A. MASALAH UTAMA
Resiko Perilaku Kekerasan
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan kesal/marah yang tidak konstruktif.( Stuart dan
Sundeen, 2005 ).
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut,
manipulasi atau intimidasi.Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik
emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga
menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian dan
ketergantungan pada orang lain
2. Tanda Dan Gejala
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan
didapatkan melalui pengkajian meliputi :
Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda.
Marah yang diserasakan oleh klien.
Observasi ;muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi,
berdebat dan sering pula tampak klien memaksa kehendak : merampas
makanan, memukul jika tidak senang.(Budiana Keliat, 2004)
Gejala klinis :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan
terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri mengkritik/menyalahkan diri
sendiri)
3. Gangguan hubungan social (menarik diri)
4. Percaya diri kurang 9sukar mengambil keputusan)
5. Menciderai diri (akibat dari harga diri yang rendah serta harapan yang
suram, mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya.
(Budiana Keliat, 2004).
Tanda dan gejala :
1. Mengatakan melihat atau mendengar suatu yang mengancam
2. Mengungkapkan perasaan takut dan khawatir
3. Wajah tegang dan merah
4. Mondar-mandir
5. Mata melotot
6. Rahang mengatup
7. Tangan mengepal
8. Keluar banyak keringat
9. Tatapan mata tajam
10. Muka merah
C. POHON MASALAH
Perilaku kekerasan
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
Diagnosa II
Tujuan umum : klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Criteria evaluasi :
a. Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata,
mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien
mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
b. Rencana Tindakan :
c. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
d. Perkenalkan diri dengan sopan
e. Tanyakan nama lengkap klien dan namapanggilan yang disukai klien
f. Jelaskan tujuan pertemuan
g. Jujur dan menepati janji
h. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
i. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
H. STRATEGI PELAKSANAAN
SP I
- Mendiskusikan penyebab PK
- Mendiskusikan tanda dan gejala PK
- Mendiskusikan PK yang dilakukan
- Mendiskusikan akibat PK
- Mendiskusikan cara mengontrol PK
- Melatih cara mengontrol PK dengan cara fisik I: napas dalam
- Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II
- Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PKdengan cara fisik I
- Melatih px mengontrol PK dengan cara fisik II: pukul bantal/kasur
- Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP III
- Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PKdengan cara fisik I dan II
- Melatih px mengontrol PK dengan cara verbal
- Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP IV
- Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PKdengan cara fisik I, II dan
verbal
- Menjelaskan cara mengontrol PK dengan cara spiritual
- Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP V
- Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PKdengan cara fisik I, II, verbal
dan spiritual
- Menjelaskan cara mengontrol PK dengan patuh minum obat
- Menganjurkan px memasukkan dalam kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA