Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN 

PADA KLIEN DENGAN HARGA
DIRI  RENDAH KRONIS

I.     Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 April pukul 09.00 wita di RSUD Sanjiwani
Gianyar. Data diperoleh melalui observasi, catatan medik klien dan wawancara
dengan klien.

A.   Identitas Klien

Nama klien               : Tn. A                                    


Umur                                     : 45 tahun                                
Jenis kelamin           : Laki -Laki                             
Pendidikan               : SMP                                      
Agama                        : Hindu                                    
Pekerjaan                  : -                                             
Suku/Bangsa                        : Bali                                        
Status Perkawinan  : Sudah menikah                     
Alamat                       : Br. Jasan Tegallalang            
No registrasi             : 361736        

Identitas Penanggung jawab

Nama klien               : Tn. B


Umur                         : 27 tahun
Jenis kelamin           : Laki -Laki                          
Pendidikan               :SLTA
Agama                        : Hindu                                    
Pekerjaan                  :Pegawai Swasta
Suku/Bangsa                        : Bali                                        
Status Perkawinan  : Sudah menikah                  
Alamat                       : Br. Jasan Tegallalang            
Hubungan dg klien : Anak Kandung

B.   Alasan masuk
Klien datang diantar oleh keluarganya ke RS tanggal 31 Maret 2014. Pasien
dikeluhkan menderita penyakit diabetes Mellitus sejak 5 tahun yang lalu dan
terdapat luka di kaki kanan. Mual (+), muntah (-), sakit kepala (-), makan minum
menurun, riwayat pingsan (+), BS = 583 mg/dl.

C.     Faktor Predisposisi
1.      Klien sudah mempunyai riwayat penyakit DM kurang lebih dari 5 tahun yang lalu.
2.      Klien mengatakan sudah rutin berobat ke puskesmas.
3.      Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun kekerasan dalam keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

D.    Faktor Presipitasi
      Klien sekarang tinggal dengan istri, dan anak-anaknya. Klien takut  jika
memikirkan penyakitnya. Klien mengatakan takut saat penyakitnya tiba-tiba
kambuh terutama saat terasa nyeri. Klien cemas tidak bisa melakukan aktivitas
sehari – hari seperti sebelum menderita diabetic foot pada telunjuk kaki kanan.

E.     Pemeriksaan Fisik
1.  Tanda – Tanda Vital
      a. TD   : 130/80mmHg            c. Tax  : 36,2  0C
      b. N     : 80 x /menit                d. RR  : 20  x/menit
 2.  Ukur
      a. TB   : tidak terkaji
      b. BB   : tidak terkaji
3.  Keluhan Fisik
      Klien mengeluh merasa malu akibat adanya luka ( diabetic foot )
dikakikanan        dan jari telunjuknya sudah tidak ada dan kondisinya yang tidak
stabil.

      Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

F.      Psikososial

Penjelasan Genogram :
            Klien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Klien sudah menikah
dan     mempunyai 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Ada anggota keluarga
yangmemiliki penyakit DM yaitu ibu klien.

2.      Konsep Diri
a.       Citra tubuh
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah wajahnya dan bagian
tubuh yang tidak disukai adalah kakinya karena jari telunjuk kaki kanan sudah
hilang tanpa klien sadari.

Masalah Keperawatan : Gangguan Citra Tubuh


b.      Identitas diri
Dulu klien bekerja sebagai supir. Klien cukup puas dengan perkerjaannya  karena
dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Klien
menyadari dirinya sebagai seorang laki-laki dan tahu tugas-tugas seorang laki – laki.
Tapi sekarang klien sudah tidak bekerja karena sakit yang dideritanya, namun klien
tidak berkecil hati karena tidak bekerja lagi karena kebutuhan sehari-hari sudah
ditanggung oleh anak pertamanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
c.       Peran diri
Sebelum sakit, klien berperan sebagai anggota organisasi di Banjar Jasan
Tegallalang dan mampu menjalankan tugas sesuai dengan perannya tersebut.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
d.      Ideal diri
Klien berharap, klien masih mampu melakukan aktivitas seperti sebelum sakit, klien
juga berharap agar bisa cepat sembuh.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
e.       Harga diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang
lain, klien merasa sedikit malu dengan kondisinya saat ini yaitu jari telunjuk kaki
kanannya hilang tanpa disadari.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3.      Hubungan sosial
     Klien mengatakan orang yang terdekat dalam hidupnya adalah istri klien.
Klien     akan bercerita pada istrinya jika mempunyai masalah. Klien juga
mengatakan           ikut berperan aktif dalam organisasi di Banjar Jasan Tegallalang.
     Masalah Keperawatan: tidak ada.

4.      Spiritual
Klien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Klien rajin sembahyang setiap hari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
G.    Status Mental
1.      Penampilan
Klien  berpenampilan cukup, klien menggunakan sarung kotak-kotak berwarna
merah dan memakai baju kaos singlet, rambut cukup bersih dan rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

2.      Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat,
selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik dengan jelas.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3.      Aktivitas motorik
Saat wawancara klien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang
diulang-ulang ataupun gemetar.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4.      Alam perasaan
Klien mengatakan takut dengan penyakitnya dan klien takut tidak bisa sembuh.
Klien mengatakan khawatir dengan keadaan dan kondisinya saat ini.

Masalah keperawatan : Kecemasan

5.      Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus yang
diberikan.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6.      Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, klien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak mata
klien bagus dan klien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau menjawab
pertanyaan perawat dengan jelas.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7.      Persepsi
      Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8.      Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit-belit, tidak diulang
berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya
dalam satu topik.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9.      Isi pikir
      Klien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10.  Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumah sakit, klien juga sadar dan
mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran klien
terhadap waktu, orang dan tempat jelas.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

11.  Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun
saat ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi klien sudah makan atau
belum. Klien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang
maupun jangka pendek.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12.  Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa yang ditanyakan.
Pasien tidak mengalami masalah dalam berhitung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13.  Kemampuan penilaian
      Klien mengatakan klien dapat menentukan keputusannya sendiri, namun terkadang
klien juga meminta bantuan orang lain dalam mengambil keputusan.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14.  Daya tilik diri
      Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
      Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

H.    Kebutuhan Persiapan Pulang

1.         Makan
Klien makan 3 kali sehari secara teratur dan habis satu porsi tiap kali makan. Klien
mampu makan secara mandiri .
2.         BAB/BAK
       Klien tidak mampu melakukan BAK dan BAB sendiri. Klien dibantu dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasinya.
3.         Mandi
       Klien memerlukan  bantuan dalam hal mandi, biasanya klien hanya dilap di tempat
tidur sebanyak  2 kali sehari. Klien jarang menyikat gigi dan mencuci
rambut. Kebersihan diri klien cukup.
4.         Berpakaian
       Kemampuan mengambil dan memilih pakaian klien saat dirawat di RSUD Sanjiwani
Gianyar diatur oleh keluarga. Klien tampak mengenakan baju kaos singlet
dan  mengenakan sarung merah kotak – kotak.
5.         Istirahat dan tidur
       Klien biasa tidur siang dari pukul 14.00 wita sampai 16.00 wita , sedangkan tidur
malam dari pukul 23.00 sampai 05.00 wita. Persiapan sebelum tidur seperti
menyikat gigi dan mencuci kaki tidak  dilakukan. Aktivitas setelah tidur adalah
merapikan tempat tidur, mandi atau mencuci muka dan menyikat gigi jarang
dilakukan oleh klien.
6.         Penggunaan obat
       Klien mau minum obat yang diberikan oleh perawat sesuai dengan waktunya.
7.         Pemeliharaan kesehatan
       Klien dan keluarga mengatakan jika diperbolehkan pulang, akan tetap teratur
melakukan kontrol kesehatan di praktek dokter ataupun di rumah sakit.
8.         Aktivitas di dalam rumah
       Klien mampu melaksanakan aktivitas di dalam rumah seperti merencanakan,
mengolah dan menyajikan makanan, merapikan rumah, mencuci pakaian sendiri
dan mengatur kebutuhannya sehari-hari.
9.         Aktivitas di luar rumah
       Klien belum mampu melaksanakan aktivitas di luar rumah seperti melakukan
perjalanan sendiri.

I.       Mekanisme Koping
Klien mengatakan setiap mempunyai masalah dia tidak mampu memecahkan
masalah tersebut sendiri. Klien selalu berdoa kepada Tuhan agar masalahnya bisa
selesai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

J.       Masalah Psikososial dan Lingkungan


Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan masyarakat, keluarga maupun
lingkungannya.

K.    Kurang Pengetahuan
Klien mengatakan mengerti tentang penyakitnya, penyebab, maupun pengobatan
yang harus dijalankan.

L.     Aspek Medis
Diagnosa Medis          : DM  Type II
Therapi : IVFD RL 28 tetes / menit
               Ondancentron 3 x 1 ampul
               Ranitidine 2 x 1 Ampul
               Cefotaxime 3 x 1 gr
               Novorapid 3 x 6 IU
               Lavemir 1 x 12 IU
PCT 3 x 500mg

M.   Daftar Masalah Keperawatan


1.      Harga Diri Rendah Kronis
2.      Gangguan Citra Tubuh/Body Image
3.      Risiko Kerusakan Interaksi Sosial

N.    Pohon Masalah
Resiko kerusakan interaksi sosial

HDR kronis (CP)

Gangguan Citra Tubuh/Body Image

                                               
II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Harga Diri Rendah Kronis
2.      Gangguan Citra Tubuh/Body Image
3.      Risiko Kerusakan Interaksi Sosial

III.   PERENCANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA
DIRI  RENDAH KRONIS

Perencanaan
Hari/tgl/ Dx.
Kriteria
jam Kep. Tujuan Intervensi Rasional
Evaluasi
Selasa, 5 Harga TUM :
April 2014 diri Klien dapat
09.00WITA rendah meningkatkan
kronis harga
dirinya /
harga diri
klien
meningkat.

TUK : Setelah 1x Bina hubungan Pembinaan


1.Klien dapat pertemuan selama saling percaya hubungan
membina 15 menit dengan : saling percaya
hubungan diharapkan -      Sapa klien merupakan
saling percaya klienmenunjukkan dengan ramah dasar
tanda-tanda baik verbal terjalinnya
percaya kepada maupun non komunikasi
perawat : verbal terbuka
-       Wajah klien -      Perkenalkan sehingga
cerah dan diri dengan meningkatkan
tersenyum sopan. rasa
-       Klien mau -      Tanyakan komunikasi
membalas salam. nama lengkap klien.
-       Klien mau klien dan nama
menyebutkan panggilan yang
nama sambil disukai.
berjabat tangan -      Jelaskan
dan ada kontak tujuan
mata pertemuan.
-       Klien bersedia
-      Jujur dan
menceritakan menepati janji
perasaannya -      Tunjukkan
sikap empati
dan menerima
klien apa
adanya.
2. Klien dapat Setelah 1x       Diskusikan Mengetahui
mengidenti- pertemuan selama kemampuan dan kemampuan
fikasi 15 menit aspek positif positif yang
kemampuan diharapkan klien yang dimiliki dimiliki klien
dan aspek dapat       Beri pujian dan
positif yang menyebutkan pada klien atas meningkatkan
dimiliki kemampuan yang kemampuan percaya diri
bisa meningkatkan klien
dilakukan  dari percaya diri
aspek positif pada klien
3. Klien dapat dalam dirinya
menetapkan Rencanakan Dapat
dan bersama klien memotivasi
merencanakan Setelah 1x aktivitas yang klien untuk
kegiatan pertemuan selama dapat dilakukan melakukan
sesuai 15 menit setiap hari aktivitas
kemampuan diharapkan Klien
dapat membuat
jadwal kegiatan
harian
4. Bantu klien Klien dapat
meningkatkan menerapkan
harga dirinya jadwal yang telah       Beri kegiatan Klien dapat
ditetapkan yang sesuai memiliki
dengan harga diri,
Setelah 1x kemampuannya rasa percaya
pertemuan selama      Beri pujian jika diri untuk
            15 menit berhasil berinteraksi
diharapkan dengan
klien melakukan lingkungn
kegiatan yang
diperitahkan

IV. PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA
DIRI  RENDAH KRONIS
No.
Hari/
DX Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
tgl/Jam
/TUK
Selasa, 5 I “ Selamat pagi, Pak.” S : “Saya Wayan Genep,
April “Nama saya Sri Damayanti, panggil saja saya Pak Yan.”
2014 biasa dipanggil Sri. Nama O : Kontak mata baik, pasien
09.00 Bapak siapa? “ tampak ramah, klien mau
WITA “Saya boleh panggil Bapak mengulurkan tangan
siapa?”
Sambil mengulurkan tangan
dan berjabatan

“Pak Yan, boleh sya S : “Iya boleh.”


mengobrol dengan Bapak O : Kontak mata baik, pasien
selama 15 menit?” tampak ramah.

