Anda di halaman 1dari 21

PERANAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR ISLAM (SDI) LUQMAN AL-


HAKIM NGANJUK

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di Sekolah Tinggi
Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Kependidikan (S.Pd.)

Oleh:
Ahadian Dicky Prasetyo
NIM : 201831200032

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN
AL HAKIM SURABAYA
2021
2

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ahadian Dicky Prasetyo

NIM : 201831200032

Judul : Peranan Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja


Guru di Sekolah Dasar Islam (SDI) Luqman Al Hakim Nganjuk

Telah dipertahankan dalam dewan penguji pada hari ........., .... ............ 2021 dan
direvisi sebagaimana berita acara ujian proposal skripsi.

Mengetahui Kaprodi MPI Pembimbing

(......................................) (......................................)
3

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. 1
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... 2
DAFTAR ISI .......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
E. Definisi Operasional .................................................................. 7
1. Supervisi ......................................................................... 7
2. Kepala Sekolah ............................................................... 8
3. Kinerja Guru ................................................................... 8
F. Penelitian Terdahulu .................................................................. 9
G. Metode Penelitian ....................................................................... 12
1. Jenis Penelitian ............................................................... 12
2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 12
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 14
4. Instrumen Penelitian ....................................................... 15
5. Teknik Analisa Data ....................................................... 16
6. Uji Keabsahan Data ........................................................ 18
H. Sistematika Pembahasan ............................................................ 18
Outline ........................................................................................ 20
4

“PERANAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM


MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR ISLAM (SDI)
LUQMAN AL- HAKIM NGANJUK”
A. Latar belakang
Bidang pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencetak
sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk menghadapi tantangan
zaman di masa mendatang. Secara umum, pendidikan merupakan suatu
aspek penting bagi kehidupan manusia. Manusia dalam hal ini mempunyai
pemikiran yang kreatif dan inovatif untuk memecahkan berbagai hal
permasalahan yang dihadapi dengan keberhasilan pendidikan yang
diharapkan. Pendidikan harus berperan secara proporsif, kontekstual dan
komperensif. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang tercantum pada
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan sesuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Salah satu upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas pendidikan adalah menata manajemen pendidikan. Sejalan dengan
pengertian tersebut, salah satu hal penting yang menentukan tercapainya
tujuan dari keseluruhan dalam kegiatan manajemen pendidikan pada
sekolah adalah pengawasan. Menurut Arikunto dan Yuliana, pengawasan
adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut
pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para
pegawai dalam melakukan tugas mencapai tujuan. 1Dari pendapat tersebut
dapat kita pahami bahwa yang bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan disekolah adalah kepala sekolah.

1
Nurul Ismi, Fungsi Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Guru di SMP Negeri 1 Segeri
Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep, (Makassar: UH, 2017), h. 2.
5

Kepala sekolah harus mampu merencanakan program pengawasan


terhadap profesionalitas guru sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah. Pelaksanaan pengawasan terhadap guru
dilakukan dengan menggunakan pendekatan dan teknik pengawasan. Guru
tidak boleh luput dari pengawasan kepala sekolah. Karena salah satu faktor
untuk menentukan dalam pengawasan output pendidikan yang sesuai
dengan apa yang diharapkan adalah keberhasilan guru dalam memberikan
ilmu.
Bimbingan dan pengawasan yang dilakukan kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor terhadap guru sebagai usaha yang
memberikan kesempatan guru untuk meningkatkan kemampuan secara
professional, sehingga para guru merasa lebih maju dan memiliki
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Begitu pentingnya peran kepala sekolah sebagai supervisor
pendidikan yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada Allah SWT,
sesuai dengan frman Allah SWT dalam surah Al-Infithar yaitu:

Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-


malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan
mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu). Mereka mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Infithar:10-12)2
Supervisi yang dilakukan kepala sekolah berpengaruh secara
psikologis terhadap kinerja guru. Keberhasilan suatu lembaga sekolah
merupakan bentuk keberhasilan pemimpin suatu organisasi dalam
menjalankan tugasnya. Sekolah merupakan suatu organisasi yang kopleks
oleh karena itu kepala sekolah harus dapat mengkoordinir dan
mengarahkan semua kegiatan pendidikan dalam hal ini ditekankan pada

