Anda di halaman 1dari 3

1.

PENDAHULUAN
Untuk mengantisipasi persaingan perdagangan global yang semakin ketat maka perlu
peningkatan daya saing produk industri. Peningkatan daya saing akan dicapai jika industri
pengolahan pangan mampu memproduksi pangan yang bermutu dan aman. Menteri
Perindustrian menetapkan Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB)
sebagai acuan:
a. Industri pengolahan pangan merencanakan, membangun dan mengoperasikan,
memproduksi dan menyediakan produk yang aman dan layak dikonsumsi manusia,
b. Pembina industri pengolahan pangan mengatur dan mengembangkan industri
pengolahan pangan, dan
c. Pengawas mutu dan keamanan pangan melakukan audit.
Penerapan CPPOB diperlukan untuk:
a. Mencegah pangan olahan dari cemaran biologi, kimia/fisik yang dapat mengganggu,
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia,
b. Membunuh atau mencegah/mengurangi jasad renik patogen yang tidak dikehendaki,
dan
c. Mengendalikan produksi dengan pemilihan bahan baku, penggunaan bahan penolong,
penggunaan bahan pangan lainnya, penggunaan bahan tambahan pangan (BTP),
pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan/ pengangkutan.
Pedoman CPPOB terdiri atas 3, yaitu "harus" (shall), "seharusnya" (should), dan "dapat"
(can), diberlakukan terhadap semua lingkup yang terkait dengan proses pengolahan pangan,
yaitu:
a. Persyaratan "harus",
b. Persyaratan "seharusnya", dan
c. Persyaratan "dapat".
2. MAKSUD
Pedoman CPPOB sebagai acuan umum bagi industri pengolahan pangan dalam
menghasilkan produk yang bermutu dan aman dikonsumsi.
3. TUJUAN
Penerapan CPPOB bertujuan:
a. Menghasilkan pangan olahan yang bermutu, aman dikonsumsi dan sesuai tuntutan
konsumen,
b. Mendorong industri pengolahan pangan untuk bertanggung jawab pada mutu dan
keamanan produk yang dihasilkan,
c. Meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan, dan
d. Meningkatkan produktifitas dan efısiensi industri pengolahan pangan.
22. Penarikan Produk
a. Umum
Penarikan produk adalah tindakan menarik produk dari peredaran/pasaran yang diduga
menjadi penyebab timbulnya penyakit atau keracunan pangan olahan.
b. Tindakan Penarikan Produk
Jika produk diduga menimbulkan bahaya (penyakit atau keracunan), maka diperlukan
tindakan:
1) Penarikan produk dari peredaran/pasaran dilakukan oleh perusahaan,
2) Manager atau kepala produksi harus menyiapkan prosedur penarikan produk dari
peredaran/pasaran,
3) Produk Iain yang dihasilkan pada kondisi yang sama dengan produk penyebab bahaya
seharusnya ditarik dari peredaran/pasaran,
4) Masyarakat diberi informasi tentang beredarnya produk yang menimbulkan bahaya,
5) Produk yang ditarik harus diawasi sampai dimusnahkan, dan
6) Produk yang terbukti berbahaya maka proses produksinya harus dihentikan hingga
masalah teratasi.

Anda mungkin juga menyukai