“Bagaimana rasanya S : “sekarang saya merasa


sekarang Pak?” sedikit baik.
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.

“Berapa umur Bapak S : “Umur saya sekarang 45


sekarang?” tahun.”
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.

“Bapak berasal darimana, S : “Saya berasal dari Br. Jasan


Pak?” Tegallalang”.
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.

“Biasanya di rumah Pak Yan S : “Saya biasanya membantu


melakukan kegiatan apa?” istri saya melakukan pekerjaan
rumah karena saya sudah tidak
bekerja lagi”.
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.”

“Bagaimana rasanya kalau  S : “Biasa saja.”


sekarang Pak Yan O : Kontak mata baik, pasien
melakukan kegiatan itu di tampak ramah.
rumah?”
S : “Hobi saya mengurus anggrek”.
“Kalau boleh saya tahu apa    Biasanya saya membersihkan
hobi Pak Yan?” anggrek-anggrek itu setiap
”Kalau boleh, mengobrol sore.
dengan saya” O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah. Pasien tampak
“Ya itu bagus Pak Yan” tersenyum.

S : “Biasanya saya mengurus


ayam-ayam peliharaan saya”.
“Pak Yan punya hobi lain?” O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.
“Owwh.. iya...iya.”
S : “Iya. Saya merasa senang
mengobrol dengan adik.
“Pak Yan, tanpa terasa kita O : Kontak mata baik, pasien
sudah mengobrol selama 15 tampak ramah.
menit. Sampai disini dulu
ngobrol-ngobrolnya ya.
Bagaimana rasanya setelah
ngobrol-ngobrol dengan
saya selama 15 menit?” S : “Iya boleh!”
O : Kontak mata baik, pasien
“Pak Yan, mau besok tampak ramah.
ngobrol-ngobrol lagi dengan
saya?” S : “Jam 4 sore ya”.
O : Kontak mata baik, pasien
“Kira-kira jam berapa Pak tampak ramah.
Yan mau ngobrol-ngobrol
lagi?” S : “Ya, disini saja”.
O : Kontak mata baik, pasien
“Dimana tempat kita tampak ramah.
ngobrol-ngobrol lagi?”
Rabu, 6 II “Selamat sore Pak Yan, S : “Selamat sore, Sri ya?”
April masih ingat dengan saya?” O : Kontak mata baik, pasien
2014 tampak ramah.
16.00
WITA ”Iya Pak Yan. Bagaimana S : “Saya baik-baik saja. Saya
rasanya sekarang? Apa sudah minum obat yang
obatnya sudah Pak Yan diberikan dengan teratur”.
minum teratur?” O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.
“Sekarang kira-kira Pak Yan S : “Masalah saya sekarang
punya masalah tidak?” cuma penyakit kencing manis
saya saja”.
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.
“Bagaimana biasanya Pak S : “ Tidak ada masalah dik.
Yan dengan keluarga atau Baik-baik saja. Saya hanya
tetangga, apa punya malu dengan keadaan saya
masalah?” saat ini.
O :”Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.
“Apa yang Bapak banggakan
pada diri Bapak?” S : “Saya paling suka dengan
mata saya dan saya tidak suka
dengan kaki saya karena
jarinya hilang”.
O : :”Kontak mata baik, pasien
tampak sedikit malu.
“Biasanya kalau Pak Yan
punya masalah Bapak S : “Biasanya saya
membicarakannya dengan membicarakannya dengan
siapa?” keluarga saya”.
Istri saya biasanya mau
mendengarkan saya bicara.”
O : Kontak mata baik, pasien
tampak  gelisah.
“Pak Yan, tanpa terasa
sudah 15 menit kita S : “Ya saya senang ngobrol-
ngobrol-ngobrol. Sampai ngobrol dengan adik.”
disini dulu ya Pak. O : Kontak mata baik, pasien
Bagaimana rasanya setelah tampak ramah.
ngobrol-ngobrol dengan
saya selama 15 menit?”

“Pak Yan, mau ngobrol-


ngobrol dengan saya lagi S : “Iya boleh!”
besok?” O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.
“Kira-kira jam berapa besok
Pak Yan mau ngobrol- S : “Jam 2 siang saja lagi”.
ngobrol lagi dengan saya?” O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.
“Dimana tempat kita
ngobrol-ngobrol lagi Pak?” S : “Iya disini saja lagi”.
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah dan mau
tersenyum.
Kamis, 7 III “Selamat siang Pak Yan, S : “Selamat siang, Sri ya?!”
April masih ingat dengan saya?” O : Kontak mata baik, pasien
2014 tampak ramah.
16.00
WITA ”Pak Yan, bagaimana S : “Sekarang saya sudah
rasanya sekarang?” Apa merasa baik dan obat juga
obat sudah Bapak minum sudah saya minum dengan
dengan teratur? teratur”.
O : Kontak mata baik, pasien
tampak ramah.

“Biasanya kalau Pak Yan S : “Biasanya saya bercerita


mempunyai masalah, dengan keluarga dan anak-
bagaimana cara Pak Yan anak saya.
mengatasinya?” Setelah itu lega dah perasaan
saya”.
“Ya itu bagus Pak, supaya O : Kontak mata baik, pasien
tidak berat pikiran Bapak”. tampak ramah.

“Pak Yan, tanpa terasa S : “Ya saya senang ngobrol-


sudah 15 menit kita ngobrol dengan adik.”
ngobrol-ngobrol. Sampai O : Kontak mata baik, pasien
disini dulu ya Pak. tampak ramah.
Bagaimana rasanya setelah
ngobrol-ngobrol dengan
saya selama 15 menit?”

“Besok kita tidak ketemu S : “Iya terimakasih juga dik!”


lagi Pak, waktu saya praktek O : Kontak mata baik, pasien
disini sudah selesai. Pak Yan tampak ramah dan kooperatif
harus ingat apa saja yang dengan anjuran perawat serta
telah kita obrolkan”. klien mau tersenyum.
Terimakasih Pak.

V. EVALUASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA
DIRI  RENDAH KRONIS
No.
Hari/
DX EVALUASI PARAF
Tgl/Jam
/TUK
Selasa, 5 DX 1/ S : “Saya Wayan Genep, panggil saya Pak Yan saja.”
April TUK I “Saya sekarang sudah merasa sedikit baikan.”
2014  “Umur saya sekarang 45 tahun.”
09.15  “Saya dari Br. Jasan Tegallalang”.
WITA  “Saya biasanya membantu istri saya melakukan pekerjaan
rumah karena saya sudah tidak bekerja lagi”.
 “Hobi saya mengurus anggrek dan ayam-ayam peliharaan
saya.”    
O : Kontak mata klien baik, pasien tersenyum dan tampak
ramah.
A : TUK I Tercapai
P  : Lanjutkan TUK 2
Rabu, 6 DX 1/S : “Saya baik-baik saja dan saya sudah minum obat dengan
April TUK II teratur.
2014 “Masalah saya sekarang cuma penyakit kencing manis saya
16.15 saja dan saya malu dengan keadaan saya saat ini”.
WITA “Bagian tubuh yang saya suka adalah mata saya dan tidak
suka dengan kaki saya”.
“Biasanya saya bercerita dengan keluarga saya”.
“Istri saya biasanya mau mendengarkan saya cerita.”
O :  Kontak mata baik
Klien sempat gelisah,
Klien mau menjawab pertanyaan yang diberikan.
A : TUK 2 Tercapai
P : Lanjutkan TUK 3
Kamis, 7 DX 1/ S : “Sekarang saya sudah merasa baik dan obat juga sudah
April TUK saya   
2014 III       minum dengan teratur”.
16.15 “Biasanya saya bercerita dengan keluarga dan anak-anak
WITA saya. Setelah itu lega dah perasaan saya”.
O :  Kontak mata baik
Klien tampak ramah dan kooperatif dengan anjuran perawat
Klien mau tersenyum.
A : TUK 3 Tercapai
P : Pertahankan kondisi

Anda mungkin juga menyukai