Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan KKPH XXVI Tahun 2019


Kuliah Kerja Profesi Hukum (KKPH) merupakan kegiatan awal untuk
mengenal dunia kerja, serta untuk mengembangkan ilmu yang di dapat dari kegiatan
akademis yang sesuai dengan profesi. Kuliah Kerja Profesi Hukum dapat bermanfaat
dalam menimbah ilmu serta wawasan dan pengalaman di dalam dunia kerja.
Kuliah Kerja Profesi Hukum diselenggarakan di Pengadilan Agama Maros 19
Mei s.d 19 Juni 2022. Kuliah Kerja Profesi Hukum ini mendidik dan membina
seluruh mahasiswa untuk memahami dan menguasai permasalahan yang terkait di
bidang Pengadilan Agama. Untuk mewujudkan pekerja yang disiplin ilmu dan profesi
lain yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Diharapkan selain mengembangkan ilmu
dan pengalaman juga dapat memecahkan masalah serta mampu mengambil keputusan
kerja, juga dapat ikut serta dalam pelaksanaan kerja pada dunia kerja yang
sesungguhnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam program kurikulum Kuliah Kerja
Profesi Hukum Universitas Muslim Indonesia, mahasiswa diwajibkan mengikuti mata
kuliah (Kuliah Kerja Profesi Hukum) yang diselenggarakan selama 30 hari di
Pengadilan Agama Maros.
Kuliah Kerja Profesi Hukum tahun 2022 merupakan kegiatan akademik yang
dilaksanakan oleh mahasiswa di luar lingkungan kampus untuk mendapatkan
pengalaman praktik sesuai dengan profesinya. Pelaksanaan KKPH mengacu kepada
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional dan peraturan
Universitas Muslim Indonesia Nomor 01 tahun 2014 tentang ketentuan-ketentuan
pokok akademik Universitas Muslim Indonesia. Kuliah Kerja Profesi Hukum (KKPH)
merupakan keterpaduan yang bersifat implementatif dari Tri Darma Perguruan Tinggi
yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengadilan pada masyarakat sebagai kegiatan
pendidikan, melalui KKPH mahasiswa berinteraksi secara langsung dengan
masyarakat dan permasalahannya serta berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Dalam kaitan dengan pendidikan dan penelitian mahasiswa diajak untuk
menelaah mekanisme kelembagaan, potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan yang

1
terdapat di dalamnya serta berusaha merumuskan solusinya. Sedangkan sebagai
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melalui KKPH mahasiswa mengamalkan
ilmu yang ditekuni untuk memecahkan masalah tersebut dan menanggulanginya
secara prakmatis. Dengan demikian, melalui Kuliah Kerja Profesi Hukum mahasiswa
akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman kerja.
Dengan demikian Kuliah Kerja Profesi Hukum (KKPH) dapat diartikan
sebagai salah satu bentuk integritas kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan
pendidikan, dan penelitian yang dilaksanakan terutama oleh mahasiswa. Sasaran yang
diharapkan KKPH adalah menubuhkan budaya kerja profesional bagi mahasiswa
dalam rangka pembinaan masyarakat yang menjunjung tinggi supremasi hukum.
Kuliah Kerja Profesi Hukum merupakan sebagian dari kegiatan akademik
yang mutlak harus diikuti oleh setiap mahasiswa sebelum diperkenalkan menumpuh
ujian akhir Strata Satu karena itu, KKPH mempunyai bobot kegiatan 3 SKS.

B. Deskripsi Singkat Kondisi Lokasi KKPH XXVI 2019


Lokasi KKPH bertempat di Pengadilan Agama Maros Jalan. Jendral Sudirman
no.9 kecamatan Turikale, diapit oleh kantor PLN dan Telkom.
Kondisi Pengadilan Agama Maros sangat bersih, aman, dan nyaman karena
berada ditengah kota selain itu juga orang-orang dari pihak Pengadilan Agama sangat
baik dan ramah hal ini memudahkan kami mahasiswa untuk berinteraksi dengan staf
di Pengadilan Agama Maros.

