Anda di halaman 1dari 7

SALINAN

KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS PADJADJARAN
NOMOR : 3358/UN6.RKT/Kep/HK/2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HIBRID


DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN AKADEMIK 2022/2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka merespon terhadap perubahan pasca


masa kedaruratan kesehatan masyarakat pandemi Covid-19,
Universitas Padjadjaran berupaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pendidikan menuju Hybrid University, yang
disesuaikan dengan dinamika perkembangan di masyarakat,
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran:
kemampuan digital dosen dan mahasiswa serta interaksi luring
dan daring; pencapaian Internasionalisasi; aksesibilitas
terhadap sumber pembelajaran; dan adaptasi menyongsong
transisi ke arah tatanan baru pasca pandemi Covid-19;
b. bahwa dalam rangka tindak lanjut dari Keputusan Rektor
Nomor 367/UN6.RKT/Kep/HK/2020 tentang Kegiatan Belajar
Mengajar Di Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di
Lingkungan Universitas Padjadjaran, pada tahun akademik
2021/2022 kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan
secara campuran-tatap muka dan dalam jaringan melalui
media elektronik serta Keputusan Rektor Universitas
Padjadjaran Nomor: 1541/UN6.RKT/Kep/HK/2020 Tentang
Pedoman Adaptasi Pembelajaran Hibrid Universitas
Padjadjaran Pada Masa Pandemi Covid-19;
c. bahwa diperlukan Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Hibrid
di lingkungan Universitas Padjadjaran yang akan menjadi
panduan bagi proses penyelenggaraan pendidikan Universitas
Padjadjaran sebagai hybrid university Tahun Akademik
2022/2023;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, b, dan c perlu ditetapkan Keputusan Rektor
Universitas Padjadjaran.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan


Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6236);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1957 tentang
Pendirian Universitas Padjadjaran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1957 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1442);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5500);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2014 tentang
Penetapan Universitas Padjadjaran Sebagai Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 301);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2015 tentang Statuta
Universitas Padjadjaran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5720);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Coronavirus Disease 2019;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2020 Tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3
Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7
Tahun 2020 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan,
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 51);
11. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran
Nomor 15/UN6.MWA/KEP/2019 Tahun 2019 Tentang
Pengangkatan Rektor Universitas Padjadjaran Periode Tahun
2019-2024;
12. Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor 46 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas
Padjadjaran;
13. Peraturan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor 1 Tahun
2020 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengelola
Universitas Padjadjaran;
14. Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor:
367/UN6.RKT/Kep/HK/2020 Tentang Kegiatan Belajar
Mengajar Di Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Di
Lingkungan Universitas Padjadjaran;
15. Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor
545/UN6.RKT/Kep/HK/2020 Tentang Tatanan Baru
Penyelenggaraan Kegiatan Kampus Masa Pandemi COVID-19
Di Lingkungan Universitas Padjadjaran;
16. Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor
571/UN6.RKT/Kep/HK/2020 Tentang Protokol Kesehatan Di
Universitas Padjadjaran Dalam Masa Pandemik COVID-19;
17. Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor
1190/UN6.RKT/Kep/HK/2020 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan, Penelitian dan
Kemahasiswaan Masa Pandemi COVID-19 Semester Genap
2020/2021 di Lingkungan Universitas Padjadjaran;
18. Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor :
1541/UN6.RKT/Kep/HK/2020 Tentang Pedoman Adaptasi
Pembelajaran Hibrid Universitas Padjadjaran Pada Masa
Pandemi Covid-19
19. Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor
958/UN6.RKT/Kep/HK/2021 Tentang Satuan Tugas
Pencegahan Dan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19)
Universitas Padjadjaran Dan Tim Champion Universitas
Padjadjaran.
Memperhatikan : Hasil Workshop Pembelajaran Hibrid di lingkungan Universitas
Padjadjaran tanggal 3 Juni 2022.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN TENTANG


PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HIBRID DI
LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KESATU : Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Hibrid Di
Lingkungan Universitas Padjadjaran Tahun Akademik 2022/2023
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini yang
merupakan satu kesatuan penetapan dan bagian yang tidak
terpisahkan dalam Keputusan Rektor ini.
KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA menjadi
panduan bagi para Pimpinan Tingkat Universitas dan
Fakultas/Sekolah untuk melakukan Pembelajaran Hibrid dengan
memperhatikan Protokol Kesehatan di lingkungan Universitas
Padjadjaran.
KETIGA : Segala biaya yang timbul dari keputusan ini dibebankan kepada
Anggaran Universitas Padjadjaran Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum.
KEEMPAT : Keputusan Rektor ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki
sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 16 Juni 2022

REKTOR,

TTD
Salinan sesuai dengan aslinya
Direktur Tata Kelola, Legal Dan Komunikasi
Universitas Padjadjaran RINA INDIASTUTI

Isis Ikhwansyah
LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN
NOMOR : 3358/UN6.RKT/Kep/HK/2022
TANGGAL : 16 JUNI 2022
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HIBRID DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN AKADEMIK 2022/2023

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HIBRID


DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Untuk menyelenggarakan pembelajaran hibrid di lingkungan Universitas Padjadjaran


Tahun Ajaran 2022/2023 yang mempunyai komponen pengajaran secara luring dan
daring, harus memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka merespon terhadap perubahan pasca masa kedaruratan kesehatan


masyarakat pandemi Covid-19, Universitas Padjadjaran berupaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pendidikan menuju Hybrid University, yang disesuaikan dengan dinamika
perkembangan di masyarakat, dalam rangka meningkatkan:
1. kemampuan digital dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa serta interaksi
tatap muka dan daring;
2. pencapaian Internasionalisasi;
3. aksesibilitas terhadap sumber pembelajaran; dan
4. adaptasi menyongsong transisi ke arah tatanan baru pasca pandemi Covid-19.

Karena itu, diperlukan Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Hibrid di lingkungan


Universitas Padjadjaran yang akan menjadi panduan bagi proses penyelenggaraan
pendidikan Universitas Padjadjaran sebagai hybrid university Tahun Akademik
2022/2023. Adapun yang menjadi sasaran utama dalam pedoman pelaksanaan
pembelajaran hibrid di lingkungan Universitas Padjadjaran meliputi Kebijakan
Pembelajaran Hibrid dan Skema Insentif Pembelajaran Hibrid.

II. PENGERTIAN

1. Universitas Padjadjaran, yang selanjutnya disingkat Unpad, adalah perguruan


tinggi negeri badan hukum.
2. Statuta Unpad adalah peraturan dasar pengelolaan Unpad yang digunakan
sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Unpad.
3. Rektor adalah organ Unpad yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan
Unpad.
4. Majelis Wali Amanat, yang selanjutnya disingkat MWA, adalah organ Unpad
yang menetapkan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum,
dan melaksanakan pengawasan di bidang non akademik.
5. Senat Akademik, yang selanjutnya disingkat SA, adalah organ Unpad yang
menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan
di bidang akademik.
6. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan
dan mengelola pendidikan akademik dan/atau pendidikan profesi dalam satu
rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Sekolah Pascasarjana adalah unsur pelaksana akademik setingkat Fakultas
yang bertugas menyelenggarakan dan mengoordinasikan program pascasarjana
multidisiplin/transdisiplin.
8. Dekan adalah pimpinan Fakultas atau Sekolah di lingkungan Unpad yang
berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan akademik di tiap-
tiap Fakultas atau Sekolah.
9. Departemen adalah himpunan sumber daya pendidik dalam satu atau beberapa
cabang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam jenis pendidikan akademik.
10. Pengelola Program Studi adalah Ketua atau Koordinator dan/atau Sekretaris
Program Studi yang mengkoordinir pengelolaan Program Studi jenjang Sarjana,
Sarjana Terapan, Profesi, Spesialis, Sub Spesialis dan Pascasarjana.
11. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan di Unpad dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, riset, dan pengabdian pada
masyarakat.
12. Pengelolaan Program Studi adalah suatu proses kegiatan mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi jalannya
program studi untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pendidikan di
lingkungan Unpad.
13. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan
dan teknologi.
14. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
15. Pembelajaran Luring adalah perkuliahan yang dilaksanakan secara tatap muka
di mana dosen dan mahasiswa berada di ruangan kelas yang sama di Kampus
Unpad.
16. Pembelajaran Daring adalah perkuliahan yang dilaksanakan secara daring
(sinkronus/asinkronus) menggunakan teknologi telekonferensi.
17. Pembelajaran Hibrid adalah perkuliahan yang dilaksanakan secara luring di
mana dosen dan sebagian mahasiswa berada di ruangan kelas yang sama di
Kampus Unpad, dan sebagian lainnya berada di luar ruangan kelas melakukan
secara daring menggunakan teknologi telekonferensi.
18. Pembelajaran sinkronus adalah pembelajaran yang berlangsung pada saat yang
bersamaan antara dosen dengan mahasiswa yang dilaksanakan secara secara
daring atau luring.
19. Pembelajaran asinkronus adalah pembelajaran yang dilakukan secara tunda,
maksudnya pembelajaran yang tidak harus sama-sama daring akan tetapi
dilakukan dengan Learning Management System (LMS), dimana materi sudah
dipersiapkan dosen supaya dapat diakses oleh mahasiswa secara fleksibel yang
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
20. Program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, yang selanjutnya disingkat Program
MBKM, adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang bertujuan
mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal
memasuki dunia kerja yang diikuti mahasiswa dari luar program studi Unpad
maupun dari luar Unpad.

III. KRITERIA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HIBRID

a. Kriteria Pembelajaran Hibrid


1) Mata Kuliah (MK) yang diselenggarakan secara hibrid merupakan MK wajib
program studi S1 dan D4, pada Semester 1 (satu) sampai dengan Semester 6
(enam). Program Studi wajib menyelenggarakan minimal 1 (satu) MK secara
hibrid pada setiap semester tersebut di atas.
2) Mata kuliah yang dipilih harus meliputi semua kompetensi pengetahuan,
sikap, dan/atau keterampilan.
3) Kelas hibrid yang diikuti oleh mahasiswa di luar program studi atau di luar
Unpad (MBKM) dilakukan secara daring. Untuk MK program MBKM yang
merupakan bagian dari Program MBKM Kemendikbud Ristekdikti dan
program kerjasama khusus, dapat dilakukan secara luring.

b. Metode Pembelajaran Hibrid


1) Penyampaian dan interaksi dosen dan mahasiswa kombinasi luring dan
daring sehingga dosen pengampu bisa lebih dari satu tim pengajar.
2) Implementasi tim pengajar dalam pembelajaran hibrid dilakukan dengan
metoda yang dimungkinkan berbeda pada setiap pertemuan, dengan
pendekatan sebagai berikut:
a) Materi pertemuan dengan luaran pemahaman teori dasar diberikan
secara daring dengan jumlah peserta maksimal;
b) Materi pertemuan dengan luaran pemahaman yang lebih tinggi,
disampaikan secara luring dalam kelas yang lebih kecil, dan secara
simultan disampaikan secara daring kepada mahasiswa yang mendapat
giliran tidak hadir di kelas dan mengikuti secara daring.
3) Penentuan metoda perkuliahan untuk setiap mata kuliah ditentukan oleh
Dosen pengampu mata kuliah bersama-sama dengan ketua program studi.
4) Setiap akhir pertemuan dilakukan evaluasi proses pembelajaran/sesi sesuai
metoda yang diberikan.

c. Pengaturan dan pelaksanaan hibrid dilakukan dengan ketentuan sebagai


berikut:
1) Mahasiswa yang hadir luring diatur dan dijadwalkan oleh Dosen Pengampu
MK;
2) Pelaksanaan perkuliahan hibrid dilakukan dengan 40-60% (empat puluh
sampai dengan enam puluh persen) secara daring, dan sisanya dilakukan
luring/hibrid.
3) Fasilitas kelas hibrid minimal tersedia: akses point, webcam, mic dan
display;
4) Pelaksanaan Perkuliahan hibrid wajib menggunakan Teleconference (Zoom
dan Panopto) dan materi perkuliahan wajib disimpan dalam LiVE Unpad dan
dapat didaftarkan hak ciptanya;
5) Pelaksanaan kelas hibrid harus didukung oleh tenaga kependidikan fakultas
yang sudah memiliki sertifikat pelatihan Teknologi Informasi (TI) sebagai
technical support.
6) Kapasitas ruang kelas yang digunakan sesuai dengan level dan ketentuan
PPKM dari pemerintah.
7) Kebutuhan dosen pembelajaran hibrid dipenuhi melalui koordinasi Ketua
Program Studi dengan Kepala Departemen;
8) MK dan dosen yang melaksanakan kelas Hibrid diusulkan oleh Ketua
Program Studi dan ditetapkan oleh Dekan Fakultas/Sekolah Pascasarjana
dengan tembusan ke Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
dan Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya sebelum semester
berikutnya;
9) Khusus untuk PSDKU Pangandaran, penyelenggaraan MK yang sama
dengan kampus utama diselenggarakan oleh prodi di kampus utama.
10) Dalam melaksanakan pembelajaran hibrid dan daring mahasiswa dapat
menggunakan fasilitas yang ada di Grha Kandaga (Perpustakaan Pusat), dan
Fakultas/Sekolah Pascasarjana Unpad.
11) Pencatatan jumlah mahasiswa yang mengikuti pembelajaran hibrid
dilakukan dengan cara :
a) menggunakan Kartu Rencana Studi (KRS) untuk yang diperhitungkan
beban kredit;
b) menggunakan pencatatan non KRS untuk mahasiswa sit in tanpa
mendapatkan nilai;
12) Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
untuk pembelajaran daring dan hibrid yang menggunakan metoda tes tulis,
tes lisan atau Computer Based Test (CBT) atau metoda lain yang tingkat
kredibilitasnya sulit dipertanggungjawabkan jika dilakukan secara daring,
maka harus dilaksanakan secara luring di dalam kampus Unpad.
13) Kegiatan bimbingan penyelesaian dan sidang tugas akhir dilakukan secara
luring dan hibrid.
14) Kegiatan praktikum dan/atau laboratorium di dalam kampus dilakukan
secara luring atau hibrid.
15) Kegiatan praktikum yang dilaksanakan di luar kampus, mengikuti
ketentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di
tempat praktikum tersebut dilaksanakan.
16) Mahasiswa angkatan sebelum 2020, diprioritaskan untuk mengikuti
aktivitas praktikum dan/atau laboratorium yang belum bisa terlaksana
dikarenakan pandemi, dan penyelesaian tugas akhir secara luring.

IV. KEGIATAN PENDUKUNG

1. Bimbingan teknis bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan untuk mendukung


pembelajaran hibrid.
2. Penerapan protokol kesehatan dalam Pelaksanaan pembelajaran hibrid.
3. Optimalisasi peran champion hybrid learning di fakultas.
4. Pembentukan help desk di tiap fakultas yang sudah mendapatkan sertifikasi
pelatihan TI yang mendukung pembelajaran hibrid.

V. PASCASARJANA

1. Pembelajaran di Program Pascasarjana dilaksanakan secara daring, luring atau


hibrid.
2. Pembelajaran pada Pascasarjana, untuk Program Studi Magister Terapan
dilaksanakan secara hibrid, sedangkan untuk Program Studi Profesi, Spesialis,
Magister by Research, Doktor by Research dilakukan secara daring atau Luring.

REKTOR,

TTD

RINA INDIASTUTI

Salinan sesuai dengan aslinya


Direktur Tata Kelola, Legal Dan Komunikasi
Universitas Padjadjaran

Isis Ikhwansyah

Anda mungkin juga menyukai