DISUSUN OLEH :
NAMA : I Kadek Gelgel Dwi Utama Jaya
NIT : 20293451
KELAS :C
Dosen Instruktur :
Nuraini Aisyiah, S.Si.T.,M.T.
NIP. 197403091995032001
A. Tujuan
C. Dasar Teori
Pengertian pola persebaran perubahan lahan secara umum merupakan susunan sifat
persebaran perubahan lahan dan sifat hubungan antara faktor-faktor yang menentukan
terjadinya sifat persebaran perubahan lahan tersebut. Menurut Petter Hagget pola persebaran
perubahan lahan ada 3 tipe pola yaitu seragam (uniform), acak (random), mengelompok
(clustered).
D. Langkah Kerja
1. Membuka aplikasi Argis Map 10.3 dengan cara mengklik windows > Argis > mengklik
aplikasi Argis Map 10.3
2. Setelah aplikasi berada pada area kerja maka langkah selanjutnya melakukan input data peta
administrasi pada acara 1 dengan cara mengklik file mxd acara III > Open.
3.Memasukkan data penggunaan lahan 2011 dan 2019. Mengklik Catalog > memilih folder
yang berisikan data > geser shapefile ke area kerja.
4. Melakukan clip data shapefile penggunaan tanah se indonesia terhadap batas Kabupaten
Kudus. Mengklik geoproccessing > memilih clip > Mengisi atributnyaInput features : data
penggunaan lahan shapefile, Clip Features : Batas Kecamatan, output Features Class :
ganti nama > Ok.
5. Melakukan overlay. Mengklik Geoprocessing > memilih Intersect > Input Features :
Memasukkan kedua data penggunaan lahan > Ok.
6.Melakukan penambahan Field pada shapefile hasil intersect. Mengklik kanan pada layer >
Open Atribbut Table > Table Option > add field > Name : Perubahan, Type : Text, Length :
100 > Ok.
7. Melakukan Field Calculator. Mengklik all sheet pada field Perubahan > memilih field
calculator > Memasukkan rumus [Name] &" "& "Berubah Menjadi" &" "& [Legenda] >
Ok.
8. Melakukan Dissolve layer hasil perubahan. Mengklik toolbar Geoprocessing > memilih
Dissolve> Mencentang field Name, Legenda, dan perubahan> Ok.
9. Membuat Field tambahan “Luas”. Mengklik kanan pada layer > Open Atribbut Table >
Table Option > add field > Name : Luas, Type : Double > Ok.
10. Melakukan Calculator Geometry…. Mengklik all sheet pada field Luas > memilih
Calculator Geometry…> sesuaikan settingan pada gambar > Ok.
11. Membuat tabel luas perubahan penggunaan tanah menggunakan Pivot Table. Mengklik
ArcToolbox > Memilih Data Management Tools > mengklik Table > Pivot Table> Ok.
12. Melakukan analisis data spasial. Mengklik Spatial Statistic Tools > Memilih Analyzing
Pattern > lalu memilih Average Nearest Neighbor > mengisi input features class dengan
layer “Join_Penggunaan_lahan2_Disso1” > Mencentang General Report > Ok.
13. Menampilkan hasil Average Nearest Neighbor. Mengklik menu My Computer >
Mencari lokasi alamat web seperti di tunjukan pada panah merah di bawah > membuka
alamat web yang telah di sediakan.
E. Hasil dan Pembahasan
Dalam pratikum acara IV yang berlokasi pada perubahan penggunaan lahan Kabupaten
Kudus dengan interpal waktu 2011 hingga 2019. Maka di peroleh hasil seperti pada gambar
berikut :
Data tersebut memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu 2011-2019, perubahan lahan
terbesar yang terjadi di Kabupaten Kudus adalah perubahan lahan menjadi Sawah.
Pada proses analisis ini diperoleh hasil NNR sebesar 0,849585. Dalam menganalisis
penyebaran, P. J. Clark dan F.C. Evans menerapkan sebuah teori bernama "Analisis Tetangga
Terdekat". Dari hasil pengukuran empiris kedua ahli wilayah tersebut diperoleh hasil bahwa
nilai R berkisar antara (0) nol hingga 0,849585. Jika diterapkan ke dalam 3 pola di atas maka
akan terjadi rentangan nilai sebagai berikut :
Pola tersebar tidak merata atau acak (Random Pattern) : 0,29 – 0,56
Berdasarkan data hasil analisis diatas didapatkan pada Kabupaten Kubus penyebaran
perubahan penggunaan lahan secara pola bergerombol. Average Nearest Neigbor menjadi bukti
statistik untuk mengetahui serta melakukan perbandingan pola di Kabupaten Kudus. Manfaat
dari itu memberikan kemungkinan untuk keputusan yang akan diambil oleh Badan Pertanahan
Nasional untuk penataan Kawasan dan Akses Reforma Agraria.
F.Daftar Pustaka
Yusrina, F. N., Sari, M. I., Pratiwi, G. C., Hidayat, D. W., Jordan, E., & Febriyanti, D. (2018).
Analisis Pola Permukiman Menggunakan Pendekatan Nearest Neighbour Untuk Kajian
Manfaat Objek Wisata Di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Jurnal Geografi,
Edukasi dan Lingkungan (JGEL), 2(2), 111-120.
Deswina, Oktorini, Y., & Jhonnerie, R. (2018). Klasifikasi terbimbing Berbasis Objek
menggunakan Algoritma Nearest Neighbor untuk Pemetaan Mangrove di Sungai Kembung,
Pulau Bengkalis. Maspari Journal, 10(2), 185–198.
Pelambi, M. R., Tilaar, S., & Rengkung, M. M. (2016). Identifikasi Pola Sebaran Permukiman
Terencana Di Kota Manado. Spasial, 3(1), 55–65.