Anda di halaman 1dari 2

MALABSORPSI MAKANAN

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :

Klinik Muhammadiyah dr. Anita Puspitasari


Tanda Tangan Kepala Klinik Muhammadiyah
Sugio

1. Pengertian Malabsorbsi makanan adalah suatu keadaan gangguan pada


proses absorbsi dan digesti secara normal pada satu atau lebih zat
gizi. Malabsorbsi dan maldigesti dapat disebabkan karena
defisiensi enzim atau adanya gangguan pada mukosa usus tempat
absorbsi dan digesti zat tersebut. Contoh: pankreatitis, kanker
pankreas, penyakit Chron’s pada ileum terminalis, celiac sprue,
penyakit whipple’s, amiloidosis, defisiensi laktase, sindrom
Zollinger-Ellison, gangguan paska gastrektomi. Reseksi usus halus
atau kolon.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
penyakit malabsorbsi makanan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Muhammadiyah Sugio Nomor
440.45/KMS/IX/2021 tentang Standar Layanan Klinis di Klinik
Muhammadiyah Sugio.
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2017
5. Prosedur 1. Anamnesis: diare kronis, bentuk feses cair karena gangguan
pada usus halus tidak ada zat nutrisi yang terabsorpsi sehingga
feses tak berbentuk. Feses berminyak (steatore) jika masalah
karena malabsorpsi lemak.
2. Pemeriksaan fisik: dapat ditemukan tanda anemia (konjungtiva
anemis, kulit pucat, status gizi kurang). Tanda dan gejala
spesifik tergantung penyebab.
3. Penegakan diagnosis: berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
4. Tatalaksana
a. Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit dalam atau
spesialis anak untuk mencari penyebabnya
b. Tatalaksana tergantung dari penyebab malabsorbsi
c. Pembatasan nutrisi tertentu
d. Suplemen vitamin dan mineral
e. Suplemen enzim pencernaan
f. Terapi simtomatik per oral:
Antibiotik diberikan bila malabsorbsi disebabkan oleh over
growth dari bakteri enterotoksik : E. coli, K. pneumoniae dan
Enterobacter cloacae
g. Konseling dan Edukasi
 Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi
tertentu pada pasien.
 Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama
pengobatan.
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai