Anda di halaman 1dari 2

HEALTHY TALK

Hari / Tanggal : Senin / 27 Juli 2020


Topik : Infeksi Menular Seksual – Gonorea dan Sifilis
Tempat : RIG 53 TLJ-33 INF
Waktu : 07.00 WIB dan 19.00 WIB

I. Pendahuluan dan Definisi


Infeksi menular seksual adalah infeksi yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan
seksual; baik genital (kelamin), anus, dan mulut. Sebagian kecil kasus ini dapat ditularkan
melalui kontak non-seksual.

II. Penyebab
Penyebab infeksi menular seksual antara lain meliputi:
 Bakteri; menyebabkan gonorea dan sifilis.
 Jamur; menyebabkan infeksi jamur kelamin.
 Parasit; menyebabkan kutu rambut kelamin dan kurap.
 Virus; menyebabkan HIV, herpes, dan kutil kelamin.

III. Gonorea
Gonorea atau kencing nanah merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gonorea
yang menyerang selaput lendir pada saluran kemih. Selain saluran kemih, bakteri ini juga dapat
menyerang selaput lendir pada mata dan tenggorokan.
Gonorea menyebabkan keluhan setelah 1 minggu setelah terinfeksi. Gejalanya meliputi
lendir putih kekuningan dari saluran kemih, disertai dengan rasa nyeri dan seperti terbakar pada
alat kelamin saat berkemih. Pada perempuan, karena saluran kemih yang relatif lebih pendek,
biasnaya disertai dengan gejala nyeri perut bagian bawah.
Gonorea dapat menyerang selaput lendir pada mata. Kondisi ini umumnya terjadi pada
bayi baru lahir yang lahir secara normal dari ibu yang menderita gonorea.
Salah satu komplikasi umum dari gonorea adalah striktur (penyempitan) saluran kemih.
Penyempitan saluran kemih ini dapat menyebabkan aliran urin dan sperma yang tidak kuat dan
tidak lancar. Pada derajat tertentu, kondisi ini dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan)
sekunder.

IV. Sifilis
Sifilis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.
Kondisi ini sering disebut sebagai Raja Singa. Sifilis memiliki 4 tahap penyakit yaitu:
 Primer; gejala terjadi pada sekitar kulit kelamin.
 Sekunder; gejala terjadi pada seluruh bagian kulit dan selaput lendir.
 Laten; tidak ada gejala namun bakteri dapat ditemukan dalam pembuluh darah.
 Tersier; gejala terjadi pada semua organ dalam tubuh.

Pada fase sifilis primer, gejala berupa luka bundar pada daerah kelamin yang tidak nyeri.
Luka dapat tersembunyi di dalam saluran kelamin perempuan sehingga tidak terdeteksi kecuali
bila dilakukan pemeriksaan khusus. Pada fase sifilis sekunder, luka yang sama timbul pada
semua kulit dan selaput lendir dari kepala hingga ujung kaki. Kedua tahap ini sangat menular.
Bila tidak diobati, sifilis sekunder akan masuk ke tahap sifilis laten, dimana semua gejala
menghilang namun bakteri penyebab masih ditemukan di dalam aliran darah. Pada perempuan,
kondisi ini dapat ditularkan ke anak dan menyebabkan sifilis turunan. Setelah 1-10 tahun, sifilis
laten akan memasuki fase terakhir yaitu fase tersier dimana bakteri penyebab telah menginfeksi
semua organ dalam tubuh, khususnya tulang, tulang rawan, otak, dan jantung. Kondisi ini
bersifat fatal dan sulit disembuhkan.

Gonorea dan sifilis merupakan kondisi yang umum terjadi namun seringkali diabaikan.
Kedua kondisi ini dapat ditangani dengan menggunakan antibiotik. Untuk pencegahan, jangan
bergonta-ganti pasangan seksual dan menggunakan kondom selama melakukan hubungan
seksual berisiko tinggi.

Anda mungkin juga menyukai