Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
kondisi dimana pada tekanan darah berada diatas normal dengan tekanan sistolik
140 mmHg dan tekanan distolik 90 mmHg yang dilakukan dalam pengukuran
secara berulang.(11) Hipertensi atau gangguan pada pembuluh darah ini dapat
menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik di atas 160 mmHg atau
tekanan darah diastolik di atas 95 mmHg. Di sisi lain, hipertensi oleh Brunner dan
Tekanan di atas 140/90 mmHg dengan gejala kompleks dan sangat berbahaya
lainnya.(12)
Hipertensi disebut juga dengan penyakit kronis yang sering disebut silent
itu penderita hipertensi pada umumnya tidak mengalami suatu tanda atau gejala
penderita hipertensi di Indonesia saat ini diperkirakan 15 juta orang. Pada daerah
urban dan rural prevalensi berkisar antara 17 - 21% dan hanya 4% yang
antara orang dewasa yang menderita hipertensi tidak menyadari sebagai penderita
hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak
bertambahnya umur.
populasi > 55 tahun adalah 90%. Kebanyakan orang mempunyai tekanan darah
pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima. Sampai dengan umur 55
umur 55 s/d 74 tahun, sedikit lebih banyak perempuan dibanding laki-laki yang
Kabupaten Solok tahun 2019 sudah melebihi target yang ditentukan yaitu 9,75%
wilayah kerja 109 km2. Wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat mencakup lima
Hipertensi menjadi peringkat pertama dengan 2165 kasus, di urutan kedua infeksi
akut lain pada saluran pernafasan atas (bukan pneumonia) ISPA dengan 1345
3. Etiologi Hipertensi
a) Hipertensi primer
hidup yang tidak sehat serta konsumsi alkohol dan merokok. (17)
dalam hipertensi.(8)
b) Hipertensi sekunder
sekunder.(18)
diantaranya umur, jenis kelamin, suku, faktor genetik dan faktor lingkungan. (11)
a. Genetik
dalam keluarga.
b. Jenis Kelamin
pada wanita dan pria. Akan tetapi wanita memiliki masa perlindungan
pembuluh darah dari kerusakan. Fase ini terjadi pasa usia 45-55 tahun.
c. Obesitas
Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk
wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk
wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar
ginjal.
d. Stress
sedang stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih
mengakibatkan hipertensi.
e. Kurang Olahraga
darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung agar terbiasa saat
Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol
(sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram garam) perhari. Konsumsi natrium
hipertensi.
g. Kebiasaan Merokok
ateriosklerosis.
5. Gejala Hipertensi
dan hampir sanna dengan gejala penyakit lainnya. Karena hipertensi seringkali
disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang
terkesan tidak merasakan apapun atau berpransangka mereka dalam keadaan yang
1. Sakit kepala
3. Nyeri dada
4. Mudah lelah
5. Palpitasi (jantung berdebar)
6. Pencegahan Hipertensi
dalam memasak.
santai.
7. Akibat Komplikasi Hipertensi
jantung, penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal dan lain-lain yang
berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung
yang dapat berakibat kecacatan bahkan kematian. Hipertensi atau yang disebut
the silent killer yang merupakan salah satu faktor risiko paling berpengaruh
a. Stroke. Dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terkena tekanan darah.
mengakibatkan aneurisma. Hal ini bisa berakibat fatal jika aneurisma pecah.
d. Gagal jantung. Peningkatan tekanan darah akan meningkatkan resistensi
e. Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
glomelurus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid
didasari dengan konsumsi lemak berlebih, oleh karena untuk mencegah timbulnya
sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-
orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang
usia lanjut. Sebaiknya mulai umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati
dalam mengonsumsi lemak pada usia mendekati menopause. Prinsip utama dalam
beragam makanan yang seimbang dari kuantitas dan kualitas yang terdiri dari ,
(2)
sumber karbohidrat (biji-bijian), sumber protein hewani (ikan, unggas, daging
putih, putih telur, susu rendah lemak), sumber protein nabati (kacang-kacangan
dan polong-polongan serta hasil olahannya), dan sumber vitamin dan mineral
makanan yang mengandung kalori tinggi dan atau makanan yang kandungan gula
dan lemaknya tinggi. Disamping itu, agar melakukan aktifitas fısik yang cukup
kolesterol, yang mana disarankan agar menurunkan asupan lemak jenuh < 10%
asupan total energi dengan membatasi asupan makanan kaya asam lemak jenuh
(susu tinggi lemak dan produknya, daging berlemak serta minyak kelapa). Pada
orang dengan kadar kolesterol LDL tinggi atau dengan penyakit kardiovaskuler,
lemak jenuhnya harus lebih rendah (< 7% total energi). Minyak, santan, lemak,
jeroan, margarine, susu dan produk susu Daging merah, kuning telur Daging
putih (ikan, unggas), putih telur Kacang-kacangan Buah Sayuran Serelia dan
menurunan kolesterol HDL. Asam lemak ini ditemui pada produk makanan jadi
kering, kraker, makanan yang dipanggang dan digoreng. Minyak yang digunakan
asam lemak trans yang tinggi. Untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan
kadar kolesterol, dianjurkan untuk mengonsumsi total sumber asam lemak (<
10% kebutuhan energi). Selain itu juga harus menurunkan konsumsi bahan
asam lemak jenuh. Kolesterol dalam makanan dapat juga meningkatkan kadar
sistolik 4 mmHg dan diastolik 2 mmHg pada penderita hipertensi dan enurunan
lebih sedikit pada individu dengan tekanan darah normal. Respons perubahan
dipengaruhi oleh faktor genetik dan juga faktor usia. Disarankan asupan garam <6
gram sehari atau kurang dari 1 sendok teh penuh. Dari berbagai penelitian,
terbukti bahwa kenaikan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah dan
tekanan darah dapat terjadi sebelum tercapai berat badan yang diinginkan.
Penurunan sistolik dan diastolik rata-rata per kg penurunan berat badan
adalah 1,6/1, l mmHg. Sehingga dianjurkan untuk selalu menjaga berat badan
menyebabkan kecanduan.
Simpang Empat dan Profil Kesehatan Puskesmas Simpang Empat tahun 2021.
Selain itu, mahasiswa PBL juga berdiskusi dengan Pembimbing Lapangan dan
Menurut data dari Laporan Puskesmas Simpang Empat Tahun 2021 target yang
a) Man (Manusia)
Simpang Empat Tahun 2021 dari segi petugas kesehatan yaitu koordinasi
dengan mengonsumsi obat hanya pada saat gejala muncul serta pola
b) Money (Dana)
c) Methode (Metode)
d) Material (Sarana)
e) Environment (Lingkungan)
jalan keluar (V) dan biaya yang dikeluarkan (C) untuk menghasilkan
pengendalian hipertensi.
2. Tahap Do (Pelaksanaan)
per hari), K (Kelola berat badan agar tetap ideal), T (Tidak merokok dan
dua hari pada tanggal 24 Oktober 2021 dimulai pukul 09.00 sampai
mendapatkan pelayanan.
Tahap check juga dapat memantau dan mengukur proses dan hasil yang
terjadi apakah sesuai dengan rencana mutu, sasaran mutu, persyaratan yang telah
proses yang tidak sesuai dengan hasilnya dan berupaya untuk meningkatkan
Empat agar penyuluhan dapat dilakukan secara berkala dan juga peningkatan
balik, booklet, dan video edukasi. Serta harus melibatkan kader serta tokoh
hipertensi.
BAB V
A. Kesimpulan
sekunder yaitu data Laporan Tahunan Puskesmas Simpang Empat tahun 2021,
serta hasil wawancara dengan petugas puskesmas dan penanggung jawab masing-
masing program.
Empat tahun 2021, terdapat enam indikator masalah kesehatan tertinggi yaitu
HBS, rendahnya cakupan IDL Bayi, rendahnya cakupan Balita yang ditimban
3. Setelah dilakukan analisis prioritas masalah dari data yang telah didapatkan,
4. Analisis penyebab masalah dilakukan melalui diagram fishbone dari hasil dat
penanggulangan hipertensi,
B. Saran
masyarakat.
dan berkesinambungan