Anda di halaman 1dari 1

BAHASA INDONESIA

DALAM
EJAAN BARU
1. Sejarah Timbulnya Ejaan Baru Dalam Bahasa Indonesia.

Ejaan baru atau ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesustraan, Pendahulu Pusat Bahasa) adalah
ejaan bahasa Idonesia yang dikeluarkan pada tahun 1967. Ejaan ini adalah kelanjutan dari ejaan
Melindo.

Anggota pelaksaannya pun, selain dari panitia LBK, juga beranggotakan panitia dari Malaysia. Ejaan
ini tidak memiliki banyak perbedaan dengan EYD kecuali pada perincian-perinciannya kaidahnya saja.
Gabungan panitia yang diketua oleh Anton M.Moeliono saat itu berhasil merumuskan suatu konsep
ejaan yang kemudian di beri nama Ejaan Baru. Ejaan ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Sarino Mangunpranoto, dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.067/67,
tanggal 19 September 1967.

Perubahan yang terdapat pada ejaan baru LBK, antara lain:


 Huruf “tj” diganti “c”, “j” diganti “y’, “nj” diganti “ny”,”sj” menjadi “sy”, dan “ch” menjadi
“kh”.
Contohnya:
-Tjicu menjadi cuci
-Jang menjadi yang
-Miliknja menjadi Miliknya
-Achirnya menjadi akhirnya
 Huruf asing: z, y dan F disahkan menjadi ejaan bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan
pemakaian yang sangat produktif.
 Huruf E tidak dibedakan pepet atau bukan, alasannya tidak banyak kata yang berpasangan
dengan variasi huruf E yang menimbulkan salah pengertian.

Anda mungkin juga menyukai