Anda di halaman 1dari 15

Mewaspadai

Toxic Parenting
Oleh :
Dr. Zamzami Sabiq, M.Psi.
Ketua Himpunan Psikologi Indonesia
Cabang Sumenep
Anak investasi terbaik
:‫ن آدم انْقَطَ َع ع َمَلُه ُ ِإ َّلا م ِنْ ثَلَاث‬
ُ ‫ِإذ َا م َاتَ اب‬

.ُ ‫ أَ ْو وَلَد صَالِ ح ي َ ْدع ُو لَه‬،ِ ‫ أو عِل ْم يُن ْتَف َ ُع بِه‬،‫صد َق َة ج َارِ يَة‬
َ
“Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah
amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau ilmu
yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang
mendoakannya”. (HR Muslim)

Zamzami Sabiq
Toxic Parenting?

Pola pengasuhan
yang keliru dan tanpa
sadar dapat melukai
psikologis anak.

Toxic parenting kerap dilakukan oleh orang tua yang


umumnya kasar, tidak dewasa, serta memiliki gangguan
mental.
Toxic parenting dapat juga dilakukan oleh orang tua normal
yang tanpa sadar menjadi ‘racun’ bagi psikologis anak.
Toxic Parent?
Orang tua yang melakukan tindakan-tindakan tertentu
yang tanpa sadar dapat membebani psikologis anak.
Ciri-Ciri Toxic Parent
Ciri toxic parent

#1

Menuntut anak
berlebihan
Ciri toxic parent

#2

Membandingkan
dengan
anak lain
Ciri toxic parent

#3

Egois dan
kurang empati
pada anak
Ciri toxic parent

#4

Kurang
menghargai dan
mengapresiasi
anak
Ciri toxic parent

#5

Melakukan
kekerasan fisik
atau verbal
Ciri toxic parent

#6

Menyalahkan
anak atas emosi
yang dirasakan
Ciri toxic parent

#7

Mengontrol
anak sangat
ketat
Ciri toxic parent

#8

Mengungkit apa
yang telah
dilakukan untuk
anak
Dampak Toxic Parenting

Percaya Diri Menyalahkan


Rendah diri sendiri

Stres Menjadi
perfeksionis

Gangguan Trauma
Kecemasan berkepanjangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai