substansi Keputusan;
2) Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan
sebelah kiri bawah, yang terdiri atas kata Salinan sesuai
dengan aslinya, nama jabatan, tanda tangan, nama pejabat
penanda tangan, dan dibubuhi nama jabatan dan nama
lengkap yang ditulis dengan huruf awal kapital; dan
3) Pengabsahan dilakukan dengan membubuhkan tanda
tangan dan cap dinas lembaga.
e. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan disampaikan kepada yang
berkepentingan untuk diketahui dan diperhatikan dalam bentuk
Salinan Keputusan dan Petikan Keputusan.
f. Hal yang Perlu Diperhatikan
Naskah asli dan salinan Keputusan yang ada paraf basah harus
disimpan sebagai arsip.
Format Salinan dan Petikan Keputusan dapat dilihat pada Contoh 5.C dan 5.D
jdih.lkpp.go.id
- 26 -
Contoh 5.A
Format Keputusan Yang Ditandatangani Oleh Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lambang negara
dan nama jabatan
yang telah dicetak
Penomoran yang
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH berurutan dalam
REPUBLIK INDONESIA satu tahun takwin
………………………………………………………..
Contoh 7B
KEPALA.................................
Nama jabatan dan
nama lengkap
Tanda Tangan yang diulis dengan
huruf kapital tanpa
Contoh 8B
NAMA LENGKAP mencatumkan
gelar
jdih.lkpp.go.id
- 27 -
Contoh 5.B
Format Keputusan Yang Ditandatangani Selain Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
a.n. KEPALA.................................
jdih.lkpp.go.id
- 28 -
Contoh 5.C
Format Salinan Keputusan
Logo instamsi dan
nama jabatan yang
telah dicetak
Tanda tangan
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 29 -
Contoh 5.D
Format Petikan Keputusan
PETIKAN
Penomoran yang
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH berurutan dalam
satu tahun takwin
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
Judul keputusan
ditulis dengan
……………………………………………………….. huruf kapital
Memuat alasan
Menimbang : -dst- tentang perlu
ditetapkannya
Mengingat : -dst- keputusan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : -dst-
KESATU : .........................................................................................................................................
................................................................................
Memuat substansi
KEDUA : ......................................................................................................................................... tentang kebijakan
............................................................................... yang ditetapkan
KETIGA : .........................................................................................................................................
...............................................................................
NAMA JABATAN,
Tanda tangan
Nama Lengkap
NIP.
jdih.lkpp.go.id
- 30 -
ttd.
ttd.
jdih.lkpp.go.id
- 31 -
jdih.lkpp.go.id
- 32 -
Format Surat Perintah/Surat Tugas dapat dilihat pada Contoh 6.A dan 6.B
jdih.lkpp.go.id
- 33 -
Contoh 6.A
Format Surat Perintah/Surat Tugas Yang Ditandatangani Oleh Kepala LKPP
Memberi Perintah
Kepada : 1. ..............................................................................................................;
Daftar pejabat
2. ..............................................................................................................; yang menerima
3. ..............................................................................................................; perintah
4. dan seterusnya.
Tembusan:
1. ….
2. ….
jdih.lkpp.go.id
- 34 -
Contoh 6.B
Format Surat Perintah/Surat Tugas Yang Ditandatangani Oleh Pejabat
Eselon I/Eselon II
Memuat substansi
Untuk : 1. ..............................................................................................................; arahan yang
2. ..............................................................................................................; diperintahkan
3. ..............................................................................................................;
4. dan seterusnya.
Tembusan:
1. ….
2. ….
jdih.lkpp.go.id
- 35 -
jdih.lkpp.go.id
- 36 -
jdih.lkpp.go.id
- 37 -
Contoh 7.A
Format Undangan Intern dengan Jumlah Peserta Sedikit
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : ............... (Tanggal)(Bulan) (Tahun)
Sifat : ..............
Lampiran : .............. (jika disertakan lampiran)
Hal : Undangan ..........
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. …………………..
2. ...........…………..
jdih.lkpp.go.id
- 38 -
Contoh 7.B
Format Undangan Intern dengan Jumlah Peserta Banyak
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : ............... (Tanggal)(Bulan) (Tahun)
Sifat : ..............
Lampiran : ..............
Hal : Undangan .......
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
Tembusan:
1. …………………..
2. ...........…………..
jdih.lkpp.go.id
- 39 -
Contoh 7.C
Format Lampiran Undangan Intern dengan Jumlah Peserta Banyak
NO NAMA JABATAN
CONTOH 13B
Nama Jabatan,
FORMAT LAMPIRAN SURAT UNDANGAN
Tanda Tangan
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 40 -
b. Nota Dinas
1) Pengertian
Nota Dinas adalah bentuk naskah dinas intern di
lingkungan LKPP yang dibuat oleh pejabat dalam
melaksanakan tugas guna menyampaikan laporan,
pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau
penyampaian kepada pejabat lain. Nota Dinas memuat hal
yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak
memerlukan penjelasan yang panjang, dan dapat
langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang
dituju.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Nota Dinas dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat Eselon
I dan/atau Eselon II berdasarkan lingkup tugas,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Nota Dinas terdiri dari:
(1) kop naskah dinas, yang berisi nama Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang ditulis secara simetris di tengah atas;
(2) kata nota dinas, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
(3) kata nomor, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(4) kata Yth., yang ditulis dengan huruf awal
kapital, diikuti dengan tanda baca titik;
(5) kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
(6) kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
dan
(7) kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal
kapital.
jdih.lkpp.go.id
- 41 -
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Nota Dinas terdiri dari alinea
pembuka, isi, dan penutup yang singkat, padat, dan
jelas.
c) Kaki
Bagian kaki Nota Dinas terdiri dari tanda tangan,
nama pejabat, dan tembusan (jika perlu).
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Nota Dinas tidak dibubuhi cap dinas;
b) Nama pejabat yang tercantum tanpa memakai gelar;
c) Tembusan Nota Dinas hanya berlaku di lingkungan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
d) Penomoran Nota Dinas dilakukan dengan
mencantumkan nomor Nota Dinas, kode jabatan
penanda tangan, Kode Klasifikasi Arsip, bulan, dan
tahun.
Contoh 8
Format Nota Dinas
Nama lembaga
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Nama lengkap
ditulis dengan
Nama Lengkap huruf awal capital,
tidak dibubuhi cap
dinas
Tembusan:
1. …………………..
2. …………………..
jdih.lkpp.go.id
- 42 -
c. Disposisi
1. Pengertian
Disposisi adalah petunjuk mengenai tindak
lanjut/tanggapan terhadap surat masuk, ditulis secara
jelas pada lembar disposisi, tidak pada suratnya. Ketika
didisposisikan, lembar disposisi merupakan satu
kesatuan dengan surat masuk.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Disposisi dibuat oleh Kepala LKPP atau Pejabat Struktural
LKPP serendah-rendahnya eselon IV sesuai tugas dan
fungsinya.
jdih.lkpp.go.id
- 43 -
Contoh 9
Format Disposisi
Catatan:
ttd.
Nama Pejabat
jdih.lkpp.go.id
- 44 -
d. Memorandum
1) Pengertian
Memorandum adalah naskah dinas internal yang bersifat
mengingatkan suatu masalah, menyampaikan arahan,
peringatan, saran, dan pendapat kedinasan.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Memorandum dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat
Eselon I dan Eselon II berdasarkan lingkup tugas,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Memorandum terdiri dari:
(1) Kop naskah dinas yang berupa nama Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang ditulis secara simetris di tengah atas atau
di sebelah kiri atas, yang diketik pada saat
mengetik memorandum;
(2) Kata memorandum, yang ditulis di tengah
dengan huruf kapital;
(3) Kata nomor, yang ditulis di bawah kata
memorandum dengan huruf kapital;
(4) Singkatan yth., yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
(5) Kata dari, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
(6) Kata hal, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
(7) Kata tanggal, yang ditulis dengan huruf awal
kapital; dan
(8) Nomor 4 sampai dengan Nomor 7 diberi jarak
1,5 spasi.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh Memorandum terdiri atas alinea
pembuka, alinea isi, dan alinea penutup yang
singkat, padat, dan jelas.
jdih.lkpp.go.id
- 45 -
c) Kaki
Bagian kaki Memorandum terdiri dari tanda tangan
dan nama pejabat, yang ditulis dengan huruf awal
kapital serta tembusan jika diperlukan.
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Penulisan nama pejabat yang menandatangani tanpa
disertai gelar;
b) Memorandum tidak dibubuhi cap dinas;
c) Tembusan Memorandum berlaku di lingkungan
intern instansi; dan
d) Penomoran Memorandum dilakukan dengan
mencantumkan nomor Memorandum, kode jabatan
penanda tangan, Kode Klasifikasi Arsip, bulan, dan
tahun.
Contoh 10
Format Memorandum
MEMORANDUM
NOMOR …
Yth. : …………...………………………………
Dari : ……………………………………………
Hal : ……………………………………………
Tanggal : ……………………………………………
………………………………..………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……….……………..…………………………………………………….…………………
…………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………..
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. …………………..
2. …………………..
jdih.lkpp.go.id
- 46 -
jdih.lkpp.go.id
- 47 -
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Dinas terdiri dari alinea
pembuka, isi, dan penutup.
c) Kaki
Bagian kaki Surat Dinas terdiri dari:
(1) nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal
kapital, diakhiri tanda baca koma (,);
(2) tanda tangan pejabat;
(3) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis
tanpa gelar dan huruf awal kapital pada setiap
awal kata;
(4) Stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai
dengan ketentuan; dan
(5) Tembusan berada pada sisi kiri bawah margin
diikuti tanda banca titik dua (:). Tembusan
memuat nama jabatan pejabat penerima (jika
ada).
4) Distribusi
Surat Dinas disampaikan kepada penerima yang berhak
secara cepat dan tepat waktu, lengkap serta aman.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
(1) kop naskah dinas hanya digunakan pada halaman
pertama Surat Dinas;
(2) jika Surat Dinas disertai lampiran, pada pokok
Lampiran dicantumkan jumlahnya;
(3) surat yang tidak disertai dengan lampiran, di kepala
surat tidak perlu dicantumkan kata lampiran; dan
(4) hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya,
tanpa diakhiri tanda baca.
jdih.lkpp.go.id
- 48 -
Contoh 11.A
Format Surat Dinas yang Ditandatangani Kepala LKPP/Atas Nama Kepala
Yth. ......................................
.............................................
di
(Nama Kota)
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
Tembusan:
1.…………………..
2............…………..
jdih.lkpp.go.id
- 49 -
Contoh 11.B
Format Surat Dinas yang Ditandatangani Selain Kepala LKPP/Atas Nama
Kepala (Pejabat Eselon I atau Pejabat Eselon II)
Yth. ......................................
.............................................
di
(Nama Kota)
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
Tembusan:
1.…………………..
2............…………..
jdih.lkpp.go.id
- 50 -
jdih.lkpp.go.id
- 51 -
jdih.lkpp.go.id
- 52 -
Contoh 12.A
Format Undangan Eksternal yang Ditandatangani Kepala/Atas
Nama Kepala
Yth. ..............
di
(Nama Kota)
Nama Jabatan,
jdih.lkpp.go.id
- 53 -
Contoh 12.B
Surat Undangan Eksternal yang Ditandatangani Selain
Kepala/Atas Nama Kepala (Pejabat Eselon I dan Eselon II)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : ............... (Tanggal)(Bulan) (Tahun)
Sifat : ..............
Lampiran : ..............
Hal : Undangan .......
Yth.
(daftar terlampir)
di
Tempat
Nama Jabatan,
Tembusan:
1. …………………..
