Anda di halaman 1dari 4

TES WARTEG

Tes Wartegg adalah salah satu tes psikologi yang kerap dilakukan untuk mendapatkan
kandidat yang sesuai dengan perusahaan.

Tujuan, yaitu untuk menggali kepribadian individu melalui tes gambar. Agar kamu tidak
bingung saat berhadapan dengan tes ini, kamu perlu tahu lebih lengkap apa itu tes Wartegg
dan bagaimana cara mengerjakannya.

Analisis 8 kotak dan pengertiannya


Dalam tes Wartegg, dikenal ada 8 bidang kotak dengan rincian bidang A (pojok kiri atas)
hingga H (pojok kanan bawah) yang berisi titik atau garis yang masing-masing memiliki
artian sebagai berikut,
1. Bidang A, menjadi basis analisis untuk ego, konsentrasi, asal, identitas, dan citra diri
2. Bidang B, fleksibilitas, gerakan dalam masyarakat (sosial), keaktifan, pelepasan
emosi
3. Bidang C, pencapaian sistematis, ambisi, antusiasme, keterarahan tujuan, ketekunan
4. Bidang D, masalah atau kesulitan, beban dan cara pengelolaannya
5. Bidang E, ketegangan, agresi, oposisi, pencapaian, pemenuhan, dan dorongan
6. Bidang F, integrasi, keberpihakan dan penyelesaian
7. Bidang G, kelembutan, kepekaan, kehalusan, dan keramahan, serta proses
penyampaian ekspresinya
8. Bidang H, menunjukkan di mana dan bagaimana subjek merasa dilindungi atau
membela diri

Kombinasi bidang
1. Bidang A dan H (Citra Diri), dalam hal ini bidang kotak Tes Wartegg A dan H akan
menunjukkan cerminan dari personalitas seseorang atau citra diri yang meliputi harga
diri dan rasa aman dalam relasi seseorang, berikut pula dengan perasaan rentan dan
ego yang dihadapinya.
2. Bidang B dan G (Sosiabilitas), kombinasi antara bidang B dan G menunjukkan
bagaimana seseorang dapat mengelola emosi dan kemampuan bersosialisasi. Di
samping itu, analisis dari kombinasi ini juga melihat kepekaan dan reaksi terhadap
orang lain atau lawan jenis dalam hal relasi.
3. Bidang C dan E (Prestasi), kombinasi antara bidang C dan E dipakai untuk
menganalisis ambisi dan agresi dari produktivitas kerja seseorang. Evaluasi tentang
hal ini umumnya mengarah pada tingkat atau kecenderungan prestasi seseorang secara
umum.
4. Bidang D dan F (Sikap Umum), analisis mengenai kombinasi dua bidang ini
umumnya mengacu pada sikap seseorang dalam menghadapi masalah atau kesulitan
hidup. Dalam hal ini, seseorang membutuhkan perspektif umum untuk
memberikannya pandangan yang lebih luas dalam menghadapi masalah secara
terbuka.

Konten isian
1. Coretan, secara umum coretan atau guratan yang dibuat peserta mencerminkan
kepekaan yang tidak memadai terhadap daya tarik dan ketidakpedulian terhadap tugas
yang dihadapi seseorang tersebut. Hal ini umumnya menyangkut masalah sosialisasi.
2. Tekanan, berat atau lembutnya tekanan serta dominasi sudut atau kurva dalam isian
Tes Wartegg menentukan bagaimana permasalahan interpersonal dan kontrol atas
perasaan dari seorang peserta
3. Abstraksi, secara umum bagian ini mencerminkan kecenderungan seseorang untuk
menghindari tugas-tugas, permasalahan komunikasi, dan pemahaman mengenai sudut
pandang orang lain.
4. Gambar, dalam hal ini identifikasi dilakukan dengan jenis gambar yang dipakai,
entah alam. manusia, hewan, objek eksklusif atau benda mati. Gambar seseorang
dapat menjadi identifikasi terhadap aktualisasi kecerdasan seseorang, hubungan
interpersonal, ketertarikan pada hal praktis dan realis, atau selera humor.
5. Simbol, pemberian simbol dalam Tes Wartegg juga dilihat sebagai sebuah reproduksi
nilai dan gagasan dari seseorang yang dapat mengindikasikan keyakinan dan tujuan
dalam diri seseorang.

Tips lulus mengerjakan tes Wartegg


1. Berlatih dahulu sebelum hari H
2. Membuat rencana gambar yang akan dibuat
3. Mengerjakan soal dari yang termudah
4. Mengerjakan soal Tes Wartegg dengan dinamis
5. Hindari menghafal jawaban yang sudah kamu buat sebelumnya
6. Konsentrasi dan yakin

Tes Kraepelin
Tes Kraepelin adalah cabang psikotes kerja yang muncul pada abad ke-19. Kraepelin test
berisi angka-angka 0-9 yang tersusun secara acak. Istilah lain dalam penyebutan Kraepelin
test ialah tes koran. Hal tersebut karena lembar kertas berisi angka ini berukuran cukup lebar
sehingga membuatnya mirip dengan koran.
Awalnya, Emilie Kraepelin menggunakan tes ini untuk membedakan antara individu normal
dan tidak normal. Namun, dalam perkembangannya, berbagai perusahaan dan angkatan
militer mulai memanfaatkan Kraepelin test dalam rangka seleksi sekaligus penempatan
karyawan.

Tujuan tes kraepelin


Secara umum, tujuan dari Kraepelin test yakni mengetahui seberapa besar performa kerja
calon pegawai dalam rentang waktu tertentu. Adapun secara spesifik, tes Kraepelin bertujuan
untuk mengukur beberapa aspek berikut:
 Aspek Ketahanan
Saat mengerjakan tes Kraepelin, penguji akan memintamu untuk menjumlahkan
beberapa deret angka dengan durasi yang sangat singkat. Walaupun soal tes ini
terbilang mudah, keterbatasan waktu terkadang memengaruhi ketahanan seseorang
dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, HRD akan memanfaatkan hasil
Kraepelin test untuk mengukur bagaimana daya tahan dan konsentrasimu jika harus
mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang singkat.
 Aspek Motivasi
Aspek motivasi merupakan salah satu alasan mengapa banyak perusahaan memilih
Kraepelin sebagai tes psikologi. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar motivasi calon pegawai ketika menghadapi dunia kerja dengan segala
problematikanya yang pelik. Pola perhitungan, angka, dan operasi matematika
mengharuskan seseorang berpikir lebih keras sehingga membutuhkan motivasi serta
kemauan yang kuat agar bisa menyelesaikan semua soal dengan baik.
 Aspek Emosi
Di samping ketahanan dan konsentrasi, psikotes yang satu ini juga menguji aspek
emosi seseorang. Tingkat pengendalian emosi peserta akan terlihat saat mereka
mendapat tekanan berupa soal yang harus dikerjakan dalam waktu singkat.
 Aspek Adaptasi dan Stabilitas Diri
Aspek terakhir dalam Kraepelin test yakni adaptasi dan stabilitas diri. Hasil tes ini
dapat menunjukkan bagaimana seseorang beradaptasi menyelesaikan pekerjaan yang
baru.Selain itu, variasi dan rangkaian soal dalam Kraepelin test juga berfungsi untuk
mengukur tingkat stabilitas seseorang.

Cara rahasia mengerjakan tes Kraepelin


a. Persiapkan kondisi fisik Anda terlebih dahulu sebelum mengerjakan tes Kraepelin.
Anda diharuskan untuk beristirahat yang cukup agar mampu berkonsentrasi pada saat
mengerjakan soal tes.
b. Saat melihat angka dalam deret berbentuk vertikal, Anda tinggal menjumlahkan dua
angka yang berurutan dari atas ke bawah (tes Kraepelin).
c. Tulis angka atau hasil dari penjumlahan dua angka tersebut di sebelah kanan
penjumlah. Jika hasil penjumlahan dalam bentuk belasan, puluhan, atau ratusan, Anda
hanya perlu menuliskan satu angka terakhirny.
misal hasil penjumlahan menunjukkan angka 12, maka hanya angka 2 yang ditulis di
sebelah kanan penjumlah.
d. Selesaikan semua penjumlahan dari dua angka yang berurutan hingga baris selesai.
e. Pastikan Anda berhenti di deret tertentu pada setiap baris saat melakukan
penjumlahan agar Anda bisa menunjukkan grafik datar.
f. Setiap 30 detik, penguji akan mengatakan ‘Pindah’ dan Anda harus berpindah ke
deretan angka baris selanjutnya.
g. Lakukan cara yang sama hingga waktu habis.

Tes EPPS
Tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule) adalah alat tes untuk mengukur need
(kebutuhan). Tes EPPS adalah tes kepribadian yang bersifat verbal.

Tujuan pengukuran tes EPPS adalah untuk melihat kebutuhan-kebutuhan khusus yang
dimiliki seseorang. Menurut Edwards, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikan
kedalam 15 golongan yang dibuatnya berdasarkan teori need yang disusun oleh Murray dan
rekan-rekannya pada tahun 1983. Yaitu:
a. achievement: kebutuhan sukses atau mencapai sesuatu
b. deference: kebutuhan mengikuti dan melakukan ekspektasi tertentu
c. order: kebutuhan menjadi teratur atau terorganisasi
d. exhibition: kebutuhan menjadi pusat perhatian
e. autonomy: kebutuhan menjadi independen
f. affiliation: keinginan untuk berteman dan kecenderungan loyal
g. intraception: kebutuhan menganalisa diri sendiri dan orang lain
h. succorance: kebutuhan dibantu orang lain
i. dominance: kebutuhan untuk menjadi pemimpin
j. abasement: kecenderungan merasa bersalah dan butuh berkompromi
k. nurturance: kebutuhan menunjukkan kasih sayang dan dukungan
l. change: kebutuhan berubah
m. endurance: kebutuhan tekun untuk menyelesaikan sesuatu
n. heterosexuality: kebutuhan untuk bergaul dengan lawan jenis dan mendapat afeksi
dari mereka
o. aggression: kebutuhan agresi tinggi baik verbal maupun secara fisik sehingga
bertentangan dengan orang lain

Tips dan cara mengerjakan soal epps


 Untuk mengerjakan soal epps Anda akan diminta oleh panitia psikotes untuk memilih
salah satu kecenderungan yang menurut Anda ada pada diri Anda. Misalnya untuk
soal menggambar biasanya anda dilarang menggambar pohon kelapa dan pohon
beringin. Lalu Lingkari jawaban Anda pada lembar jawab tadi. Konsistensi kamu
dalam menjawab akan dilihat melalui EPPS ini. Walaupun tesnya mudah jangan
menjawab dengan asal karena yang dilihat dari tes ini adalah konsistensi kamu dalam
menjawab soal.
 Bentuk soal jenis EPPS ini tidak ada jawaban salah atau benar.
 Banyak pertanyaan yang diulang-ulang sehingga akan mudah terdeteksi dengan
apakah Anda jujur atau tidak ketika menjawabnya.
 Berusahalah menjawab semua pertanyaan walaupun tidak sesuai dengan kepribadian
Anda
 Jangan sekalipun mengabaikan instruksi karena cara anda menjawab soal tergantung
instruksi yang diberikan. Dengarkan instruksi atau perintah mengerjakan soal dengan
seksama.
 dalam menjawab pertanyaan soal epps ini kepada Anda adalah jawablah pertanyaan
yang sesuai atau mendekati sifat apa yang dibutuhkan atas pekerjaan atau posisi yang
Anda duduki setelah Anda lulus psikotes dan diterima kerja nantinya.
 Cara menyelesaikan soal psikotes edward personal preference scheduleEPPS.
Psikotes EPPS Edwards Personal Preference Schedule adalah tes yang meminta
peserta tes psikotes untuk memilih kecenderungan yang kita sukai diantara 2
pernyataan.

Anda mungkin juga menyukai