I. Kondisi awal
Sekolah kami berada di daerah Kecamatan, sebagian besar tinggal disekitar sekolah,
masayarakat di sekitar sebagian besar bekerja sebagai petani, pedagang dan nelayan.
Mereka bekerja dari pagi sampai sore bahkan yang nelayan bekerja dari subuh dan
pulang kembali ke rumah saat menjelang magrib. Sebelum adanya pandemi siswa
belajar di sekolah dengan sistem tatap muka dengan guru dan teman-teman sekelas,
adanya pandemi mengharuskan mereka harus belajar dari rumah (BDR) atau lebih
populer dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
II. Tantangan yang dihadapi
Hal inilah yang menjadi tantangan kami dalam merancang pembelajaran jarak jauh.
Tantangan lainnya adalah sebagian dari siswa tidak memiliki gawah pribadi sedangkan
untuk kelancaran komunikasi dalam pembelajaran jarak jauh membutuhkan media yang
menunjang kelancaran pembelajaran jarak jauh tersebut.
III. Mengatasi tantangan
Untuk mengatasi tantangan tersebut saya membuat Whattsapp grup khusus mapel
yang saya ampu (Mapel Bahasa Indonesia). Dari hasil survey melalui WAG maka dapat
diketahui bahwa sebagian besar siswa bisa bergabung di WAG meskipun beberapa
siswa menggunakan gawai orang tua mereka atau saudaranya. Hal ini cukup membuat
saya bahagia dan yakin pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan lancar. Mulailah
saya mengshare materi Bahasa Indonesia melalui WAG.