Anda di halaman 1dari 2

4.

1 pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan di laboratorium kimia pada tanggal 4
juni 2022 pada pukul 14.45. pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan
ekstraksi bahan alam. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan
senyawa kimia dari jaringan tumbuhan dengan menggunakan penyaring tertentu.
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat
pada bahan alam (floryn, 1995).
Tahapan pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan simplisia yang
akan diekstraksi. Simplisia yang akan diekstraksi pada praktikum ini yaitu daun
sirih hutan. Simplisia daun sirih dihaluskan menggunakan lumpang alu, hal ini
agar permukaan simplisia menjadi luas dan besar sehingga kontak simplisia dan
pelarut akan semakin besar, sehingga banyak pula komponen yang terdapat dalam
simplisia dapat ditarik oleh pelarut (Rudiana, 2013). Setelah itu, timbang simplisia
sebanyak 15 gram. Simplisia tersebut di maserasi dengan menggunakan metanol
sebanyak 450 ml (1 : 30) selama lebih dari 36 jam.
Simplisia yang telah dimaserasi selama lebih dari 36 jam tersebut disaring
sehingga mendapatkan 248 ml setelah itu di bagi dua masing-masing 120 ml ke
dalam tabung erlenmeyer. Akan tetapi, hanya digunakan 120 ml dikarenakan
corong pisah kurang memadai. Ekstraksi simplisia daun sirih tersebut di
pindahkan ke gelas kimia dan ditambahkan air sampai terbentuk dua fasa.
Diimana fasa yang dibawah adalah air dan di atas adalah metanol. Hal ini karena
massa jenis air (100 kg/m3) lebih besar dari massa jenis metanol (792 kg/m3).
Bentuk dua fasa tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Setelah terbentuk dua fasa, metanol sebagai fasa yang diatas dipindahkan
ke gelas ukur menggunakan pipet tetes. Hasil ekstraksi dari metanol sebanyak 61
ml sedangkan ekstraksi air sebanyak 50 ml. Setelah itu hasil metanol 61 ml di
tuangkan ke corong pisah dan di tambahkan n heksana sebanyak 10 ml lalu kocok
tunggu sampa menjadi dua fasa. Lakukan hal tersebut sebanyak 6 kali
pengulangan. Setelah terbentuk dua fasa, fasa yang dibawah adalah metanol dan
fasa yang di atas adalah n heksan. Hal ini dikarenakan massa jenis metanol (792
kg/m3) lebih besar daripada massa jenis n heksan (655 kg/m3). Bentuk dua fasa
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Setelah terbentuk dua fasa, fasa metanol dikeluarkan melalui saluran bawah
corong pisah sehingga tersisa ekstraksi n heksan sebanyak 45 ml. Jadi, ekstraksi
bahan alam dari simplisia daun sirih yang dihasilkan yaitu ekstraksi metanol, air
dan ekstraksi n heksan. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai