NPM : 1926041012.P
KELAS : C, D4 KEBIDANAN
TUGAS KESPRO
“Problem kesehatan reproduksi masih menjadi pekerjaan rumah bangsa ini, seperti
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan pencegahan kanker serviks,“ ungkap Tri
Hastuti Nur Rochimah, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan PP ‘Aisyiyah
kepada Liputan6.com, dalam rilisnya Minggu (2/8/2015).
Data dari International Union Against Cancer (UICC), kata Tri memprediksikan
bahwa di tingkat dunia pada tahun 2030 akan terjadi 26 juta kasus baru kanker,
sebanyak 75 juta orang akan hidup dengan kanker dan 17 juta akan berujung pada
kematian. Penderita kanker sebesar 60-70 persen terdapat di negara berkembang,
termasuk Indonesia.
"Pada tahun 2014, berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit, penderita
kanker payudara sebanyak 12.014 dan kanker serviks sebanyak 5.349 orang. Data ini
belum termasuk penderita yang tidak tercatat di rumah sakit," ucap Tri.
Penderita kanker payudara maupun serviks pada umumnya tidak menyadari bahwa
dirinya terkena kanker serviks karena tidak melakukan pemeriksaan dini (screening)
secara rutin, lanjut Tri. Oleh karena itu pencegahan kanker serviks melalui
pemeriksaan IVA atau pap smear harus menjadi perhatian utama dengan melakukan
edukasi kepada perempuan, keluarga untuk mendapatkan dukungan dan penyediaan
fasilitas pemeriksaan sampai di tingkat dasar.
Deteksi dini mau tidak mau, kata Tri menjadi pilihan terbaik guna mencegah kanker
serviks, Jika diketahui sejak dini, semakin besar kemungkinan untuk sembuh serta
biaya yang dikeluarkan tidak sebesar jika dibanding harus melakukan pengobatan
kanker.
"Apalagi saat ini masa tunggu antrean pengobatan kanker cukup lama hingga 8 bulan
karena terbatasnya ketersediaan sarana pengobatan," ucap Tri Hastuti,
Berikut rekomendasi 'Aisyiyah untuk mendorong deteksi dini kanker serviks seperti
yang diuraikan Tri Hastuti:
'Aisyiyah memberikan apresiasi karena deteksi dini kanker serviks telah dicanangkan
sebagai gerakan nasional. Kendati demikian, Noordjannah mengungkapkan
pencanangan gerakan deteksi dini kanker tersebut semestinya berkorelasi positif
dengan kebijakan pemerintah maupun implementasi di lapangan.
Keseriusan pemerintah menjadi penting karena nantinya deteksi dini kanker serviks
akan menjadi Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas yang harus disiapkan sejak
sekarang. Pemerintah harus menjamin bahwa fasilitas kesehatan pertama
menyediakan layanan pemeriksaan dini (IVA) untuk mencegah kanker serviks dan
menggratiskan pemeriksaannya untuk perempuan kelompok miskin.