PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2021
TENTANG TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: Menimbang:
a. bahwa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai peran penting bahwa untuk penyesuaian pengaturan penggunaan produk/jasa Usaha Mikro
dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk peningkatan pelayanan dan Usaha Kecil serta Koperasi, dan pengaturan pengadaan jasa konstruksi yang
publik dan pengembangan perekonomian nasional dan daerah; pembiayaannya bersumber dari APBN/APBD dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah untuk kemudahan berusaha berdasarkan Undang Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan penyesuaian ketentuan Sumber Daya
Manusia Pengadaan Barang/Jasa, perlu menetapkan Peraturan Presiden
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. bahwa untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu pengaturan Pengadaan
Barang/Jasa yang memberikan pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-
besarnya (value for money) dan kontribusi dalam peningkatan penggunaan
produk dalam negeri, peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Usaha Menengah serta pembangunan berkelanjutan;
c. bahwa Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
BAB II Tetap
TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP, DAN ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA
Bagian Kesatu Tetap
Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 4 Pasal 4
Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk: Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:
a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan,
diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia; diukur dari aspek kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;
b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri; b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah; c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi;
d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional; d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional;
e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil
penelitian; penelitian;
f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif; f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;
g. mendorong pemerataan ekonomi; dan g. mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberikan perluasan kesempatan
h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan berusaha; dan
h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan
Bagian Kedua Tetap
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 5 Tetap
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa meliputi: Tetap
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;
(2) Pertentangan kepentingan pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada Tetap
ayat (1) huruf e, dalam hal:
a. Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada suatu badan usaha,
merangkap sebagai Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada
badan usaha lain yang mengikuti Tender/Seleksi yang sama;
b. konsultan perencana/pengawas dalam Pekerjaan Konstruksi bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan pengadaan
pekerjaan terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai konsultan
perencana;
d. pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai PPK/Pokja