2. ...........…………..
jdih.lkpp.go.id
- 54 -
Contoh 12.C
Lampiran Surat Undangan Eksternal yang Ditandatangani Selain
Kepala/Atas Nama Kepala (Pejabat Eselon I dan Eselon II)
NO NAMA JABATAN
Nama Jabatan,
jdih.lkpp.go.id
- 55 -
jdih.lkpp.go.id
- 56 -
Contoh 13
Format Kartu Undangan
pada acara
..............................................................................................................
......................................................................................................
...............................................................................................
jdih.lkpp.go.id
- 57 -
jdih.lkpp.go.id
- 58 -
jdih.lkpp.go.id
- 59 -
b) Realisasi Kegiatan
Merupakan pelaksanaan dan rincian kegiatan dari
Nota Kesepahaman yang akan ditindaklanjuti dengan
Perjanjian Kerjasama.
c) Jangka Waktu
Menunjukkan masa berlakunya Nota Kesepahaman
dan jangka waktu dapat diperpanjang atas
kesepakatan para pihak.
4) Kaki
a) Penutup
Bagian penutup merupakan bagian akhir dari Nota
Kesepahaman dengan kalimat yang sederhana.
b) Bagian Tanda Tangan Para Pihak
(1) Keabsahan Nota Kesepahaman
Menunjukkan agar Nota Kesepahaman
memenuhi syarat hukum yaitu harus dibubuhi
dan ditandatangani para pihak di atas meterai
yang cukup dan cap instansi para pihak.
(2) Penandatanganan Nota Kesepahaman
Para pihak menandatangani Nota Kesepahaman
yang ditulis dengan huruf kapital, posisi PIHAK
KESATU di bagian kiri bawah, sedangkan posisi
PIHAK KEDUA di bagian kanan bawah dari
naskah.
Format Nota Kesepahaman dapat dilihat pada Contoh 14.A, 14.B, dan
14.C
jdih.lkpp.go.id
- 60 -
Logo
NOTA KESEPAHAMAN Pihak 2
Nomor: ...........................
Nomor: ...........................
(…………Nama…………..)
(…..Jabatan…..) LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Berkedudukan di Jakarta dan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
dan
(…………Nama…………..)
(…..Jabatan…..) (…….Instansi …..)
Berkedudukan di .... dan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
(…….Instansi …..)
(…………Nama…………..)
(…………Nama…………..)
jdih.lkpp.go.id
- 61 -
Logo Instansi/Institusi
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DENGAN
(…………………..….Instansi/Institusi……………………...)
Pada hari ini ..........., tanggal ............., bulan ................. , tahun ........................., bertempat di
………………… kami yang bertanda tangan di bawah ini:
jdih.lkpp.go.id
- 62 -
Bahwa PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK, dalam
menjalankan kedudukannya masing–masing sebagaimana disebut di atas, menjelaskan
terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK KESATU merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia, memiliki tugas
pemerintahan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah ……………………………….
Berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
membuat dan menandatangani Nota Kesepahaman ini, dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Pasal 3
PELAKSANAAN
Pelaksanaan lebih lanjut atas Nota Kesepahaman ini, akan diatur dengan Perjanjian Kerja
Sama dan/atau dokumen hukum tersendiri, yang berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
jdih.lkpp.go.id
- 63 -
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu ….. (………) tahun terhitung sejak tanggal
ditandatangani, dan dapat diperpanjang atau diakhiri atas kesepakatan tertulis PARA PIHAK.
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan
pada anggaran masing-masing PIHAK sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal ….
……
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pasal …..
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK sepakat menyelesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.
Pasal …..
PERUBAHAN/ADDENDUM
Hal-hal yang belum diatur dan/atau perubahan atas ketentuan-ketentuan dalam Nota
Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dengan persetujuan tertulis dari PARA PIHAK dan
dituangkan dalam bentuk Adendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota
Kesepahaman ini.
jdih.lkpp.go.id
- 64 -
Pasal ….
……
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pasal …..
PENUTUP
Nota Kesepahaman ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dibuat dalam rangkap 2
(dua) asli, masing-masing sama bunyinya di atas kertas bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani masing-masing PIHAK.
t.t.d t.t.d
(…………Nama…………..) (…………Nama…………..)
jdih.lkpp.go.id
- 65 -
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DENGAN
(…………………..….Instansi/Institusi……………………...)
Pada hari ini ..........., tanggal ............., bulan ................. , tahun ........................., bertempat di
………………… kami yang bertanda tangan di bawah ini:
jdih.lkpp.go.id
- 66 -
Bahwa PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK, dalam
menjalankan kedudukannya masing–masing sebagaimana disebut di atas, menjelaskan
terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK KESATU merupakan Lembaga Pemerintah Non kementerian yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia, memiliki tugas
pemerintahan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah ……………………………….
Berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
membuat dan menandatangani Nota Kesepahaman ini, dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
RUANG LINGKUP
jdih.lkpp.go.id
- 67 -
Pasal 3
PELAKSANAAN
Pelaksanaan lebih lanjut atas Nota Kesepahaman ini, akan diatur dengan Perjanjian Kerja
Sama dan/atau dokumen hukum tersendiri, yang berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu ….. (………) tahun terhitung sejak tanggal
ditandatangani, dan dapat diperpanjang atau diakhiri atas kesepakatan tertulis PARA PIHAK.
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan
pada anggaran masing-masing PIHAK sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal ….
……
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pasal …..
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK sepakat menyelesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.
jdih.lkpp.go.id
- 68 -
Pasal …..
PERUBAHAN/ADDENDUM
Hal-hal yang belum diatur dan/atau perubahan atas ketentuan-ketentuan dalam Nota
Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dengan persetujuan tertulis dari PARA PIHAK dan
dituangkan dalam bentuk Adendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota
Kesepahaman ini.
Pasal ….
……
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pasal …..
PENUTUP
Nota Kesepahaman ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dibuat dalam rangkap 2
(dua) asli, masing-masing sama bunyinya di atas kertas bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani masing-masing PIHAK.
t.t.d t.t.d
(…………Nama…………..) (…………Nama…………..)
jdih.lkpp.go.id
- 69 -
2. Surat Perjanjian
a. Pengertian
Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan
bersama tentang objek yang mengikat antara dua pihak atau
lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati bersama.
b. Jenis Perjanjian
1) Perjanjian Dalam Negeri
Kerja sama antar instansi di dalam negeri, baik di tingkat
pusat maupun daerah dapat dibuat dalam bentuk
Perjanjian Kerja Sama.
a) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Perjanjian yang dilakukan antar instansi di dalam
negeri, baik di pusat maupun di daerah dibuat dan
ditandatangani oleh Kepala LKPP atau Pejabat Eselon
I sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggung jawabnya.
b) Susunan
(1) Kepala
Bagian kepala perjanjian dalam negeri terdiri
dari:
(a) Lambang negara (untuk pejabat negara)
diletakkan secara simetris atau logo (untuk
non pejabat negara) atau logo instansi yang
diletakkan di sebelah kanan dan kiri atas,
disesuaikan dengan penyebutan nama
instansi;
(b) Judul perjanjian; dan
(c) Nomor.
(2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Perjanjian Kerja Sama
memuat materi perjanjian, antara lain tujuan
kerjasama, ruang lingkup kerjasama,
pelaksanaan kegiatan, pembiayaan,
penyelesaian perselisihan, penutup dan hal-hal
lain yang menjadi kesepakatan para pihak.
jdih.lkpp.go.id
- 70 -
(3) Kaki
Bagian kaki perjanjian kerja sama terdiri dari
nama penanda tangan para pihak yang
mengadakan perjanjian dan para saksi (jika
dipandang perlu), harus dibubuhi,
ditandatangani para pihak di atas meterai yang
cukup, dan cap instansi para pihak.
2) Perjanjian Internasional
Proses pembuatan perjanjian internasional telah diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam hal ini Kementerian Luar Negeri.
jdih.lkpp.go.id
- 71 -
Contoh 15
Format Surat Perjanjian Kerja Sama Antar Lembaga Dalam Negeri Untuk
Pejabat Negara
Judul perjanjian
(nama naskah
PERJANJIAN KERJA SAMA dinas, para pihak,
objek perjanjian)
ANTARA
............................................................
DAN
................................................
Penomoran yang
TENTANG berurutan dalam
................................................................................ satu tahun takwin
NOMOR .............................
NOMOR .............................
Pada hari ini,......, tanggal. ....., bulan ....., tahun ....., bertempat di ......... yang Memuat identita
pihak yang
bertanda tangan di bawah ini mengadakan dan
menandatangani
1. ...................: .................., selanjutnya disebut sebagai Pihak I perjanjian
2. .................. : .................., selanjutnya disebut sebagai Pihak II
bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang ..............., yang diatur dalam
ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
TUJUAN KERJA SAMA
...................................................................................................................................
Pasal 2 Memuat materi
RUANG LINGKUP KERJA SAMA perjanjian, yang
ditulis dalam
bentuk pasal-pasal
...................................................................................................................................
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
...................................................................................................................................
.
Pasal 4
PEMBIAYAAN
jdih.lkpp.go.id
- 72 -
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.......................................................
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang diluar kekuasaan kedua belah pihak atau force
majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu
pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan
diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.............................
Pihak I Pihak II
Nama Institusi Nama Institusi
jdih.lkpp.go.id
- 73 -
3. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat Kuasa merupakan Naskah Dinas yang berisi pemberian
wewenang kepada badan hukum/ kelompok orang/
perseorangan atau pihak lain dengan atas namanya untuk
melakukan tindakan tertentu untuk kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Penandatanganan surat kuasa dilakukan oleh Kepala LKPP
atau Pejabat Eselon I setelah mendapat pelimpahan wewenang
sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung
jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Kuasa terdiri dari:
(a) kop naskah dinas berisi logo dan nama lembaga,
yang diletakkan secara simetris dan ditulis dengan
huruf kapital;
(b) judul Surat Kuasa; dan
(c) nomor Surat Kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Kuasa memuat materi yang
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Kuasa memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, dan tahun pembuatan, serta nama dan
tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan
dibubuhi meterai sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
jdih.lkpp.go.id
- 74 -
Nama : ......................................................
Memuat identitas
NIP : ...................................................... yang memberikan
kuasa
Jabatan : ......................................................
Alamat : ......................................................
Nama : ......................................................
NIP : ......................................................
Jabatan : ...................................................... Memuat
pernyataan tentang
Alamat : ...................................................... pemberian
wewenng kepada
pihak lain untuk
Untuk........................................................................................................................... melakukan suatu
......................................................................................................... tindakan tertentu.
Kota sesuai
dengan alamat
Lembaga dan
Jakarta, .............................. tanggal
penandatanganan
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,
NIP NIP
jdih.lkpp.go.id
- 75 -
4. Berita Acara
a. Pengertian
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi tentang
pernyataan bahwa memang telah terjadi suatu proses
pelaksanaan kegiatan pada waktu tertentu yang harus
ditandatangani oleh para pihak dan para saksi. Berita acara
dapat disertai lampiran.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Berita acara ditandatangani oleh pejabat LKPP serendah-
rendahnya pejabat setingkat eselon II sesuai dengan tugas dan
fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Berita Acara terdiri dari:
a) kop berita acara, yang berisi logo dan nama lembaga
yang diletakkan secara simetris dan ditulis dengan
huruf kapital;
b) judul Berita Acara; dan
c) nomor Berita Acara.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Berita Acara terdiri dari:
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan
jabatan para pihak yang membuat Berita Acara;
b) substansi Berita Acara;
c) keterangan yang menyebutkan adanya lampiran; dan
d) penutup yang menerangkan bahwa berita acara ini
dibuat dengan sebenar-benarnya.
