Anda di halaman 1dari 39

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN BANDUNG
NOMOR: 421.2/ 1345 – Disdik/ 2020

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG


Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44
Tahun 2019 di Kabupaten Bandung perlu dijabarkan dalam Peraturan Bupati;
b. bahwa berdasarkan pada huruf a di atas Bupati Bandung telah menetapkan
Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penerimaan Peserta
Didik Baru pada Jenjang Pendidikan Dasar;
c. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu disusun Petunjuk
Teknis Tata Cara Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang Pendidikan Dasar di
Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tanbahan
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan lembaran
Negara Nomor 5670);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelengaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Satuan pendidikan Bagi Siswa Baru (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 839);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah
Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1591);
8. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2020
Tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik
dan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021;
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19);
10. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pendidikan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2009 Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 26
Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sistem Pendidikan di Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 22);
11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 tahun 2016 tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah;
12. Peraturan Bupati Bandung Nomor 74 tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pendidikan;
13. Peraturan Bupati Bandung Nomor 37 Tahun 2020 tentang Tata Cara
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Jenjang Pendidikan Dasar.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN


BANDUNG TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Pertama : Menyusun Petunjuk Teknis Tata Cara Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun
Pelajaran 2020/2021, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan ini;
Kedua : Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan
pada APBD Kabupaten Bandung dan Anggaran Sekolah;
Ketiga : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Bandung;
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;

Ditetapkan di :Soreang
Pada Tanggal : 27 Mei 2020

Kepala Dinas Pendidikan


Kabupaten Bandung,

Dr. H. JUHANA, M.M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198305 1 003

Tembusan Disampaikan Kepada Yth :


1. Bapak Bupati Bandung (Sebagai Laporan);
2. Bapak Wakil Bupati Bandung (Sebagai Laporan);
3. Bapak Ketua DPRD Kabupaten Bandung (Sebagai Laporan);
4. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung (Sebagai Laporan);
Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung
Nomor : 421.2/ 1345 – Disdik/ 2020
Tanggal : 27 Mei 2020
Perihal : Petuntuk Teknis Tata Cara Perimaan Peserta Didik Baru TP. 2020/2021

PETUNJUK TEKNIS
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
JENJANG PENDIDIKAN DASAR
( TK, SD, DAN SMP)

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG


DINAS PENDIDIKAN
2020
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021 JENJANG PENDIDIKAN DASAR
(TK, SD, DAN SMP) KABUPATEN BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang
kan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan nasional diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilainilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman dan berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Satuan pendidikan sebagai komponen dari
sistem pendidikan, merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan sebagai
penyelenggara pendidikan sudah semestinya memperhatikan Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan,
sebagaimana UU RI nomor 20 tahun 2203 Pasal 4 yang menyatakan:
(1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
(2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan
multimakna.
(3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.
(4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
(5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung
bagi segenap warga masyarakat.
(6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui
peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Dengan demikian, satuan pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan, dalam penyelenggaraan
pendidikan dimulai dari kegiatan penerimaan peserta didik baru sudah semestinya juga
memperhatikan hak dan kewajiban warga Negara sebagaimana UU RI nomor 20 tahun 2003 pasal 5,
yaitu:
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak
memperoleh pendidikan khusus.
(3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak
memperoleh pendidikan layanan khusus.
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus.
(5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Peserta didik, sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, perlu difasilitasi
untuk mendapatkan layanan pendidikan yang baik dan berkeadilan mulai dari kegiatan penerimaan
peserta didik baru (PPDB).
Pelayanan pendidikan , mulai dari PPDB yang baik, dapat terwujud jika terjalin kerjasama antara
komponen pendidikan yang satu dengan komponen lainnya termasuk orang tua siswa , dan masing-
masing bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraanaa pendidikan sebagaimana
UU RI nomor 20 tahun 2003 bagian kedua pasal 7 yang menjelaskan bahwa Hak dan Kewajiban
Orang Tua adalah:
(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi
tentang perkembangan pendidikan anaknya.
(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada
anaknya.
Demikian pula pada bagian ketiga pasal 8, masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan, dan Pasal 9 menyatakan masyarakat
berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pemerintah dan pemerintah daerah tidak luput perannya dalam pendidikan sebagaimana bagian
keempat Pasal 10 nyatakan tentang Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah, bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diperkuat
perannya pada pasal 11 yang menyatakan (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negara tanpa diskriminasi; (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya
dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan
lima belas tahun.
Dengan berpedoman pada UU RI nomor 20 tahun 2003 tersebut, pemerintah daerah Kabupaten
Bandung menyusun regulasi PPDB mulai dari Peraturan Bupati, Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta
Didik Baru yang dimandatkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung untuk dijadikan
pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan PPDB, agar penyelenggaraan PPDB di tiap
satuan pendidikan dapat terlaksana sebagaimana amanat Sistem Pendidikan Nasional.

A. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tanbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5670);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4863);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1591);
7. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2020 Tentang Kebijakan
Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerimaan
Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021;
8. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19);
9. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sistem Pendidikan di
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2009 Nomor 26)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sistem Pendidikan di
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 22);
10. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi
Dinas Daerah;
11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan tata Kerja Dinas
Pendidikan;
12. Peraturan Bupati Bandung Nomor 37 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penerimaan Peserta Didik
Baru Jenjang Pendidikan Dasar.

B. TUJUAN
Tujuan diterbitkannya Petunjuk Teknis ini adalah:
1. Menjabarkan ketentuan-ketentuan yang diamanatkan dalam :
a. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan,
Atau Bentuk lain yang Sederajat, dan;
b. Peraturan Bupati Bandung Nomor 37 tahun 2020 tentang Tata Cara Penerimaan Peserta
Didik Baru Jenjang Pendidikan Dasar.
2. Sebagai acuan pelaksanaan secara teknis bagi Panitia Penyelenggara PPDB pada semua
tingkatan untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana yang telah ditetapkan;
3. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan
proses dan tahapan penyelenggaraan PPDB pada Jenjang Pendidikan Dasar.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk Teknis PPDB adalah berbagai tahapan dan proses dalam
penyelenggaraan PPDB, meliputi:
1. penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru;
2. jalur PPDB dan daya tampung;
3. tata cara penerimaan peserta didik baru;
4. seleksi, penetapan hasil seleksi, daftar ulang dan PLS serta perpindahan peserta didik;
5. pengendalian, pelaporan dan pengaduan.

D. SASARAN
Sasaran Petunjuk Teknis ini adalah:
1. Panitia penyelenggaraa PPDB pada semua tingkatan;
2. Satuan pendidikan penyelenggara PPDB;
3. Orang Tua/Wali Calon peserta didik TK, SD dan SMP;
4. Masyarakat pengguna layanan PPDB;
5. Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
BAB II
PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

A. PRINSIP
Penyelenggaraan PPDB dengan berdasarkan prinsip:
1. nondiskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program
pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah
asal, agama, golongan, dan status sosial (kondisi ekonomi), kecuali satuan pendidikan yang
secara khusus melayani peserta didik dari kelompok gender atau agama tertentu;
2. obyektif, artinya Penerimaan Peserta Didik Baru diselenggarakan berdasarkan aturan yang
ditetapkan ;
3. transparan, artinya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru bersifat terbuka dan dapat
diketahui oleh orang tua calon peserta didik baru termasuk masyarakat;
4. akuntabel, artinya Penerimaan Peserta Didik Baru dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-
pihak sesuai kewenangannya;
5. berkeadilan artinya tidak memihak pada kepentingan dari kelompok apapun.

B. PENYELENGGARA
Penerimaan Peserta Didik Baru oleh setiap satuan pendidikan TK, SD dan SMP di Kabupaten
Bandung adalah kewenangan Kepala Sekolah bersama dewan guru yang dikoordinasikan dan
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.

C. KEPANITIAAN
1. Panitia di tingkat Kabupaten selaku koordinator pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
dan tingkat satuan pendidikan selaku pelaksana.
2. Panitia tingkat Kabupaten dibentuk oleh Bupati Bandung, dengan susunan panitia:
1. Penanggung jawab : a. Bupati
b. Wakil Bupati
2. Pengarah : Sekretaris Daerah

3. Pengawas : Inspektur Kabupaten Bandung


Satgas Saberpungli Polresta Bandung
Satgas Saberpungli Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bandung.
Ketua Dewan Pendidikan.
Ombudsman Perwakilan Jawa Barat.
LPMP Jawa Barat

4. Ketua : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.


5. Sekretaris : Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
6. Koordinator SMP : Kepala Bidang SMP
Koordinator SD : Kepala Bidang SD
Koordinator TK : Kepala Bidang PAUD dan PNFI

7. Tim Pengaduan Masyarakat : a. Pengawas SMP


b. Pengawas SD
c. Pengawas TK

8. Anggota : a. Kepala Bidang Program, Data, dan Informasi


b. Kepala Seksi Kurikulum SMP
c. Kepala Seksi Kurikulum SD
d. Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
9. Tingkat Kecamatan
Koordinator : Camat
Anggota a. Koordinator Wilayah Pendidikan
Kecamatan
b. Pengawas Satuan Pendidikan sesuai
dengan tugas dan jenjangnya.
c. Cabang Persatuan Guru Republik
Indonesia Kecamatan

3. Panitia Tingkat satuan pendidikan dibentuk oleh Kepala Sekolah , dengan susunan kepanitiaan:
a) Penanggungjawab : Kepala Sekolah
b) Ketua : Guru/Wakasek
c) Sekretaris : Guru/Wakasek
d) Seksi (dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan):
1. Sekretariat
2. Seksi Pendataan
3. Seksi Pelayanan Informasi
4. Seksi Pengendalian
5. Seksi Layanan Pengaduan
(Susunan kepanitiaan pada tingkat satuan pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan).

D. RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI PANITIA PPDB


a. Tugas Pokok
Mengoordinasikan, mengendalikan, dan membina pelaksanaan program PPDB tahun pelajaran
2020/2021 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Fungsi
1. Pengoordinasian kebijakan pelaksanaan program PPDB tahun pelajaran 2020/2021
2. Pengendalian operasional pelaksanaan program PPDB tahun pelajaran 2020/2021;
3. Perumusan kebijakan program PPDB tahun pelajaran 2020/2021; dan
4. Pelaksanaan pembinaan pelaksanaan program PPDB tahun pelajaran 2020/2021.

c. Rincian Tugas Keanggotaan


1. Penanggung Jawab bertugas:
a) Memberikan arahan kebijakan PPDB tahun pelajaran 2020/2021;
b) Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan PPDB tahun pelajaran 2020/2021;
dan
c) Menerima laporan hasil pelaksanaan tugas pengarah dan ketua panitia PPDB tahun
pelajaran 2020/2021.
2. Pengarah bertugas:
a) Mengendalikan arahan kebijakan PPDB tahun pelajaran 2020/2021;
b) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan PPDB tahun
pelajaran 2020/2021; dan
c) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada penanggung jawab.
3. Pengawas bertugas:
Melaksanakan fungsi kepengawasan sesuai dengan kewenangannya terkait proses
pelaksanaan PPDB tahun pelajaran 2020/2021 dan melaporkan hasil pengawasanya kepada
Bupati Bandung sebagai Penanggung jawab PPDB tahun pelajaran 2020/2021 untuk dapat
diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Ketua bertugas:
a) Memberikan arahan kebijakan PPDB tahun pelajaran 2020/2021.
b) Menetapkan kebijakan operasional kegiatan yang berkaitan dengan PPDB tahun
pelajaran 2020/2021; dan
c) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada penanggung jawab.

5. Sekretaris bertugas:
a) Mengoordinasikan seluruh kegiatan administrasi dan operasional PPDB tahun pelajaran
2020/2021;
b) Memberikan arahan teknis operasional PPDB tahun pelajaran 2020/2021; dan
c) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada ketua.
6. Koordinator SMP bertugas:
a) Mengoordinasikan seluruh kegiatan administrasi dan operasional PPDB tahun pelajaran
2020/2021 pada jenjang SMP;
b) Memberikan arahan teknis operasional PPDB tahun pelajaran 2020/2021 pada jenjang
SMP; dan
c) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas kepada ketua melalui sekretaris.

7. Koordinator SD bertugas:
a) Mengoordinasikan seluruh kegiatan administrasi dan operasional PPDB tahun pelajaran
2020/2021 pada jenjang SD;
b) Memberikan arahan teknis operasional PPDB tahun pelajaran pada jenjang SD; dan
c) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas kepada ketua melalui sekretaris.

8. Koordinator TK bertugas:
a) Mengoordinasikan seluruh kegiatan administrasi dan operasional PPDB tahun pelajaran
2020/2021 pada jenjang TK;
b) Memberikan arahan teknis operasional PPDB tahun pelajaran 2020/2021 pada TK; dan
c) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas kepada ketua melalui sekretaris.

9. Tim Pengaduan Masyarakat bertugas:


a) Menampung pengaduan dari masyarakat terkait PPDB tahun pelajaran 2020/2021;
b) Mengkoordinasikan pengaduan dari masyarakat kepada pihak-pihak terkait; dan
c) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas kepada ketua melalui sekretaris.

10. Anggota bertugas:


a) Mengoordinasikan pengumpulan dan pengolahan data sesuai dengan bidang tugas
kedinasannya;
b) Memberikan masukan kepada koordinator dalam pelaksanaan PPDB tahun pelajaran
2020/2021;
c) Memberikan asistensi teknis kepada ketua dalam penerbitan kebijakan sistem dan
mekanisme PPDB tahun pelajaran 2020/2021; dan
d) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada ketua.

11. Ruang lingkup tugas panitia tingkat satuan pendidikan:


a) Menyediakan tempat dan perangkat pendaftaran;
b) Menyiapkan formulir pendaftaran dan tanda bukti;
c) Menerima pendaftaran peserta didik;
d) Memverifikasi keabsahan dokumen pendaftaran;
e) Mencatat dan memberikan tanda bukti pendaftaran;
f) Memasukkan data peserta didik ke sistem aplikasi PPDB;
g) Menetapkan dan mengumumkan peserta didik yang diterima berdasarkan hasil seleksi
pada sistem aplikasi PPDB;
h) Proses dimaksud pada huruf b sampai dengan g dilaksanakan melalui laman resmi
http://ppdb.bandungkab.go.id
i) Menerima daftar ulang calon peserta didik yang diterima;
j) Memberikan pelayanan informasi dan penanganan pengaduan; dan
k) Membuat laporan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru kepada Kepala
Dinas Pendidikan;
l) Melaksanakan PPDB di satuan pendidikannya berdasarkan dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dan Dinas Pendidikan.
E. PEMBIAYAAN
1. Dalam penyelenggaraan PPDB, calon peserta didik yang mendaftar pada satuan pendidikan TK,
SD dan SMP yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bandung tidak dipungut biaya
pendaftaran.
2. Pembiayaan penyelenggaraan PPDB pada tingkat Kabupaten dibebankan pada DPA Dinas
Pendidikan.
3. Pembiayaan penyelenggaraan PPDB pada satuan pendidikan dibebankan pada anggaran Bantuan
Operasional Satuan pendidikan (BOS).
BAB III
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

A. PENGUMUMAN PENDAFTARAN
1. Pengumuman pendaftaran merupakan informasi kepada masyarakat yang memuat waktu
pendaftaran dan persyaratan, pelaksanaan seleksi, penetapan hasil seleksi serta daftar ulang.
2. Pengumuman pendaftaran PPDB TK dapat dilihat di TK yang dituju dengan memperhatikan
protokol kesehatan.
3. Pengumuman pendaftaran PPDB SD dapat dilihat di SD yang dituju melalui guru TK masing-
masing dengan memperhatikan protokol kesehatan.
4. Pengumuman pendaftaran PPDB SMP dapat diperoleh melalui:
Website resmi PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 laman http://ppdb.bandungkab.go.id

B. JADWAL PPDB
Untuk kelancaran penyelenggaraan PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 di Kabupaten Bandung diatur
dengan jadwal sebagai berikut:

WAKTU
NO URAIAN KEGIATAN
PELAKSANAAN
1 Penetapan Zonasi PPDB April 2020
2 Pengumuman Pendaftaran / Sosialisasi PPDB 5 Mei s.d. 25 Juni 2020

Pendaftaran PPDB Jalur Afirmasi, Prestasi dan Perpindahan


3 15 s.d. 19 Juni 2020
Tugas Orang Tua/Wali

4 Pendaftaran PPDB Jalur Zonasi 22 s.d. 26 Juni 2020


5 Verifikasi Data 29 s.d. 6 Juli
6 Rapat Dewan Guru 6 Juli 2020

Rapat Koordinasi Satuan Pendidikan dengan Dinas Pendidikan


7 7 Juli 2020
Kabupaten Bandung

8 Pengumuman Kelulusan PPDB 8 Juli 2020


9 Daftar Ulang 9 s.d. 11 Juli 2020
10 Hari Pertama Masuk Sekolah*** 13 Juli 2020
***untuk hari pertama masuk sekolah bersifat tentative dan disesuaikan dengan arahan tim
gugus tugas covid-19 Kabupaten Bandung.

C. DAYA TAMPUNG
1. Daya tampung memperhitungkan jumlah peserta didik yang akan diterima dalam satu rombongan
belajar dikalikan dengan jumlah rombongan belajar yang tersedia, dikurangi dengan jumlah
siswa yang tinggal kelas pada tahun pelajaran sebelumnya.
2. Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar/kelas diatur sebagai berikut:
a. Untuk jenjang TK A maksimal 12 peserta didik / rombel dan TK B maksimal 15 peserta
didik / rombel
b. Untuk jenjang SD maksimal 28 peserta didik / rombel
c. Untuk jenjang SMP maksimal 32 peserta didik / rombel
3. Calon peserta didik yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas paling sedikit 1 (satu)
peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar yang akan diterima, disesuaikan dengan
ketersediaan tenaga pendidik dan sarana prasarana pendukung pendidikan layanan khusus;
4. Dalam hal keterbatasan tenaga pendidik dan sarana pendukung pendidikan layanan khusus,
satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan pusat dukungan (Resource Centre), perguruan
tinggi atau tim kelompok kerja pendidikan inklusif;
5. Jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan diatur sebagai berikut:
a. SD maksimal 4 rombongan belajar
b. SMP maksimal 11 rombongan belajar
6. Untuk SMP Negeri 2 Katapang dapat menerima siswa dengan jumlah rombongan belajar lebih
dari 11 rombongan belajar yang diperuntukan untuk persiapan SMP Negeri 3 Katapang dengan
penambahan paling banyak 2 rombongan belajar.
7. Bagi satuan pendidikan yang tidak dapat memenuhi jumlah rombongan belajar sesuai daya
tampung hingga hari terakhir pendaftaran, Kepala Sekolah memiliki kewenangan untuk
menerapkan prinsip manajemen berbasis sekolah dengan memperpanjang pendaftaran sampai
dengan 31 Juli 2020;
D. PPDB JENJANG TK, SD DAN SMP
PPDB terdiri dari empat jalur yang meliputi jalur zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua dan
prestasi. Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) dari 4 (empat) jalur pendaftaran sebagai
berikut:

1. Jalur Zonasi :
a. Jalur zonasi merupakan jalur seleksi PPDB dengan menggunakan sistem pembagian wilayah
menjadi beberapa zona dengan mempertimbangkan letak geografis, wilayah administratif, dan
letak satuan pendidikan terhadap domisili calon peserta didik;
b. Zona adalah kawasan atau area yang meliputi beberapa wilayah administratif pemerintahan
tingkat kecamatan dan/atau desa/kelurahan dalam jarak terdekat dengan satuan pendidikan
yang diselenggarakan pemerintah dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan usulan
dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah
(MKPS) dan disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung;
c. Tempat domisili calon peserta didik dari zona yang berbeda dengan satuan pendidikan,
ditetapkan menjadi satu zona jika tempat domisili terletak di kecamatan yang berbatasan
dengan zona tempat satuan Pendidikan;
d. Seleksi PPDB pada jalur zonasi mengutamakan jarak terdekat domisili calon peserta didik
dengan satuan pendidikan;
e. Jarak domisili terdekat dimaksud pada point 1.d. dihitung berdasarkan jarak dari
domisili/tempat tinggal ke satuan pendidikan dengan menggunakan sistem teknologi
informasi;
f. Domisili calon peserta didik didasarkan pada alamat rumah pada Kartu Keluarga yang
diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sebelum pelaksanaan PPDB;
g. Calon peserta didik jalur zonasi minimal 50% (lima puluh persen) dari total jumlah
keseluruhan peserta didik yang diterima;
h. Calon Peserta didik yang diterima melalui jalur zonasi adalah calon peserta didik yang
berdomisili pada satu zona dengan sekolah yang dituju, mengutamakan jarak tempat tinggal
terdekat dengan satuan Pendidikan;
i. Untuk wilayah yang berbatasan antar zona dapat mendaftar ke satuan pendidikan terdekat di
luar zona yang ditetapkan, dengan jarak dari satuan pendidikan yang dituju maksimal 1.000
(seribu) meter;
j. Calon peserta didik baru dari luar daerah dapat mendaftar pada satuan pendidikan terdekat
dibatasi paling banyak 5% (lima persen) dari pendaftar calon peserta didik baru yang diterima;
k. Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB melalui zonasi dikecualikan bagi:
1) Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat;
2) Satuan pendidikan berasrama;
3) Satuan pendidikan di daerah yang jumlah penduduk usia satuan pendidikan tidak dapat
memenuhi ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar.

2. Jalur Afirmasi
a. Calon peserta didik baru jalur afirmasi yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu
(KETM) termasuk untuk anak berkebutuhan khusus dan anak terdampak karena covid19,
minimal 15 % dari seluruh daya tampung sekolah.
b. Peserta didik KETM dibuktikan dengan kepemilikan dokumen program penanganan keluarga
ekonomi tidak mampu dari pemerintah pusat atau daerah seperti:
1) Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau
2) Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau
3) Kartu Pra Sejahtera ( KPS), atau
4) Kartu Indonesia Sehat (KIS), atau
5) Kartu penanggulangan kemiskinan lainnya sesuai program pemerintah pusat atau daerah.
c. Dalam hal calon peserta didik dari KETM tidak memiliki kartu program penanganan KETM,
yang bersangkutan dapat melampirkan:
1) surat keterangan dari Kelurahan/Desa melalui Puskesos sesuai domisili yang
menyatakan ketidakmampuannya berdasarkan data kependudukan dan basis data
terpadu.
2) surat pakta integritas dari orang tua calon peserta didik yang menyatakan kebenaran
data KETM.
d. Calon Peserta Didik yang Terdampak Covid-19 dibuktikan dengan surat keterangan dari yang
berwenang.
e. Untuk anak berkebutuhan Khusus (ABK) dapat diterima dengan persyaratan hasil
pemeriksaan dari lembaga/dokter yang kompeten untuk memetakan hambatan belajar
peserta didik.
f Seleksi jalur afirmasi berdasarkan jarak domisili calon peserta didik
dengan sekolah yang dituju.
g. Jika beberapa calon peserta didik memiliki jarak yang sama, seleksi selanjutnya berdasarkan
usia yang lebih tua.
3. Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua.
a. Jalur perpindahan tugas orang tua merupakan jalur yang disediakan bagi calon peserta
didik yang berdomisili karena mengikuti perpindahan tempat tugas dan/ atau anak guru.
b. Kuota jalur perpindahan maksimal sebesar 5% dari keseluruhan calon peserta didik yang
diterima. Jika kuota 5% tidak terpenuhi, sisa kuota dilimpahkan ke kuota jalur zonasi atau
jalur afirmasi.
c. Tempat tugas orang tua yang dimaksud pada poin a dibuktikan dengan surat penugasan
dari instansi/ lembaga/ kantor atau perusahaan yang memberi tugas.
d. Calon peserta didik anak guru dibuktikan dengan surat penugasan dari Kepala Sekolah
tempat bertugas orang tua calon Peserta Didik.
e. Kriteria jalur perpindahan orangtua/wali dan/atau anak guru diatur dalam ketentuan yang
ditetapkan satuan pendidikan sebagai implementasi Manajemen Berbasis Sekolah.
f. Setiap Satuan Pendidikan wajib menyusun Prosedur Operasional Standar (POS) untuk
pelaksanaan PPDB jalur Perpindahan tugas orang tua/wali dan/atau anak guru.
g. Seleksi jalur perpindahan tugas orangtua/ wali dengan mempertimbangkan:
1) domisili pada penugasan orang tua calon peserta didik pada wilayah kabupaten/ kota
atau provinsi yang sama dengan sekolah yang dituju;
2) Jarak terdekat dari domisili ke sekolah;
3) usia calon peserta didik.

4. Jalur Prestasi;
a. Jalur Prestasi adalah seleksi calon peserta didik baru jenjang SMP berdasarkan prestasi yang
dicapai peserta didik berdasarkan perolehan nilai Ujian Sekolah (US) SD/MI atau yang
sederajat, atau nilai raport maupun prestasi yang diperoleh melalui kejuaraan atau
perlombaan;
b. Peserta didik yang masuk melalui jalur prestasi merupakan peserta didik yang berdomisili di
dalam dan/atau luar zonasi sekolah yang bersangkutan;
c. Calon peserta didik pada jalur prestasi paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari total
jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.
d. Satuan pendidikan melakukan persiapan pelaksanaan jalur prestasi dengan tahapan:
1) Menetapkan jenis prestasi dan kuota masing-masing jenis yang dapat diterima sesuai
program sekolah melalui rapat dewan guru;
2) Menyusun Pedoman Operasional Standar (POS) jalur prestasi;
3) Melaporkan kepada Dinas Pendidikan data kuota sebagaimana dijelaskan pada huruf d
angka 1) untuk diinput pada aplikasi sistem PPDB; dan
4) Mengumumkan pada pengumuman pendaftaran di satuan pendidikan serta media
sosialisasi lainnya.
e. Prestasi akademik berdasarkan nilai rapor diperoleh dari kelas 4, 5, dan 6 (semester 7,8,9,10,
dan 11)
f. Prestasi dari kejuaraan merupakan prestasi bakat istimewa berdasarkan capaian kejuaraan
dalam berbagai bidang terutama kejuaraan yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama;
g. Kategori prestasi kejuaraan dapat diperoleh dari berbagai perlombaan meliputi :
Perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diantaranya
adalah Olimpiade Sains Nasional [OSN], Olimpiade Olahraga Siswa Nasional [O2SN],
Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional [FLS2N], Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional
[LCSPN], Kuis Kihajar [Kita Harus Belajar], Lomba Motivasi Belajar Mandiri [Lomojari],
Lomba Karya Jurnalistik Siswa Nasional [LKJS], Lomba Cipta Puisi, Cipta Lagu, Melukis
dan Membatik.
Perlombaan yang diselenggarakan diluar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat
berupa:
1) sains (ilmu pengetahuan);
2) teknologi tepat guna;
3) seni dan budaya;
4) olahraga ;
5) kepramukaan;
6) keagamaan;
7) bela Negara;
8) Palang Merah Remaja;
9) Literasi ( baca, tulis, numerik, keuangan, IT, dsb), dan
10) bahasa ( Contoh : debat bahasa Indonesia atau bahasa asing)
h. Sertifikat penghargaan kejuaraan, dilegalisasi dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Kejuaraan dan lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tidak perlu dilegalisir, seperti O2SN/KOSN, FLS2N/KSN,
OSN, Gala Siswa, Pentas PAI..
2) Kejuaraan dalam bidang olah raga, legalisir dilakukan oleh organisasi cabang olah
raga/KONI tingkat kabupaten/kota/provinsi sesuai tingkat kejuaraan;
3) Kejuaraan bidang lainnya, legalisir dilakukan oleh panitia penyelenggara atau lembaga
yang relevan dan/atau terlibat dalam kejuaraan tersebut.
i. Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk memverifikasi piagam/sertifikat sesuai ketentuan
dan dapat melakukan uji kompetensi calon peserta didik sesuai kejuaraan yang diperolehnya
apabila dipandang perlu dan keadaan memungkinkan dengan memperhatikan protokol
kesehatan dengan prinsip sukarela sesuai surat edaran Mendikbud No. 1 Tahun 2020;
j. Konversi skoring penilaian jalur prestasi PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020

NON
No TINGKAT KEJUARAAN Pemerintah
Pemerintah
1 Juara International 1 500 200
2 Juara International 2 470 185
3 Juara International 3 440 170
4 Juara 1 Tingkat Nasional 410 155
5 Juara 2 Tingkat Nasional 380 140
6 Juara 3 Tingkat Nasional 350 125
7 Juara 1 Tingkat Provinsi 320 110
8 Juara 2 Tingkat Provinsi 290 95
9 Juara 3 Tingkat Provinsi 260 80
10 Juara 1 Tingkat Kabupaten / Kota 230 65
11 Juara 2 Tingkat Kabupaten / Kota 200 50
12 Juara 3 Tingkat Kabupaten / Kota 170 35
13 Juara Harapan Tingkat Kab./Kota 140 20

k. Piagam atau sertifikat penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah


NO PIAGAM ATAU SERTIFIKAT PENGHARGAAN SKOR
1. Piagam atau sertifikat dari Presiden 600
2. Piagam atau sertifikat dari Menteri 500
3. Piagam atau sertifikat dari Gubernur 400
4. Piagam atau sertifikat dari Bupati 300
Piagam atau sertifikat dari Perangkat Daerah yang
5. 200
membidangi pendidikan provinsi
Piagam atau Sertifikat dari Perangkat Daerah yang
6. 100
membidangi pendidikan kabupaten/kota

l. Prestasi bidang keagamaan berupa hafiz Qur’an memperoleh penghargaan berdasarkan jumlah
Juz yang dikuasai calon peserta didik. Penyetaraan penghargaan prestasi hafiz Qur’an sebagai
berikut:
1) Hafiz 11 - 30 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat Internasional;
2) Hafiz 7 - 10 Juz setara dengan prestasi juara tingkat Nasional;
3) Hafiz 4 - 6 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat Provinsi;
4) Hafiz 1 - 3 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat Kabupaten/ Kota.
m. Prestasi hafiz Qur’an atau prestasi dari agama lainnya dibuktikan dengan sertifikat atau surat
keterangan dari kantor Kemenag atau lembaga keagamaan penyelenggara penguji sesuai
tempat domisili calon peseta didik.
n. Prestasi kepramukaan memperoleh penghargaan dengan ketentuan setiap kejuaraan atau
penghargaan disetarakan dengan kejuaraan di luar perlombaan yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama dengan penyetaraan
penskoran sebagaimana diuraikan pada tabel berikut:

KEJUARAAN DI LUAR PENSKORAN SETARA DENGAN


NO
KEMENDIKBUD ATAU KEMENAG PERORANGAN BEREGU
1) PIAGAM PRAMUKA GARUDA Juara 1 Nasional -
Juara 1 LOMBA TINGKAT V
2) Juara 1 Nasional
(Nasional)
3) Juara 2 LOMBA TINGKAT V - Juara 2 Nasional
4) Juara 3 LOMBA TINGKAT V - Juara 3 Nasional
Partisipasi Kegiatan JAMBORE
juara 1
5) ( JAMBORE DUNIA / ASEAN / -
Provinsi
NASIONAL )
Juara 1 LOMBA TINGKAT IV (
6) - Juara 1 Provinsi
Provinsi)
7) Juara 2 LOMBA TINGKAT IV - Juara 2 Provinsi
8) Juara 3 LOMBA TINGKAT IV - Juara 3 Provinsi
Partisipasi kegiatan PROVINSI /
9) Juara 1 Kab/kota -
KEGIATAN KWARTIR DAERAH
Juara 1 LOMBA TINGKAT III/LOMBA
10) - Juara 1 Kab/kota
KWARCAB lainnya (Kab/Kota)
Juara 2 LOMBA TINGKAT III/ LOMBA
11) - Juara 2 Kab/Kota
KWARCAB lainnya
Juara 3 LOMBA TINGKAT III/ LOMBA
12) - Juara 3 Kab/Kota
KWARCAB lainnya
Partisipasi KAB./KOTA / kegiatan Juara 1
13) -
KWARTIR CABANG Kecamatan

o. Persyaratan administrasi dokumen prestasi kepramukaan yang harus dilampirkan harus


memenuhi ketentuan berikut:
a) Prestasi tertinggi Pramuka Penggalang Garuda, melampirkan Surat Keterangan dan
Fotocopy Sertifikat/Piagam Pramuka Garuda yang telah dilegalisir oleh Kwartir
Daerah/Kwartir Cabang;
b) Juara 1, 2 dan 3 Lomba Tingkat V ( LT V Nasional ), melampirkan SK Kejuaran dan
Fotocopy Sertifikat/Piagam Lomba Tingkat V (LT V Nasional) yang telah dilegalisir
oleh Kwartir Nasional/Kwartir Daerah;
c) Partisipasi Kegiatan Internasional ( Jambore Dunia, Jambore Asean ) dan Partisipasi
Kegiatan Nasional (Jambore Nasional), melampirkan Surat Tugas / Rekomendasi
keikutsertaan dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Partisipasi Kegiatan Internasional
(Jambore Dunia, Jambore Asean) dan Partisipasi Kegiatan Nasional (Jambore Nasional)
yang telah dilegalisir oleh Kwartir Nasional/Kwartir Daerah;
d) Juara 1, 2 dan 3 Lomba Tingkat IV (LT IV Provinsi), melampirkan SK Kejuaran dan
Fotocopy Sertifikat/ Piagam Lomba Tingkat IV ( LT IV Provinsi ) yang telah
dilegalisir oleh Kwartir Daerah/Kwartir Cabang;
e) Partisipasi Kegiatan Daerah (Jambore / Kegiatan Provinsi), melampirkan Surat Tugas /
Rekomendasi keikutsertaan dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Partisipasi Kegiatan
Daerah (Jambore / Kegiatan Provinsi) yang telah dilegalisir oleh Kwartir
Daerah/Kwartir Cabang;
f) Juara 1, 2 dan 3 Lomba Tingkat III (LT III Kab./Kota), melampirkan SK Kejuaraan dan
Fotocopy Sertifikat/ Piagam Lomba Tingkat III (LT III Kab./Kota) yang telah
dilegalisir oleh Kwartir Cabang;
g) Partisipasi Kegiatan Cabang (Jambore / Kegiatan Kab./Kota ), melampirkan Surat
Tugas / Rekomendasi keikutsertaan dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Partisipasi
Kegiatan Cabang (Jambore / Kegiatan Kab./Kota) yang telah dilegalisir oleh Kwartir
Daerah/Kwartir Cabang.

E. PPDB TAMAN KANAK-KANAK (TK)


1. Persyaratan calon peserta didik baru jenjang TK
a. Akta Kelahiran/Kenal Lahir/Surat Keterangan dari Desa
b. Memiliki Kartu Keluarga atau Keterangan Domisili minimal 1 tahun per 1 Juli tahun berjalan
c. berusia 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A dan berusia sampai 5 (lima)
dengan sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B.

2. Tata Cara Pendaftaran TK


a. Pendaftaran PPDB TK dilakukan dalam 1 (satu) tahap.
b. Pendaftaran dilakukan oleh orang tua/wali calon siswa langsung ke TK yang dituju dengan
memperhatikan protokol kesehatan.

3. Seleksi PPDB TK
Seleksi PPDB TK dilakukan berdasarkan Usia dan Zonasi.
F. PPDB SEKOLAH DASAR (SD)
1. Persyaratan PPDB SD
Kelengkapan administrasi PPDB yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik SD berupa foto
copy dokumen yang telah dilegalisir pejabat berwenang (diserahkan pada saat verifikasi berkas)
meliputi:
1) Akta Kelahiran/Kenal Lahir/Surat Keterangan dari Desa
2) Telah berusia 7 tahun sampai dengan 12 tahun wajib diterima
3) Surat Tanda Serta Belajar (STSB) dari jenjang TK/sejenis (bagi yang memiliki)
4) Paling rendah usia 6 tahun pertanggal 1 Juli 2020
5) Calon peserta didik berusia 5 tahun 6 bulan pertanggal 1 Juli 2020 dapat dipertimbangkan
atas rekomendasi dari psikolog atau Dewan Guru PAUD
6) Memiliki Kartu Keluarga atau Keterangan Domisili minimal 1 tahun per 1 Juli tahun berjalan
7) Melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua.

2.Tata Cara Pendaftaran SD


1) Pendaftaran PPDB SD dilakukan dalam 1 (satu) tahap.
2) Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jalur pendaftaran PPDB dalam 1 (satu)
wilayah zonasi.
3) Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi sesuai dengan domisili dalam
wilayah zonasi yang telah ditetapkan, calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran PPDB
melalui jalur afirmasi di luar wilayah zonasi domisili peserta didik sepanjang memenuhi
persyaratan.
4) Calon peserta didik jalur zonasi dan afirmasi dapat melakukan pendaftaran secara luring di
sekolah atau daring terbatas melalui laman sekolah yang dituju.
5) Pendaftaran calon peserta didik secara luring/daring dapat dibantu oleh guru PAUD secara
kolektif kecuali calon peserta didik bukan dari PAUD dilakukan oleh orang tua dengan
memperhatikan protokol kesehatan.
6) Pendaftaran yang dilakukan secara daring dapat dibantu oleh operator PAUD, dengan
ketentuan dokumen persyaratan sebagai berikut:
a. dokumen discan dan diunggah (upload) ke laman PPDB sekolah yang dituju.
b. bukti fisik administrasi dokumen persyaratan disusulkan ke sekolah yang dituju pada
tanggal dan hari sesuai jadwal verifikasi dan validasi dokumen.
7) Bagi pendaftar langsung ke sekolah yang dituju, dokumen persyaratan langsung diserahkan
pada saat pendaftaran kepada panitia PPDB.
8) Calon peserta didik jalur perpindahan tugas orang tua dapat memilih sekolah sesuai pilihan.
9) Calon peserta didik anak guru dapat memilih satu sekolah pilihan dalam zonasi.
10) Bagi Sekolah yang belum memenuhi kuota/daya tampung calon peserta didik baru, maka
pelaksanaan PPDB diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Juli 2020.

4. Seleksi PPDB SD
Seleksi PPDB SD dilakukan berdasarkan Usia dan Zonasi.

G. PPDB SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)


1. Persyaratan PPDB SMP
Kelengkapan administrasi PPDB yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik SMP berupa:
a. Foto copy dokumen yang telah dilegalisir pejabat berwenang (diserahkan pada saat verifikasi
berkas) meliputi:
1) Ijazah SD/MI atau sederajat dan/atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan
ijazah SD/MI atau sederajat, ijazah Program Paket A/Ijazah satuan pendidikan luar negeri
yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SD;
2) Surat Keterangan Ujian Sekolah (SKUS);
3) Piagam prestasi kejuaraan berjenjang yang dimiliki dan sesuai kriteria yang ditetapkan
untuk jalur prestasi;
4) Calon Peserta Didik dari daerah bencana alam atau bencana sosial yang ditetapkan
sebagai bencana nasional maupun daerah, menyerahkan Surat Keterangan domisili dari
RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kades setempat.
b.Foto copy serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas):
1) Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan, dan belum menikah;
2) Kartu Keluarga yang menerangkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan telah
berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sebelum pelaksanaan PPDB;
3) Surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang memberi tugas
untuk jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan/atau anak guru;
4) Kartu keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari pemerintah atau
pemerintah daerah (Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, Kartu
Indonesia Sehat dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah).
5) Surat keterangan telah mengikuti program Diniyah Takmiliyah atau sejenisnya.
c.Persyaratan SKUS tidak diwajibkan bagi calon peserta didik dari sekolah di luar negeri dan
penyandang disabilitas.

2. Tata Cara Pendaftaran SMP


a. Pendaftaran PPDB SMP dilakukan dalam dua periode dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Pendaftaran jalur afirmasi (KETM), prestasi, dan perpindahan tugas orang tua/ wali
dilaksanakan lebih dahulu (periode 1).
2) Pendaftaran jalur zonasi dilaksanakan berikutnya (periode 2).
b. Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jalur pendaftaran PPDB dalam 1 (satu)
wilayah zonasi.
c. Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi sesuai dengan domisili dalam
wilayah zonasi yang telah ditetapkan, calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran
PPDB melalui jalur afirmasi atau jalur prestasi di luar wilayah zonasi domisili peserta didik
sepanjang memenuhi persyaratan.
d. Calon peserta didik melakukan pendaftaran di sekolah asal melalui wali kelas 6 SD asal,
secara online, dan bagi pendaftar yang berasal dari luar Kabupaten Bandung, pendaftaran
dilakukan langsung di satuan pendidikan yang dituju;
e. Pendaftaran dan pemilihan jalur pendaftaran secara daring melalui walikelas/guru kelas 6
dengan bantuan operator satuan pendidikan asal dengan cara mengunjungi laman PPDB di
http://ppdb.bandungkab.go.id
f. Bagi pendaftar dengan daring langsung atau dengan bantuan operator sekolah asal,
ketentuan dokumen persyaratan sebagai berikut:
1) dokumen discan dan diunggah (upload) ke laman PPDB.
2) bukti fisik administrasi dokumen persyaratan disusulkan ke sekolah yang dituju ketika
calon peserta didik ditetapkan diterima.
g. Bagi pendaftar yang mendaftar langsung ke sekolah yang dituju, dokumen persyaratan
langsung diserahkan pada saat pendaftaran online disekolah SD asal masing – masing;
h. Calon peserta didik SMP jalur zonasi, hanya memilih satu satuan pendidikan dalam zonasi;
i. Penentuan titik koordinat rumah tinggal calon peserta didik baru ditentukan oleh orang tua/
wali dan/ atau dibantu oleh operator satuan pendidikan asal melalui aplikasi PPDB
j. Calon peserta didik SMP jalur prestasi mendaftar di sekolah yang dituju, dapat memilih satu
sekolah pilihan di dalam atau luar zonasi yang memfasilitasi pembinaan prestasi sesuai jenis
bidang prestasi yang dimiliki calon peserta didik;
k. Calon peserta didik jalur perpindahan tugas orang tua dapat memilih satu sekolah pilihan di
luar wilayah (provinsi, kabupaten/kota) domisili asal calon peserta didik;
l. Calon peserta didik anak guru dapat memilih satu sekolah pilihan dalam zonasi.
3. Seleksi PPDB SMP
a. Seleksi Jalur Zonasi
Seleksi jalur zonasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Verifikasi dokumen persyaratan;

2) Seleksi calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP, dilakukan dengan prioritas utama
jarak tempat tinggal terdekat ke satuan pendidikan dalam zonasi yang ditetapkan;
3) Jarak tempat tinggal terdekat dihitung berdasarkan jarak radius dari tempat tinggal ke
satuan pendidikan menggunakan sistem teknologi informasi;
4) Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan jarak oleh sistem teknologi informasi hingga
batas kuota yang telah ditetapkan;
5) Jika pada batas kuota yang telah ditetapkan terdapat beberapa calon peserta didik yang
memiliki jarak sama, maka dilakukan seleksi selanjutnya dengan urutan prioritas calon
peserta didik yang berusia lebih tua ;
6) Jika sampai batas kuota di sekolah pilihan tidak lolos, calon peserta didik dinyatakan tidak
diterima di sekolah tersebut.

b. Seleksi Jalur Afirmasi (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu)


Seleksi jalur afirmasi melalui tahapan:
1) Verifikasi dokumen bagi calon peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu dan/atau
disabilitas;
2) Pengukuran jarak domisili ke satuan pendidikan yang dituju;
3) Jika beberapa siswa memiliki jarak domisili yang sama, selanjutnya dilakukan seleksi
berdasarkan pemeringkatan usia yang lebih tua;
4) Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan jarak hingga batas kuota 15%. Kuota calon
peserta didik disabilitas maksimal 8 orang per rombel atau disesuaikan dengan kesiapan
kondisi sekolah;
5) Jika tidak lolos di satuan pendidikan pilihan, maka calon peserta didik dinyatakan tidak
diterima di satuan pendidikan tersebut;
6) Jika kuota afirmasi tidak terpenuhi, sisa kuota dilimpahkan pada jalur zonasi;
7) Calon peserta didik jalur KETM yang tidak lolos seleksi di sekolah negeri dapat
mendaftarkan diri ke sekolah swasta terdekat domisili.

d. Seleksi Jalur Perpindahan Tugas orang tua dan/atau anak guru


Seleksi jalur perpindahan tugas orang tua melalui tahapan:

1) Verifikasi dokumen jalur perpindahan tugas orang tua atau anak guru;
2) Tempat domisili kepindahan (berdasarkan tugas orang tua) calon peserta didik
diprioritaskan pada zonasi yang sama dengan satuan pendidikan yang dituju;
3) Seleksi bagi anak guru diprioritaskan bagi calon peserta didik yang memilih sekolah pilihan
sesuai tempat bertugas orang tua;
4) Seleksi selanjutnya dilakukan melalui pemeringkatan jarak domisili ke satuan pendidikan;
5) Jika pada batas kuota terdapat beberapa calon peserta didik dengan jarak yang sama,
pemeringkatan selanjutnya berdasarkan usia yang lebih tua;
6) Jika tidak lolos di satuan pendidikan pilihan, maka calon peserta didik dinyatakan tidak
diterima di satuan pendidikan tersebut;
7) Jika kuota jalur perpindahan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan kepada jalur
zonasi atau jalur afirmasi.
d. Seleksi Jalur Prestasi
1) Jenis prestasi, kuota masing-masing jenis prestasi, kriteria seleksi, mekanisme/metode seleksi
serta keputusan penetapan yang diterima ditentukan oleh satuan pendidikan melalui rapat
dewan guru.

2) Satuan pendidikan melaporkan jenis prestasi, kuota masing-masing jenis prestasi serta hasil
seleksi kepada Dinas Pendidikan dan diinput pada sistem aplikasi PPDB.

3) Seleksi jalur prestasi dilakukan oleh satuan pendidikan secara daring.

4) Satuan pendidikan dapat melakukan uji kompetensi berdasarkan prestasi yang dimiliki calon
Peserta Didik apabila dipandang perlu dengan prinsip sukarela sesuai edaran Mendikbud No.
1 Tahun 2020 dan situasi memungkinkan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

5) Prestasi Ujian Sekolah/Nilai raport

a) Prestasi dibuktikan dengan nilai raport kelas 4, 5, dan 6 ( semester 7,8,9,10 dan 11)
SD/MI atau sederajat;

b) Seleksi didasarkan pada pemeringkatan capaian nilai hingga batas kuota yang telah
ditetapkan satuan pendidikan;
c) Jika dalam pemeringkatan hingga batas kuota terdapat beberapa peserta didik dengan
nilai yang sama, selanjutnya dilakukan pemeringkatan hingga batas kuota berdasarkan
usia yang lebih tua;
d) Calon peserta didik yang diterima merupakan hasil pemeringkatan hingga batas kuota;
e) Jika sampai batas kuota tidak lolos, calon peserta didik dinyatakan tidak diterima pada
jalur prestasi;
f) Jika kuota jalur prestasi Ujian Sekolah/Nilai raport tidak terpenuhi, maka sisa kuota
dilimpahkan kepada kuota jalur prestasi kejuaraan dan atau jalur lainnya.
g) Jika kuota jalur prestasi kejuaraan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan kepada
kuota jalur prestasi berdasarkan nilai raport atau sebaliknya.
6) Seleksi jalur prestasi kejuaraan dari perlombaan.
a) Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan jenis bidang prestasi yang akan
ditertima, difasilitasi dan dibina di sekolah dengan kuota masing-masing jenis sesuai
kuota yang dilaporkan kepada Dinas Pendidikan;
b) verifikasi dokumen persyaratan dan sertifikat yang dimiliki calon peserta didik, sesuai
dengan ketentuan;
c) kejuaraan yang berjenjang hanya diperhitungkan dari salah satu jenis prestasi dari
cabang/bidang dari kejuaraan yang diperoleh;
d) kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh selama menjadi siswa SD/MI
atau sederajat (paling lama tiga tahun, paling cepat enam bulan saat pendaftaran PPDB)
diutamakan dari kejuaraan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atau Kementerian Agama yang dilaksanakan secara berjenjang dan
berkelanjutan;
e) kejuaraan tingkat kabupaten/kota diselenggarakan oleh instansi di tingkat kabupaten/kota
yang ditetapkan sebagai agenda pemerintah kabupaten/ kota atau melibatkan lembaga/
instansi/ organisasi resmi yang relevan dengan prestasi;
f) Kejuaraan tingkat provinsi diselenggarakan oleh instansi di tingkat provinsi yang
ditetapkan sebagai agenda pemerintah provinsi atau melibatkan lembaga/ instansi/
organisasi resmi yang relevan dengan prestasi;
g) Kejuaraan tingkat nasional diselenggarakan oleh kementerian/ lembaga pemerintah non
kementerian yang ditetapkan sebagai agenda nasional;
h) Kejuaraan tingkat Internasional yang diakui oleh kementerian/lembaga pemerintah non
kementerian yang ditetapkan sebagai agenda internasional atau melibatkan
lembaga/instansi/organisasi resmi yang relevan dengan prestasi;
i) Sertifikat penghargaan kejuaraan, diverifikasi dan dilegalisasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
(1) Kejuaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tingkat kabupaten/kota,
tingkat provinsi, nasional, dan/atau internasional disahkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota setempat;
(2) Kejuaraan dalam bidang olah raga, legalisasi sertifikat dilakukan oleh organisasi
cabang olah raga/KONI tingkat kabupaten/kota/provinsi sesuai tingkat kejuaraan;
(3) Kejuaraan bidang lainnya, legalisasi sertifikat dilakukan oleh panitia penyelenggara
atau lembaga yang relevan dan terlibat dalam kejuaraan tersebut;
(4) Kejuaraan dan lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan tidak perlu dilegalisir, seperti O2SN, OSN, FLS2N,
Gala Siswa dan Pentas PAI.
(5) Prestasi bidang keagamaan berupa kemampuan hafiz Qur’an memperoleh
penghargaan prestasi berdasarkan jumlah Juz yang dikuasai calon peserta didik.
Prestasi hafiz Qur’an dibuktikan dengan surat keterangan dari kantor Kemenag
sesuai tempat domisili calon peserta didik. Penyetaraan penghargaan prestasi hafiz
Qur’an sebagai berikut:
(a) Kemampuan hafiz dengan jumlah 11 - 30 Juz setara dengan prestasi juara 1
tingkat Internasional;
(b) Kemampuan hafiz dengan jumlah 7 - 10 Juz setara dengan prestasi juara 1
tingkat Nasional;
(c) Kemampuan hafiz dengan jumlah 4 - 6 Juz setara dengan prestasi juara 1
tingkat Provinsi
(d) Kemampuan hafiz dengan jumlah 3 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat
Kabupaten/Kota;
(5) Prestasi bidang agama, seperti agama Islam (Musabaqoh Tilawatil Qur’an, Dakwah,
Qasidah, Nasyid, lainnya); agama Kristen (Lagu rohani, lainnya), serta agama
lainnya, dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan dari kantor atau lembaga
keagamaan penyelenggara;
(6) Seleksi jalur prestasi non US/nilai raport dari kejuaraan yang diselenggarakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementrian Agama dilakukan
melalui pemeringkatan skor yang diperoleh dari kejuaraan;
(7) Sekolah dapat melakukan uji kompetensi sebagaimana dijelaskan bagian (6) jika
dipandang perlu dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan prinsip sukarela
sesuai edaran Mendikbud No. 1 Tahun 2020;
(8) Seleksi jalur prestasi kejuaraan dari perlombaan di luar yang diselenggarakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama atau seleksi
prestasi yang disertai uji kompetensi, didasarkan pada pemeringkatan gabungan
skor hasil uji kompetensi sesuai prestasi (50%) dan skor tingkat capaian prestasi
dari berbagai kejuaraan hingga batas kuota (50%);
(9) Uji kompetensi dapat dilakukan oleh panitia PPDB di satuan pendidikan atau
melibatkan kerjasama dengan pihak/ lembaga/organisasi yang relevan dengan
prestasi yang akan diujikan apabila kondisi sudah memungkinkan dan
memperhatikan protokol kesehatan;
(10) Skor kejuaraan berjenjang dihitung berdasarkan akumulasi skor dari tiap tingkatan
kejuaraan yang diperoleh;
(11) Penilaian hasil uji kompetensi prestasi oleh panitia tingkat satuan pendidikan
berdasarkan kriteria dan penskoran yang ditetapkan satuan pendidikan;
(12) Prestasi kejuaraan dari perlombaan didasarkan pada perolehan hasil kejuaraan di
tingkat internasional, nasional, provinsi dan/atau kabupaten/kota, dengan kriteria
sebagai berikut:
(a) Juara Internasional 1, 2, 3 dan Juara Nasional 1 (berjenjang) dapat langsung
diterima;
(b) Jumlah calon peserta didik yang diterima merupakan hasil pemeringkatan nilai
prestasi hingga batas kuota prestasi;
(13) Jika hasil pemeringkatan nilai prestasi pada batas kuota terdapat beberapa calon
peserta didik yang sama, selanjutnya pemeringkatan berdasarkan jarak domisili
terdekat;
(14) Calon peserta didik yang diterima merupakan hasil pemeringkatan hingga batas
kuota;
(15) Jika sampai batas kuota tidak lolos, calon peserta didik dinyatakan tidak diterima
pada jalur prestasi tersebut;
(16) Jika kuota jalur prestasi kejuaraan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan
kepada kuota jalur prestasi Ujian Satuan pendidikan/Nilai raport dan atau jalur
lainnya.
e. Jika jumlah pendaftar pada satuan pendidikan belum mencapai kuota daya tampung, maka
pelaksanaan PPDB di perpanjang sampai dengan tanggal 31 Juli 2020.

f. PPDB SMP Terbuka


PPDB SMP Terbuka diatur oleh SMP Induk dengan mengacu pada ketentuan yang mengatur
tentang SMP Terbuka.

H. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL SELEKSI


1. Penetapan hasil seleksi PPDB dilaksanakan secara mandiri melalui rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala satuan pendidikan, diumumkan kepada masyarakat yang dikoordinasikan
oleh Dinas Pendidikan;
2. Calon peserta didik yang diterima, ditetapkan melalui keputusan Kepala Sekolah;
3. Penetapan hasil seleksi peserta didik yang diterima, diberitahukan melalui pengumuman secara
jelas dan terbuka melalui aplikasi PPDB;
4. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan dilaksanakan secara terbuka melalui
daring dan papan pengumuman pada satuan pendidikan yang memuat tentang: nomor
pendaftaran, nama peserta didik yang diterima, asal satuan pendidikan, dan peringkat hasil
seleksi pada satuan pendidikan.
I. DAFTAR ULANG
1. Peserta didik yang diterima di satuan pendidikan wajib melakukan daftar ulang, dan bagi yang
tidak mendaftar ulang dianggap mengundurkan diri.
2. Peserta didik yang tidak dapat mendaftar ulang pada tanggal yang telah ditetapkan, wajib
memberikan informasi tertulis kepada pihak sekolah yang ditanda-tangan orang tua selambat-
lambatnya surat diterima pada hari terakhir daftar ulang.
3. Daftar ulang tidak dipungut biaya.
4. Penetapan SPP dan biaya lainnya bagi sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat/yayasan
harus melalui rapat dengan orang tua/wali siswa.
5. Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat/yayasan diwajibkan menerima calon peserta
didik dari keluarga miskin minimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah calon peserta didik yang
diterima dengan fasilitas bebas biaya dan/atau keringanan baiaya.
6. Persyaratan daftar ulang bagi calon peserta didik yang dinyatakan diterima adalah sebagai
berikut:
a. menunjukkan kartu pendaftaran asli;
b. menunjukkan bukti tanda diterima; dan
c. persyaratan lain yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.

J. PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (PLS)


1. Kegiatan PLS dilaksanakan di SD dan SMP maksimal 3 (tiga) hari setelah masuk awal Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) tahun pelajaran pada minggu pertama.
2. Pengenalan lingkungan sekolah bertujuan untuk:
a. mengenali potensi diri siswa baru pasca pandemi covid-19;

b. membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain
terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana satuan pendidikan dengan
menerapkan protocol kesehatan;
c. menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
d. mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya; dan
e. menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai,
menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk
mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong,
dan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam
pengenalan lingkungan sekolah;
4. Pengenalan lingkungan sekolah wajib berisi kegiatan yang bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif,
dan menyenangkan;
5. Materi wajib dan pilihan pada kegiatan MPLS disesuaikan dengan tujuan dan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan pengenalan lingkungan sekolah;
6. Pengenalan lingkungan sekolah dilakukan dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
a. perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak guru dengan
memperhatikan protocol kesehatan;
b. materi pengenalan lingkungan sekolah diorientasikan pada Pengenalan protokol kesehatan
pasca pandemi covid-19 serta melakukan kerjasama dengan Puskesmas setempat dalam
melakukan sosialisasi;
c. dilarang melibatkan siswa senior (kakak kelas) dan/atau alumni sebagai penyelenggara;
d. dilakukan di lingkungan sekolah kecuali satuan pendidikan tidak memiliki fasilitas yang
memadai;
e. dilarang melakukan pungutan biaya maupun bentuk pungutan lainnya;
f. wajib melakukan kegiatan yang bersifat edukatif;

g. dilarang mekasanaka kegiatan yang bersifat perpeloncoan atau tindak kekerasan lainnya;

h. wajib menggunakan seragam dan atribut resmi dari sekolah; dan


i. dilarang memberikan tugas kepada siswa baru berupa kegiatan maupun penggunaan atribut
yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran peserta didik.
7. PLS dapat melibatkan tenaga kependidikan yang relevan dengan materi kegiatan pengenalan
lingkungan sekolah;
8. Selama Masa Pandemi Covid-19 khususnya PSBB dan PSNN, PLS dilaksanakan sesuai dengan
SOP dari Disdik dan Gugus Tugas Covid-19 dengan memperhatikan protokol kesehatan.
9. Kegiatan pengenalan sekolah dapat dibantu oleh siswa apabila terdapat keterbatasan jumlah guru
dan/atau untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah dengan
syarat sebagai berikut:
a. siswa merupakan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan/atau Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) dengan jumlah paling banyak 2 (dua) orang per rombongan belajar/
kelas; dan
b. siswa tidak memiliki kecenderungan sifat-sifat buruk dan/ atau riwayat sebagai pelaku tindak
kekerasan.

