Tes Wartegg adalah salah satu tes psikologi yang kerap dilakukan untuk mendapatkan
kandidat yang sesuai dengan perusahaan.
Tujuan, yaitu untuk menggali kepribadian individu melalui tes gambar. Agar kamu tidak
bingung saat berhadapan dengan tes ini, kamu perlu tahu lebih lengkap apa itu tes Wartegg
dan bagaimana cara mengerjakannya.
Kombinasi bidang
1. Bidang A dan H (Citra Diri), dalam hal ini bidang kotak Tes Wartegg A dan H akan
menunjukkan cerminan dari personalitas seseorang atau citra diri yang meliputi harga
diri dan rasa aman dalam relasi seseorang, berikut pula dengan perasaan rentan dan
ego yang dihadapinya.
2. Bidang B dan G (Sosiabilitas), kombinasi antara bidang B dan G menunjukkan
bagaimana seseorang dapat mengelola emosi dan kemampuan bersosialisasi. Di
samping itu, analisis dari kombinasi ini juga melihat kepekaan dan reaksi terhadap
orang lain atau lawan jenis dalam hal relasi.
3. Bidang C dan E (Prestasi), kombinasi antara bidang C dan E dipakai untuk
menganalisis ambisi dan agresi dari produktivitas kerja seseorang. Evaluasi tentang
hal ini umumnya mengarah pada tingkat atau kecenderungan prestasi seseorang secara
umum.
4. Bidang D dan F (Sikap Umum), analisis mengenai kombinasi dua bidang ini
umumnya mengacu pada sikap seseorang dalam menghadapi masalah atau kesulitan
hidup. Dalam hal ini, seseorang membutuhkan perspektif umum untuk
memberikannya pandangan yang lebih luas dalam menghadapi masalah secara
terbuka.
Konten isian
1. Coretan, secara umum coretan atau guratan yang dibuat peserta mencerminkan
kepekaan yang tidak memadai terhadap daya tarik dan ketidakpedulian terhadap tugas
yang dihadapi seseorang tersebut. Hal ini umumnya menyangkut masalah sosialisasi.
2. Tekanan, berat atau lembutnya tekanan serta dominasi sudut atau kurva dalam isian
Tes Wartegg menentukan bagaimana permasalahan interpersonal dan kontrol atas
perasaan dari seorang peserta
3. Abstraksi, secara umum bagian ini mencerminkan kecenderungan seseorang untuk
menghindari tugas-tugas, permasalahan komunikasi, dan pemahaman mengenai sudut
pandang orang lain.
4. Gambar, dalam hal ini identifikasi dilakukan dengan jenis gambar yang dipakai,
entah alam. manusia, hewan, objek eksklusif atau benda mati. Gambar seseorang
dapat menjadi identifikasi terhadap aktualisasi kecerdasan seseorang, hubungan
interpersonal, ketertarikan pada hal praktis dan realis, atau selera humor.
5. Simbol, pemberian simbol dalam Tes Wartegg juga dilihat sebagai sebuah reproduksi
nilai dan gagasan dari seseorang yang dapat mengindikasikan keyakinan dan tujuan
dalam diri seseorang.
Tes Kraepelin
Tes Kraepelin adalah cabang psikotes kerja yang muncul pada abad ke-19. Kraepelin test
berisi angka-angka 0-9 yang tersusun secara acak. Istilah lain dalam penyebutan Kraepelin
test ialah tes koran. Hal tersebut karena lembar kertas berisi angka ini berukuran cukup lebar
sehingga membuatnya mirip dengan koran.
Awalnya, Emilie Kraepelin menggunakan tes ini untuk membedakan antara individu normal
dan tidak normal. Namun, dalam perkembangannya, berbagai perusahaan dan angkatan
militer mulai memanfaatkan Kraepelin test dalam rangka seleksi sekaligus penempatan
karyawan.
Tes EPPS
Tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule) adalah alat tes untuk mengukur need
(kebutuhan). Tes EPPS adalah tes kepribadian yang bersifat verbal.
Tujuan pengukuran tes EPPS adalah untuk melihat kebutuhan-kebutuhan khusus yang
dimiliki seseorang. Menurut Edwards, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikan
kedalam 15 golongan yang dibuatnya berdasarkan teori need yang disusun oleh Murray dan
rekan-rekannya pada tahun 1983. Yaitu:
a. achievement: kebutuhan sukses atau mencapai sesuatu
b. deference: kebutuhan mengikuti dan melakukan ekspektasi tertentu
c. order: kebutuhan menjadi teratur atau terorganisasi
d. exhibition: kebutuhan menjadi pusat perhatian
e. autonomy: kebutuhan menjadi independen
f. affiliation: keinginan untuk berteman dan kecenderungan loyal
g. intraception: kebutuhan menganalisa diri sendiri dan orang lain
h. succorance: kebutuhan dibantu orang lain
i. dominance: kebutuhan untuk menjadi pemimpin
j. abasement: kecenderungan merasa bersalah dan butuh berkompromi
k. nurturance: kebutuhan menunjukkan kasih sayang dan dukungan
l. change: kebutuhan berubah
m. endurance: kebutuhan tekun untuk menyelesaikan sesuatu
n. heterosexuality: kebutuhan untuk bergaul dengan lawan jenis dan mendapat afeksi
dari mereka
o. aggression: kebutuhan agresi tinggi baik verbal maupun secara fisik sehingga
bertentangan dengan orang lain