IAI SUMBAR 2022 Kontak Sosial Anak Didik Interaksi sosial bersifat positif dapat menciptakan terjadinya kerja sama yang pada akhirnya mempermudah terjadinya asimilasi (pembauran). Proses sosial adalah aspek dinamis dari kehidupan masyarakat, di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia satu dengan lainnya. Proses hubungan tersebut berupa interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara terus – menerus. Interaksi sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, antara individu dengan individu atau kelompok lainnya dalam mencapai satu tujuan. Dalam dunia pendidikan/sekolah, kontak sosial merupakan salah satu sarana mencapai hasil pendidikan yang diharapkan. Kontak sosial disebut juga pergaulan sosial, antara pendidik dan anak didik yang memungkinkan timbulnya rasa senang dan cinta anak didik dari pendidik atau sebaliknya. Kontak sosial memungkinkan menimbulkan pengertian yang mendalam antara tugas pendidik, yang wajib mendidik anak didik, yang meminta pertolongan atau pendidikan, sehingga menimbulkan sikap yang wajar dan objektif pada keduanya. Dalam kontak sosial, pendidik dapat melakukan observasi terhadap anak didik secara langsung, untuk memunculkan potensi yang ada pada anak didik; sedangkan anak didik melalui kontak sosial tersebut dapat mengetahui secara langsung apa yang ada pada pendidik, kecintaannya, rasa sosialnya, dedikasinya, dan sebaliknya. Manusia adalah makhluk dwitunggal yang terdiri atas jasmaniah dan rohaniah. Unsur rohaniahnya masih mencakup dua segi kejiwaan lagi, yaitu hakikat sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Dan satu hakikat lagi, yang membedakan manusia dengan makhluk lain ialah hakikat sebagai makhluk susila, makhluk berketuhanan. Berdasarkan hakikat manusia itu, maka diperoleh berbagai segi aspek pendidikan antara lain : Pendidikan budi pekerti. Budi pekerti atau akhlak adalah satu-satunya aspek yang sangat fundamental dalam kehidupan. Baik bagi kehidupan sebagai orang-orang maupun bagi kehidupan masyarakat. Tujuan dari pendidikan budi pekerti ialah mendidik anak agar dapat membedakan antara baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, sifat terpuji dan tercela, serta sebagainya. Pendidikan keceradasan. Pendidikan kecerdasan adalah tugas pokok dari sekolah. Tujuan dari pendidikan kecerdasan ialah mendidik anak agar dapat berpikir secara kritis, logis, dan kreatif. Berpikir secara kritis berarti, bahwa dengan cepat anak dapat melihat hal-hal yang benar dan hal-hal yang tidak benar. Pendidikan sosial Tujuan dari pendidikan sosial ini adalah mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dan ikut ambil bagian secara aktif dalam kehidupan bersama tersebut. Pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mendidik anak kelak menjadi warga negara yang baik dan sempurna, berguna bagi masyarakat dan negara. Pendidikan keindahan dan estetika Tujuan pendidikan keindahan ini tidaklah bermaksud untuk mendidik anak agar menjadi seniman dan seniwati dalam berbagai lapangan kesenian. Pendidikan Jasmani Melalui pendidikan jasmani dapat dibina dan dikembangkan sifat-sifat dan tabiat-tabiat yang baik, seperti jujur, sportif, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, dan sebagainya Pendidikan agama. Di Indonesia, mula-mula pendidikan agama pelaksanaannya diserahkan kepada pihak swasta pemerintah tidak mencantumkan pendidikan agama itu ke dalam kurikulum dari sekolah-sekolah negeri. Baru setelah timbulnya UU No. 4 Tahun 1950 Pasal 20, ditentukan pengaturan pendidikan agama disekolah-sekolah negeri. Pendidikan kesejahteraan keluarga Tujuan pendidikan kesejahteraan keluarga secara luas ialah untuk meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan keluarga untuk mencapai terwujudnya keluarga sejahtera seluruhnya. Jenis kontak sosial anak didik terdiri dari 3 macam, yakni : kontak sosial disekolah, keluarga dan masyarakat. Kontak sosial pertama adalah dikeluarga. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak masing-masing saling memengaruhi, saling membutuhkan, semua meladeni seorang, dan seorang meladeni semua. Anak membutuhkan makanan, pakaian, bimbingan, dan sebagainya dari orang tua dan orang tua membutuhkan rasa kebahagiaan dengan kelahiran anak.