Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

Sarana Air Baku Sebagai Titik Awal Menuju Revolusi Industri 4.0

Dosen pengampuh : Edwan, S.Pd, M.Si

Ferawati Saldi

B501 19 102

Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Tadulako
1 Latar Belakang

Mengingat bahwa salah satu indikator keberhasilan sebuah pembangunan adalah


mengikuti tren industri yang tersedia serta mengembangkan yang telah ada
sebelumnya, setiap daerah secara alami dan otomatis dituntut untuk dapat
membuat inovasi dalam setiap program kerjanya. Hal ini tidak hanya berlaku di
kota-kota besar maupun kecil, namun juga di desa yang terletak di pelosok-
pelosok daerah. Setiap daerah diharapkan mampu mengerakkan sumber daya
manusia dan memaksimalkan sumber daya alam untuk mengembangkan inovasi
agar tidak menjadi masyarakat terbelakang.

Oleh karena itu setiap inovasi yang dieksekusi oleh pemerintah disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga hasilnya dapat
dinikmati oleh setiap elemen. Saat ini ada begitu banyak program kerja
pemerintah yang menuntut untuk segera direalisasikan melihat bagaimana
susahnya masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber penunjang
keberlangsungan hidup, diantaranya air bersih, panel surya, listrik, dan lainnya.

Kini kita hidup di era revolusi industri yang bahkan tidak lagi mencari sumber air
bersih namun dapat menciptakan sumber air bersih dengan memanfaat teknologi
yang semakin maju. Namun pada pelaksanaannya, hanya di beberapa daerah yang
dapat menjalankan hal serupa, sedangkan desa kecil di ujung provinsi harus
berjuang dengan segenap usaha untuk mendapat hal serupa. Karena keresahan
inilah pemerintah daerah mengambil langkah inisiatif untuk memudahan
masyarakatnya memperoleh sumber daya termaksud.

Berawal dari langkah ini, diharapkan mampu lebih mengembangkan program


kerja yang sesuai dengan era revolusi industri 4.0 agar dapat menyamai standar
tinggi nasional bahkan internasional. Sebab untuk memajukan wilayah nasional
perlu kemajuan kecil-kecilan dalam skala daerah sebagai titik awal
keberlangsungan revolusi industri dalam setiap aspek. Perlu digarisbawahi bahwa
setiap program kerja pemerintah daerah/desa diharapkan mampu menginspirasi
daerah-daerah dengan masalah serupa untuk membangun sarana yang efektif.

2 Profil Desa Labuan Toposo

Desa Labuan Toposo merupakan salah satu desa dari total 7 (tujuh) desa yang ada
di kecamatan Labuan, dan merupakan desa terkecil dengan luas wilayah 6060 Ha,
dan terdiri dari 5 (dusun). Desa Labuan toposo berdiri sejak 1993 dengan motto
berdirinya desa Roso, Risi, Rasa bersama para tokoh adat setempat.

Sebelum bergabung dengan Kecamatan Labuan, Desa Toposo merupakan desa


dalam wilayah Kecamatan Tawaeli, yang oleh pemerintah Kecamatan Tawaeli
dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Tnantovea dan Kecamatan
Labuan. Luas Desa Labuan Toposo dengan total 6060 Ha, dibagi menjadi
beberapa bagian, dengan sawah irigasi sebesar 87 Ha, sawah irigasi setengah
teknis sebesar 45 Ha, ladang sebesar 88 Ha, pemukiman seluas 220 Ha, tanah
perkebunan rakyat seluas 428 Ha, sekolah dasar 1 ha, dan lapangan 2 Ha, serta
beberapa lokasi lain yang luasnya belum teridentifikasi. Untuk mata pencaharian
sendiri, pendudu desa Labuan Toposo dominannya adalah buruh tani dan buruh
lepas.

3 Pembangunan Prasarana Berbasis SDA

Dengan nama paket kerjaan Pembangunan Prasrana Pengambilan Dan Saluran


Pembawa Air Baku Desa Labuan Toposo, pemerintah desa bersama Dinas Cipta
Karya dan SD Provinsi membangun pusat pengelolaan air baku yang
diperuntukkan bagi penggunaan air irigasi, pertanian, persawahan, perkebunan,
peternakan, air bersih juga air minum. Pembangunan tersebut dimulai pada 03
Mei 2019 dengan nilai pagu paket sebesar Rp. 1.630.000.000

Item pekerjaannya yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan intake, pekerjaan bak


intake, dan pekerjaan pemasangan pipa. Dengan debit rata-rata sungai berkisar 3-4
m3/detik (3.000-4.000 liter/detik), perencanaan debit pengambilan untuk air baku
sebesar 10 liter/detik. Maka penyadapan air sungai unntuk masuk ke intake
dibuatkan bendungan sederhana dari tumukan batu yang disusun berdasrkan
kontur yang ada agar sebagian air sungai dapat masuk ke dalam saluran intake
yang diberi scraning lalu air masuk ke dalam pipa yang telah dilubangi agar
batuan besar dan sampah tidak masuk, selanjutnya air masuk ke penampungan
awal.

