Anda di halaman 1dari 5

HASIL TUGAS REVIEW JOURNAL

Nama : Mohammad Farhan S Letsoin


Nin : 225706919044
Semester : 6
Kata Kunci: Wisata Kuliner, Pariwisata, Analisis SWOT, Pemasaran Pariwisata
PENDAHULUAN Dalam era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang
peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah karena memiliki
keterkaitan sebagai sumber percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Wisata kuliner menjadi salah satu alternatif disamping pilihan jenis wisata lainnya
seperti wisata budaya, wisata alam dan wisata bahari yang sudah terlebih dahulu
dikenal oleh wisatawan yang datang ke Sumatera Barat.
.Mengidentifikasi masalah - masalah yang dihadapi dalam mengembangkan
kuliner khas Minang dalam menunjang potensi pariwisata di Kota Padang
Sumatera Barat Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif (descriptive research)
dengan menggunakan data primer dan sekunder. Lingkungan ekternal meliputi
peluang dan ancaman yang akan mempengaruhi pemanfaatan kuliner khas
Minang dalam mengembangkan potensi wisata kuliner di Sumatera Barat.
Lingkungan internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang akan mempengaruhi
pemanfaatan kuliner khas Minang dalam mengembangkan potensi wisata kuliner
di Kota Padang Sumatera Barat. Peningkatan intensitas pemakaian tenaga kerja
dalam pengembangan pariwisata tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, tetapi juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan
mengurangi tingkat kemiskinan Sumatera Barat sebagai salah satu daerah tujuan
wisata di Indonesia, sektor pariwisata memegang peranan cukup penting sebagai
sumber pendapatan dan aktifitas ekonomi. Pada umumnya para wisatawan datang
ke Sumatera Barat untuk melihat daerah-daerah objek wisata, dimana Sumatera
Barat memiliki banyak objek wisata yang terkenal keindahan pemandangan
alamya seperti Pantai Air Manis di Padang, Lembah Anai, Danau Maninjau,
Ngarai Sianok, dll....
.Disamping potensi daerah objek wisata yang dimiliki oleh Sumatera Barat, wisata
kuliner bisa menjadi alternative dalam mengembangan industri pariwisata Padahal
masih banyak lagi kuliner khas Minang yang terdapat di Kota dan Kabupaten di
Sumatera Barat yang belum dikenal secara luas. Terbatasnya informasi membuat
wisatawan yang datang kesulitan dalam mencari kuliner khas Minang.
Wisata kuliner menjadi suatu alternative dalam mendukung potensi wisata alam,
wisata budaya, wisata sejarah dan wisata bahari. Wisata kuliner ini menjadi
bagian dari jenis wisata yang ada, karena tidaklah lengkap kalau wisatawan yang
datang tidak mencoba kuliner khas di daerah tersebut.
Meskipun wisata kuliner sering dianggap sebagai produk wisata pelengkap, tetapi
wisata kuliner potensial untuk dikembangkan karena wisatawan yang datang
biasanya tertarik untuk mencoba makanan khas daerah tsb.
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dan pelaku usaha perlu mencermati peluang
ini untuk memperkenalkan kuliner khas Minang kepada wisatawan yang
berkunjung, baik wisatawan asing maupun lokal. Hal ini merupakan tantangan
bagi pemerintah Sumatera Barat dan pelaku usaha dalam melihat peluang dan
memanfaatkan kuliner khas Minang menjadi sebagai potensi dalam mendukung
wisata kuliner di Kota Padang Sumatera Barat.
Keywords:
MAKAN, YANG, DAN, DENGAN, ADALAH, BAGUS, TUBUH, manusia
dengan, dalam tubuh, makanan bagi

Digest:
Tiada hari bagi manusia tanpa makan....
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengajak kita untuk merenungkan makna makan
dan makanan bagi manusia.Sedangkan, makanan (food) didefinisikan sebagai
materi yang mengandung protein, karbohidrat, lemak yang digunakan tubuh suatu
organisme untuk tetap tumbuh, memperbaiki, dan proses vital dan memberi
energi.2 Dari pengertian itu, kita dapat menyimpulkan bahwa makan ditandai oleh
adanya: (1) aktivitas memasukkan sesuatu makanan dari luar ke dalam tubuh
organisme, (2) mulut sebagai pintu masuk makanan tersebut ke dalam tubuh, (3)
material sebagai nutrisi bagi kelangsungan hidup organisme tersebut.
Ketika manusia mencium aroma makanan, ada udara yang masuk ke dalam tubuh
membawa sifat-sifat makanan tersebut. Pada akhirnya, relasi manusia dan
makanan semakin intim ketika ada kontak fisik langsung antara manusia dengan
makanan, yakni saat ia mencicipi atau mengecap makanan tersebut. Makan
merupakan proses menyatukan elemen-elemen lingkungan dengan tubuh, atau
dengan kata lain mempertemukan keberlainan (otherness) yang didapat dari
lingkungan hidup di luar diri dengan diri, kata Coff Lebih lanjut, apa yang
dimasukkan ke dalam tubuh itu dicerna dan diserap untuk "dijadikan satu sebagai
tubuh". Makanan bukan semata-mata obyek bagi manusia, melainkan apa yang
kelak menjadi daging manusia itu sendiri.
Makanan bagi kita adalah sesuatu yang menjadi cikal bakal tubuh kita, atau diri
"potensial" kita. Manusia yang menyia-nyiakan makanannya adalah manusia yang
menyia-nyiakan dirinya juga.
Telfer menyampaikan bahwa makan bagi manusia adalah tindakan untuk mencari
kenikmatan, yang bukan hanya didapat berkat sensasi cita rasa yang ditimbulkan
dari makanan, melainkan karena terpenuhinya kebebasan manusia dalam memilih,
Artinya, bagi Telfer makan adalah ihwal selera, yakni peristiwa bagaimana
manusia membuat sebuah keputusan yang dirasa cocok baginya. Memilih dalam
waktu senggang adalah ciri khas yang membedakan manusia dengan hewan dalam
hal makan.
Makan bagi manusia adalah aktivitas kultural.Makanan merupakan sesuatu yang
dikonstruksikan oleh manusia. Artinya, tidak seperti hewan yang menerima
makanan secara alamiah dari alam, manusia membuat makanan dengan sengaja.
Manusia mengolah makanan, sehingga menghasilkan banyak kemungkinan
makanan: makanan higienis, makanan yang direbus, makanan yang digoreng, dan
seterusnya Namun, dengan pertanian dan peternakan manusia dapat memilih dan
mengatur sendiri tanaman apa yang akan ia tanam dan hewan apa yang akan ia
pelihara.

Anda mungkin juga menyukai