Anda di halaman 1dari 4

BLACK LIVES MATTER (BENTUK RASISME DI AMERIKA SERIKAT)

Kondsii dunia pernah digemparkan dengan adanya aksi pembunuhan terhadap George Floyd
yang kemudia berhasil menyulut adanya urgensi mengenai gerakan protes anti rasisme. Bahkan
permasalahn tersebut terus berkepanjangan hingga masa pandemic datang, ribuan orang turun ke
jalan di berbagai kita di seluruh dunia dan tidak lagi merasa takut terjangkit virus untuk membela
suatu keadilan dan meluapkan perasaan yang tidak dapat tertanggung lagi kedepannya.

Permasalahan mengenai Gerakan protes ini tidak hanya dilandasi oleh perilaku rasis yang
dialami oleh kaum berkulit hitan, akan tetapi juga menjadi suatu kecaman tentang keadilan
dalam tatan yang ada di masyarakat dan juga tentunya sangat berengaruh terhadap kondoisi
pemerintaha di Amerika saat itu. bahkan mengenai permasalahan di Amerika Serikat sendiri
Rasisme adalah suatu bagian Integral yang cukup sulit untuk dapat terpisahkan dari keadaan
kapitalisme Amerika Serikat saat ini. 1

Malcon X pernah mengatakan bahwa tidak ada kapitalisme tanpa adanya rasisme dan tidak ada
rasisme tanpa kapitalisme sebelumnya. Ideologi mengenai rasisme sendiri adalah suatu produk
langsung dari kapitalisme.

Masala rasisme ini telah berkembang selama kurang lebih 40 tahun di Amerika, dan semakin
banyak warga berkulit hitam yang selalu berusaha untuk menuntut keadilan dan mencoba hidup
lebih tenang tanpa adanya diskriminasi dna juga perlakuan yang tidak nyaman bagi kondisi
mereka. Bahkan faka mengenai warga berkulit hitam yang sukses di Amerika pun belum cukup
untuk kemudia mengurangi permasalahan yang berkaitan dengan Rasis di Amerika Serikat.

Fakta bahwa Amerika Serikat pernah dipimpin oleh Presiden berkulit hitam yaitu Barack Obama
dan kasus rasisme yang dapat lebih terkendalikan justru berubahn 180 derajat paska
kepemimpinan di bawah Trump. Yang kemudian permasalahan terhadap rasisme terhadap kaum
berkulit hitam semakin besar di Amerika Serikat, serta mayoritas warga berkulit hitam merasa
kesulitan dan semakin sedikit dapat memperoleh gerakam hak sipil. Bahkan perilaku rasis
terhadap warga berkulit hitam disebut dengan “warga kelas 2 atau menengah.”

Permasalahan rasisme di Amerika Serikat bahkan jauh sebelum tagar Black Lives Matter
ditegakkan masyarakat berkulit hitam telah jauh merasakan kesulitan untuk bertahan hidup dan
1
Taylor, Keeanga-Yamahtta. 2016. From #BlackLivesMatter to Black Liberation. Chicago: Haymarket Books
berada pada garis kemiskinan dengan populasi pengangguran terhadap warga berkulit hitam
sebesar 25,3 persen, atau dua kali lipat lebih besar dari populasi pengangguran warga berkulit
putih.

Kriminalisasi terhadpa kaum kulit hitam juga sangat tinggi, dimana semakin banyak
permasalahan-permasalahan yang menjerat warga berkulit hitam. Bahkan di Amerika Serikat
anggapan terhadap warga berkulit hitam adlaah biang masalah merupakan pernyataan yang
benar. Hingga polisi tak jarang melakukan tindakan-tindakan fisik yang berlebihan terhadap
warag berkulit hitam yang melanggar di Amerika Serikat. 2

Penjelasna diatas lah yang menjadi suatu latar belajang nyata terhadap maraknya dan tingginya
kasus rasisme di Amerika Serikat, selain paska kemenangan Trump yang luar biasa memberikan
tekanan terhadap kaum berkulit hitam di Amerika serikat dan memperlihatkan proses
diskriminasi yang sangat nyata didalamnya. Kondisi kepemimpinan seperti Trump yang terus
menerus memainkan emosi dari warga berkulit pitih agar selalu menndukungnya dalam
menjalankan kebijakan membuat kesengsaraan yang begitu besar terhadap warga berkulit hitam.

Hingga saat ini kegiatan rasisme di Amerika Serikat akan selalu mengakar dalam seluruh sendi
kehidupan masyarakat Amerika dan juga semua masyarakat dunia. Meskipun tagra dari Black
Lives Matter telah dikembangkan di seluruh dunia akan tetapi apabila dari segi kepemimpinan
dan segi proses didalamnya yang tidak mengutamakan kesetaraan maka kejadian rasisme akan
terus berulang di Amerika Serikat. Prosiden Biden sangat perlu untuk bekerja kerasa dalam
menangai permasalahan rasisme di Amerika Serikat mulai dari hari ini dan masa depan. Sebab
permasalahna tersebut benar-benar menciptakan beban yang sangat mendalam terhadap warga
berkulit hitam yang tinggak di Amerika dan selalu menuntut keadilan akan tetapi yang didapat
justru direndahkan.

- POSITIONING KONDISI RASISME DI AMERIKA SERIKAT

Retorika kotor yang digunakan Donald Trump untuk memainkan emosi pendukungnya yang
mayoritas warga berkulit putih yang layak mendapatkan perlakuan khusus dan sebagai warga
kelas atas membuat kondisi rasis di Amerika Serikat pun meningkat.

2
Vega, Tanzina. 2016. “In the age of Black Lives Matter, can the NAACP stay young?” CNN Money. Available at
http://money.cnn.com/2016/07/19/ news/naacp-Black-lives-matter /; diakses pada tanggal 9 Desember 2021
Tidak hanya itu sebagaimana yang telah tersebar di media mengenai adanya tindakan yang
membahayakan warga berkulit hitam oleh polisi dengan kekerasan, menggambarka bahwa
kondisi rasis di Amerika Serikat paska kemenangan trunp semakin meningkat bahkan apparat
yang seharusnya mengayomi dan juag bertindak atas nama keadilan justru melakukan
sebaliknya.

Permasalahan mengenai rasisme sangat tidak mudah untuk hilang dari benak dan perilaku
masyarakat Amerika Serikat, disatu sisi masyarakat berkulit hitam terus menerus tetap merasa
kesulitan untuk mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai warga negara, termasuk hak kepemilikan
yang mereka punya pun terbatas. 3

Peluang serta ancaman terjadinya kasus rasisme di Amerika Serikat didalamnya terdapat peran
Trump yang besar, sebab dikarenakan kampanye yang disampaikan oleh Trump di
Charlottesville ini menyebabkan perang berdarah antara kubu pro dan kontra mengenai
supremasi kulit putih. Kasus dari anti diskrimnasi terhadap kaum berkulit hitam ini kemudia
memakan korban seornag perempuan yang terwas dan 19 lainnya luka-luka.

Bahkan mayorita warga Amerika Serikat sendiri memang benar-benar menganggap bahwa
Trump merupakan penyebab terjadinya insiden mengenai meningkatnya kasus rasisme tersebut.
pemecahan masalah untuk menangani kekacauan akibat kasus rasime di era trump adlaah dengan
memberikan kepercayaan dan dukungan penuh terhadap Presiden Biden dalam menegakkan
keadilan. Masyarakat pun perlu bersiap dan menerima bahwa dalam perkembangan yang
semakin global hal yang perlu dan patut untuk untuk diutamakan adalah menerima keberagaman.

Biden selaku Presiden Amerika terpilih yang juga turut memberikan dukungan untuk terjadinya
anti rasisme tersbeut menyampaikan dalma masa pidatinya di 100 hari masa kerja bahwa “US on
the Move Again.” Biden juga menyampaikan bahwa ia akan sebaik mungkin dalam mengatas
namakan keadilan, kesejahteran dan juga konsistensi yang tinggi.

Kembali meminimalisir terjadinya peperangan terhadap warga berkulit hitam dan dengan
penerimaan yang unggul akan membuat terciptanya suatu kedamaian dan juga kesiapan untuk
dapat membawa kehidupan bermasyarakat yang dimiliki oleh masyarakat Amerika Serikat baik
warga berkulit hitam dan warga berkulit putih dapat saling menselaraskan. Dukungan dari segi
3
Walker, Hannah L. 2014. “Extending the Effects of the Carceral State: Proximal Contact, Political Participation, and
Race.” Political Research Quarterly 67(4): 809–22. Wallace, Sophia J., C diakses pada tanggal 9 Desember 2021
undnag-undang tentang anti diskrimniasi juga sangat diperlukan. Selain itu pentingnya untuk
selalu mengedepankan aspek-aspek Kerjasama yang nyata dari pihak pemerintah dan masyarakat
untuk menimilasiri demorasi akan sangat membantu demi terwujudnya Amerika Serikat yang
lebih damai dan kooperatif kedepannya. 4

DAFTAR PISTAKA

Vega, Tanzina. 2016. “In the age of Black Lives Matter, can the NAACP stay young?” CNN
Money. Available at http://money.cnn.com/2016/07/19/ news/naacp-Black-lives-matter /;
diakses pada tanggal 9 Desember 2021

Taylor, Keeanga-Yamahtta. 2016. From #BlackLivesMatter to Black Liberation. Chicago:


Haymarket Books

Walker, Hannah L. 2014. “Extending the Effects of the Carceral State: Proximal Contact,
Political Participation, and Race.” Political Research Quarterly 67(4): 809–22. Wallace, Sophia
J., C diakses pada tanggal 9 Desember 2021

Tate, Katherine. 2011.“Black Political Participation in the 1984 and 1988 Presidential
Elections.” American Political Science Review 85(4): 1159–76.

4
Tate, Katherine. 2011.“Black Political Participation in the 1984 and 1988 Presidential Elections.” American Political
Science Review 85(4): 1159–76.

Anda mungkin juga menyukai