Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Kontak sosial dan sosialisasi anak didik

LILI SRI REZEKI


NIM : 190102060

DOSEN :
Joni Indra Wandi, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


IAI SUMBAR
2022
Kontak Sosial Anak Didik
Interaksi sosial bersifat positif dapat menciptakan terjadinya kerja sama
yang pada akhirnya mempermudah terjadinya asimilasi (pembauran). Proses
sosial adalah aspek dinamis dari kehidupan masyarakat, di dalamnya terdapat
suatu proses hubungan antara manusia satu dengan lainnya. Proses hubungan
tersebut berupa interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara
terus – menerus. Interaksi sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara
dua belah pihak, antara individu dengan individu atau kelompok lainnya dalam
mencapai satu tujuan.
Dalam dunia pendidikan/sekolah, kontak sosial merupakan salah satu
sarana mencapai hasil pendidikan yang diharapkan. Kontak sosial disebut juga
pergaulan sosial, antara pendidik dan anak didik yang memungkinkan timbulnya
rasa senang dan cinta anak didik dari pendidik atau sebaliknya. Kontak sosial
memungkinkan menimbulkan pengertian yang mendalam antara tugas pendidik,
yang wajib mendidik anak didik, yang meminta pertolongan atau pendidikan,
sehingga menimbulkan sikap yang wajar dan objektif pada keduanya. Dalam
kontak sosial, pendidik dapat melakukan observasi terhadap anak didik secara
langsung, untuk memunculkan potensi yang ada pada anak didik; sedangkan anak
didik melalui kontak sosial tersebut dapat mengetahui secara langsung apa yang
ada pada pendidik, kecintaannya, rasa sosialnya, dedikasinya, dan sebaliknya.
Manusia adalah makhluk dwitunggal yang terdiri atas jasmaniah dan
rohaniah. Unsur rohaniahnya masih mencakup dua segi kejiwaan lagi, yaitu
hakikat sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Dan satu hakikat
lagi, yang membedakan manusia dengan makhluk lain ialah hakikat sebagai
makhluk susila, makhluk berketuhanan. Berdasarkan hakikat manusia itu, maka
diperoleh berbagai segi aspek pendidikan antara lain :
 Pendidikan budi pekerti. Budi pekerti atau akhlak adalah satu-satunya aspek
yang sangat fundamental dalam kehidupan. Baik bagi kehidupan sebagai
orang-orang maupun bagi kehidupan masyarakat. Tujuan dari pendidikan budi
pekerti ialah mendidik anak agar dapat membedakan antara baik dan buruk,
sopan dan tidak sopan, sifat terpuji dan tercela, serta sebagainya.
 Pendidikan keceradasan. Pendidikan kecerdasan adalah tugas pokok dari
sekolah. Tujuan dari pendidikan kecerdasan ialah mendidik anak agar dapat
berpikir secara kritis, logis, dan kreatif. Berpikir secara kritis berarti, bahwa
dengan cepat anak dapat melihat hal-hal yang benar dan hal-hal yang tidak
benar.
 Pendidikan sosial
Tujuan dari pendidikan sosial ini adalah mendidik anak agar dapat
menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dan ikut ambil bagian secara aktif
dalam kehidupan bersama tersebut.
 Pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mendidik anak kelak menjadi
warga negara yang baik dan sempurna, berguna bagi masyarakat dan negara.
 Pendidikan keindahan dan estetika
Tujuan pendidikan keindahan ini tidaklah bermaksud untuk mendidik anak
agar menjadi seniman dan seniwati dalam berbagai lapangan kesenian.
 Pendidikan Jasmani
Melalui pendidikan jasmani dapat dibina dan dikembangkan sifat-sifat dan
tabiat-tabiat yang baik, seperti jujur, sportif, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, dan sebagainya
 Pendidikan agama. Di Indonesia, mula-mula pendidikan agama
pelaksanaannya diserahkan kepada pihak swasta pemerintah tidak
mencantumkan pendidikan agama itu ke dalam kurikulum dari sekolah-sekolah
negeri. Baru setelah timbulnya UU No. 4 Tahun 1950 Pasal 20, ditentukan
pengaturan pendidikan agama disekolah-sekolah negeri.
 Pendidikan kesejahteraan keluarga
Tujuan pendidikan kesejahteraan keluarga secara luas ialah untuk
meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan keluarga untuk mencapai
terwujudnya keluarga sejahtera seluruhnya.
Jenis kontak sosial anak didik terdiri dari 3 macam, yakni : kontak sosial
disekolah, keluarga dan masyarakat. Kontak sosial pertama adalah dikeluarga.
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak masing-masing saling
memengaruhi, saling membutuhkan, semua meladeni seorang, dan seorang
meladeni semua. Anak membutuhkan makanan, pakaian, bimbingan, dan
sebagainya dari orang tua dan orang tua membutuhkan rasa kebahagiaan dengan
kelahiran anak.

Anda mungkin juga menyukai