Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfan Hidayat Mustakim

Kelas :C
NIT : 20293431
Tugas : Review Jurnal

Pendekatan Perbandingan Penjualan dengan menggunakan Analisis Regresi


Analisis regresi merupakan salah satu analisisyang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut Independent Variable
(variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut Dependent Variable (variabel terikat). Jika dalam
persamaan regresi hanya terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka disebut sebagai
persamaan regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai
persamaan regresi berganda(Ghozali, 2009). Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat
diformulasikan dengan persmaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + …… +bn Xn
Keterangan :
Y = variabel terikat (dependent)
a = konstanta
b = nilai koefisien regresi
X = variabel bebas (independent)
Dari hasil analisis menggunakan model persamaan tersebut akan dihasilkan besaran statistik meliputi:
koefisien determinasi (R2), probabilitas Uji-F (ANOVA), Uji-t. Probabilitas Uji-F yang signifikan
menunjukkan bahwa secara bersama-sama nilai-nilai dari variabel X berpengaruh secara signifikan
terhadap Y. Nilai R2 menggambarkan besar variasi nilai dalam Y yang dapat diterangkan oleh variasi nilai
dalam X. Nilai R2 menggambarkan Goodness of Fit (tingkat kecocokan) dari model persamaan yang
digunakan. Semakin besar nilai R2 semakin besar pula Goodness of Fit dari model tersebut, yang berarti
bahwa model tersebut cocok digunakan untuk menerangkan fenomena pengaruh hubungan antara variabel
yang diduga mempengaruhi nilai tanah (X) dengan nilai tanahnya (Y). Statistik (β) menunjukkan besarnya
pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X = faktor yang diduga mempengaruhi nilai tanah) terhadap
variabel terikat (Y = nilai tanah). Semakin besar nilai (β) semakin besar pengaruh dari X tersebut. Namun
demikian nilai (β) dapat positif (+) atau negative (-) yang masing- masing bermakna berpengaruh
meningkatkan (+) atau berpengaruh mengurangkan (-). Oleh karena itu, besaran-besaran statistik yang
dihasilkan dari model persamaan regresi linier berganda dapat digunakan untuk menilai peran dari
masing- masing variabel independen terhadap variabel dependennya, termasuk pengaruh dari variabel
penentu nilai tanah (X) terhadap nilai tanah (Y). Salah satu peran tersebut adalah untuk menelusur skor
variabel terbaik dari salah satu atau beberapa variabel indpenden terhadap variabel dependennya.
Penggunaan analisis regresi memiliki dua keunggulan yaitu, persamaan ini dapat digunakan untuk menilai
properti yang sangat besar dengan ekonomis. Yang kedua persamaan ini bisa digunakan untuk
menjelaskan nilai tersebut diestimasi. Selain itu analisis regresi memiliki kekurangan yaitu dalam
menganalisis diperlukan data yang banyak, selain itu juga kurang sesuai jika digunakan untuk
mengestimasi nilai dari properti yang mempunyai keunikan tersendiri
Contoh Regresi Sederhana :
Sebuah tanah kosong yang terletak di kawasan kota dan berikut ini adalah beberapa transaksi yang telah
terjadi terhadap beberapa properti pembanding
Jarak dari/ke
No. Nilai Tanah/m2
Pusat Kota(Km)
(Rp.000)
1 150 3
2 40 6
3 51 4
4 37 6
5 20 9
6 64 4
7 305 1
8 158 2
9 36 7
10 46 5
Dalam teori lokasi, bahwa kedekatan suatu properti terhadap pusat kota akan berpengaruh terhadap nilai
tanah. Semakin jauh dari pusat kota (CBD) kecenderungan nilai tanah yang semakin rendah apabila tidak
ada faktor penarik lain yang mempunyai pengaruh yang cukup nyata atau signifikan terhadap kenaikan
nilai tanah. Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dapat diketahui dengan:
a. Scatter Diagram
Melalui scatter diagram dapat diketahui hubungan antara variabel nilai tanah dengan variabel jarak
ke pusat kota (CBD) yaitu dengan melihat sebaran data dan garis regresinya.

b. Persamaan Regresi
Persamaan regresi sederhana untuk hubungan linier dapat ditunjukkan melalui persamaan
sebagai berikut:
ŷ = a + bx

di mana :
ŷ = nilai yang diestimasi dari variabel tak bebas;
a = konstanta atau intercept
b = slope garis regresi (koefisien); dan
x = nilai variabel bebas
Berdasarkan data dari beberapa properti pembanding di atas dapat diestimasi besarnya nilai konstanta
dan koefisien regresi sebagai berikut :
Y X
No.
(Rp 000) (Km) X2 X.Y

1 150 3 9 450
2 40 6 36 240
3 51 4 16 204
4 37 6 36 222
5 20 9 81 180
6 64 4 16 256
7 305 1 1 305
8 158 2 4 316
9 36 7 49 252
10 46 5 25 230
∑ 907 47 273 2655
Ymean= 90,7 Xmean= 4,7

2655- 10.(4,7).(90.7) -1607,9


273 – 10.(4,7)2 52,1

a = 90,7 + 30,862 (4,7) = 235,751

Didapatkan persamaan regresi =

ŷ = 235,751 – 30,862x1

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dinyatakan bahwa nilai jual tanah yang diekspektasi atau
expected land value (dalam ribuan rupiah) adalah sama dengan nilai konstanta (Rp235,751)
dikurangi nilai slope atau gradient sebesar (Rp30,862) untuk setiap tambahan jarak(km) ke/dari
pusat kota (CBD).
c. The standard error of the estimate (Se) adalah digunakan untuk mengukur reabilitas dan dispersi
sebagaimana tersebar dalam scatter diagram dari masing-masing sampel nilai aktual yang terdapat
disekitar garis regresi. Standard error yang lebih besar menunjukkan lebih besar pula variabilitas
tiap- tap titik disekitar garis regresi
Standard error dari estimasi tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung interval (an
approxirnate confidence interval) melalui forrnula sebagai berikut:
ŷ ± (t)(Se)

Sebagai contoh: jika properti subjek terletak 2,5 kilometer dari pusat kota,maka estimasi nilai
tanah permeter persegi dapat diestimasi sebagai berikut:
ŷ =235,751-30,852(xi)
ŷ = 235,751 -30,862(2,5) = 158,59
Interval = ŷ (r)(Se) = 158,59 ± (1,860X52,53499)

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa interval nilai jual tanah per meter
persegi tanah subjek adalah berkisar antara Rp. 60.800,00 sampai dengan Rp. 256.310,00

Anda mungkin juga menyukai