Nun mati adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid. Hukum ini berlaku ketika nun mati ( )نatau tanwin ( ــٌـ, ــٍــ, dan )ــًـbertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Hukum nun mati terbagi menjadi empat jenis, salah satunya idgham bighunnah. Mengutip buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, dkk., yang dimaksud idgham bighunnah adalah menyembunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkannya pada huruf sesudahnya dan dibaca mendengung. Idgham bighunnah biasa disebut juga dengan nama idhgam ma’alghunnah. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang idgham bighunnah lengkap dengan contoh bacaannya dalam Alquran. Idgham Bighunnah dan Contohnya dalam Alquran Idgham bighunnah adalah menyembunyikan nun mati/tanwin dengan memasukkannya pada huruf sesudahnya dan dibaca mendengung. Mengutip buku Belajar Cepat Ilmu Tajwid oleh Ust. Khalillurrahman El-Mahfani, huruf idgham bighunnah ada empat, yaitu mim ()م, nun ()ن, wau ()و, dan ya' ()ي. Syarat idgham bighunnah adalah ketika nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu hurufnya dalam dua kata yang terpisah. Jika bertemu dalam satu kalimat, tidak terjadi hukum idgham bighunnah, tetapi izhar mutlak (jelas). Cara membaca idgham bighunnah adalah dengan meleburkan nun mati/tanwin menjadi suara huruf yang ada di depannya mim ()م, nun ()ن, wau( )وdan ya ()ي. Keempat huruf tersebut seolah-olah diberi tanda tasydid dan diiring dengan menggunakan suara yang berdengung 1-1 1/2 Alif atau sekitar 2-3 harakat. Berikut contoh bacaan idgham bighunnah dalam Alquran beserta cara membacanya: ٍْ ( َّوت َبَّْ لَ َهAl-Lahab ayat 1), dibaca abii lahabiww-watabb ْب اَبِي ٍْ ( َّو ٰا َمنَ ُهمْ ُجوAl-Quraisy ayat 4), dibaca minnjuu’iww-wa amanahum ْع ِمن ْعدَّدَهْ َم ًال َ ( َّوAl-Humazah ayat 2), dibaca maa laaww-wa’addadah ( َو َّهاجا ِس َراجاAn-Naba ayat 13), dibaca siroojaww-wahhajaa ( َونَبَاتا َحباAn-Naba ayat 15), dibaca habbaww-wanabaata (MSD)