Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Statistika
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyusunan data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan berdasarkan data yang ada.
Bagian dari populasi disebut dengan sampel (Budiyono, 2016).
B. Jenis – Jenis Statistika
1. Statistika Induktif/ Statistika Inferensial
Merupakan suatu bagian statistika yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan
mengenai populasi beradasarkan data yang ada pada sampel. Generalisasi adalah
penarikan kesimpulan populasi berdasarkan data sampel (Budiyono, 2016).
2. Statistika Deskriptif
Adalah bagian statistika yang mempelajari cara penyajian dan penyusunan data yang
dikumpulkan. Penyusunan data ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
urutan data atau kelompok data, sedangkan penyajian data ini berfungsi untuk
memberikan gambaran mengenai kelompok data berupa gambar, grafik, dan gambar.
Penyajian data ini dilakukan untuk menyatakan kelompok data tersebut dengan
konstanta yang mewakilinya seperti rerata dan gambaran mengenai penyebarannya,
misalnya deviasi standar (Budiyono, 2016).
C. Peranan Statistika dalam Penelitian
Pengujian secara empiris merupakan salah satu kegiatan dalam metode ilmiah. Pengujian
hipotesis mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus –
kasus yang bersifat individual (Budiyono, 2016).
Penarikan kesimpulan secara induktif ini menghadapkan sebuah permasalahan mengenai
banyaknya kasus yang harus diamati untuk sampai kepada suatu kesimpulan bersifat
umum. Statistik induktif memberikan jalan keluar terhadap permasalahan. Statistika
memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan cara
mengamati hanya sebaian populasi yang bersangkutan. Peranan statistika dalam
penelitian ini untuk mengumpulkan data, menentukan data, menyajikan, dan
menganalisis data serta pembahasan (Budiyono, 2016).
D. Variabel Dalam Statistika dan Penelitian
Dalam penelitian, peneliti mengidentifikasi variabel yang akan ditelitinya. Variabel ini
diartikan sebagai sifat – sifat yang akan diteliti. Apabila suatu variabel hanya mempunyai
satu nilai saja, maka variabel tersebut disebut konstanta. Beberapa contoh dari variabel
yaitu jenis kelamin yang memiliki dua nilai yaitu laki – laki dan perempuan. Sedangkan
agama merupakan variabel yang memiliki nilai – nilai, seperti Islam, Kristen, Hindu, dll.
Suatu variabel disebut deskrit apabila cacah nilainya berhingga atau nilainya dapat
didaftar. Apabila nilai cacahnya tidak berhingga dan nilainya tidak dapat didaftar maka
variabel ini disebut dengan variabel kontinu (Budiyono, 2016).
Terdapat empat skala pengukuran variabel yaitu nominal, ordinal, internal, dan rasio.
Variabel yang mempunyai skala pengukuran nominal disebut variabel nominal. Variabel
yang mempunyai skala pengukuran ordinal disebut dengan variabel ordinal. Variabel
yang mempunyai skala pengukuran interval disebut dengan variabel interval. Variabel
yang mempunyai skala pengukuran rasio disebut dengan variabel rasio. Urutan skala
diatas yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio, mencerminkan tingkatan skala yang
semakin tinggi (Budiyono, 2016).

Anda mungkin juga menyukai