K. PERPINDAHAN PESERTA DIDIK


1. Perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu daerah kabupaten/kota, antarkabupaten/kota
dalam satu daerah provinsi, atau antarprovinsi dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala
sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju;
2. Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik maka sekolah yang bersangkutan wajib
memperbaharui Dapodik;
3. Perpindahan peserta didik wajib memenuhi ketentuan persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi;
4. Perpindahan peserta didik dapat dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan satu tahun
pelajaran;
5. Perpindahan peserta didik dapat dilaksanakan sebelum satu tahun pelajaran dilampaui, jika
perpindahan mengikuti kepindahan dinas orang tua peserta didik yang dibuktikan dengan surat
keterangan penugasan dinas orang tua siswa dari instansi tempat orang tua siswa bertugas;
6. Peserta didik dari negara lain dapat diterima di Indonesia setelah:
a. menyerahkan fotokopi ijazah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa peserta didik
yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan jenjang sebelumnya;
b. surat pernyataan dari kepala Satuan pendidikan asal;
c. surat keterangan dari Direktur Jenderal yang menangani bidang PAUDNI dan
DIKDASMEN; dan
d. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Satuan pendidikan yang dituju.
e. satuan pendidikan melaksanakan tes kelayakan bagi calon peserta didik yang berasal dari
satuan pendidikan dari Luar Negeri yang tidak memiliki SHUS. Satuan pendidikan
melakukan konversi nilai yang diperoleh dari satuan pendidikan atau sistem pendidikan di
Luar Negeri menjadi nilai sesuai sistem pendidikan nasional setelah melalui proses
terjemahan dari lembaga resmi penterjemah.
7. Peserta didik jalur pendidikan nonformal atau informal dapat diterima di SMP pada awal kelas 7
(tujuh) dengan ketentuan:
a. memiliki ijazah kesetaraan program Paket A; dan
b. usia calon peserta didik sesuai dengan ketentuan
c. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMP yang bersangkutan.
8. Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik dari jalur pendidikan nonformal/informal ke satuan
pendidikan maka satuan pendidikan yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
9. Pengurusan dokumen perpindahan peserta didik pada satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan
agar memperhatikan protokol kesehatan.
BAB IV
LAPORAN PPDB

1. Sekolah wajib melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan peserta didik antar sekolah setiap
tahun pelajaran kepada Bidang Persekolahan ( Bidang PAUD dan PNFI, Bidang SD dan Bidang
SMP) Dinas Pendidikan melalui Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan.
2. Sekolah wajib melakukan pengisian, pengiriman, dan pemutakhiran data peserta didik dan
rombongan belajar dalam Dapodik secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
semester.
3. Sekolah yang diselenggarakan masyarakat yang menerima peserta didik dari jalur afirmasi/KETM
wajib melaporkan jumlah peserta didik afirmasi yang diterima.
BAB V
PENGENDALIAN, PENGADUAN DAN PELAPORAN

A. PENGENDALIAN
1. Dalam melaksanakan pengendalian, Dinas Pendidikan, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan
Kecamatan dan Pengawas Satuan Pendidikan melakukan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan PPDB.
2. Masing-masing pihak pelaksana pengendalian sebagaimana nomor 1. melakukan tindak lanjut
dari hasil pemantauan dan pengawasan yang dilakukan.
3. Dalam upaya pengendalian internal, kepala sekolah menginstruksikan seluruh warga sekolah
untuk mengisi format pakta integritas sebagaimana format terlampir.

B. PENGADUAN DAN PELAPORAN


1. Dinas Pendidikan membentuk tim penanganan pengaduan PPDB, dengan melibatkan pemangku
kepentingan pendidikan.
2. Tim penanganan pengaduan, membentuk sekretariat layanan pengaduan yang berada di Satuan
Pendidikan, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan dan Dinas Pendidikan.
3. Satuan Pendidikan wajib membentuk tim pengaduan yang memahami petunjuk teknis PPDB,
alur mekanisme pengaduan serta dapat menanggulangi dan menyelesaikan pengaduan dari
masyarakat di tingkat satuan pendidikan.
4. Masyarakat berhak melakukan pengaduan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru pada
satuan pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Laporan Pengaduan dapat berupa administratif atau teknis penyelenggaraan PPDB.
Pengaduan administratif terkait dengan dokumen persyaratan pendaftaran PPDB.
Pengaduan teknis penyelenggaraan PPDB terkait dengan sistem IT meliputi proses input
dan upload data.
b. Pelapor adalah orang tua calon peserta didik yang memiliki identitas jelas dengan
melampirkan Kartu Tanda Penduduk atau surat keterangan dari panitia PPDB satuan
pendidikan atau Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan;
c. Laporan harus obyektif, transparan, dan akuntabel dituliskan pada format yang disediakan,
disertai bukti fisik kejadian pelanggaran;
d. Pelaporan pengaduan dilakukan satu pintu mengikuti alur mekanisme pengaduan PPDB;
e. Pelaporan/pengaduan disampaikan kepada tim pengawasan dan pengaduan PPDB secara
bertahap dengan alur mekanisme mulai dari tingkat satuan pendidikan, Koordinator
Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan dan Dinas Pendidikan; dan
f. Saksi dan pelapor dilindungi oleh Undang-Undang.

5. Pelanggaran pelaksanaan PPDB dapat melibatkan calon peserta didik, orang tua calon peserta
didik, panitia PPDB atau masyarakat lainnya. Apabila peserta didik memberikan data palsu/tidak
benar, maka akan dikenakan sanksi
6. Pengeluaran oleh satuan pendidikan, meskipun yang bersangkutan diterima dalam proses seleksi.
Sanksi diberikan berdasarkan hasil evaluasi satuan pendidikan bersama dengan komite sekolah d
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
7. Pengaduan masyarakat dapat berupa keluhan, kritik dan saran dalam penyelenggaraan PPDB,
langsung ke panitia penyelenggara PPDB sesuai permasalahan, atau melalui kanal media WA
(WhatsApp) pada nomor 087836748230
8. Tindaklanjut atas pengaduan masyarakat secara teknis diselesaikan oleh Tim penanganan
pengaduan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan diselesaikan sebagaimana mestinya.
9. Penyelenggara PPDB tingkat Daerah Kabupaten Bandung dan Dinas Pendidikan, sesuai dengan
kewenangan masing-masing, menindaklanjuti pengaduan masyarakat dalam bentuk klarifikasi,
verifikasi, atau investigasi apabila:
a. pengaduan disertai dengan identitas pengadu yang jelas; dan
b. pengadu memberi bukti adanya penyimpangan.

10. Satuan pendidikan wajib melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan peserta didik antar
satuan pendidikan setiap tahun pelajaran kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
11. Tim penanganan pengaduan melaporkan hasil penanganan pengaduan secara berjenjang kepada
Kepala Dinas.
BAB VI
SANKSI PELANGGARAN

1. Sanksi bagi pelanggaran aturan PPDB dapat diberikan kepada panitia penyelenggara di satuan
pendidikan atau kepada calon peserta didik.
2. Sanksi terhadap pelanggaran aturan PPDB bagi panitia penyelenggara PPDB dapat berupa
pemberhentian sebagai panitia PPDB dan atau sanksi kedinasan lain sesuai jenis pelanggaran.
3. Sanksi terhadap pelanggaran aturan PPDB atau pemalsuan data bagi orangtua siswa dapat berupa
pembatalan pendaftaran atau pembatalan penerimaan calon peserta didik.
4. Sanksi terhadap pelanggaran yang bersifat pungutan liar (pungli) yang dilaksanakan oleh oknum
panitia PPDB tingkat ssatuan pendidikan, kecamatan maupun kabupaten diserahkan sepenuhnya
kepada tim pengawas PPDB yang terdiri dari unsur (Inspektorat, Tim Saberpungli Polresta Bandung,
Tim Saberpungli Kejaksaan Kabupaten Bandung, Ombudsman dan LPMP Jawa Barat) dengan sanksi
sesuai dengan ketentuan berlaku.
5. Dinas Pendidikan tidak bertanggung jawab apabila ada praktik pungutan liar diluar panitia PPDB,
permasalahan dapat diselesaikan melalui jalur hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB VII
PENUTUP

Demikian petunjuk teknis (juknis) PPDB satuan pendidikan TK, SD, dan SMP di lingkungan Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung tahun pelajaran 2020/2021 disusun untuk dijadikan pedoman oleh
semua pihak dalam pelaksanaan PPDB.

Hal-hal teknis yang tidak diatur dalam juknis ini akan diatur oleh satuan pendidikan masing-masing.
Juknis PPDB TK, SD, dan SMP ini berlaku sejak tanggal ditetapkan pada masa pandemi Covid-19.

Terima kasih atas dukungan dan peran aktifnya untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Pendidikan


Kabupaten Bandung,

Dr. H. JUHANA, M.M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198305 1 003
LAMPIRAN – LAMPIRAN
FORMAT DAYA TAMPUNG
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

A. IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN:

1. Nama satuan Pendidikan :………………….............................................


2. Alamat :…………………………………………………………………………………
RT.........................RW.....................................Kelurahan.........………….
Kecamatan...............………………………Kabupaten/ Kota : ...............….
Termasuk pada zona : ……………………………………………….

B TENAGA PENDIDIK :

Jumlah guru : ……………….orang

Uraikan permata pelajaran


C. KESIAPAN RUANG

Jumlah ruang kelas untuk kelas VII : ……………Ruang

R1 Luas : …….......m2

R2 Luas :……........m2

R3 Luas :……........m2

R4 dst…(sesuai kelas yang akan digunakan kelas 7 )

D. ANALISA RUANG KELAS, ROMBONGAN BELAJAR DAN PESERTA DIDIK

Tingkat Kelas

No Komponen/Aspek VII VIII IX Jumlah

1 Jumlah Ruang Kelas

2 Jumlah Rombongan belajar -

3 Jumlah Peserta Didik -

4 Rencana Jumlah Rombongan belajar Peserta Didik


Baru

5 Rencana Jumlah Peserta Didik Baru Kelas VII

6 Rencana Jumlah Rombongan belajar Tahun


2020/2021

7 Rencana Jumlah Peserta Didik Tahun 2020/2021


E. DAYA TAMPUNG PPDB SMP

No Aspek JUMLAH

1 Rencana Jumlah Peserta Didik Baru Kelas VII

2 Daya Tampung Total Jalur Zonasi (50%) :

3 Daya Tampung jalur afirmasi ( KETM ) 15%

4 Daya Tampung jalur Perpindahan Orang Tua (5%)

5 Daya tampung jalur prestasi (30%) :

Jenis Prestasi :
a…………………..kuota : ………….
b…………………..kuota : …………..
c…………………..kuota : …………..
d. dst
5 Siswa Tidak Naik Kelas

6 Jumlah Total Daya Tampung (jumlah Point 2, 3, 4, 5)

DAYA TAMPUNG PPDB THN. 2020 -2021

( point 6 dikurangi point 5)

Catatan :
*) pilih sesuai kondisi

……………………….,…………………2020

Kepala…………………………

___________________________
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
ORANGTUA/WALI CALON PESERTA DIDIK PENERIMAAN
PESERTA DIDIK BARU SMP
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Lengkap Orang Tua : ......................................................................


2. Nama Calon Siswa : .................................................................................
3. Alamat Rumah : .......................................................................................
a. Kp/Jl...................................................................................................
b. RT.........RW........Kelurahan..................................................................
c. Kecamatan...........................................................................................
d. Kabupaten/Kota..................................................................................
4. Nomor Kartu Keluarga : ………………………………………………………………
5. Nomor Telephone/ Hand Phone /email :
...................................................................
...............

MENYATAKAN

1. Bahwa seluruh data/informasi yang diberikan dalam formulir pendaftaran


persyaratan PPDB ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Bahwa seluruh dokumen pendukung baik dokumen persyaratan umum
maupun khusus PPDB adalah sesuai aslinya.
3. Bahwa saya tidak akan melakukan tindakan memaksakan kehendak, suap
menyuap dan / atau perbuatan yang melawan hukum dalam pelaksanaan
PPDB ini.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut tidak benar,


maka saya bersedia dikenakan sanksi/ hukuman menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa
paksaan, dan dibuat dengan sebenar-benarnya.

.........................., ....................2020

Yang membuat pernyataan,

Ttd

Bermaterai 6000

.........................................................
FORMAT LAPORAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2020-2021

A. IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN :


1. Nama satuan Pendidikan : ........................................................................
2. Alamat : ……………………………………………………………………………………
RT.........................RW.....................................Kelurahan.........…….. …….…
Kecamatan...............…………………………....Kabupaten/ Kota : ...............…

B. TENAGA PENDIDIK DAN SARANA PENDUKUNG :


1. JUMLAH GURU : ……….…..…….orang
Uraikan permapel :…………….…....orang
: …….…………...orang
:………................orang
2. KESIAPAN RUANG
Jumlah ruang kelas untuk kelas VII : :…….……………Ruang
R1 Luas : …….......m2 :………………….Ruang
R2 Luas :……........m2 R3 :………………….Ruang
Luas :……........m2 :………………….Ruang
R4 …dst

C. JUMLAH PESERTA DIDIK YANG DITERIMA


JALUR SMP

1. Zonasi

2. KETM dan ABK

3. Prestasi Akademik

4. Prestasi non Akademik

5. Perpindahan

TOTAL

……………………,……………..2020

Kepala Sekolah ………………………

_______________________________
PAKTA INTEGRITAS PANITIA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
TINGKAT KABUPATEN, KECAMATAN DAN SATUAN PENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG

Yang bertanda tangan di bawah ini :

A. Nama Lengkap : ............................................................................ …………………….


B. Jabatan dalam kepanitiaan
: ............................................................................ …………………….
C. Unit Kerja : ............................................................................ …………………….
D. Alamat Unit Kerja : ............................................................................ …………………….
E. Alamat Rumah : ............................................................................ …………………….
Kp/Jl.............................................................................................
RT.........RW........Kelurahan...........................................................
Kecamatan.....................................................................................
. Kabupaten/Kota............................................................................
F. Nomor Telephone/ Hand Phone : ..................................................

MENYATAKAN

1. Bahwa saya akan melaksanakan tugas kepanitiaan PPDB sesuai dengan asas PPDB yaitu
objektif, adil, tidak diskriminatif, transparan dan akuntabel.
2. Tidak akan melakukan atau menerima pendaftaran selain waktu yang telah ditetapkan dalam
petunjuk teknis PPDB.
3. Tidak akan menginput data palsu calon peserta didik yang diperlukan untuk pemenuhan
dokumen yang dipersyaratkan.
4. Tidak akan mengubah pilihan satuan pendidikan yang menjadi pilihan calon peserta didik
setelah proses upload.
5. Tidak akan melakukan pungutan/menerima sejumlah uang/gratifikasi dari orang tua calon
peserta didik atau pihak lainnya, sebagai peruntukan penerimaan calon peserta didik yang tidak
memenuhi persyaratan/tidak lolos seleksi.
6. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut tidak ditepati, maka saya bersedia
dikenakan sanksi/ hukuman menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan dibuat dengan
sebenar-benarnya.

.........................., ....................2020

Yang membuat pernyataan,


Ttd
Bermaterai 6000
PAKTA INTEGRITAS

TENTANG KELUARGA EKONOMI TIDAK MAMPU

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Lengkap : .......................................................................................


2. Jabatan: ………………………...………………………………………….……………..
3. Unit Kerja : ………………………..……………………………………………………..
4. Alamat Unit Kerja : …………..…………………………………………………………
5. Alamat Rumah : ........................................................................................
a. Kp/Jl.....................................................................................................
RT.........RW........Kelurahan...............................................................
b. Kecamatan...........................................................................................
c. Kabupaten/Kota..................................................................................
6. Nomor Telephone/ Hand Phone : ..............................................................

MENYATAKAN

4. Bahwa data yang saya berikan tentang calon peserta didik tidak mampu yang akan melanjutkan
ke jenjang pendidikan menengah adalah benar berdasarkan data pada saat siswa menjadi siswa
di sekolah kami dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. jika ditemukan ada manipulasi data, kami sebagai kepala sekolah siap mendapat sanksi sesuai
peraturan perundang-jundangan yang berlaku
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan dibuat dengan
sebenar-benarnya.

.........................., ....................2020

Yang membuat pernyataan,

Ttd

Bermaterai 6000

_____________________
PENETAPAN TITIK KOORDINAT

TEMPAT DOMISILI CALON PESERTA DIDIK

Yang bertandatangan di bawah ini,

1. Nama : …………………………………………………………………………………..
2. Alamat : …………………………………………………………………………………..
3. No. KTP : …………………………………………………………………………………..
Adalah orang tua/ wali calon peserta didik,

1. Nama : ………………………………………………………………………………….
2. Asal Sekolah : ………………………………………………………………………………….
3. Alamat : ………………………………………………………………………………….
4. No.Kartu Keluarga : ………………………………………………………………………………….
Menyatakan dengan sesungguhnya, telah melaksanakan penetapan titik koordinat tempat domisili calon
peserta didik untuk kepentingan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bersama operator sekolah dan
menyatakan SETUJU DITETAPKAN dan TIDAK AKAN MENUNTUT APAPUN atas penetapan yang sudah
dilakukan dengan hasil penetapan titik koordinat …………………………………………………………………………………..

………………………………….., …………………………….2020

Orangtua/wali Calon Peserta Didik Operator PPDB


SD Sekolah Asal ………………………….………..

________________________ _______________________________
SURAT TANGGUNG JAWAB MUTLAK
KEPALA KELUARGA TEMPAT DOMISILI CALON PESERTA DIDIK

Yang bertandatangan di bawah ini,

a. Nama : …………………………………………………………………………………..
b. Alamat : …………………………………………………………………………………..
c. Pekerjaan : …………………………………………………………………………………..
d. No. KTP : …………………………………………………………………………………..
Adalah wali calon peserta didik,

a. Nama : ………………………………………………………………………………….
b. Asal Sekolah : ………………………………………………………………………………….
c. Alamat : ………………………………………………………………………………….
d. No.Kartu Keluarga : ………………………………………………………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya adalah benar kepala keluarga/ memiliki hubungan
keluarga dengan calon peserta didik di atas sebagai………………………………………………………………………….
dari pihak ibu/bapak *) calon peserta didik.
Kami bertanggung jawab dan bersedia menerima sanksi jika pernyataan dalam surat tanggungjawab
mutlak ini tidak benar/tidak sesuai fakta.

…………………………, ……………………… 2020

Yang membuat pernyataan,

Materai

*) Pilih salah satu

Anda mungkin juga menyukai