A. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Anemia Defisiensi Zat Besi
2. Sasaran : Remaja Putri (siswi kelas VII-IX di SMP 5 Pasaman)
3. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
4. Media :-
5. Waktu : 13 Februari 2020
6. Tempat : SMP 5 Pasaman
Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan sikap remaja terhadap anemia defisiensi
zat besi di SMP 5 Pasaman.
Tujuan khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja di SMP 5 Pasaman
tentang apa itu anemia defisiensi zat besi
2) Meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja di SMP 5 Pasaman
tentang penyebab anemia defisiensi zat besi
3) Meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja di SMP 5 Pasaman
tentang dampak dari anemia defisiensi zat besi
4) Meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja di SMP 5 Pasaman
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia defisiensi
zat besi
5) Meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja di SMP 5 Pasaman
tentang tanda dan gejala klinis anemia defisiensi zat besi
6) Meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja di SMP 5 Pasaman
tentang cara pencegahan anemia defisiensi zat besi
7. Materi (Terlampir)
8. Setting Kegiatan
Penyuluhan tentang Anemia Defisiensi Zat Besi ini dilakukan di SMP
5 Pasaman. Penyuluhan ini dibuka dengan perkelanan, menjelaskan tujuan
dari penyuluhan dan membuat kontrak waktu dengan sasaran. Sebelum
diberikan penyuluhan sasaran diminta untuk mengisi lembaran pretest, hal
ini bertujuan untuk melihat pengetahuan peserta sebelum diberikannya
penyuluhan tentang anemia. Materi yang disampaikan yaitu tentang
pengertian anemia defisiensi zat besi, penyebab anemia defisiensi zat besi,
dampak anemia defisiensi zat besi, faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia defisiensi zat besi, tanda dan gejala anemia defisiensi zat
besi dan cara pencegahan anemia defisiensi zat besi. Penyampaian materi
dengan metode ini dilakukan selama lebih kurang 25 menit.
9. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Waktu untuk mulai acara, persiapan alat, persiapan media, kelengkapan
jumlah peserta, kelengkapan alat yang digunakan.
b. Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran, ada hambatan atau
tidak ada hambatan, keaktifan peserta saat proses pembelajaran, adanya
tanya jawab atau tidak ada tanya jawab.
c. Evaluasi Hasil
Dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang disampaikan.
LAMPIRAN
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan
psikologik, dan perubahan sosial. Masa remaja pada umumnya dimulai pada
usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Menurut Soetjiningsih
(2004) masa remaja merupakan masa peralihan anak-anak yang dimulai saat
terjadinya kematangan seksual yaitu antara anak usia 11 tahun sampai 20
tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.
Ada 3 tahapan perkembangan remaja dalam proses penyusaian diri
menuju kedewasaan, antara lain :
1. Remaja awal (early adolescent)
2. Remaja madya (middle adolescent)
3. Remaja Akhir (Late Adolescence)
2. Pengertian Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan eritrosit
lebih rendah dari normal. Anemia adalah penurunan kuantitas sel-sel darah
merah dalam sirkulasi atau jumlah hemoglobin berada dibawah batas normal.
Anemia defisienis Fe adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat
besi dalam darah. Anemia defisiensi Fe terjadi atas beberapa tingkatan,
dimana masing-masing tingkatan berkaitan dengan ketidaknormalan indikator
hematologi tertentu. Tingkat pertama, dimana banyaknya cadangan Fe (Iron
Stores)berkurang di bawah normal namun Fe dalam sel darah merah dan
jaringan masih tetap normal. Tingkat kedua anemia kurang Fe dini (Early
Iron Defisiency Anemia) dimana penurunan Fe cadangan terus berlangsung
sampai habis atau hamper habis, tetapi Fe dalam sel darah merah dan jaringan
masih tetap berkurang. Tingkat ketiga anemia kurang Fe lanjut (Late Iron
Defisiency Anemia) merupakan perkembangan lanjut dari anemi kurang Fe
dini, dimana Fe dalam sel darah merah sudah mengalami penurunan namun
Fe dalam jaringan belum berkurang. Tingkat keempat kurang Fe jaringan
(iron tissue deficiency) terjadi setelah Fe dalam jaringan berkurang. Dengan
demikian pada tingkatan ini semua komponen Fe dalam tubuh telah
terganggu.