Kali ini saya akan menuangkan beberapa point-point pola asuh otoriter
orangtua dalam mendidik anak. Sebelumnya, saya akan menjelaskan dulu mengenai
pola asuh otoriter. Dimana, pola asuh otoriter adalah pola asuh yang sifatnya
mengikat mengatur dan memaksa dalam mendidik anak. Dari defenisi pola asuh
otoriter sendiri sudah jelas bahwa dampak nya akan mempengaruhi perilaku
perkembangan kepercayaan diri anak. Saya akan menuangkan beberapa point dari
jenis-jenis pola asuh otoriter, yaitu diantaranya:
Nah, pada bagian ini tidak beda jauh yah dengan point yang diatas. Namun,
membatasi keinginan anak disini maksudnya adalah membatasi apapun yang
dinginkan anak termasuk aktivitas-aktivitas anak tersebut. Khawatir terhadap anak
harus tentunya. Tapi jika itu mempengaruhi penghambatan perkembangan anak
sebaiknya cobalah memberikan batasan-batasan yang sewajarnya. Sebagai orangtua
menaruh kepercayaan pada anak juga harus diutamakan karena jika menaruh
kepercayaan itu secara penuh juga tidak baik dan jika kurangnya kepercayaan pada
anak juga akan menimbulkan dampaknya seperti poin ini.
Membanding-bandingkan anak
Pada poin ini maksudnya adalah orangtua terkadang tidak sengaja dalam
membanding-bandingkan anak dengan orang lain, baik itu mungkin kakak, adik
bahkan anak tetangga yah. Sebenarnya ketika orangtua membandingkan anak dengan
orang lain. Maka, kepercayaan diri anak itu akan berkurang dan bahkan menciut.
Tidak hanya kepercayaan diri pada anak, sering kali anak juga menyimpan amarah
didalam hatinya.
Sebagai orangtua tentunya banyak sekali peran yang dimainka untuk si anak,
misalnya teman, sahabat, kakak, guru dan banyak lagi untuk memenuhi
perkembangan anak. Namun, hal itu tidak cukup jika orangtua tidak ingin
mendengarkan anak dari apa yang dialami dan dirasakannya. Sebagai orangtua kita
harus menjadi pendengar yang baik untuk anak, menemani dan mendengarkan apa
saja yang mengganggu harinya dan bahkan orangtua harus tau bagaimana pergaulan
anaknya.
Jadi, pada poin ini adalah orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter
memiliki sudut pandang yang monoton, jarang sekali orangtua yang menerapkan pola
asuh otoriter dengan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Hal ini berkaitan
dengan sifat keras yang dimana mengambil keputusan-keputusan hanya sepihak tanpa
melibatkan anak.
Orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter selain memiliki sifat yang keras
dan memiliki sudut pandang yang monoton. Biasanya ketika anak melakukan
kesalahan cenderung orangtua memberikan sebuah hukuman atau punishmen
terhadap anak dalam hal mengingatkan dan memberi efek jerah. Hal ini ketika terjadi
terus menerus akan menyebabkan penyakit psikologis terhadap anak, baik itu dari
perilaku ataupun tekanan batin yang dialami oleh anak tersebut.
Dampak Positif Dan Negatife Dari Pola Asuh Otoriter
Dampak Positif
Dampak positif dari pola asuh otoriter adalah anak akan terlatih disiplin karena aturan
aturan yang sudah membentuk perilaku anak dalam mematuhi aturan-aturan yang
sudah ditetapkan oleh orangtuanya.
Dampak Negarif
Sedangkan dampak negatif dari pola asuh otoriter yaitu anak akan cenderung
memiliki tekanan bathin, anak akan mudah mengalami stress, cenderung anak
kesulitan dalam mengambil keputusan.
Profil
Hana Jacinda Aldiga, seorang mahasiswa dengan jurusan psikologi yang berkuliah di
Universitas Islam Riau.
Memiliki hobby dalam menulis quote motivasi, membaca, berimajinasi dan mencari
hal-hal yang baru yang belum ditemui di dirinya.