Volume 1 2020
e-ISSN : 0000-0000
Abstrak
PENDAHULUAN
1
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
dewasa. Hal ini dikarenakan efek yang ditimbulkan oleh rokok justru berdampak negatif untuk
kalangan remaja, sehingga dibuatlah Permenkes No 28 Tahun 2013 yang mengatur tentang
iklan, promosi, dan sponsorship rokok.
Akan tetapi, dengan keterbatasan tersebut tidak menutup kemungkinan iklan rokok
tidak bisa bangkit. Untuk menciptakan sebuah iklan yang berbobot dan menarik, dibutuhkan
sebuah strategi kreativitas dan kepekaan dalam menangkap berbagai isu sosial, sehingga
diharapkan iklan yang dibuat dapat tepat pada sasaran. Iklan rokok pada umumnya
menampilkan berbagai adegan berhubungan dengan petualangan, motivasi, kritik sosial, rasa
atau cita rasa, pertemanan atau kebersamaan, budaya, keindahan alam dan kreativitas. Dari
berbagai macam bentuk iklan tersebut, kini industri periklanan menjadi peluang strategis bagi
para pemilik produk untuk beriklan. Ide pesan yang diciptakan memiliki value, sehingga tidak di
pungkiri bahwa iklan rokok lebih dapat menggambarkan keadaan dan realitas jika
dibandingkan dengan iklan-iklan produk makanan ataupun produk kosmetik .
Iklan berkembang sangat pesat, terutama dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir
dimana iklan rokok tidak lagi mempersuasi untuk merokok, melainkan lebih pada edukasi dan
sosial. Konstruksi pesan yang berasal dari realitas sosial.
Iklan Djarum 76 versi Super Hero merupakan iklan garapan Glow Films Jakarta selaku
production house, terbitan tahun 2019, dan berdurasi sekitar 30 detik. Narasi iklan tersebut
berawal dari seorang pria yang baru selesai nonton film di bioskop dengan pasangannya. Sosok
jin yang diperankan Totos ini hendak mengabulkan permintaan bos barunya. Terinsipirasi
sosok superhero di dalam film, tanpa pikir panjang, si pria langsung minta agar dirinya
dijadikan seperti superhero yang punya kekuatan super. Seperti biasa, jin punya interpretasi
kocak terhadap permintaan barunya ini. Alih-alih menjadi superhero gagah, dia malah
mengubah si pria tersebut menjadi mahluk berfisik seperti seekor kera yang mengenakan body
armour layaknya superhero ala film Hollywood. Superhero itu malah lebih mirip sosok fiktif
kera sakti dalam legenda Tiongkok. Hanya saja, penampilannya lebih modern.
Seperti pada versi-versi yang lain, dalam Djarum 76 Om Jin series ini sesungguhnya
memiliki makna implisit satirisme tentang ironi realitas sosial yang ada dan menjadi topik
hangat di masyarakat dengan eksekusi cerita anekdot yang dikemas secara apik menampilkan
unsur budaya Indonesia dan sisi humor yang tentu saja membuat penonton tersenyum.
Khususnya soal interpretasi superhero yang diangkat dalam versi iklan kali ini. Dalam hal ini, iklan
berfungsi sebagai penciptaan realitas baru dengan mengasosiasikan produk dengan gaya hidup,
stratifikasi sosial, dan simbol-simbol modernisme. Realitas tersebut lah yang menjadi pondasi
utama pembangun citra, entitas, atau image sebuah produk bagi konsumen. Semakin kuat
pencitraan pada iklan, maka akan semakin besar kekuatannya dalam mempengaruhi konsumen.
Pentingnya citra pada sebuah Iklan perusahaan bertujuan untuk menarik minat konsumen
untuk membeli produk yang ditawarakan oleh perusahaan. Dalam hal ini, yang paling mudah
tentu saja membujuk konsumen melalui wujud visual. Komposisi visual yang kuat akan
memiliki kekuasaan visual yang besar dan dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam
kegiatannya memandang/menatap (gaze) suatu obyek, baik itu karya seni, produk, maupun
manusia. Dan dari proses gaze tersebut, persepsi yang terbentuk setelah kegiatan
memandang/menatap itulah yang akan melahirkan citra obyek tersebut di mata konsumen.
METODE
2
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
Pengertian Iklan
Promosi merupakan bagian dari pemasaran, promosi dalam produk maupun jasa
melakukan sebuah penawaran. Dimana melalui cara menginformasikan atau memberi pesan,
mempengaruhi tindakan konsumen, dan membujuk serta mengingatkan konsumen akan
3
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
produk atau jasa. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan Iklan. Iklan menjadi sarana utama
dalam melakukan marketing produk maupun jasa, iklan termasuk film yang bersifat komersil
atau persuasive dari sebuah produk maupun jasa. Iklan untuk sebuah produk bersifat
membangun kesan baik, dan unggul sehingga produk dapat lebih dikenal dan diingat oleh
masyarakat. Sedangkan iklan yang memuat jasa atau layanan masyarakat lebih memuat
sebuah fenomena atau kejadian yang berisi menginformasikan dan memberikan saran
pencegahan atau solusi. Iklan akan mencuri perhatian audiens sehingga pesan dapat
tersampaikan dengan baik. Menurut Moriarty et al. (2011:6) dalam (Febriana, Kumadji, &
Mawardi, 2015), advertising (periklanan) adalah bentuk komunikasi yang kompleks yang
beroperasi untuk mengejar tujuan dan menggunakan strategi untuk mempengaruhi pikiran,
perasaan, dan tindakan konsumen.
Dalam iklan roko djarum 76 “Super Hero” di samping karakter Om Jin sebagai tokoh
utama diikuti pula dengan karakter-karakter yang lain sesuai dengan tema yang akan di
ceritakan oleh iklan tersebut. Salah satu iklan denga berjudul Djarum 76 - Superhero - Monyet
Marah di platform Youtube pada 23 Juli 2019 terdapat 3 karakter yang dimunculkan, yakni
karakter Om Jin, seorang pria yang berubah menjadi monyet super hero dan seorang
perempuan pacar sipria yang berubah jadi superhero moyet itu. Om Jin adalah karakter yang
dibuat oleh seorang kreator bernama Totos Rasiti dia sekaligus pemeran lakon Om Jin dalam
Iklan tersebut. Karaker Om Jin diciptakan sebagai gambaran Seorang Jin yang berasal dari
Jawa asli. Karakter Om Jin digambarkan bersifat nyentrik karena mayoritas penonton iklan
tersebut adalah remaja hingga dewasa. Iklan dibuat selucu dan seunik mukingkin karna
kebanyakan warga indonesia menyukai hal-hal yang terlalu serius. Untuk itu Totos membuat
iklan yang demikian tanpa kita sadari itu semua mengandung kritik sosial.
Analisis Data
Penanda Petanda Konotasi Mitos
Scene 1 Si perempuan - Mitos yang
- Diawali dengan adengan cuplikan dan pria tampak pada
film di sebuah bioskop sedang iklan itu adalah
menikmati dapat
sebuah film berubahnya
bioskop seseorang
bertemakan menjadi
superhero superhero yang
4
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
5
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
6
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
tersebut persuasif,
merupakan mengajak orang
produk untuk menikmati
buatan asli saja setiap situasi
Indonesia dan keadaan yang
juga ada, bahkan bila
perwujudan keadaan itu
daripada tidaklah
karakter menguntungkan
orang-orang bagi si pelaku.
asli yang ada
di indonesia
Scene 7 Adegan ini Hal ini
- Scene selanjutnya menjadi scene mengartikan menjelaskan
terakhir yang menampilkan si om bahwa Om Jin bahwa dalam
jin mengambil pisang yang baru walaupun ia setiap pribadi
saja akan dimakan oleh si om jin mengabukna siapaun akan
permintaan selalu merasa
dari si pria kekurangan walau
yang mereka telah
meripakan mendapat
imbalan dari kenikmatan
membebaska sebelumnya (yang
nnya dari dalam iklan ini si
lampu ajaib Om Jin
yang
mengurungny
a, ia tetap
Inteprestasi Data
Pada Iklan tersebut merupakan bentuk sarkas atau sindiran yang ingin di sampaikan
oleh kreator. Kreator menampilkan dengan alur cerita yang mengisahkan seorang pria dan
wanita yang baru saja menonton film super hero dan tanpasengaja seorang pria menyenggol
lampu ajaib itu dan kemudian jin mengabulkan keinginan si pria itu namuntidak seperti yang di
pirkan si pria itu dia malah jadi monyet.
A. Om Jin
Target Iklan/poster :
Iklan tersebut merupakan sebuah iklan yang
didalamnya berisi karakter utama yaitu si om
jin, si Monyet sebagai tokoh yang menjadi
korban. Target dari iklan tersebut
7 diperuntukkan bagi usia remaja keatas,
karena didalamnya terdapat pemaknaan kata
atau makna tersirat yang bersifat
sarkastik/sindiran kepada suatu pihak
tertentu.
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
Tatanan Konotasi :
Perkataan sindiran = menyinggung
secara keras
Mitos :
Sebuah sindiran dapat merubah
Seseorang atau pihak terkait
B. Pria Monyet
Tatanan Konotasi :
Sok jago, gampang terpengaruh oleh suatu hal
Mitos :
-
Tatanan Denotasi
8
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
Signifier : Signified :
Pria Monyet Egois, sokuat, mudah
terpengaruh
Bila laki-laki memandang/menatap laki-laki dalam karakter Pria Monyet tersebut maka
kesan/persepsi yang terbentuk adalah karakter Pria Monyet terlihat sangat Keren imajinatif.
Sebagai pribadi seekor Pria, Pria Monyet tidak terlihat seram dan buas sama sekali, namun
lebih terkesan bodoh dan konyol.
Bila laki-laki memandang/menatap dirinya dalam karakter Pria Monyet tersebut maka
kesan/persepsi yang terbentuk adalah penyesalan karna bentuknya telah berubah menjadi
monyet berbulu
Tatanan Konotasi :
Manja = feminim
Mitos :
-
Tatanan Denotasi
Signifier : Signified :
Si wanita Manja,
9
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)
feminim
SIMPULAN
Iklan Djarum 76 versi Super Hero merupakan iklan garapan Glow Films Jakarta selaku
production house, terbitan tahun 2019, dan berdurasi sekitar 30 detik. Karena iklan rokok tidak
diperbolehkan meperlihatkan produknya maka dibuatlah iklan dengan berbagai tema unik
seperti iklan Djarum 76 Super Hero. Pada Iklan tersebut merupakan bentuk sarkas atau
sindiran yang ingin di sampaikan oleh kreator. Kreator menampilkan dengan alur cerita yang
mengisahkan seorang pria dan wanita yang baru saja menonton film super hero dan
tanpasengaja seorang pria menyenggol lampu ajaib itu dan kemudian jin mengabulkan
keinginan si pria itu namuntidak seperti yang di pirkan si pria itu dia malah jadi monyet.
Setelah dianalis lebih mendalam melalui pendekatan secara budaya visual pesan-pesan
dalam iklan tersebut terdapat citra visual yang menghasilkan persepsi-persepsi yang muncul
pada setiap karakter scene iklan. Persepsi ini muncul karena adanya mitos. Salah satu
contohnya presepsi yang muncul dari karakter utama yaitu si Om Jin yang digambarkan
ekspresi konyol dan selalui gembira disetiap saat meskipun mengabulakan permintaan
seseorang namun tidak sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Dian, A. (n.d.). Profil Perusahaan dan Produk Rokok Djarum | Tobakonis. Retrieved July 9,
2020, from https://www.tobakonis.com/rokok/rokok-djarum/
Febriana, C. N., Kumadji, S., & Mawardi, M. K. (2015). Pengaru Iklan Televisi Terhadap
Kesadaran Merek Serta Dampak Kepada Keputusan Pebelian. Jurnal Administrasi Bisnis,
25(1), 1–7.
Lustyantie, N. (2012). Pendekatan Semiotika Model Roland Barthes dalam Karya Sastra Prancis.
Seminar Nasional FIB UI, 1–15.
Sulipan. (2017). Penelitian Deskriptif Analitis.
10