Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tri Tamtomo

Kelas :B
NIT : 20293426
Matakuliah : Kebijakan dan Program Pembangunan Pertanahan

Network Planning adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelanggaraan
proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network diagram proyek yang bersangkutan. (Tubagus Haedar Ali, 1995). Network diagram
merupakan visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram berupa
jaringan kerja yang berisi lintasan – lintasan kegiatan dan urutan – urutan peristiwa yang ada
selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat dilihat dari hubungan antara
kegiatan
– kegiatan lainnya, sehingga bila terjadi keterlambatan akan segera diketahui kegiatan apa
saja yang mempengaruhi keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya, juga dengan
network diagram dapat diketahui kegiatan mana saja atau lintasan – lintasan yang kritis,
sehingga bila diketahui tingkat kekritisannya maka dapat diterapkan skala prioritas (bobot)
dalam menangani masalah – masalah yang timbul selama penyelenggaraan proyek. Dan
peristiwa mana saja yang kritis, sehingga segala usaha dapat segera diusahakan dan dapat
dimulai seawal mungkin untuk membuat peristiwa kritis tersebut teerjadi pada saatnya.

Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan network
planning, yaitu sebagai berikut:

a. Metode diagram grafik (Chart Method Diagram), digunakan untuk prencanaan dan
pengendalian proyek dalam bentuk diagram grafik.
b. Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique), digunakan untuk
perencanaan dan pengendalian proyek berbasis teknologi informasi (IT).
c. Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation Procedure), digunakan
untuk merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
d. Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan dan
mengendalikan sumber daya proyek.
e. Metode jalur kritis (Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan dan
mengendalikan proyek yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya
setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
f. Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique),
digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan.

Dalam Pembuatan network planning ini menggunakan beberapa simbol, Simbol-


simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network planning adalah sebagai berikut
:

• Anak panah, yang menunjukkan arah pekerjaan sehingga orang yang membaca
• mengetahui langkah-langkah secara jelas dan runtut.
• Lingkaran, yang menunjukkan kegiatan apa yang dijalankan.
• Anak panah putus-putus, yang menunjukkan langkah-langkah semu yang
menggambarkan hubungan antar dua langkah dalam suatu pekerjaan.

Adapun kegiatan yang berkaitan dengan Kegiatan Pertanahan dalam menggunakan


metode Network Planning menurut saya salah satunya adalah Kegiatan Redistribusi Tanah.
Kegiatan Redistribusi Tanah dengan target yang besar dan waktu yang terbatas maka
diperlukan strategi yang matang untuk menyelesaikan kegiatan tersebut, oleh karena itu
penggunaan network planning sangat cocok untuk menghitung efisiensi dalam kegiatan
Redistribusi Tanah.

Tabel 1. Alur Tahapan Redistribusi Tanah yang dapat dipercepat pada diagram
Network Planning

No. Waktu Waktu


Tahapan Orang
Tahapan Awal (hari) Setelah
Dipercepat
(hari)
1 Persiapan dan Perencanaan 7 30 25
2 Penyuluhan 5 20 14
Inventarisasi dan Identifikasi
3 10 100 70
Objek dan Subjek
4 Pengukuran dan Pemetaan 10 100 70
Sidang Panitia Pertimbangan
5 Landreform 10 25 20
Penetapan Objek dan Subjek
6 Redistribusi 6 14 10
Penerbitan Surat Keputusan
7 Redistribusi Tanah 5 7 5

Pembukuan Hak dan


8 Penerbitan Sertipikat 5 40 30

9 Pelaporan 5 20 10
Diagram 1. Network Planning Sebelum Pengoptimalan Waktu

3
20
30 100 7 40
25 14 7 8 9
1 2 5 6
20
4

Diagram 2. Network Planning Setelah Pengoptimalan Waktu

3
100
30 70 20 10 5 30
1 2 5 6 7 8 9
100
4
Hasil dari analisa diagram network planning kegiatan Redistribusi Tanah sebelum
optimalisasi waktu memerlukan waktu selama 356 hari, sedangkan setelah dilaksanakan
optimalisasi waktu hanya memerlukan 254 hari. Artinya kita bisa menghemat waktu sebanyak
57 hari. Angka yang sangat signifikan dalam kegiatan Redistribusi Tanah. Hal itu dikarenakan
beberapa tahapan bisa dilaksanakan secara bersamaan sehingga waktu pelaksanaan bisa
diefisiensikan. Efisiensi waktu yang didapat tidak mengurangi dari kualitas produk kegiatan
Redistribusi Tanah.

Anda mungkin juga menyukai