Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Zakat menurut istilah agama Islam artinya kadar harta yang


tertentu, yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
beberapa syarat. Infak berarti mendermakan atau memberikan rizki
(karunia Allah) atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain
berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah semata. Sedangkan Sedekah
pada prinsipnya sama dengan infaq tetapi memiliki pengertian yang
lebih luas berupa pengucapan kalimat thayyibah juga termasuk
memberikan bantuan tenaga atau jasa serta menahan diri untuk tidak
berbuat kejahatan. lembaga Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) menjadi
pemecah masalah kemiskinan dan kepincangan sosial.

Selain itu pemanfaatan ZIS yang berasal dari umat Islam harus
sedini mungkin dikelola dan disalurkan secara efektif sebagai suatu
sisi ikhtiar pemberdayaan ekonomi umat. Hal ini karena ZIS
merupakan modal dalam upaya peningkatan perekonomian dan
kesejahteraan umat. pemanfaatan shodaqoh juga harus sampi di tangan
anak yatim, karena anak yatim dan orang miskin adalah golongan
mustadh’afin yang wajib diperhatikan perbaikan dan peningkatan
hidup mereka. Memberdayakan, meningkatkan dan memajukan anak
yatim dan orang miskin yang tidak lain adalah kaum dhuafa
hukumnya adalah wajib.

Dalam pandangan Islam anak yatim mempunyai kedudukan


istimewa di sisi Allah SWT dan Rasul-NYA, ini tiada lain demi
menjaga kelangsungan hidupnya, agar tidak terlantar hingga menjadi
orang yang tidak bertanggung jawab. Hadits yang diriwayatkan
Bukhori dan Sahl R.a, ia bersabda: Artinya : ”Aku dan orang yang
menanggung (memelihara) anak yatim (dengan baik) ada di surga
seperti ini, beliau member isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah
dan beliau rentangkan kedua jari itu” (H.R. Bukhori dan Sahl R.a).
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang dirumuskan sebagai


berikut:
1. Bagaimanakah motode yang diterapkan dalam implementasi program
pemberdayaan anak yatim dan dhuafa pada masa pandemi seperti ini?
2. Apakah kekurangan dan kelebihan dari program yatim dhuafa?
3. Bagaimana jika program yatim dhuafa tidak terlaksana sesuai dengan apa di
rencanakan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk mendalankan program


perberdayaan anak yatim dan dhuafa.
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari implementasi program
yatim dan dhuafa.
3. Untuk mengetahui tindak lanjut jika program implementasi tidak berjalan
sesuai apa yang direncanakan.

D. Manfaat

1.

Anda mungkin juga menyukai