3) Kaki
Bagian kaki Berita Acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda
tangan para pihak dan para saksi.
d. Lampiran Berita Acara
Lampiran berita acara adalah dokumen tambahan yang berisi
antara lain laporan, notulensi, memori, daftar seperti daftar
aset/arsip yang terkait dengan muatan suatu berita acara.
jdih.lkpp.go.id
- 76 -
jdih.lkpp.go.id
- 77 -
Contoh 17
Format Berita Acara
1. ........(nama pejabat)........... (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut Pihak Kesatu, Memuat
identitas para
pihak yang
dan melaksanakan
kegiatan
2. .......(pihak lain )..........., selanjutnya disebut Pihak Kedua, telah melaksanakan
1. ............................................................................................................................... Memuat
............................................................................................................................. kegiatan yang
2. dan seterusnya. -65- dilaksanakan
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 78 -
5. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi
mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Keterangan dibuat dan ditandatangani oleh Kepala
LKPP, Pejabat Eselon I, atau Pejabat Eselon II sesuai dengan
tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Keterangan terdiri dari:
a) kop Surat Keterangan, yang berisi logo yang
diletakkan disebelah kiri surat, nama instansi yang
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf
kapital;
b) judul Surat Keterangan; dan
c) nomor Surat Keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Keterangan memuat pejabat
yang menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta
maksud dan tujuan diterbitkan Surat Keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Keterangan memuat keterangan
tempat, tanggal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda
tangan, dan nama pejabat yang membuat Surat
Keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
Format Surat Keterangan dapat dilihat pada Contoh 18.A dan 18.B.
jdih.lkpp.go.id
- 79 -
Contoh 18.A
Format Surat Keterangan Tentang Seseorang
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Gedung LKPP – Kompleks Rasuna Epicentrum Logo dan nama
Jl, Epicentrum Tengah Lot 11 B – Jakarta Selatan 12940 Lembaga yang
Telepon 021-29922450 (hunting) Faximile 021-29912451 Website www.lkpp.go.id telah dicetak
nama :…........................................................................
NIP : ............................................................................ Memuat
identitas yang
pangkat/golongan :............................................................................
diberi
jabatan : ............................................................................ keterangan
..................................................................................................................................... Memuat
..................................................................................................................................... informasi
..................................................................................................................................... mengensi suatu
hal atau
seseorang untuk
.................................................................................................................................... kepentingan
..................................................................................................................................... kedinasan
..................................................................................................................................
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 80 -
Contoh 18.B
Format Surat Keterangan Tentang Hal/Peristiwa
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Logo dan nama
Gedung LKPP – Kompleks Rasuna Epicentrum Lembaga yang
Jl, Epicentrum Tengah Lot 11 B – Jakarta Selatan 12940 telah dicetak
Telepon 021-29922450 (hunting) Faximile 021-29912451 Website www.lkpp.go.id
Penomoran yang
SURAT KETERANGAN berurutan dalam
NOMOR .../KODE JABATAN/BULAN/TAHUN satu tahun
takwin
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Memuat
nama : .......................................................................... identitas yang
NIP : .......................................................................... memberikan
keterangan
jabatan : ..........................................................................
Jakarta, ..................................
Kota sesuai
Pejabat Pembuat Keterangan, alamat lembaga
dan tanggal
Tanda Tangan dan Cap Lembaga penandatanganan
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 81 -
6. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat Pengantar adalah Naskah Dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah dinas.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Pengantar dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat
Eselon III sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Pengantar terdiri dari:
a) kop naskah dinas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju; dan
e) tulisan kata Surat Pengantar yang ditempatkan
secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Pengantar dalam bentuk
kolom terdiri dari:
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang; dan
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Pengantar terdiri dari:
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang
meliputi:
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP; dan
(4) stempel jabatan/instansi.
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi:
(1) nama jabatan penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap instansi;
jdih.lkpp.go.id
- 82 -
jdih.lkpp.go.id
- 83 -
Contoh 19
Format Surat Pengantar
Tanggal
… (Tgl, Bln, Thn) ... pembuatan surat
Yth. .................................
........................................
......................................... Alamat tujuan
yang dapat
dikirim sebelah
kiri
SURAT PENGANTAR
NOMOR ..../KODE JABATAN/BULAN/TAHUN
No. Naskah Dinas yang Dikirimkan Banyaknya Keterangan
1 2 3 4
Nama jabatan
Penerima Pengirim dan nama
Nama Jabatan, Nama Jabatan, lengkap yang
ditulis dalam
huruf awal
Tanda Tangan Tanda Tangan dan Cap Lembaga
jdih.lkpp.go.id
- 84 -
7. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan yang ditujukan baik kepada pejabat/pegawai
dalam LKPP atau perseorangan dan golongan di dalam atau di
luar LKPP.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan.
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh Kepala LKPP,
Pejabat Eselon I, atau Pejabat Eselon II sesuai dengan tugas,
fungsi, dan wewenangnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Pengumuman terdiri dari:
a) kop Pengumuman yang memuat logo yang diletakkan
disebelah kiri surat, nama instansi, yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo
instansi, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris dan nomor Pengumuman dicantumkan di
bawahnya;
c) kata tentang, dicantumkan di bawah pengumuman
ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris dibawah kata tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh Pengumuman hendaknya memuat:
a) alasan tentang perlunya dibuat Pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan
Pengumuman; dan
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap
mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki Pengumuman terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda
baca koma;
jdih.lkpp.go.id
- 85 -
Contoh 20
Format Pengumuman
TENTANG
Judul
................................................... pengumuman
yang ditulis
dengan huruf
.................................................................................................................... kapital
.......................................................................................................................................
................................................................................
Memuat alasan,
........................................................................................................................... peraturan yang
....................................................................................................................................... menjadi dasar
......................................................................... dan
pemberitahuan
tentang hal
........................................................................................................................... tertentu yang
....................................................................................................................................... dianggap
......................................................................... mendesak
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 86 -
D. Laporan
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang
pelaksanaan atas suatu kegiatan/kejadian.
Pengaturan lebih lanjut mengenai laporan diatur dalam hal sebagai
berikut:
1. Laporan Kinerja (LKj) telah diatur sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi
Birokras Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Laporan Keuangan Lembaga telah diatur sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga; dan
3. Laporan selain sebagaimana diatur pada angka 1 dan 2 mengacu
pada Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pelaporan di Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
E. Telaahan Staf
1. Pengertian
Telaahan Staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat
atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu
persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang
disarankan.
2. Wewenang dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani Telaahan
Staf adalah pejabat struktural dan fungsional yang ditunjuk sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Telaahan Staf terdiri dari:
1) judul Telaahan Staf yang diletakkan secara simetris di
tengah atas; dan
2) uraian singkat tentang permasalahan.
jdih.lkpp.go.id
- 87 -
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Telaahan Staf terdiri dari:
1) Persoalan/permasalahan, yang memuat pernyataan
singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan;
2) Praanggapan/hipotesis, yang memuat dugaan yang
beralasan, berdasarkan data yang ada, saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan
merupakan kemungkinan kejadian di masa yang akan
datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta sebagai
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
persoalan serta akibatnya, hambatan serta keuntungan
dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang
mungkin atau dapat dilakukan;
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar; dan
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas
dan jelas saran atau usul tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
c. Kaki
Bagian kaki Telaahan Staf terdiri dari:
1) nama jabatan pembuat Telaahan Staf; yang ditulis dengan
huruf awal kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap; dan
4) daftar Lampiran.
jdih.lkpp.go.id
- 88 -
Contoh 21
Format Telaahan Staf
TELAAHAN STAF
TENTANG
.................................................................................
A. Persoalan/permasalahan
Bagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan.
B. Praanggapan/hipotesis
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi serta merupakan kemungkinan
kejadian di masa mendatang.
D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan serta
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan atau cara
bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
E. Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi serta pilihan dan satu cara bertindak atau
jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.
F. Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
Tanda Tangan
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 89 -
jdih.lkpp.go.id
- 90 -
Contoh 22
Format Notula
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Gedung LKPP – Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl, Epicentrum Tengah Lot 11 B – Jakarta Selatan 12940
Telepon 021-29922450 (hunting) Faximile 021-29912451 Websitewww.lkpp.go.id
NOTULA
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Agenda :
Dasar Nomor Surat/ Undangan :
A. PENDAHULUAN
1.
2.
B. PELAKSANAAN RAPAT
Pembahasan I :
(Materi Pembahasan)
C. SIMPULAN
berikut
Penutup
(tempat), (tanggal)(bulan)(tahun)
Notulis,
Nama Lengkap
Mengetahui,
Nama Jabatan
Atasan Langsung,
Nama Lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 91 -
2. Sertifikat
A. Pengertian
Sertifikat adalah pernyataan tertulis dari pejabat yang
berwenang yang diberikan kepada seseorang atau Lembaga
karena keikutsertaannya/perannya dalam suatu kegiatan dan
digunakan sebagai alat bukti yang sah.
B. Wewenang Penandatanganan
Sertifikat ditandatangani oleh pejabat eselon I atau eselon II
sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.
C. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Sertifikat terdiri dari:
a) Lambang negara garuda emas/logo LKPP diletakkan
secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital; dan
b) Sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala LKPP
menggunakan lambang negara garuda emas
sedangkan logo LKPP digunakan untuk selain Kepala
LKPP.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh sertifikat terdiri dari:
a) Penomoran sertifikat ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah judul; dan
b) Nama penerima sertifikat
c) Judul kegiatan; dan
d) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan/masa
berlaku.
3) Bagian Kaki
Bagian kaki Sertifikat terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal ditandatangani;
b) Nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal
kapital, diakhiri tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama lengkap pejabat/penandatangan yang ditulis
dengan huruf awal kapital tanpa mencantumkan
gelar; dan
e) Stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan
ketentuan.
jdih.lkpp.go.id
- 92 -
Contoh 23.A
FORMAT SERTIFIKAT YANG DISELENGGARAKAN OLEH LKPP
SERTIFIKAT
Nomor:………..
diberikan kepada:
……………………………………………..
diselenggarakan oleh:
Jakarta,
Nama Jabatan Ketua Penyelenggara Acara
Nama lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 93 -
Contoh 23.B
FORMAT SERTIFIKAT YANG DISELENGGARAKAN OLEH LKPP DAN INSTANSI LAIN
Logo
Instansi
Lain
SERTIFIKAT
Nomor:
………………..
diberikan kepada:
…………………….
Diselenggarakan oleh:
Jakarta,
Nama jabatan ketua penyelenggara acara
Nama lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 94 -
Contoh 23.C
FORMAT SERTIFIKAT YANG BERSKALA INTERNASIONAL
SERTIFIKAT
CERTIFICATE
Nomor:
Number
……………..
Diberikan kepada:
This is to certify that
………………………………….
Jakarta,
Nama jabatan ketua penyelenggara acara
Nama lengkap
jdih.lkpp.go.id
- 95 -
3. Piagam Penghargaan
a. Pengertian
Piagam penghargaan merupakan surat atau tulisan resmi yang
berisi pernyataan pemberian hak atau peneguhan sesuatu hal
yang bersifat penghormatan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Piagam penghargaan ditandatangani oleh Kepala LKPP.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala piagam penghargaan terdiri dari:
a) Lambang negara dan tulisan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/ Jasa diletakkan secara simetris
dan ditulis dengan huruf kapital;
b) Tulisan “Piagam Penghargaan” dicantumkan di
bawah LKPP secara simetris; dan
c) Nomor ditulis dengan huruf kapital dan dicantumkan
di bawah tulisan “Piagam Penghargaan” secara
simetris.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh piagam penghargaan terdiri dari:
a) Uraian batang tubuh Identitas penerima
penghargaan (nama lengkap beserta gelar);
b) Tempat Pelaksanaan; dan
c) Uraian prestasi keteladanan yang telah dicapai atau
diwujudkan dicantumkan di bawah tempat.
3) Kaki
Bagian kaki piagam penghargaan terdiri dari:
a) Nama kota tempat penandatanganan;
b) Tanggal saat penandatanganan;
c) Nama jabatan penandatanganan ditulis dengan
huruf kapital pada setiap awal kata;
d) Nama pejabat penandatanganan ditulis dengan huruf
kapital pada setiap awal kata; dan
e) Tanda tangan dan cap lambang instansi.
jdih.lkpp.go.id
- 96 -
Warna Emas
Tempat Pelaksanaan
Atas partisipasinya sebagai … dalam acara
Tahoma 14 ………………………………………. Tahoma 12
Jakarta, …….
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Nama Pejabat
jdih.lkpp.go.id
- 97 -
Piagam Penghargaan
NOMOR L/01/LK/01.12/II/2020
Dengan ini Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Memberikan Penghargaan Kepada:
jdih.lkpp.go.id
- 98 -
Ketentuan lebih lanjut mengenai format dan cara penyusunan Tata Naskah
Dinas Elektronik diatur pada Petunjuk Pelaksanaan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang berlaku.
jdih.lkpp.go.id
- 99 -
BAB III
PENYUSUNAN PEMBUATAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan intisari dari pemikiran yang ringkas
dan jelas sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya naskah dinas yang
secara sistematis. Dalam pembuatannya perlu memperhatikan syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Ketelitian
Dalam menyusun Naskah Dinas harus tercermin ketelitian dan
kecermatan, dalam bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur, kaidah
bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
Kecermatan dan ketelitian sangat membantu pimpinan dalam
mengurangi kesalahan dalam pengambilan putusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan maksud dari materi
yang dimuat dalam naskah dinas.
3. Logis dan Singkat
Naskah dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang formal,
logis secara efektif, singkat, padat, dan lengkap sehingga mudah
dipahami bagi pihak yang menerima naskah dinas.
4. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku
sehingga dapat menjamin terciptanya arsip yang autentik dan reliable.
jdih.lkpp.go.id
- 100 -
Contoh:
Nomor 2 Tahun 2020
Nomor Naskah Dinas dalam 1 (satu)
tahun kalender
Tahun Terbit
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
NOMOR 12 TAHUN 2020
TENTANG
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB KEMENTERIAN/LEMBAGA
PADA DIREKTORAT ADVOKASI PEMERINTAH PUSAT
Contoh:
Nomor 12 Tahun 2020
Nomor Naskah Dinas dalam 1 (satu)
tahun kalender
Tahun Terbit
jdih.lkpp.go.id
- 101 -
SURAT TUGAS
NOMOR 08/KKA/10/2020
Contoh :
Nomor 190/SES.2/KKA/2/2020
190 : Nomor Urut Nota Dinas dalam 1 (satu) Tahun Kalender
SES.2 : Kode Unit Kerja
KKA : Kode Klasifikasi Arsip
2 : Bulan Ke-2 (Februari)
2020 : Tahun 2020
jdih.lkpp.go.id
- 102 -
Contoh:
R-235/KA/KKA /4/ 2020
jdih.lkpp.go.id
- 103 -
Contoh:
R-235/KA/KKA /4/ 2020
Contoh:
Surat Berita Acara dengan Nomor BA.R-12/SES.2/KKA/3/2020
BA : Singkatan Jenis Naskah Dinas Khusus Khusus
R : Kode Drajat Pengamanan (jika diperlukan)
12 : Nomor urut dalam 1 (satu) tahun kalender
SES.2 : Unit Kerja Pemrakarsa
KKA : Kode klasifikasi arsip
3 : Bulan Ke-3 (Maret)
2020 : Tahun 2020
jdih.lkpp.go.id
- 104 -
e) Penomoran Sertifikat
Susunan penomoran sertifikat sebagai berikut:
1) Nomor urut sertifikat (nomor urut 1 (satu) tahun takwim);
2) Unit Kerja Pemrakarsa;
3) Kode Klasifikasi Arsip (KKA);
4) Bulan (ditulis dalam dua digit); dan
5) Tahun Terbit.
Contoh:
Rapat Koordinasi ULP Nomor 20/D.3.1/SK.02.02/3/2020
20 : Nomor urut dalam 1 (satu) tahun kalender
D.3.1 : Kode Unit Kerja
SK.02.02 : Kode Klasifikasi Arsip
3 : Bulan Ke-3 (Maret)
2020 : Tahun 2020.
jdih.lkpp.go.id
- 105 -
jdih.lkpp.go.id
- 106 -
jdih.lkpp.go.id
- 107 -
2. Amplop
Amplop adalah sarana kelengkapan penyampaian surat, terutama
untuk surat keluar lembaga.
a) Ukuran
Ukuran amplop yang digunakan untuk pengirim naskah dinas
disesuaikan dengan jenis, ukuran, dan ketebalan naskah dinas
yang akan didistribusikan.
b) Warna
Amplop naskah dinas menggunakan kertas berwarna putih atau
coklat muda.
c) Penulisan Pengirim dan Tujuan
Pada amplop harus dicantumkan alamat pengirim dan alamat
tujuan. Alamat pengirim berupa lambang negara/logo lembaga,
nama lembaga, serta alamat lembaga, sedangkan alamat tujuan
naskah dinas ditulis lengkap dengan nama jabatan/lembaga dan
alamat lembaga.
d) Cara Melipat dan Memasukan Surat ke Dalam Amplop
Surat yang siap untuk dikirim dilipat sesuai ukuran amplop
dengan mempertemukan sudut-sudutnya agar lipatannya lurus
dan rapi dengan kepala surat menghadap ke depan ke arah
penerima/pembaca surat. Pada amplop yang mempunyai jendela
kertas kaca, kedudukan alamat tujuan pada kepala surat harus
tepat pada jendela amplop.
jdih.lkpp.go.id
- 108 -
Yth. ……………………………..