2
Mushaf Al-Qur’an.Op. Cit. h.828
6

tenaga pendidik yaitu para guru sebagai pengajar yang harus menguasai
ilmu serta keterampilan sesuai keahlian bidang studi masing-masing dan
diharapkan mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.
Keberhasilan suatu sekolah dalam proses pembelajaran banyak
dipengaruhi faktor kepala sekolah, guru dan siswa. Oleh karena itu kepala
sekolah sebagai supervisor, pengawas dan pembimbing harus mampu
meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Lembaga pendidikan dasar yang akan diteliti bertempat di Sekolah Dasar
Islam (SDI) Luqman Al- Hakim Nganjuk. Dengan demikian peniliti ingin
memberikan gambaran yang jelas bagaimana peran supervisi kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di Sekolah Dasar Islam (SDI)
Luqman Al- Hakim Nganjuk.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru di SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk?
2. Hambatan kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi di lapangan?

C. Tujuan Pelenelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan supervisi kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SDI Luqman Al- Hakim
Nganjuk.
2. Untuk mengetahui hambatan kepala sekolah dalam pelaksanaan
supervisi di lapangan.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebaga berikut:
1. Secara teoritis
7

Untuk memberikan sumbangan pengetahuan serta pemikiran yang


bermanfaat tentang peran supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru. Sehingga penelitian ini dapat menjadi
bahan kajian ilmiah guna kemajuan lembaga pendidikan di masa
mendatang.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai nilai kemanfaatan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas lembaga sekolah yang berkaitan
dengan pelaksanaan supervisi yang menjadi tanggung jawab kepala
sekolah untuk meningkatkan kinerja guru.

E. Definisi Operasional
Guna terciptanya informasi yang komprehensif serta menghindari
agar tidak terjadi mis dalam memahami judul. Penulis menganggap perlu
memberikan penegasan istilah dan batasan-batasan masalah yang
terkandung dalam judul.
1. Supervisi
3
Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”. Kata
“super mengandung makna peringkat atau posisi yang lebih tinggi,
superior, atasan, lebih hebat atau lebih baik. Sedangkan kata “vision”
berarti mengandung makna kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak
benar-benar terlihat (Aedi, 2014). Berdasarkan penggabungan dua
unsur pembentuk kata supervisi dapat disimpulkan bahwa supervisi
adalah pandangan dari orang yang lebih ahli kepada orang yang
memiliki keahlian di bawahnya. Supervisor atau istilah bagi orang
yang melakukan supervisi adalah seorang yang profesional ketika
menjalankan tugasnya. Ia bertindak atas dasar kaidah ilmiah untuk
meningkatkan mutu pendidikan, untuk menjalankan supervisi
diperlukan kemampuan yang lebih sehingga dapat melihat dengan
tajam permasalahan peningkatan mutu pendidikan, memiliki kepekaan

3
Muhammad Kristiawan, Supervisi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 1
8

untuk memahaminya tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan


mata biasa, sebab yang diamatinya bukan hanya masalah yang konkrit
yang terlihat, melainkan ada pula yang memerlukan kepekaan mata
batin.4
2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah seorang pendidik guru yang diberi
tambahan tugas untuk mengelola dan memimpin suatu lembaga
pendidikan formal, yang diangkat berdasarkan tugas dan kewenangan
oleh pemerintah atau lembaga penyelenggara pendidikan. Pada
mulanya kepala sekolah disebut dengan matri guru yang berarti kepala
guru , yang bertugas memimpin guru yang ada di sekolahnya,
sehingga para guru dapat mengajar dengan baik.5
Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala
sekolah adalah tenaga professional dalam organisasi sekolah yang
kepala sekolah bertugas mengatur semua system sekolah dan
bekerjasama dengan guru –guru dalam mendidik siswauntuk mencapai
tujuan pendidikan.
3. Kinerja Guru
Kinerja dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar kerja yang
diterjemahkan dalam bahasa asing yang berarti prestasi yang juga
dapat diartikan hasil kerja. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya
selama periode tertentu sesuai stardart dan kriteria yang ditetapkan
untuk pekerjaan tersebut.6 Kinerja sangat mempengaruhi hasil prestasi
karyawan, bila seorang karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan
mempunyai kinerja yang kurang baik maka dia akan mendapat sanksi
hingga pemberhentian kerja, namun bila seorang karyawan yang

4
Ibid., 1
5
Suparman, S.pd.I, S.pd, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Guru (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019) h.15
6
Didi Pianda, ST., MSM Kinerja Guru (Sukabumi: CV Jejak, 2018) h. 12
9

bekerja dalam suatu perusahaan mempunyai kinerja yang baik maka ia


akan dipertahankan oleh perusahaan hingga kenaikan jabatan.
Sedangkan guru dalam pengertian sederhana adalah seseorang
yang memberikan ilmu kepada anak didiknya. Dalam undang-undang
RI nomor 14 tahun 2005 pasal 1 menjelaskan “guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
usia dini jalur pendidikan formal, dan pendidikan menengah.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah
prioritas utama yang menjadi tanggung jawab guru dalam proses
belajar mengajar yang harus dilaksanakan dengan bersungguh-
sungguh, agar tujuan utama pendidikan dapat tercapai dengan baik.

F. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai peranan supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru banyak dilakukan. Berikut beberapa penelitian
tersebut:
Pertama penelitian yang dilakukan Mawardi Slamat Hariyanto,
Nasir Usman, Djailani & AR yang berjudul : “ Adminitasi pendidikan:
supervise pengajaran dalam meningkatkan kemampuan professional
guru.” Penelitian ini diambil dalam bentuk jurnal pada tahun 2021.
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan supervisi pengajaran dalam
meningkatkan kemampuan professional guru di SMAN 1 Darul Imarah
Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan
verifikasi. Sedangkan subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian ini menunjukkan supervisi
pengajaran dalam meningkatkan kemampuan professional guru dilakukan
dengan pengembangan perencanaan pembelajaran yang terkait erat dengan
10

unsur-unsur kurikulum dasar yaitu tujuan materi pembelajaran,


pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar.7
Yang kedua adalah jurnal dengan judul “Implementasi Supervisi
Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al- Khairiyah Sidomulyo Lampung
Selatan” yang diteliti oleh Pegi Fatmawati pada tahun 2018 jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (fieldnote) dengan metode
penelitian kualitatif, untuk metode pengumpulan data menggunakan
metode wawancara (interview), metode observasi, metode dokumentasi
dan metode analisis data. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
Implementasi Supervisi Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al- Khairiyah
Sidomulyo Lampu yang dilakukan kepala sekolah yaitu :
a. Membimbing guru memilih metode belajar
b. Mengarahkan guru memilih metode mengajar
c. Mengadakan kunjungan kelas
d. Mengarahkan penyusunan silabus pada ajaran baru
e. Menyelenggarakan rapat rutin untuk evaluasi
f. Menyelenggarakan penilaian bersama di akhir belajar.8
Yang ketiga adalah jurnal adminitrasi pendidikan yang berjudul
“Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada SMP 1 Lhoknga
Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar” oleh Herawati, Murniati dan
Yusrizal pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang bagaimanakah kepala sekolah SMP 1 Lhoknga dalam
melaksanakan supervisi akademik. Penelitian menggunakan penelitian
kualitatif, dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
ini adalah: (1) kepala sekolah dalam menyusun program kerja supervisi
akademik dengan melibatkan peran serta seluruh personel sekolah,
penyusunan program supervisi dilakukan pada awal tahun ajaran untuk
7
Mawardi Slamat Hariyanto, Nasir Usman, Djailani & AR (2015). Administrasi Pendidikan:
Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Dalam Meningkatkan kemampuan professional guru. Journal
of Management in Education, h 128
8
Pegi Fatmawati. (2017) Implementasi Supervisi Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-
Khairiyah Sidomulyo Lampung Selatan (Doctoral Dissertation, UIN Raden Intan Lampung.)
11