Semua bahan dalam pekerjaan tersebut sesuai Standar Nasional Indonesia dan
dalam kondisi yang masih baru. Dengan total pekerjaa pipia sepanjang 2.990 m
(2,9 km) dengan diameter Ø 6”. Dari data yang telah diperolah sudah terlayani
sebanyak 234 KK untuk kebutuhan air bersih yang intakenya berasal dari
pengerjaan prasarana tersebut, sehingga komitmen memnyediakan air bersih
untuk desa Labuan Toposo terlaksana.
4 Pembangunan Desa di Era Revolusi Industri 4.0

Secara singkat revolusi industri berarti perubahan besar dan radikal terhadap cara
manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi sebanyak
tiga kkali dan kini telah memasuki tahap revolusi industri yang keempat. Setiap
erubahan ini selalu diikuit olh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik,
bahkan militer dan budaya.

Sebelum masuk pada pembahasan revolusi industri 4.0, terlebih dahulu dipahami
tiga (3) revolusi inidustri sebelumnya secara singkat.

Revolusi yang pertama disebut Revolusi Industri 1.0 merupakan revolusi yang
paling sering dibicarakan, yaitu pror yang dimulai dengan ditemukannya mesin
uap dalam proses produksi barang. Penemuan ini sangat penting karena sebelum
ditemukannya mesin uap, orang-orang hanya mengandalkan tenaga oto, tenaga
air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun.

Revolusi kedua disebut Revolusi Industri 2.0 yang sangat penting dan mengubah
banyak hal. Era ini menggakan pabrik sebagai prorses produksi dan menggunakan
tenaga listrik sebagai penggeraknya. Revolusi kedua ini juga berdampak pada
kondisi militer di Pderang Dunia 2. Ribuan tank, pesawat, dan senjata tercipta dari
pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan.

Revolusi ketiga atau tahap Revolusi Industri 3.0 yang menjadi awal dimulainya
abad informasi, menggunakan komputer dan robot. Seiring dengan kemajuan
komputer, kemajuan mesin yang bisa dikendalikan oleh komputer juga
meningkat. Dengan komputer sebagai otak dan robot sebagai eksekutor, pekerjaan
diselesaikan tanpa tenaga manual.

Revolusi keempat yaitu Revolusi Industri 4.0 yang menjadi era yang paling
dielu-elukan oleh masyarakat. Kemajuan industri ini sangat dirasakan di seluruh
lini kehidupan. Teknologi edukasi, informasi, komunikasi, pabrik dan teknologi
mesin lainnya menjadi lebih mudah. Pekerjaan manusia lebih ringan, konsep yang
tercipta menjadi lebih matang dibanding eksekusi pekerjaan di era sebelumnya.

Dengan era yang matang sekarang ini ditambah dengan sumber daya manusia
yang semakin dioptimalkan, setiap unsur-unsur pembangun program kerja desa
perlu mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya peran pengetahuan akan
industri revolusi 4.0 dalam pengaplikasian pembangunan di suatu daerah.

Dengan pembuatan prasarana pengambilan air baku ini diharapkan menjadi titik
awal perubahan besar-besaran menuju masyarakat melek teknologi dengan
industri 4.0. Setiap daerah saat ini termasuk desa pelosok perlu mengikuti
perkembangan dengan strategi-strategi pembangunan yang maksimal untuk
membuat konspe dan mengeksekusi pekerjaan-pekerjaan dalam menjalankan
program kerja desa.

Namun, tentu seiring dengan pembangunan dari segi industri pemberdayaan


sumber daya alam, setiap pemerintah dan penanggungjawab daerah perlu
memaksimalkan para sumber daya manusia untuk dapat menjadi konseptor
sebuah perubahan dan mengkomandoi eksekusi setiap pekerjaan. Oleh karena itu
diperlukan komunikasi intens dengan pendekatan inovasi untuk dapat
mengedukasi orang-orang agar mampu mengikuti perkembangan zaman dengan
beragam inovasi yang dapat dibentuk dan dikembangkan. Seperti itulah yang
harus dilakukan di Desa Labuan Toposo mengingat desa ini masih cukup
terbelakang di banding desa-desa lainnya, sehingga pembangunan dapat
dimasifkan dan digencarkan yang saat ini dimulai dengan penyediaan sarana
prasarana air baku dan di masa depan dapat semakin dikembangkan hingga setiap
sektor menggunakan teknologi yang mumpuni.
Sumber Referensi

Zenius.net; Apa itu Revolusi Industri

Cahayabaru.id; pembangunan prasarana dan saluran pembawa air baku desa


labuan toposo

lpse.sultengprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai