Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA VISUAL

Volume 1 2020
e-ISSN : 0000-0000

Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”

Zulmi Jaelani Sakti1, Syifa Nur Azizah2, Mia Felicia Madjid3


Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI
Jl. Nangka 58 Tanjung Barat, Jakarta Selatan, 12530
zulmijaelaisakti@gmail.com, fanizahanna@gmail.com, mia200495@gmail.com

Abstrak

Djarum 76 merupakan salah satu produsen rokok di Indonesia. Djarum 76


memperkenalkan produknya kepada masyarakat melalui iklan. Iklan yang digunakan oleh
produk rokok tidak diperbolehkan untuk menampilkan produk rokok, hal ini yang
membuat iklan rokok sangat kreatif agar lulus sensor sehingga iklan tersebut dapat
ditanyangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
menganalisis iklan dengan citra iklan produk tersebut. Pengumpulan data berasal dari
jurnal dan literatur. Signifikasi dalam penelitian ini terletak pada konsep super hero yang
ditampilkan. Bahwa setiap orang ingin menjadi super hero meskipun tidak perfect tapi
harus tetap happy. Sesuai dengan tagline iklan djarum 76 super hero yaitu “yang penting
heppi”. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menganalisis citra pada iklan Djarum 76
melalui sudut pandang budaya sosial dengan menggunakan teori the gaze.

Kata kunci: iklan, the gaze, Djarum 76, semiotika

This work is licensed under a CC-BY-NC

PENDAHULUAN

Iklan merupakan sebuah komunikasi yang dilakukan secara nonpersonal (melalui


media massa) yang dilakukan oleh pembeli iklan atau pengiklan (advertiser) dengan cara
membeli atau membayar ruang dan waktu. Alexander, dalam buku Periklanan Komunikasi
Pemasaran mendefinisikan iklan atau advertising adalah setiap bentuk komunikasi
nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu
sponsor yang diketahui. Maksud 'dibayar' pada definisi di atas bahwa ruang atau waktu bagi
suatu pesan iklan umumnya harus dibeli. Kata 'nonpersonal' berarti iklan melibatkan media
massa yaitu TV, radio, majalah koran (Morissan, 2010:17). Dalam strategi pemasaran, iklan
merupakan penunjang utama promosi yang berfungsi tidak hanya mengenalkan produk, tetapi
juga memunculkan brand awareness di kalangan masyarakat, terutama kalangan masyarakat
yang menjadi target pasar produk tersebut. Iklan umumnya dikemas dengan konsep yang
mengikuti produk, serta menunjukkan kelebihan produk secara intrinsik. Namun untuk produk
tertentu, terdapat aturan yang membuat kebebasan dalam menyalurkan kreativitas dan
penyampaian menjadi terbatas, sehingga pembuat iklan harus melakukan riset dan
menggunakan pendekatan yang berbeda. Seperti iklan rokok contohnya. Pada iklan rokok,
tidak pernah dimunculkan wujud rokok dan yang menjadi modelnya umumnya para laki-laki

1
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

dewasa. Hal ini dikarenakan efek yang ditimbulkan oleh rokok justru berdampak negatif untuk
kalangan remaja, sehingga dibuatlah Permenkes No 28 Tahun 2013 yang mengatur tentang
iklan, promosi, dan sponsorship rokok.
Akan tetapi, dengan keterbatasan tersebut tidak menutup kemungkinan iklan rokok
tidak bisa bangkit. Untuk menciptakan sebuah iklan yang berbobot dan menarik, dibutuhkan
sebuah strategi kreativitas dan kepekaan dalam menangkap berbagai isu sosial, sehingga
diharapkan iklan yang dibuat dapat tepat pada sasaran. Iklan rokok pada umumnya
menampilkan berbagai adegan berhubungan dengan petualangan, motivasi, kritik sosial, rasa
atau cita rasa, pertemanan atau kebersamaan, budaya, keindahan alam dan kreativitas. Dari
berbagai macam bentuk iklan tersebut, kini industri periklanan menjadi peluang strategis bagi
para pemilik produk untuk beriklan. Ide pesan yang diciptakan memiliki value, sehingga tidak di
pungkiri bahwa iklan rokok lebih dapat menggambarkan keadaan dan realitas jika
dibandingkan dengan iklan-iklan produk makanan ataupun produk kosmetik .
Iklan berkembang sangat pesat, terutama dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir
dimana iklan rokok tidak lagi mempersuasi untuk merokok, melainkan lebih pada edukasi dan
sosial. Konstruksi pesan yang berasal dari realitas sosial.
Iklan Djarum 76 versi Super Hero merupakan iklan garapan Glow Films Jakarta selaku
production house, terbitan tahun 2019, dan berdurasi sekitar 30 detik. Narasi iklan tersebut
berawal dari seorang pria yang baru selesai nonton film di bioskop dengan pasangannya. Sosok
jin yang diperankan Totos ini hendak mengabulkan permintaan bos barunya. Terinsipirasi
sosok superhero di dalam film, tanpa pikir panjang, si pria langsung minta agar dirinya
dijadikan seperti superhero yang punya kekuatan super. Seperti biasa, jin punya interpretasi
kocak terhadap permintaan barunya ini. Alih-alih menjadi superhero gagah, dia malah
mengubah si pria tersebut menjadi mahluk berfisik seperti seekor kera yang mengenakan body
armour layaknya superhero ala film Hollywood. Superhero itu malah lebih mirip sosok fiktif
kera sakti dalam legenda Tiongkok. Hanya saja, penampilannya lebih modern.
Seperti pada versi-versi yang lain, dalam Djarum 76 Om Jin series ini sesungguhnya
memiliki makna implisit satirisme tentang ironi realitas sosial yang ada dan menjadi topik
hangat di masyarakat dengan eksekusi cerita anekdot yang dikemas secara apik menampilkan
unsur budaya Indonesia dan sisi humor yang tentu saja membuat penonton tersenyum.
Khususnya soal interpretasi superhero yang diangkat dalam versi iklan kali ini. Dalam hal ini, iklan
berfungsi sebagai penciptaan realitas baru dengan mengasosiasikan produk dengan gaya hidup,
stratifikasi sosial, dan simbol-simbol modernisme. Realitas tersebut lah yang menjadi pondasi
utama pembangun citra, entitas, atau image sebuah produk bagi konsumen. Semakin kuat
pencitraan pada iklan, maka akan semakin besar kekuatannya dalam mempengaruhi konsumen.
Pentingnya citra pada sebuah Iklan perusahaan bertujuan untuk menarik minat konsumen
untuk membeli produk yang ditawarakan oleh perusahaan. Dalam hal ini, yang paling mudah
tentu saja membujuk konsumen melalui wujud visual. Komposisi visual yang kuat akan
memiliki kekuasaan visual yang besar dan dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam
kegiatannya memandang/menatap (gaze) suatu obyek, baik itu karya seni, produk, maupun
manusia. Dan dari proses gaze tersebut, persepsi yang terbentuk setelah kegiatan
memandang/menatap itulah yang akan melahirkan citra obyek tersebut di mata konsumen.

METODE

Dalam penulisannya, artikel ini menggunakan metode penelitian metode kualitatif


dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis elemen simbol dan tanda, serta citra yang
dibentuk pada iklan Djarum 76 versi Super Hero melalui pendekatan semiotik dengan teori The

2
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

Gaze. Foucault (1978) menyatakan bahwa kegiatan memandang/menatap (gaze) merupakan


suatu bentuk observasi atas kekuasaan.
Menurut Lexy J. Moelong (2005:6) adalah metode penelitian yang memiliki tujuan
untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Hal-hal yang diteliti tersebut
dapat berupa perilaku, motivasi, tindakan, persepsi secara holistik yang dijabarkan secara
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa yang memiliki konteks khusus alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Pendekatan semiotik menurut Roland Barthes (1956) merupakan bagian dari linguistik
karena tanda-tanda dalam bidang lain tersebut dapat dipandang sebagai bahasa, yang
mengungkapkan gagasan (artinya, bermakna), merupakan unsur yang terbentuk dari penanda-
petanda, dan terdapat di dalam sebuah struktur (Lustyantie, 2012). Pada semiotika model
Barthes, terdapat tiga tingkat dalam membaca tanda-tanda visual, yaitu penanda, petanda,
dan mitos.
Fokus pembahasan pada artikel ini ialah konstruksi citra yang terbentuk dari elemen-
elemen visual dan tanda pada iklan ini. Citra adalah sensasi cahaya yang jatuh pada retina,
ditransmisikan sebagai impuls enerji pada otak, yang secara simultan menerjemahkannya ke
dalam entitas bermakna.
Data yang digunakan berdasarkan jurnal dan artikel yang kemudian dianalisis dan
disimpulkan. Data yang telah diperoleh diolah agar menjadi sebuah informasi yang mudah
dimengerti. Hasil dari penelitian ini mengenai citra yang terbentuk pada iklan Djarum 76 versi
Super Hero melalui The Gaze.
Metode analisis data yang dilakukan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode
yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi sesuai dengan teori. Metode deskripsi
menurut Sugiyono (2005:21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu penelitian tetapi tidak digunakan
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sulipan, 2017).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebagai negara penghasil tembakau terbesar keenam di dunia, Indonesia


mengandalkan tembakau sebagai sumber pendapatan negara selain minyak bumi dengan
mengolah tembakau tersebut menjadi rokok. Djarum 76 merupakan salah satu anak brand
rokok dari Djarum yang cukup ternama di Indonesia. Nama Djarum 76 diambil dari waktu
peluncuran produk tersebut yaitu pada tahun 1976 dimana produk tersebut pertama kali
diluncurkan. Djarum sendiri adalah perusahaan penghasil rokok terbesar di Indonesia.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 1951 ini pun berhasil melanglangbuana ke berbagai
negara seperti Korea, Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat untuk memasarkan produk
unggulan mereka setelah diambil alih oleh Michael Bambang Hartono dan Robert Budi
Hartono, kedua putra pendiri PT. Djarum, Oei Wie Gwan. Keberhasilan ini diraih setelah inovasi
yang mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas produk rokok mereka dengan
menggunakan teknologi mesin serta pendirian Research & Development Center untuk
menghasilkan rokok yang rendah tar dan nikotin (Dian, n.d.
https://www.tobakonis.com/rokok/rokok-djarum/).

Pengertian Iklan
Promosi merupakan bagian dari pemasaran, promosi dalam produk maupun jasa
melakukan sebuah penawaran. Dimana melalui cara menginformasikan atau memberi pesan,
mempengaruhi tindakan konsumen, dan membujuk serta mengingatkan konsumen akan

3
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

produk atau jasa. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan Iklan. Iklan menjadi sarana utama
dalam melakukan marketing produk maupun jasa, iklan termasuk film yang bersifat komersil
atau persuasive dari sebuah produk maupun jasa. Iklan untuk sebuah produk bersifat
membangun kesan baik, dan unggul sehingga produk dapat lebih dikenal dan diingat oleh
masyarakat. Sedangkan iklan yang memuat jasa atau layanan masyarakat lebih memuat
sebuah fenomena atau kejadian yang berisi menginformasikan dan memberikan saran
pencegahan atau solusi. Iklan akan mencuri perhatian audiens sehingga pesan dapat
tersampaikan dengan baik. Menurut Moriarty et al. (2011:6) dalam (Febriana, Kumadji, &
Mawardi, 2015), advertising (periklanan) adalah bentuk komunikasi yang kompleks yang
beroperasi untuk mengejar tujuan dan menggunakan strategi untuk mempengaruhi pikiran,
perasaan, dan tindakan konsumen.
Dalam iklan roko djarum 76 “Super Hero” di samping karakter Om Jin sebagai tokoh
utama diikuti pula dengan karakter-karakter yang lain sesuai dengan tema yang akan di
ceritakan oleh iklan tersebut. Salah satu iklan denga berjudul Djarum 76 - Superhero - Monyet
Marah di platform Youtube pada 23 Juli 2019 terdapat 3 karakter yang dimunculkan, yakni
karakter Om Jin, seorang pria yang berubah menjadi monyet super hero dan seorang
perempuan pacar sipria yang berubah jadi superhero moyet itu. Om Jin adalah karakter yang
dibuat oleh seorang kreator bernama Totos Rasiti dia sekaligus pemeran lakon Om Jin dalam
Iklan tersebut. Karaker Om Jin diciptakan sebagai gambaran Seorang Jin yang berasal dari
Jawa asli. Karakter Om Jin digambarkan bersifat nyentrik karena mayoritas penonton iklan
tersebut adalah remaja hingga dewasa. Iklan dibuat selucu dan seunik mukingkin karna
kebanyakan warga indonesia menyukai hal-hal yang terlalu serius. Untuk itu Totos membuat
iklan yang demikian tanpa kita sadari itu semua mengandung kritik sosial.

Gambar 1 Screanshoot dari video iklan tersebut


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=xhgDRB6IO5c

Analisis Data
Penanda Petanda Konotasi Mitos
Scene 1 Si perempuan - Mitos yang
- Diawali dengan adengan cuplikan dan pria tampak pada
film di sebuah bioskop sedang iklan itu adalah
menikmati dapat
sebuah film berubahnya
bioskop seseorang
bertemakan menjadi
superhero superhero yang

4
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

yang sedang dimana hal


trend pada tersebut tidak
saat ini. mungkin
dilakukan.

Scene 2 Adegan Konotasi yang


- Seorang pasangan pria dan tersebut tergambar pada
wanita keluar dari bioskop menjelaskan iklan tersebut bisa
bahawa di lihat dari
mereka percakapan yang
berdua baru terjadi antara
saja karakter seorang
menonton pria dan wanita
film di bioskop yang baru saja
dan hendak keluar dari
ingin pulang bioskop dan
atu pergi ke berbinjang
suatu tempat “superheronya
keren yank”, Dari
percakapan
tersebut
menyiratkan
bahwa mereka
baru saja
menonton film
superhero yang
secara psikologis
membuat
seseorang
menjadi sangat
bersemangat
ketika menonton
adegan action
yang dihadirkan
Scene 3 Pada adegan ini Mitos
- Si pria tersebut tak sengaja dapat di lihat selanjutnya
menyenggol tutup lampu yang bahwa om jin adalah keluarnya
terpajang disebuah etalase ingin ngabulkan jin dari sebuah
- Kemudian Om Jin pun keluar dari permintaan dari si benda yang
lampu ajaib itu sambil tertawa pria dikarenakan berbentuk teko
dan berkata “Minta telah yang kebanyakan
apa?,,”dengan gestur menunjuk membuatnya atau orang
jempol kepada si pria tersebut membantunya menyebutnya
- Lalu sipria menjawab “Ingin jadi keluar dari lampu sebagai lampu
superhero” ajaib ajaib
- Lalu om jin pu berkata “Super
heroya”

5
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

Scene 4 Dalam scene ini


- Kemudian dengan kekuatan yg merupakan
dimilikinya omjin merubah bentuk sebuah
priatersebut menjadi superhero, sindiran kepada
pada awalya berjalan lanacar para penonton
perubahan seperti peria memakai atau khalayak
baju besi persis seperti tokoh bahwasannya
super hero Iron Man di Marvel, memiliki arti
- Namun kemudian setelah itu kalau seseorang
ditubuh sipria itu ditumbuhi terlalu banyak
banyak bulu, persis seperti tokoh berharap yang
dalam film Sirial TV Sun Gokong tidak-tidak (tidak
memungkinkan di
lakukan) namun
tidak iiringi
dengan usaha
yang maksimal,
maka semua itu
akan sia-sia dan
akhirnya hanya
menjadi khalayan
belaka.
Scene 5 -
- Kemudian si perempuan
pasangan pria tersebut berlari
sambil berteriak lalu berdiri
sambil memegang tagan si Om jin

Scene 6 Background Makna yang di


- Kemudian setelah itu muncul bati yang bentuk dari
tagline dan logo produk dengan tertampil tagline “Yang
background batik tagline tersebut pada iklan Penting Happy”
bertuliskan : yang penting Happy tersebut merupakan
menunjukan bentuk kalimat
bahwa produk yang bersifat

6
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

tersebut persuasif,
merupakan mengajak orang
produk untuk menikmati
buatan asli saja setiap situasi
Indonesia dan keadaan yang
juga ada, bahkan bila
perwujudan keadaan itu
daripada tidaklah
karakter menguntungkan
orang-orang bagi si pelaku.
asli yang ada
di indonesia
Scene 7 Adegan ini Hal ini
- Scene selanjutnya menjadi scene mengartikan menjelaskan
terakhir yang menampilkan si om bahwa Om Jin bahwa dalam
jin mengambil pisang yang baru walaupun ia setiap pribadi
saja akan dimakan oleh si om jin mengabukna siapaun akan
permintaan selalu merasa
dari si pria kekurangan walau
yang mereka telah
meripakan mendapat
imbalan dari kenikmatan
membebaska sebelumnya (yang
nnya dari dalam iklan ini si
lampu ajaib Om Jin
yang
mengurungny
a, ia tetap

Inteprestasi Data
Pada Iklan tersebut merupakan bentuk sarkas atau sindiran yang ingin di sampaikan
oleh kreator. Kreator menampilkan dengan alur cerita yang mengisahkan seorang pria dan
wanita yang baru saja menonton film super hero dan tanpasengaja seorang pria menyenggol
lampu ajaib itu dan kemudian jin mengabulkan keinginan si pria itu namuntidak seperti yang di
pirkan si pria itu dia malah jadi monyet.

ANALISIS THE GAZE

A. Om Jin

Target Iklan/poster :
Iklan tersebut merupakan sebuah iklan yang
didalamnya berisi karakter utama yaitu si om
jin, si Monyet sebagai tokoh yang menjadi
korban. Target dari iklan tersebut
7 diperuntukkan bagi usia remaja keatas,
karena didalamnya terdapat pemaknaan kata
atau makna tersirat yang bersifat
sarkastik/sindiran kepada suatu pihak
tertentu.
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

Tatanan Konotasi :
Perkataan sindiran = menyinggung
secara keras

Mitos :
Sebuah sindiran dapat merubah
Seseorang atau pihak terkait

Bila laki-laki memandang/menatap laki-laki dalam karakter Om jin tersebut maka


kesan/persepsi yang terbentuk adalah karakter Om Jin santai namun menyenangkan,
perilakunya sederhan namun memiliki pemikiran yang luas dan bijaksana. Dapat dilihat juga
bahwa karakter Om Jin memiliki postur seorang Pria parubaya.

Bila perempuan memandang/menatap laki-laki dalam karakter Om Jin tersebut maka


kesan/persepsi yang terbentuk bahwa karakter Om Jin sederhana, yang dapat dilihat dari
ekspresi wajahnya yang tidak serius. Dari kelakuannya terkesan tidak serius dilihat dari
mengabulkan keinginan tidak pernah benar sesuai espektasi

Bila laki-laki memandang/menatap dirinya dalam karakter Om Jin tersebut maka


kesan/persepsi yang terbentuk adalah bahwa ia adalah laki-laki yang punya weweng
mengabulkan berbagai keinginan tuannya. Permasalahan apapun dapat ditangani dengan
mudah dengan pembawaan yang santai.

B. Pria Monyet

Tatanan Konotasi :
Sok jago, gampang terpengaruh oleh suatu hal

Mitos :
-

Tatanan Denotasi

8
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

Signifier : Signified :
Pria Monyet Egois, sokuat, mudah
terpengaruh

Bila laki-laki memandang/menatap laki-laki dalam karakter Pria Monyet tersebut maka
kesan/persepsi yang terbentuk adalah karakter Pria Monyet terlihat sangat Keren imajinatif.
Sebagai pribadi seekor Pria, Pria Monyet tidak terlihat seram dan buas sama sekali, namun
lebih terkesan bodoh dan konyol.

Bila perempuan memandang/menatap laki-laki dalam karakter Pria Monyet tersebut


maka kesan/persepsi yang terbentuk bahwa karakter Pria Monyet merupakan karakter yang
menyedihkan.

Bila laki-laki memandang/menatap dirinya dalam karakter Pria Monyet tersebut maka
kesan/persepsi yang terbentuk adalah penyesalan karna bentuknya telah berubah menjadi
monyet berbulu

C. Wanita (Pasangan Pria Monyet)

Tatanan Konotasi :
Manja = feminim

Mitos :
-

Tatanan Denotasi
Signifier : Signified :
Si wanita Manja,

9
Analisis The Gaze pada Iklan Djarum 76 “Super Hero”
Zulmi Jaelani Sakti, Syifa Nur Azizah, Mia Felicia Madjid (© 2019)

feminim

Bila laki-laki memandang/menatap perempuan dalam karakter Wanita tersebut maka


kesan/persepsi yang terbentuk adalah kesan cantik seperti perempuan pada umumnya

Bila perempuan memandang/menatap perempuan dalam karakter Wanita tersebut


maka kesan/persepsi yang terbentuk bahwa Wanita tersebut tidak baik, kurang peduli.
Wajahnya yang cantik membuatnya merasa jijik dengan pacarnya yang telah berubah menjadi
monyet

Bila perempuan memandang/menatap dirinya dalam karakter Wanita tersebut maka


kesan/persepsi yang terbentuk adalah bahwa dirinya merupakan pribadi yang cantik, dan
segala apapun tidak diambil pusing. Dengan adanya pembawaan karakter (perwatakan) seperti
itu, itulah yang menjadikan dirinya sepenuhnya materialistis.

SIMPULAN

Iklan Djarum 76 versi Super Hero merupakan iklan garapan Glow Films Jakarta selaku
production house, terbitan tahun 2019, dan berdurasi sekitar 30 detik. Karena iklan rokok tidak
diperbolehkan meperlihatkan produknya maka dibuatlah iklan dengan berbagai tema unik
seperti iklan Djarum 76 Super Hero. Pada Iklan tersebut merupakan bentuk sarkas atau
sindiran yang ingin di sampaikan oleh kreator. Kreator menampilkan dengan alur cerita yang
mengisahkan seorang pria dan wanita yang baru saja menonton film super hero dan
tanpasengaja seorang pria menyenggol lampu ajaib itu dan kemudian jin mengabulkan
keinginan si pria itu namuntidak seperti yang di pirkan si pria itu dia malah jadi monyet.
Setelah dianalis lebih mendalam melalui pendekatan secara budaya visual pesan-pesan
dalam iklan tersebut terdapat citra visual yang menghasilkan persepsi-persepsi yang muncul
pada setiap karakter scene iklan. Persepsi ini muncul karena adanya mitos. Salah satu
contohnya presepsi yang muncul dari karakter utama yaitu si Om Jin yang digambarkan
ekspresi konyol dan selalui gembira disetiap saat meskipun mengabulakan permintaan
seseorang namun tidak sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Dian, A. (n.d.). Profil Perusahaan dan Produk Rokok Djarum | Tobakonis. Retrieved July 9,
2020, from https://www.tobakonis.com/rokok/rokok-djarum/
Febriana, C. N., Kumadji, S., & Mawardi, M. K. (2015). Pengaru Iklan Televisi Terhadap
Kesadaran Merek Serta Dampak Kepada Keputusan Pebelian. Jurnal Administrasi Bisnis,
25(1), 1–7.
Lustyantie, N. (2012). Pendekatan Semiotika Model Roland Barthes dalam Karya Sastra Prancis.
Seminar Nasional FIB UI, 1–15.
Sulipan. (2017). Penelitian Deskriptif Analitis.

10

Anda mungkin juga menyukai