Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA KEBIJAKAN PENDIDIKAN

NASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kebijakan Pendidikan Nasional

Dosen Pengampu :

Yoga Prismanata, M.Pd.

Disusun Oleh :

Rafatul Hamudah ( 206210132 )


Muthia Dwi Rahayu ( 206210108 )
Nanda Saudah Ellysa Putri (206210113)
Nely Febriana Putri Valentina ( 206210116 )
Nella Reanita ( 206210115 )
Puspita Kamila Hasna ( 206210130 )

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURURAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2021/2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting sebagai agen perubahan sosial (social agent
of change). Oleh karena itu, pendidikan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan secara
nasional. Tujuan pendidikan nasional diharapkan dapat melahirkan manusia Indonesia
yang religius dan bermoral, mampu menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan,
sehat jasmani dan rohani, berkepribadian dan bertanggung jawab. Dan dalam
pendidikan sering terjadi Dinamika Kebijakan Pendidikan Nasional.
Dinamika merupakan konsep yang berkesinambungan atau berjalan. Pada
hakikatnya dinamika pendidikan diartikan sebagai suatu proses yang berjalan yang
secara kontinu dimana dalam menghadapi era yang begitu cepatnya perkembangan
yang sudah tentu akan membawa perubahan, namun disisi lain dinamika pendidikan
juga sering merujuk pada ketidakmampuan seseorang dalam menerima pengaruh era
globalisasi. Dan dinamika Kebijakan Pendidikan ini sebagai salah satu Proses
perkembangan kebijakan pendidikan yang akan dibahas pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Dinamika Kebijakan Pendidikan Nasional ?
2. Bagaimana Dinamika Kebijakan Pendidikan di Indonesia ?
3. Bagaimana Dampak Positif Dinamika Kebijakan Pendidikan
Nasional ?
4. Bagaimana Dampak Negatif Kebijakan Pendidikan Nasional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Dinamika Kebijakan Pendidikan
Nasional.
2. Untuk mengetahui Dinamika Kebijakan Pendidikan diIndonesia.
3. Untuk mengetahui Dampak Positif Dinamika Kebijakan Pendidikan
Nasional.
4. Untuk mengetahui Dampak Negatif Dinamika Kebijakan
Pendidikan Nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dinamika Pendidikan


Dinamika merupakan konsep yang berkesinambungan atau berjalan. Pada
hakikatnya dinamika pendidikan diartikan sebagai suatu proses yang berjalan yang
secara kontinu dimana dalam menghadapi era yang begitu cepatnya perkembangan
yang sudah tentu akan membawa perubahan, namun disisi lain dinamika pendidikan
juga sering merujuk pada ketidakmampuan seseorang dalam menerima pengaruh era
globalisasi.
Proses pendidikan merupakan upaya sadar manusia yang tidak pernah ada
hentinya. Sebab, jika manusia berhenti melakukan pendidikan, sulit dibayangkan apa
yang akan terjadi pada sistem peradaban dan budaya manusia. Dengan ilustrasi ini,
maka baik pemerintah maupun masyarakat berupaya untuk melakukan pendidikan
dengan standar kualitas yang diinginkan untuk memberdayakan manusia. “Sistem
pendidikan yang dibangun harus disesuaikan dengan tuntutan zamannya, agar
pendidikan dapat menghasilkan outcome yang relevan dengan tuntutan zaman.1
Sistem pendidikan di Indonesia telah dikokohkan dengan UU No. 20 tahun
2003. Pembangunan pendidikan di Indonesia sekurang-kurangnya menggunakan empat
strategi dasar, yakni; partama, pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan,
kedua, relevansi pendidikan, ketiga, peningkatan kualiutas pendidikan, dan keempat,
efesiensi pendidikan. Sacara umum strategi itu dapat dibagi menjadi dua dimensi
yaknipeningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Pembangunan peningkatan mutu
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas pendidikan.
Sedangkan kebijkan pemerataan pendidikan diharapkan dapat memberikan kesempatan
yang sama dalam memperoleh pendidikan bagi semua usia sekolah. 2

1
Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional [Dalam Percaturan Dunia Global], PSAP Muhammadiyah, Jakarta.
2006, hlm. 11
2
Hujair AH Sanaky,., Paradigma Pendidikan Islam, Membangun Masyarakat Madani Indonesia, Safiria Insania
dan MSI, Yogyakarta. 2003, hlm.146