C. Identifikasi Masalah dan Alternatif Permecahannya


Masalah yang sering terjadi di kalangan masyarakat adalah pemahaman
masyrakat tentang undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan masih
sangat kurang, sehingga masih banyak terjadi perkawinan liar, perkawinan dibawah
umur, serta perceraiaan yang tidak sesuai ketentuan perundang-undangan, olehnya
salah satu solusi yang bisa diberikan kepada masyarakat adalah melakukan sosialisasi
hukum yang di lakukan oleh Pengadilan Agama Maros, serta member akses
pemahaman kepada masyarakat melalui website semua lembaga hukum.
Kegiatan ini salah satu acuan kami sebagai mahasiswa Universitas Muslim
Indonesia terkhusus fakultas hukum, agar kami dapat juga mengaplikasikan hasil
pembelajaran kami dikampus. Kuliah Kerja Profesi Hukum atau dapat disingkat
KKPH mengirim kami untuk mempelajari lebih dalam tentang Hukum yang berada di

2
daerah Maros dan mengirim kami ke instansi Pengadilan Agama Maros sebagai awal
dari pembelajaran kami dan bersentuhan langsung oleh masyarakat.

3
BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. Kegiatan Wajib
Sosialisasi Hukum:
a. Deskripsi
Program Penyuluhan Hukum adalah salah satu prioritas utama dari
program Kuliah Kerja Profesi Hukum. Program ini ada di dedikasikan untuk
memberikan pengetahuan seputar hukum khususnya pada siswa-siswi SMA 4
Bantimurung dan SMP Negeri 1 Maros Turikale
b. Tujuan
1. Membantu siswa-siswi untuk mengetahui bahwa hal tentang Pernikahan di
usia dini dan di atur pada Hukum Perdata
2. Membantu siswa-siswi untuk memahami tentang dampak dari Pernikahan
di usia dini
c. Waktu
1. Program sosialisasihukumakanmulaidilaksanakanpadaTanggal 11 februari
2019, pukul 09.00-selesai
2. Program sosialisasihukumtanggal 13 februari 2019, pukul 09.30-selesai
d. Tempat
Program Penyuluhan Hukum akan di laksanakan:
1. SMP Negeri 1 Turikale
2. SMP Negeri 4 Maros
e. Materi
Perkawinanadalahikatanlahirbatinantaraseorangpriadenganseorangwan
itasebagaisuamiistridengantujuanmembentukkeluarga (rumahtangga) yang
bahagiadankekalberdasarkanKetuhanan yang
MahaEsa.Persoalannikahbukanlahpersoalanbaru yang diperbincangkan di
public, tetapimerupkanpersoalanklasik yang dikajisejak lama.Meskidemikian,
kajiantentangpernikahanselalumenarikkarenasetiapsaatpermasalahanpernikaha
nsenantiasaberkembangseiringdenganperubahanzaman.

4
Syaratmaterilpernikahanharusadanyapersetujuankeduacalonmempelai,
adanyaijin orang tua/walibagicalonmempelai yang belumberusia 21 tahun,
usiacalonmempelaipriamencapai 19
tahundanmempelaiwanitasudahmencapaiusia 16 tahun,
tidakberadadalamikatanperkawinandenganpihak lain.
Akan tetapipadazamansekarang,
banyakterjadipernikahandibawahumurhalituterjadikarenaadanyabeberapafakto
rseperti
1. budaya
Pernikahandinilebihbanyakterjadidikalanganperempuandanbiasanyaterj
adipadamasyarakatdesasebabdalamlingkunganmasyarakatsepertiitubiasany
amemilikiasumsikhususnyamasyarakatBugisbahwaperempuan yang
telahmnginjakusiabalighatautelahmemilikiusiaremajabiasanyadijodohkano
leh orang tuanya, sepertihalnya di
Jawaapabilamemasukiusiaremajasebaiknyalekas-lekasdinikahkan.
Sebabjikatidak, akanmendapatjulukansebagaiperawantidaklaku.
2. Ekonomi
Pernikahanusiamudaterjadikarenakeadaankeluarga yang
hidupdigariskemiskinan, untukmeringankanbeban orang
tuanyamakaanakwanitanyadinikahkandengan orang yang dianggapmampu
3. Pendidikan
Rendahnyatingkatpendidikanmaupunpengetahuan orang tua,
anakdanmasyarakat,
menyebabkanadanyakecenderunganmenikahkananaknya yang
masihdibawahumur
4. Emosionalitaslaki-lakidanperempuan
Usiaremajamerupakanusiakelabilanpadaemosinya yang
terkadangberakibatkepadakeputusanuntukmenikahdengantergesa-
gesatanpamelaluipertimbangan yang matang. Remaja,
selaluberhayaltentangsesuatu yang enak-
enakdanmenyenangkansertaterkadangtidakrealistis.Bayangantersebutbiasa
nyaberkaitandengankebutuhanseksual.Merekamembayangkanketikadipelu
kataumemelukpasangannyaataukemesraanantaralaik-
lakidanperempuan.Khayalan yang

5
berlebihanakanmenjadikanmerekatidakberfikirpanjangbahwapernikahanbu
kanlahsekedarpelampiasandanpemenuhankebutuhanseksual.

Jikaremajamenikahatauhamil di
usiamudadapatberdampakibumudakurangmemperhatikankehamilannyatermas
uk control kehamilan, resikokehamilan (ibudanjanin),
ibumudapadawaktuhamilseringmengalamiresikoyaitukematianpadaIbudanbayi
, dankehamilanusiamudadapatberesikomenderitakankerdimasa yang
akandatang. Dampakkejadian yang tidakdiharapkanpadaremaja :
1. Remajajadiputussekolah
2. Kehilangankesempatanmenitikkarir
3. Kesulitanberadaptasisecarapsikologisatausulitmengharapkanadanyaperasaa
nkasihsayang
4. Kesulitanberadaptasimenjadi orang tua
5. Perilakutidakefektifataustres
Makadariitu, remajaharusmendapatkanperhatian yang seriusdan focus
untukdiarahkankearah yang lebihpositif, agar terciptanyasuatu system
untukmenanggulangidampakpernikahanusiadini.
MelaluiSosialisasiHukuminidiharapkanpararemajamenyadaribahwaseti
aphal yang dilakukanterdapathukum yang
mengatur.Hukumsebagaisaranapembaharuan yang
memilikiperanpentingdalammengaturkehidupanbermasyarakat.

B. KegiatanPilihan
BaktiSosial di PantiAsuhan
a. Deskripsi
Program pedulipantiasuhandidedikasihkanuntukanak-anak yang
adadipantiasuhanyadibontocinasebagaibentuk rasa pedulikepadamereka yang
kurangberuntung.
b. Tujuan
Membantuanak-anak yang
adadipantiasuhayadibontocinadenganmemberibantuanberupasembako.
c. Waktu

6
Program Pedulipantiasuhandilaksanakanpadatanggal 21 februari 2019, pukul
10.00
d. Tempat
Program PeduliPantiasuhanakandilaksanakan di pantiasuhanyadibontocina

BAB III

DESKRIPSI SINGKAT HASIL-HASIL YANG DICAPAI

1. Memperoleh pemahaman mengenai tugas dan wewenang pengadilan agama maros


2. Memperoleh pengetahuan lebih banyak lagi mengenai perkara-perkara perdata yang
diadili oleh Pengadilan Agama Maros
3. Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan spesifik seputar proses hukum
acara dan penyelesaian perkara.
4. Terealisasinya kegiatan wajib yaitu program kerja melaksanakan sosialisasi hukum
sebanyak 2 kali
5. Tercapainya pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan salah satu poin Tri Darma
Perguruan Tinggi setelah melaksanakan sosialisasi hukum dikalangan siswa-siswi
dalam hal membagi ilmu hukum.

7
BAB IV

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN KENDALA

Ada beberapa faktor yang mendukung kegiatan KKPH dan ada beberapa kendala sampai
terselenggaranya kegiatan KKPH berikut faktor-faktor yang mendukung dan kendal-
kendalanya.

A. Faktor Pendukung
1. Pengadilan Agama Maros sangat hangat menyambut kedatangan kami dan
membantu kami dalam membentuk program kerja yang kami susun
2. Pengadilan Agama Maros sangat antusias membantu kami dalam melaksanakan
kegiatan program kerja yang kami susun
3. Staf atau pegawainya sangat ramah dengan kami dikeseharian kami saat
melaksanakan KKPH
4. Setiap aktifitas yang kami lakukan selalu dapat pengawasan dan arahan sehingga
membuat kami terpacu dalam melakukan aktifitas sehari-hari
5. Adanya pembagian Ilmu berupa materi mengenai Pengadilan Agama dan proses
dalam persidangan

B. Faktor Kendala
1. Keterbatasan dana dalam pelaksanaan program kerja
2. Waktu yang begitu singkat sehingga membuat kami merasa belum cukup untuk
mempelajari semua yang kami pahami saat kami melakukan kegiatan KKPH dan
mengakibatkan pelaksanaan program kerja menjadi tergesa-gesa

8
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Profesi Hukum (KKPH) merupakan kegiatan awal untuk mengenal
dunia kerja, serta untuk mengembangkan ilmu yang didapat dari kegiatan akademis yang
sesuai dengan profesi.
Kuliah kerja profesi hukum dapat bermanfaat dalam menambah ilmu serta wawasan dan
pengalaman dalam dunia kerja.
Kuliah kerja profesi hukum diselenggarakan di pengadilan agama maros Senin 28
Januari 2019. Kuliah kerja profesi hukum ini mendidik dan membina seluruh mahasiswa
untuk memahami dan menguasai permasalahn yang terkait di bidang pengadilan agama.
Untuk mewujudkan pekerja yang disiplin ilmu dan profesi lain yang terlibat dalam
pekerjaan tersebut. Diharapkan seklain mengembangkan ilmu dan pengalaman juga dapat
memecahkan masalah serta mampu mengambil keputusan kerja, juga dapat ikut serta
dalam pelaksanaan kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka didalam program kurikulum Kuliah Kerja Profesi
Hukum Universitas Muslim Indonesia, Mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah
(Kuliah Kerja Profesi Hukum) yang diselenggarakan selama 30 hari di Pengadilan
Agama Maros.
Selama mengerjakan Kuliah Kerja Profesi Hukum, kami mendapatkan pengalaman
yang sebenarnya terjadi didalam dunia kerja khususnya di Pengadilan Agama, selain itu
kami juga dapat langsung mengetahui kegiatan apa saja yang terjadi di Pengadilan
Agama.
Dan banyak pelajaran yang kami dapat selama sebulan dalam mengikuti kegiatan-
kegiatan KKPH di Pengadilan Agama Maros

B. Lampiran
Struktur Organisasi
1. Koordinator : Ratty Utari Sabir (040 2015 0055)
2. Wakil Koordinator : Andi Besse Usnul Hardiyanti (040 2015 0214)
3. Sekretaris : Hayyu Wulandari (040 2015 0246)
4. Bendahara : Andi Widya Astrid Nita (040 2015 0218)
5. Humas : Andi Fatimah (040 2015 0680)

9
Arinil Hidayah Yasir (040 2015 0737)

10

Anda mungkin juga menyukai