Yth. …………………………….. …………………………………...
…………………………………... …………………………………..
………………………………….. Pertama, sepertiga bagian bawah lembaran
Dengan Hormat,
Dengan Hormat, Kertas surat dilipat kedepan
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
jdih.lkpp.go.id
- 109 -
E. Ketentuan Jarak Spasi, Jenis dan Ukuran Huruf serta kata Penyambung
1. Ketentuan Jarak Spasi, Jenis dan Ukuran Huruf
Dalam penentuan jarak spasi, hendaknya diperhatikan aspek
keserasian, estetika, banyaknya isi naskah dinas dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a) Jarak antara judul dan isi adalah dua spasi;
b) Jika judul lebih dari satu baris, jarak antara baris pertama
dengan baris kedua adalah satu spasi; dan
c) Jarak masing-masing baris disesuaikan dengan keperluan.
jdih.lkpp.go.id
- 110 -
H. Penggunaan Tembusan
Tembusan surat bagian ini dicantumkan di sebelah kiri bawah, yang
menunjukan bahwa pihak terebut perlu mengetahui isi surat tersebut.
I. Penggunaan Lampiran
Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi
nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan
nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
jdih.lkpp.go.id
- 111 -
jdih.lkpp.go.id
- 112 -
PARAF KOORDINASI
Sekretaris Utama
Karo
Kabag
Kassubag
Staf
PARAF KOORDINASI
Deputi
Direktur
Kassubdit
Kasi
Staf
b) Penggunaan Cap
1) Pengertian Cap
Cap adalah alat untuk membuat rekaman tanda atau simbol
suatu lembaga. Cap digunakan untuk pengabsahan naskah
dinas. Cap dinas dibagi menjadi dua, yaitu:
(a) Cap jabatan
Cap jabatan adalah cap yang memuat nama jabatan
yang digunakan sebagai tanda keabsahan naskah
dinas.
jdih.lkpp.go.id
- 113 -
jdih.lkpp.go.id
- 114 -
c) Pembatalan
Pembatalan adalah pernyataan bahwa seluruh materi naskah
dinas tidak diberlakukan lagi melalui suatu pernyataan
pembatalan dalam naskah dinas yang baru.
d) Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan terhadap sebagian materi
naskah dinas melalui pernyataan ralat dalam naskah dinas yang
baru.
jdih.lkpp.go.id
- 115 -
BAB IV
PENGAMANAN NASKAH DINAS
jdih.lkpp.go.id
- 116 -
Contoh barcode
jdih.lkpp.go.id
- 117 -
BAB V
KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
jdih.lkpp.go.id
- 118 -
jdih.lkpp.go.id
- 119 -
Tanda Tangan
Nama Lengkap
B. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/luar yang bersifat kebijakan/keputusan/arahan berada pada
pejabat pimpinan tertinggi LKPP.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat yang
tidak bersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat diserahkan/
dilimpahkan kepada pimpinan organisasi di setiap tingkat setara
eselon II, III dan IV atau pejabat lain yang diberi kewenangan untuk
menandatanganinya.
3. Penyerahan/pelimpahan wewenang dan penandatanganan
korespondensi kepada pejabat Kepala/Pimpinan dilaksanakan
sebagai berikut:
jdih.lkpp.go.id
- 120 -
jdih.lkpp.go.id
- 121 -
BAB VI
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
jdih.lkpp.go.id
- 122 -
jdih.lkpp.go.id
- 123 -
jdih.lkpp.go.id
- 124 -
b) Penggandaan
1) Penggandaan naskah dinas adalah kegiatan
memperbanyak naskah dinas dengan sarana reproduksi
yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
2) Penggandaan naskah dinas dilakukan setelah naskah
dinas keluar ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
3) Penggandaan naskah dinas keluar yang kategori
klasifikasi keamanannya sangat rahasia, rahasia, dan
terbatas harus diawasi secara ketat.
c) Pengiriman
1) Naskah dinas keluar yang akan dikirimkan oleh unit
pengolah dimasukkan ke dalam amplop dengan
mencantumkan alamat lengkap dan nomor naskah
dinas sesuai dengan kategori klasifikasi keamanan:
Sangat Rahasia (SR), Rahasia (R), Terbatas (T), dan
Biasa (B).
2) Khusus untuk naskah dinas dengan kategori
klasifikasi keamanan Sangat Rahasia (SR), Rahasia (R), dan
Terbatas (T) dimasukkan ke dalam amplop kedua dengan
hanya mencantumkan alamat yang dituju dan
pembubuhan cap dinas.
3) Untuk mempercepat proses tindak lanjut naskah dinas
dapat dikirimkan secara khusus dengan menambahkan
tanda ‘u.p’ (untuk perhatian) diikuti nama jabatan yang
menindaklanjuti di bawah nama jabatan yang dituju.
d) Penyimpanan
1) Kegiatan pengelolaan naskah dinas keluar harus
didokumentasikan oleh unit pengolah dan unit kearsipan
yang berupa sarana pengendalian naskah dinas dan
pertinggal naskah dinas keluar.
2) Pertinggal naskah dinas keluar yang disimpan merupakan
naskah dinas asli yang diparaf oleh pejabat sesuai dengan
jenjang kewenangannya.
3) Penyimpanan pertinggal naskah dinas keluar diberkaskan
menjadi satu kesatuan dengan naskah dinas masuk yang
memiliki informasi atau subyek yang sama.
jdih.lkpp.go.id
- 125 -
BAB VII
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas ini merupakan acuan bagi seluruh
pejabat dan pegawai di lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sesuai dengan keperluan masing-masing.
ttd
jdih.lkpp.go.id