3
Untuk menjamin kesempatan memperoleh pendidikan yang merata disemua
kelompok strata dan wilayah tanah air sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
perkembangannya perlu strategi dan kebijakan pendidikan, yaitu :
a. menyelenggarakan pendidikan yang relevan dan bermutu sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan global,
b. menyelenggarakan pendidikan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat sebagai pemilik sumberdaya dan dana serta pengguna hasil
pendidikan,
c. menyelenggarakan proses pendidikan yang demokratis secara profesional
sehingga tidak mengorbankan mutu pendidikan,
d. meningkatkan efisiensi internal dan eksternal pada semua jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan,
e. memberi peluang yang luas dan meningkatkan kemampuan masyarakat,
sehingga terjadi diversifikasi program pendidikan sesuai dengan sifat
multikultural bangsa Indonesia,
f. secara bertahap mengurangi peran pemerintah menuju ke peran fasilitator dalam
implementasi sistem pendidikan,
g. Merampingkan birokrasi pendidikan sehingga lebih lentur [fleksibel] untuk
melakukan penyesuaian terhadap dinamika perkembangan masyarakat dalam
lingkungan global. 3

Proses menuju perubahan sistem pendidikan nasional banyak menuai kendala


serius. Problem yang dihadapi seringkali berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang
sangat strategis. Maka, dalam konteks kebijakan pendidikan nasional, menurut banyak
pakar dan praktisi pendidikan mengkritisi pemerintah, dianggap tidak memiliki
komitmen yang kuat untuk membenahi sistem pendidikan nasional. Artinya, kebijakan-
kebijakan pendidikan kita, kurang menggambarkan rumusan-rumusan permasalahan
dan prioritas yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Hal ini, terutama
berkaitan dengan anggaran pendidikan nasional yang semestinya sebesar minimal 20%,
daimbil dari APBN dan APBD .

3
Hujair AH Sanaky,., Paradigma Pendidikan Islam, Membangun Masyarakat Madani Indonesia, Safiria Insania
dan MSI, Yogyakarta. 2003, hlm.147

4
Tetapi, sampai sekarang kebijakan strategi belum dapat diwujudkan
sepenuhnya, pendidikan nasional masih menyisihkan kegetiran-kegetiran bagi rakyat
kecil yang tidak mampu mengecap pendidikan di sekolah. 4

B. Dinamika Kebijakan Pendidikan di Indonesia


1. Kebijakan Pendidikan di Era Orde Lama
Arah pendidikan di masa orde lama dapat dicermati dari kebijakan Menteri
pendidikan pertama Ki Hajar Dewantara yang mengeluarkan instruksi umum yang
berisi menyerukan kepada para pengurus upaya membuang sistem pendidikan kolonial
dan mengutamakan patriotisme. Sementara itu, kebijakan pemerataan pendidikan di
orde lama dituangkan secara yuridis dalam UU Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-
Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah. Kemudian pelaksanaannya pun
ditegaskan dalam UU No.12 Tahun 1954, tentang pernyataan berlakunya UU No. 4
Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah Untuk Seluruh
Indonesia. Tujuan dan dasar pendidikan pada Orde Lama dapat dilihat pada pasal 3
yang menyebutkan bahwa “Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk
manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab
tentang kesejahteraan masyarakatdan tanah air”. Dan pasal 4 berbunyi: “Pendidikan
dan pengajaran berdasar atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, UUD Negara
Republik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia”.
Di masa orde lama, kebijakan pendidikan diletakkan sebagai bangunan
fundamental pembangunan, sekaligus penguatan sumber daya manusia. Hal ini
sebagaimana termanivestasikan melalui perundangan. UU No. 4 tahun 1950 tentang
Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengadjaran di Sekolah untuk Seluruh Indonesia. Instruksi
Menteri Muda Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 1 tentang Sapta Usaha
Tama tahun 1959, dan Instruksi Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan No. 2
tentang Panca Wardhana/Hari Krida tahun 1961.5

4
Ahmad zain samoto, Dinamika Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Politik Pendidikan, Institus PTIQ,
Yogyakarta. 2012, hlm. 65
5
Refleksi Dinamika Kebijakan di Indonesia, Mukodi Jurnal Profesi Pendidik Volume 3 Nomor 2, November 2016
hal. 143-144

5
2. Kebijakan Pendidikan Di Era Orde Baru
Pembangunan pendidikan di masa orde baru dilaksanakan melalui tahap-tahapan
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama (PJPT-I) dan PJPT-II, dan berujung pada
orde reformasi 1998. Menurut Tilaar, orde baru menandakan lahirnya suatu orde
pembangunan yang ingin membawa bangsa dan masyarakat Indonesia menuju suatu
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan pelaksanaan UUD 1945
secara konsekuen. Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia Pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945
dan isi UUD 1945. Untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan tersebut maka isi
pendidikan antara lain yaitu:
a. Mempertinggi mental/ moral/ budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama
b. Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
c. Membina/ memper-kembangkan fisik yang kuat dan sehat.
3. Kebijakan Pendidikan Di Era Reformasi
Di era reformasi setidaknya ada empat kebijakan pendidikan yang menjadi
agenda perbaikan sistem pendidikan nasional yaitu:
a. Peningkatan mutu pendidikan
b. Efisiensi pengelolaan pendidikan
c. Relevansi pendidikan
d. Pemerataan pelayanan pendidikan.
Ketiga isu utama di bidang pendidikan tersebut, di dasarkan kepada keinginan dan
tuntutan bangsa Indonesia berkaitan dengan peningkatan kualitas serta mempermudah
dan mempercepat pelayanan di bidang pendidikan. Kebijakan pendidikan di era
reformasi walaupun belum sepenuhnya berhasil, tapi sudah menunjukkan perbaikan
yang signifikan. Hal ini terbukti dari capaian Indek Pembangunan Manusia dari tahun
ke tahun semakin baik.6

6
Refleksi Dinamika Kebijakan di Indonesia, Mukodi Jurnal Profesi Pendidik Volume 3 Nomor 2, November 2016
hal. 145

6
Kebijakan penting di era reformasi yang paling baru adalah konsep merdeka
belajar. Filosofi merdeka belajar mengandung spirit untuk mengajarkan dan mendidik
anak menjadi manusia yang merdeka pikirannya, merdeka batinnya dan merdeka
tenaganya. kebijakan penting era reformasi yang paling baru adalah konsep merdeka
belajar. Filosofi merdeka belajar mengandung spirit untuk mengajarkan dan mendidik
anak menjadi manusia yang merdeka pikirannya, merdeka batinnya dan merdeka
tenaganya.7
C. Dampak positif dinamika pendidikan sosial

1. Pemerataan tingkat pendidikan


Salah satu dampak positif dinamika sosial yang paling kita rasakan saat ini yaitu
masalah pendidikan. Kesadaran masyarakat di era sekarang terhadap pendidikan
lebih tinggi dibandingkan 15 tahun yang lalu. Hal ini juga didukung adanya program
pemerintah dan swasta yang memberikan beasiswa kepada pelajar hingga calon
mahasiswa.
2. Semakin Banyak Tenaga Profesionalisme
Dampak positif dinamika sosial adalah melahirkan profesionalisme dari dalam
negeri sendiri. Bahkan sampai banyaknya tenaga profesionalisme, banyak lulusan
perguruan tinggi yang kesulitan lapangan kerja karena terlalu tinggi bagi perusahaan
yang dilamar.
3. Akses Informasi Lebih Cepat
Sudah menjadi rahasia umum jika dampak positif dinamika sosial dalam hal
komunikasi lebih cepat. Tidak hanya di bidang telekomunikasi saja, dalam
kehidupan sehari-hari pun semua tergantung pada kecanggihan teknologi.
4. Majunya Pembangunan
Dari segi pembangunan jauh lebih baik dibandingkan beberapa puluh
tahun yang lalu. Tidak perlu jauh-jauh, sekarang banyak area pedesaan akses jalan
sudah menjadi lebih baik. Jalan alternatif yang dulu hanya ala kadarnya dan jelek,
sekarang juga sudah beraspal. Ternyata tidak hanya pembangunan jalan saja,
pembangunan perkantoran dan ruko-ruko pun juga banyak. Hanya saja, berdampak
pada penyempitan lahan persawahan yang akan mengancam ketahanan pangan lokal
untuk beberapa puluh tahun yang akan datang.8

D. Dampak negatif dinamika pendidikan sosial

1.Individualis
Disadari atau tidak, dampak terjadinya dinamika sosial juga banyak
memberikan dampak negatif. Salah satunya masyarakat menjadi lebih bersikap
individualis.

7
Dinamika Pendidikan di Indonesia Dalam Perspektif Filsafat, Sri Rahayu Wilujeng , M. Mukhtasar Syamsuddin
, Rr. Siti Murtiningsih, Humanika Vol. 27 no 2, hal. 178
8
Dirga. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi.

7
Apalagi didukung adanya teknologi yang super canggih. Karena teknologi
sudah memberikan informasi tentang dunia luar, orang merasa tidak perlu lagi keluar
bersosialisasi, karena di rumah saja pun seolah bisa melihat apa yang terjadi di dunia
luar sana.

2. Lebih Malas
Sadar tidak sadar, jika kita perhatikan kita menjadi lebih malas. Dulu setiap kita
butuh sesuatu hal, kita cukup menyempatkan waktu keluar rumah dan mencari
kebutuhan yang kita inginkan secara mandiri.
3. Lunturnya Nilai Kebersamaan
Jauh berbeda budaya orang dulu dengan orang modern saat ini. Terutama dalam
memaknai sebuah kebersamaan. Kata kebersamaan di era sekarang mungkin lebih tepat
untuk kelompok yang memiliki strata sama, atau yang memiliki tujuan dan visi misi
yang sama.
4.Sulit Percaya Dengan Orang Lain
Adapun dampak negatif dari dinamika sosial yang lain, yaitu sulit membangun
kepercayaan dengan masyarakat. Alasannya pun beragam. Karena memang akses
informasi yang super cepat dan banyak, sehingga kita harus memfilter informasi yang
masuk. Adapun alasan lain, misalnya karena alasan banyak orang yang terlihat baik
namun ternyata penipuan. Jadi ada banyak alasan yang pasti setiap orang memiliki
alasannya sendiri-sendiri.
5. Nasionalisme Menurun
Dampak negatif dinamika sosial adalah kesadaran diri terhadap rasa
nasionalisme yang menurun bagi kalangan millennial. Contoh sederhana, kita lebih
bangga terhadap Negara luar dibandingkan Negara sendiri.9

9
Nugroho, Yohanes Kristianto. 2012. Dinamika Kehidupan Sosial Masyarakat Temanggung Pasca Kerusuhan

8
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan
Dinamika merupakan konsep yang berkesinambungan atau berjalan. Pada
hakikatnya dinamika pendidikan diartikan sebagai suatu proses yang berjalan yang
secara kontinu dimana dalam menghadapi era yang begitu cepatnya perkembangan
yang sudah tentu akan membawa perubahan, namun disisi lain dinamika pendidikan
juga sering merujuk pada ketidakmampuan seseorang dalam menerima pengaruh era
globalisasi. Dinamika Kebijakan Pendidikan di Indonesia,

Kebijakan Pendidikan di Era Orde Lama, Arah pendidikan di masa orde lama dapat
dicermati dari kebijakan Menteri pendidikan pertama Ki Hajar Dewantara yang
mengeluarkan instruksi umum yang berisi menyerukan kepada para pengurus upaya
membuang sistem pendidikan kolonial dan mengutamakan patriotisme.

Kebijakan Pendidikan Di Era Orde Baru Pembangunan pendidikan di masa orde baru
dilaksanakan melalui tahap-tahapan Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama
(PJPT-I) dan PJPT-II, dan berujung pada orde reformasi 1998. Menurut Tilaar, orde
baru menandakan lahirnya suatu orde pembangunan yang ingin membawa bangsa dan
masyarakat Indonesia menuju suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan pelaksanaan UUD 1945 secara konsekuen. Tujuan pendidikan ialah
membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang
dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

Kebijakan Pendidikan Di Era Reformasi, Di era reformasi setidaknya ada empat


kebijakan pendidikan yang menjadi agenda perbaikan sistem pendidikan nasional yaitu:
Peningkatan mutu pendidikan, Efisiensi pengelolaan pendidikan, Relevansi
pendidikan, Pemerataan pelayanan pendidikan.

9
Dampak positif dinamika Kebijakan Pendidikan Nasional:
1. Pemerataan tingkat pendidikan
2. Semakin Banyak Tenaga Profesionalisme
3. Akses Informasi Lebih Cepat
4. Majunya Pembangunan

Dampak negatif Kebijakan Pendidikan Nasional:


1. Individualis
2. Lebih Malas
3. Lunturnya Nilai Kebersamaan
4. Sulit Percaya Dengan Orang Lain
5. Nasionalisme Menurun

10
DAFTAR PUSTAKA

AH Sanaky, Hujair, 2003, Paradigma Pendidikan Islam, Membangun Masyarakat Madani


Indonesia, Safiria Insania dan MSI, Yogyakarta.

Dinamika Pendidikan di Indonesia Dalam Perspektif Filsafat, Sri Rahayu Wilujeng , M.


Mukhtasar Syamsuddin , Rr. Siti Murtiningsih, Humanika Vol. 27 no 2.

Dirga. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi.

Nugroho, Yohanes Kristianto. 2012. Dinamika Kehidupan Sosial Masyarakat Temanggung


Pasca Kerusuhan.

Refleksi Dinamika Kebijakan di Indonesia, Mukodi Jurnal Profesi Pendidik Volume 3 Nomor
2, November 2016.

Suyanto, 2006, Dinamika Pendidikan Nasional [Dalam Percaturan Dunia Global], PSAP
Muhammadiyah, Jakarta.

Zain Samoto Ahmad, 2012, Dinamika Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Politik
Pendidikan, Institus PTIQ, Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai