KONSOLIDASI
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 2018
DAN PERUBAHANNYA
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Berisi:
i
-1-
DAN PERUBAHANNYA
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
a. Barang;
b. Pekerjaan Konstruksi;
d. Jasa Lainnya.
a. Swakelola; dan/atau
b. Penyedia.
BAB II
Bagian Kesatu
Pasal 4
Bagian Kedua
Pasal 5
Bagian Ketiga
Pasal 6
a. efisien;
b. efektif;
c. transparan;
d. terbuka;
- 13 -
e. bersaing;
f. adil; dan
g. akuntabel.
Bagian Keempat
Pasal 7
BAB III
Bagian Kesatu
Pasal 8
a. PA;
b. KPA;
c. PPK;
d. Pejabat Pengadaan;
e. Pokja Pemilihan;
f. Agen Pengadaan;
g. dihapus;(*)
i. Penyedia.
Bagian Kedua
Pengguna Anggaran
Pasal 9
g. menetapkan PPK;
i. dihapus;(*)
1) Tender/Penunjukan Langsung/E-purchasing
untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu
Anggaran paling sedikit di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
atau
Bagian Ketiga
Pasal 10
Bagian Keempat
Pasal 11
Bagian Kelima
Pejabat Pengadaan
Pasal 12
Bagian Keenam
Pasal 13
b. dihapus;(*) dan
(4) Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh tim ahli atau tenaga
ahli.(*)
Bagian Ketujuh
Agen Pengadaan
Pasal 14
Bagian Kedelapan
Pasal 15
Dihapus.(*)
Bagian Kesembilan
Penyelenggara Swakelola
Pasal 16
Bagian Kesepuluh
Penyedia
Pasal 17
a. pelaksanaan Kontrak;
b. kualitas barang/jasa;
BAB IV
PERENCANAAN PENGADAAN
Bagian Kesatu
Perencanaan Pengadaan
Pasal 18
Bagian Kedua
Pasal 19(*)
a. komponen barang/jasa;
b. suku cadang;
Bagian Ketiga
Pasal 20
b. volume barang/jasa;
c. ketersediaan barang/jasa;
Bagian Keempat
Pasal 21
Bagian Kelima
Pasal 22
BAB V
Bagian Kesatu
Persiapan Swakelola
Pasal 23
Pasal 24
Bagian Kedua
Pasal 25
a. menetapkan HPS;
Pasal 26
(4) Dihapus.(*)
Pasal 27(*)
a. Lumsum;
b. Harga Satuan;
Pasal 27A(*)
Pasal 28
a. bukti pembelian/pembayaran;
b. kuitansi;
e. surat pesanan.
Pasal 29
Pasal 30
a. Jaminan Penawaran;
c. Jaminan Pelaksanaan;
e. Jaminan Pemeliharaan.
a. tidak bersyarat;
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
a. E-purchasing;
b. Pengadaan Langsung;
c. Penunjukan Langsung;
e. Tender.
Pasal 39
a. Sistem Nilai;
c. Harga Terendah.
Pasal 40
a. satu file;
c. dua tahap.
Pasal 41
a. Seleksi;
c. Penunjukan Langsung.
Pasal 42
b. Kualitas;
d. Biaya Terendah.
- 46 -
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
BAB VI
Bagian Kesatu
Pelaksanaan
- 49 -
Pasal 47
Bagian Kedua
Pembayaran Swakelola
Pasal 48
Bagian Ketiga
Pasal 49
BAB VII
Bagian Kesatu
Pasal 50
a. Pelaksanaan Kualifikasi;
d. Pemberian Penjelasan;
h. Sanggah.
Bagian Kedua
Tender/Seleksi Gagal
Pasal 51
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Kontrak
Pasal 52
b. Penandatanganan Kontrak;
e. Perubahan Kontrak;
f. Penyesuaian harga;
h. Pemutusan Kontrak;
Bagian Keempat
Pasal 53
a. pembayaran bulanan;
Bagian Kelima
Perubahan Kontrak
Pasal 54
Bagian Keenam
Keadaan Kahar
Pasal 55
Bagian Ketujuh
Penyelesaian Kontrak
Pasal 56
Bagian Kedelapan
Pasal 57
Pasal 58
BAB VIII
PENGADAAN KHUSUS
Bagian Kesatu
Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 59
Bagian Kedua
Pasal 60
Bagian Ketiga
Pengecualian
Pasal 61
Bagian Keempat
Penelitian
Pasal 62
b. Pelaksana penelitian.
(2) Penyelenggara penelitian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a memiliki kewenangan:
a. menetapkan rencana strategis penelitian yang
mengacu pada arah pengembangan penelitian
nasional;
b. menetapkan program penelitian tahunan yang
mengacu pada rencana strategis penelitian dan/atau
untuk mendukung perumusan dan penyusunan
kebijakan pembangunan nasional; dan
c. melakukan penjaminan mutu pelaksanaan
penelitian.
(3) Pelaksana penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. Individu/kumpulan individu meliputi Pegawai
Aparatur Sipil Negara/non-Pegawai Aparatur Sipil
Negara;
b. Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah;
c. Perguruan Tinggi;
d. Ormas; dan/atau
e. Badan Usaha.
(4) Pelaksana penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan berdasarkan hasil kompetisi atau penugasan.
(5) Kompetisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan melalui seleksi proposal penelitian.
- 64 -
Bagian Kelima
Pasal 63
Pasal 64
BAB IX
Bagian Kesatu
Pasal 65(*)
(1) Usaha kecil terdiri atas Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
Bagian Kedua
Pasal 66
(3) Nilai TKDN dan BMP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa produksi
dalam negeri yang diterbitkan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perindustrian. (*)
Pasal 67(*)
Bagian Ketiga
Pengadaan Berkelanjutan
Pasal 68
BAB X
Bagian Kesatu
Pasal 69
Pasal 70
a. Katalog Elektronik;
c. Pemilihan Penyedia;
Pasal 71
a. Perencanaan Pengadaan;
b. Persiapan Pengadaan;
c. Pemilihan Penyedia;
d. Pelaksanaan Kontrak;
g. Katalog Elektronik.
Pasal 72
(4) Dihapus(*)
Pasal 72A(**)
Bagian Kedua
Pasal 73
BAB XI
Bagian Kesatu
Pasal 74(*)
Pasal 74A(**)
Pasal 74B(**)
Bagian Kedua
Pasal 75
BAB XII
PENGAWASAN, PENGADUAN, SANKSI,
DAN PELAYANAN HUKUM
Bagian Kesatu
Pengawasan Internal
Pasal 76
(1) Menteri/kepala lembaga/kepala daerah wajib melakukan
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui aparat
pengawasan internal pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masing-masing.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, pemantauan,
evaluasi, dan/atau penyelenggaraan whistleblowing system.
(3) Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sejak perencanaan, persiapan,
pemilihan Penyedia, pelaksanaan Kontrak, dan serah terima
pekerjaan.
(4) Ruang lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
meliputi:
a. pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya;
b. kepatuhan terhadap peraturan;
c. pencapaian TKDN;
- 81 -
f. Pengadaan Berkelanjutan.
Bagian Kedua
Pasal 77
(3) APIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
menindaklanjuti pengaduan sesuai kewenangannya.
Bagian Ketiga
Sanksi
Pasal 78(*)
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
Bagian Keempat
Pasal 83
Bagian Kelima
Pasal 84
Bagian Keenam
Pasal 85(*)
BAB XIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 86
Pasal 87
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 88
Pasal 89
Pasal 90
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
Pasal II(**)
1. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, kewajiban
memiliki sertifikat kompetensi untuk Personel Lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74A ayat (6)
dilaksanakan paling lambat 31 Desember 2023.
2. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, fungsi
pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik yang
dilaksanakan oleh unit kerja terpisah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (4) berlaku sampai dengan
31 Desember 2023.
3. Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Pengadaan Jasa
Konsultansi Konstruksi/Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi tetap dilaksanakan sesuai:
- 95 -
Ditetapkan di Jakarta
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
Keterangan: