PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran, sehingga setiap individu dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Hal inilah yang perlu diberdayakan, agar tujuan pembangunan kesehatan tercapai dengan
baik. Pemberdayaan PHBS harus dimulai dari rumah tangga, karena rumah tangga adalah
lingkup terkecil di dalam masyarakat dan beberapa rumah tangga mempunyai masa rawan
terkena penyakit infeksi maupun non infeksi. Selain itu, rumah tangga yang sehat
merupakan aset pembangunan di masa depan yang harus dijaga dan dilindungi serta
ditingkatkan kesehatannya, maka setiap anggota rumah tangga diupayakan agar tahu,
mau dan mampu melaksanakan PHBS.
1. Mengetahui jumlah rumah tangga / KK yang telah melaksanakan dan yang tidak
melaksanakan sepuluh indikator PHBS, sehingga dapat dikategorikan sehat dan tidak
sehat.
2. Mengetahui indikator PHBS yang masih banyak tidak dilakukan oleh anggota rumah
tangga, agar dapat diintervensi.
3. Mendapatkan data PHBS di tatanan rumah tangga yang diharapkan dapat menjadi
sumber informasi sebagai salah satu tolak ukur untuk menentukan arah, kebijakan dan
prioritas pembangunan di bidang kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran kegiatan pemetaan dan pendataan PHBS di wilayah kerja UPT Puskesmas
Ketapang Kecamatan Gunung Timang adalah 210 rumah tangga / KK yang diambil secara
random. Majangkan 16 KK, Baliti 27 KK, Walur 35 KK, Ketapang 45 KK, Rarawa 32 KK
dan Malungai 55 KK.
Kegiatan pendataan dan pemetaan dilaksanakan pada bulan Juli 2021 yang meliputi 6
desa yaitu desa Majangkan, Baliti, Walur, Ketapang, Rarawa dan Malungai.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN
Dari analisa data PHBS didapatkan tiga (3) permasalahan berdasarkan tingkat prioritas,
yaitu :
1. Merokok di dalam rumah sebanyak 154 kk (73%)
2. Tidak menggunakan air bersih 47 kk (22%)
3. Tidak mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir 47 kk (22%)
Dari 210 KK yang didata ada 154 kk (73 %) keluarga yang anggota keluarganya,
merokok di dalam rumah. Padahal setiap anggota keluarga diharapkan tidak merokok di
dalam rumah. Masih banyaknya rumah tangga yang anggota keluarganya menjadi perokok
aktif di dalam rumah, dikarenakan :
1. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok, baik perokok aktif maupun
perokok pasif.
2. Kurangnya kemauan untuk berhenti merokok.
3. Kecanduan dan menjadikan rokok sebagai gaya hidup.
Dari 210 KK didapatkan 47 kk (22 %) keluarga yang tidak menggunakan air bersih.
Permasalahan ini disebabkan oleh :
1. Biasa menggunakan air sungai
2. Tidak ada sarana air bersih di lingkungan rumah
B. Saran
1. Untuk meningkatkan jumlah keluarga sehat sesuai indikator PHBS perlu penyuluhan
tentang PHBS
2. Perlu adanya dukungan dari pihak desa melalui dana desa untuk turut serta
mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di desa.
3. Perlu dilakukan pembuatan spanduk atau baliho tentang PHBS yang ditempatkan di
tempat-tempat strategis untuk mengkampanyekan PHBS kepada masyarakat di desa.
4. Perlu dilakukan pengadaan leaflet dan poster tentang 10 indikator PHBS sebagai bahan
penunjang penyuluhan tentang PHBS.