Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Aspek kesehatan di Indonesia saat ini memiliki beban ganda / double burden, yaitu tidak hanya
memiliki angka kesakitan akibat penyakit menular yang tinggi, namun juga akibat dari penyakit
tidak menular seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi.. Berdasarkan laporan dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas), didapatkan bahwa proporsi Diabetes Melitus pada tahun 2013
meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2007. Berbeda dengan Diabetes
Melitus, Hipertensi mengalami penurunan persentase penderita menurut hasil laporan dari
Riskesdas 2018. Pada tahun 2013 tercatat 9,5% penduduk Indonesia usia >18 Tahun yang
terukur memiliki tekanan darah tinggi, sedangkan pada tahun 2018 menurun menjadi 8,8%.
Namun dari 8,8% penduduk indonesia yang terdiagnosa memiliki hipertensi, hanya 54,4%
yang rutin konsumsi obat anti hipertensi, sisanya tidak rutin dan bahkan tidak konsumsi obat
anti hipertensi sama sekali. Konsep ‚Paradigma Sehat‘ saat ini merupakan salah satu konsep
penting untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Konsep ini lebih mengutamakan
upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan (preventif).
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam masyarakat sebagai salah
satu bentuk upaya pencegahan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait
penyakit tertentu. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
peningkatan pengetahuan pasien tentang Diabetes Melitus dan hipertensi pada pasien di
RSUD Kemayoran. Metode: Penelitian quasi eksperimental dengan metode one group pre-
/post-test design dengan non-probably sampling dengan cara purposive sampling. Popuplasi
semua pasien poliklinik penyakit dalam RSUD Kemayoran yang mengikuti penyuluhan tentang
Diabetes Melitus dan hipertensi, dengan jumlah sampel 50 orang. Analisis data menggunakan
uji statistic Chi Square. Hasil: Dengan taraf tidak signifikan 0,05 diperoleh hasil P Value <0,05.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kenaikan tingkat tingkat
pengetahuan dari peserta setelah mengikuti penyuluhan, namun tidak terlalu banyak
peningkatan pengetahuan dilihat dari perbandingan antara nilai pre test dan post test. Dari
hasil tersebut menunjukan bahwa pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan
pasien RSUD Kemayoran tidak signifikan.

Anda mungkin juga menyukai