dua semester; (2) strategi kepala sekolah dalam melaksanakan


implementasi supervisi akademik yaitu: mempersiapkan instrumen
supervisi akademik, dengan dilakukan teknik yang secara individual dan
kelompok baik secara langsung, tidak langsung maupun kolaboratif; (3)
melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah dengan
memberikan pembinaan, mengikuti kursus-kursus maupun MGMP kepada
guru yang belum profesional; (4) faktor hambatan, guru yang berhalangan
hadir waktu pelaksanaan supervisi yang disebabkan karena sakit, izin dan
mengikuti pelatihan.9
Berdasarkan dari ketiga penelitian terdahulu yang telah dipaparkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan dari penelitian ini adalah
penggunaan metode penelitian yang sama yaitu kualitatif dan objek
penelitian yang sama yaitu Supervisi kepala sekolah. Sedangkan
perbedaan perbedaan terletak pada tempat penelitian yang bertempat di
SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk dan tahun penelitian dilaksanakan pada
tahun 2021.

G. Metode Penelitian

9
Herawati, Murniati, Yusriyal (2015). Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada
SMP 1 Lhoknga Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Adminitrasi pendidikan, h 59
12

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian peranan supervisi kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SDI Luqman Al- Hakim
Nganjuk ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif yang mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau
setting social yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat
naratif. Dalam penulisan laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-
kutipan dan fakta yang di ungkap di lapangan untuk memberikan
dukungan terhadap apa yang disajikan dalam laporannya.10
Menurut Bogdan and Biklen, karakteristik penelitian kualitatif
yaitu: (1) Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen). Langsung ke sumber data dan peneliti adalah
instrument kunci. (2) Peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data
yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka, (3) Penelitian kualitatif lebih menekankan
pada proses daripada produk atau outcome (4) Penelitian kualitatif
melakukan analisis data secara induktif, dan (5) Penelitiaan kualitatif
lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).11

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini bertempat di Sekolah Dasar Islam (SDI)
Luqman Al- Hakim, yang beralamatkan di Jalan Anjuk Ladang 1a No.
40 Ploso Nganjuk. Waktu penelitian pada bulan Agustus 2021 sampai
dengan Desember 2021.

3. Data dan Sumber Data


a. Data
Jenis-jenis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

10
Albi Anggito & Johan Setiawan SPd. Metodologi Penelitian Kualiatif (Sukabumi:Cv Jejak,
2018) hlm. 09
11
Ibid., 10
13

1) Data deskriptif (kualitatif): data kualitatif adalah data yang


berkaitan dengan pengelompokan atau karakteristik yang
tidak dapat diukur ukurannya. Dengan kata lain, data
kualitatif diekspresikan dalam bentuk kata-kata yang
memiliki makna.12
2) Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam
angka dan dapat diukur ukurannya. Contoh data kuantitatif
adalah harga smartphone, berat dan tinggi badan, jumlah
pembeli, dan lain sebagainya.
b. Sumber Data
Sumber data merujuk pada asal data penelitian
diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti. Dalam menjawab
permasalahan penelitian, kemungkinan dibutuhkan satu
atau lebih sumber data, hal ini sangat tergantung kebutuhan
dan kecukupan data untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Sumber data ini akan menentukan jenis data yang
diperoleh, apakah termasuk data primer atau data sekunder.
Dikatakan data primer, jika data tersebut diperoleh dari
sumber asli/sumber pertama; sedangkan dikatakan data
sekunder jika data tersebut diperoleh bukan dari sumber
asli/sumber pertama melainkan hasil penyajian dari pihak
lain.13

12
Baca Pintek.id, Selasa 14 September 2021. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif & Kualitatif
Beserta Tekniknya. https://pintek.id/blog/teknik-pengumpulan-data/

13
: Dr. Wahidmurni, M.Pd. (2017). Pemaparan Peneletian Metode Kualitatif (Doctoral
Dissertation UIN Maulana Malik Ibrahim)
14

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian dari sumber data
(subyek maupun sampel penelitian). Teknik pengumpulan data
merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan data ini
nantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen
penelitian. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan
pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan
teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan
serta(participant observaction), wawancara mendalam (in depth
interview), dan dokumentasi (Sugiono, 2017).14
Teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Observasi
Pada bagian ini kemukakan alasan pengunaan observasi,
selanjutnya dikemukakan situs sosial atau peristiwa apa saja
yang akan diamati. Misalnya dalam contoh di atas peristiwa
yang diamati mencakup: (1) kegiatan pembukaan pembelajaran
yang dilakukan guru, (2) kegiatan inti pembelajaran yang
mencakup kegiatan diskusi 12 kelas, pembimbingan diskusi
oleh guru, kegiatan presentasi, (3) kegiatan penutupan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.15
Dalam kegiatan penelitian peranan supervisi kepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja guru di SDI Luqman Al- Hakim
Nganjuk peneliti mengamati peristiwa kegiatan belajar
mengajar, kegiatan rapat kerja yang dilakukan oleh guru dan
kepala sekolah, kegiatan supervisi pembelajaran yang
dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas, kegiatan
pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya.
14
Iryana & Risky Kawasati (2016). Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif (Doctoral
Dissertation, STAIN Sorong)
15
Ibid, hlm 11
15

Kemudian hasil dari observasi yang peneliti peroleh menjadi


data penelitian yang akan melengkapi data dari hasil
wawancara.
b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab (interview) yang
melibatkan antara dua pihak atau lebih untuk memperoleh
informasi atau pendapat. Tujuan utama wawancara adalah
untuk mendapatkan informasi secara langsung, mendapat data
yang valid serta menjadi pelengkap penelitian atau
penyilidikan.
Dalam wawancara yang yang dilakukan di SDI Luqman
Al- Hakim Nganjuk untuk memperoleh secara detail dan
mendalam dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan
staf.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumen merupakan
langkah untuk memperoleh dokumen-dokumen pendukung
penelitian baik dokumen tertulis atau film. Dalam hal ini
dokumen sebagai sumber data karena dapat dimanfaatkan
dalam menafsirkan dan membuktikan suatu peristiwa.
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data
di SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk seperti dokumen
adminitrasi sekolah, naskah kurikulum yang memuat Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) sampai dengan Kompetensi Dasar
(KD), Silabus dan RPP yang dikembangkan oleh guru.

5. Instrumen Penelitian
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak
sebagai instrumen sekaligus bertindak sebagai pengumpil data.
Angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan sebagainya
merupakan instrument selain manusia dan dapat pula digunakan
16

namun fungsi sekaligus perannya terbatas sebagai pendukung


instrument kunci. Maka dari itu dalam penelitian kualitatif kehadiran
peneliti adalah mutlak karena peneliti harus berinteraksi dengan
lingukungan baik manusia maupun non manusia yang ada dalam
lingkup penelitian.
Nasution menyatakan bahwa peneliti sebagai instrumen penelitian
serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut
(Sugiyono, 2017) : (1) Peneliti sebagai alat peka dan bereaksi terhadap
segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna
atau tidak bagi penelitian; (2) Penelitian sebagai alat dapat
menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus; (3) Tiap situasi
merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau
angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia;
(4) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat
dipahami dengan pengetahuan semata untuk memahaminya kita perlu
sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita;
(5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang
diperoleh. Ia dapat menafsirkannnya, melahirkan hipotesis dengan
segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis
yang timbul seketika.

6. Teknik Analisi Data


Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa data
kualitatif dengan metode deskriptif. Karena penulis akan
menggambarkan kembali data-data yang terkumpul mengenai
supervise kepala sekolah di SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk. Noeng
Muhadjir (1998: 104) mengemukakan pengertian analisis data sebagai
berikut: “upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan
17

bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut


analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.”
Dari pengertian di atas yang perlu digaris bawahi adalah (a) upaya
untuk mencari data di lapangan peneliti harus mempersiapkan berbagai
persiapan pralapangan tertentu, (b) menata dengan sistematis dan
sedetail mungkin data yang diperoleh di lapangan, (c) menyajikan
temuan lapangan, (d) mencari makan, pencarian makna yang
ditemukan secara terus menerus sampai tidak ada makna lain yang
memalingkannya, disini diperlukan pemahaman peneliti pada kejadian
atau suatu hasus yang terjadi.
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan dan pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di
lapangan. Proses tersebut terjadi secara terus menerus hingga
akhir penelitian. Sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual
penelitian, permasalahan studi dan pendekatan pengumpulan
data yang dipilih peneliti.
Kegiatan meliputi meringkas data, mengkode, menelusur
tema dan membuat gugus-gugus dengan cara menyeleksi ketat
atas data, materi, ringkasan-ringkasan lalu menggolongkan ke
pola yang lebih luas. Meringkas hasil pengumpulan data ke
dalam konsep, kategori, dan tema-tema, itulah kegiatan reduksi
data, pengumpulan data dan reduksi data saling berinteraksi
dengan melalui konklusi dan penyajian data.
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan
informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks naratif
berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan, dan
18

bagan. Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang


tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih,
sehingga memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi,
apakah kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan
analisis kembali.16
c. Penarikan Kesimpulan lalu Verifikasi Data

Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah usaha


untuk mencari atau memahami makna/arti, keteraturan, pola-
pola, penjelasan,alur sebab akibat atau proposisi. Setelah
melakukan verifikasi makadapatditarik kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan
kesimpulan dilakukan terus menerus selama berada di
lapangan.

7. Uji Keabsahan Data


Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan sebagai unsur
yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.
Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif
meliputi uji kredibilitas (perpanjangan pengamatan, meningkatkan
ketekunan, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan
referensi, atau mengadakan membercheck), transferabilitas,
dependabilitas, maupun konfirmabilitas.17
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran penelitian yang sistematis, maka
penetian disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 merupakan uraian tentang pendahuluan, yang menjadi
landasan bab-bab selanjutnya. Bab ini memuat latar belakang masalah,

16
Ahmad Rijali (2018). Analisis Dat Kualitatif (Doctoraal Dissertation, UIN Antasari
Banjarmasin)
17
Baca Arnild Augina Mekarisce. Senin 20 September 2021. Teknik pemeriksaan keabsahan data
pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat. https://doi.org/10.52022/jikm.v12i3.102
19

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional,


kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II merupakan landasaran teori yang berisikan tentang
pengertian supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.
BAB III merupakan bab yang membahas tentang metodologi
penelitian, meliputi pendekatan penelitian dan jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian,
analisis data, pengecekan keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.
BAB IV merupakan bab yang memaparkan tentang laporan hasil
penelitian atau temuan di lapangan sesuai dengan urutan masalah, yaitu
mencakup tentang pengembangan Peranan Supervisi Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk.
BAB V merupakan penutup. Dalam bab ini dikemukakan tentang
kesimpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah, saran, dan kata
penutup. Kemudian pada bagian akhir penulisan penelitian ini akan di
cantumkan pula daftar pustaka, lampiran-lampiran yang berkaitan dengan
penelitian dan daftar riwayat hidup penulis.
20

Out Line

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Sistematika Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Supervisi Kepala Sekolah
1. Pengertian supervisi
2. Peran supervise
3. Fungsi dan tujuan supervise
4. Tugas-tugas supervise
5. Jenis supervise
6. Sasaran supervise
7. Pengertian kepala sekolah
8. Peran kepala sekolah dan fungsi
9. Prinsip supervisi akademik dan faktor yang mempengaruhi
10. Indikator supervisi kepala sekolah
B. Kinerja Guru
1. Pengertian kinerja guru
2. Faktor yang mempengaruhi kinerja
3. Kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
4. Kinerja dalam perfektif Islam
5. Makna guru
6. Indikator kinerja guru
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
21

B. Tempat dan Waktu Penelitian


C. Metode Penelitian
D. Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Instrumen Penelitian]
G. Teknik Analisis Data
H. Uji Keabsahan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk
2. Visi dan Misi SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk
3. Keadaan Guru dan siswa di SDI Luqman Al- Hakim Nganjuk

B. Deskripsi dan Analisa Data


1. Peranan Supervisi Kepala Sekolah di SDI Luqman Al- Hakim
2. Meningkatkan Kinerja Guru

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai