Anda di halaman 1dari 6

1. Megurus Akta Pengalihan Hak atas Tanah dari Alm. Tn. Hi. Sanusi dan Ny. Ha.

Aminah
kepada :
1. Tn. Anwar
2. Tn. Achmad
3. Tn. Hamid
4. Ny. Hamidah
Syarat pengurusan Akta Pengalihan Hak atas Tanah Yaitu :
- Identitas diri/ KTP
- Akta Kelahiran
- Foto Copy Kartu Keluarga
- Penetapan dari Pengadilan Agama atas hak waris

2. Proses Balik Nama SHM No.123 oleh Tn. Hi. Sanusi dan SHM No.456 oleh Ny. Ha. Aminah
menjadi atas Nama :
1. Tn. Anwar
2. Tn. Achmad
3. Tn. Hamid
4. Ny. Hamidah

3. Surat Kuasa Khusus secara Notarial yang mengesahkan / menyetujui bahwa Tn. Anwar, dapat
melakukan tindakan hukum untuk menjaminkan kedua SHM tersebut ke pihak Bank Mandiri.
Kantor Notaris & PPAT
Khairizal Dermawan Lahabu,SH
Jln. 23 Januari No.22
Kota - Gorontalo

PERJANJIAN KREDIT
NOMOR : 23. KCP.UNG/011/PK/2010

Pada hari ini selasa, tanggal 20 April Dua Ribu Sepuluh (20/04/2010) telah menghadap kepada
saya, KHAIRIZAL DEMAWAN LAHABU, Sarjana Hukum. Notaris dan PPAT di wilayah Kota
Gorontalo berdasarkan SK 222/10/2009, tanggal 15 oktober 2009 pihak-pihak yang berkepentingan
menandatangani Perjanjian Kredit di hadapan saya pada hari selasa, tanggal 20 April 2010 oleh dan
antara :

I. PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk., berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, yang
didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Tuan
MOH. IKBAL KADIR selaku kepala Cab. – KCP Univ. Negeri Gorontalo, berdasarkan
surat kuasa sebagaimana termaktub dalam akta nomor 111, tanggal 20 Oktober 2000 dan
nomor 345 tanggal 25 November 2007, keduanya di buat dihadapan Suharto, SH. Notaris di
Jakarta, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT. BANK MANDIRI (Persero)
Tbk. selanjutnya disebut “ Bank ” .............................................................................................
II. Tuan Hi. Anwar, berkedudukan di jalan Aloe Saboe no. 21, kelurahan Limba B Kecamatan
Kota Tengah Kota Gorontalo, pemegang Kartu Tanda Penduduk No : 13378647234567421
tanggal 25 Juli 2008 selaku “ Debitur “ ………………………………………………………..
III. Untuk melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit ini maka yang bersangkutan didampingi
oleh isteri atas nama Ny. Anwar, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor :
13378647234567422 tanggal 20 juli 2008 berkedudukan dan alamat yang sama turut hadir
dan menandatangani Perjanjian Kredit ini oleh karena itu selanjutnya disebut
“Debitur”.....................................................................................................................................
IV. a. Tuan Hi. Achmad, berkedudukan di jalan Aloe Saboe no.31, Kelurahan Limba B
Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor :
13378647234567421 tanggal 25 Juli 2008, sekaligus di dampingi oleh isteri atas nama Ny.
Achmad, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 13378647234567422 tanggal 20 Juli
2008 berkedudukan dan alamat yang sama…………………………………………………
b. Tuan Hi. Hamid, berkedudukan di jalan Aloe Saboe no. 41, Kelurahan Limba B
Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor :
13378647234567421 tanggal 25 Juli 2008, sekaligus di dampingi oleh isteri atas nama Ny.
Hamid, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 13378647234567422 tanggal 20 juli
2008 berkedudukan dan alamat yang sama…………………………………………………
c. Ny. Ha. Hamidah, berkedudukan di jalan Aloe Saboe no.51, kelurahan Limba B
Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor :
13378647234567421 tanggal 25 Juli 2008, sekaligus di dampingi oleh Suami atas nama
Tuan. Hamdan, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 13378647234567422 tanggal
20 Juli 2008 berkedudukan dan alamat yang sama ..............................................................
Selanjutnya secara bersama-sama disebut “Pemilik Angunan” ........................................

Bank Debitur untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut juga “Para Pihak” ……………….
Para pihak bertindak dalam kedudukannya masing-masing tersebut di atas terlebih dahulu
menerangkan bahwa :
1. Debitur sesuai dengan surat permohonan tanggal 06 April 2010 telah mengajukan permohonan
fasilitas kredit yang selanjutnya disebut “Pinjaman” kepada Bank ……………………………
2. Bank telah menyetujui permohonan Debitur sebagaimana dimaksud dalam Surat Penawaran
Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor : 4/KCP/003/SPPK/2010 tanggal 15 April 2010 yang
disampaikan kepada debitur………………………………………………………………………
Selanjutnya Para Pihak bertindak dalam kedudukan masing-masing tersebut di atas menerangkan
bahwa Para pihak telah setuju untuk membuat Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut : ………………………………………………………………………………………………

Pasal 1
Tujuan Penggunaan dan Jumlah Pinjaman

(1). Debitur berjanji menggunakan Pinjaman yang diterima dari Bank sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini semata-mata untuk penambahan modal usaha di bidang properti.
(2). Dengan mengindahkan ketentuan dan persyaratan yang diatur dalam Perjanjian ini, Bank
setuju untuk memberikan Pinjaman kepada Debitur untuk jumlah yang tidak melebihi dari
jumlah pinjaman pokok sebesar Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah).

Pasal 2
Jangka Waktu dan Angsuran Pinjaman

(1). Jangka waktu Pinjaman di tetapkan adalah selama 60 (enam puluh) bulan atau selam 5 (lima)
tahun.
(2). Pokok pinjaman berikut bunganya harus dibayar kembali oleh Debitur dengan cara angsuran
tiap bulan yaitu sebesar Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) selama janka waktu
kredit. Nilai ansuran dapat berubah sesuai dengan perubahan suku bunga.
(3). Apabila debitur tidak membayar baik sebagian maupun seluruhnya dan kewajiban kredit
selama 3 bulan berturut-turut, maka dengan mengesampingkan ketentuan-ketentuan jangka
waktu seperti yang diatur dalam ayat (1) pasal ini, kredit dapat dinyatakan jatuh tempo
seketika oleh Bank dan seluruh hutang harus dibayar sekaligus oleh Debitur pada hari dan
tanggal dinyatakan jatuh waktu tersebut.

Pasal 3
Bunga dan Biaya-Biaya Lainnya

(1). Debitur wajib membayar bunga sebesar 16,00 % annuitas per bulan yang dihitung dari
pinjaman pokok dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan Bank.
(2). Debitur wajib membayar provisi sebesar 1 % yang dihitung dari limit pinjaman.
(3). Debitur wajib membayar biaya materai (jika materai disediakan oleh Bank).
(4). Debitur wajib membayar biaya Notaris sesuai yang ditetapkan.
(5). Debitur wajib menutup asuransi jiwa sesuai yang dipersyaratkan dalam SPPK dengan syarat
Banker’s Clause PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada perusahaan Asuransi yang menjadi
rekanan Bank.

Biaya Provisi dan Materai harus dibayar oleh Debitur kepada Bank selambat-lambatnya pada saat
penandatanganan perjanjian kredit. Khusus untuk biaya asuransi jiwa, debitur dipersyaratkan untuk
membuat surat pernyataan bahwa asuransi jiwa akan dibayar langsung oleh debitur maksimal 14
hari setelah penandatanganan Perjanjian Kredit, dibuktikan dengan Polis asuransi

Pasal 4
Agunan

(1). Segala harta kekayaan debitur, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak baik yang
sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi pelunasan jumlah
kredit yang timbul karena perjanjian kredit.
(2). Guna lebih menjamin pembayaran kredit , Debitur telah menyerahkan jaminan tambahan
kepada Bank berupa :
a. Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah masing-masing No.123 terdapat di Kelurahan
Limba B atas nama pemilik agunan sebagaimana disebutkan pada butir II dan IV diatas.
b. Asuransi Jiwa Kredit yang ditutup pada perusahaan asuransi rekanan Bank dengan limit
pertanggungan sebesar limit kredit dan jangka waktu minimal sama dengan jangka waktu
kredit.
Pasal 5
Tata Cara Penarikan dan Pembayaran Kembali

(1). Penarikan pinjaman pokok dilakukan secara sekaligus dengan cara dipindahkan bukukan
kedalam rekening Giro atas nama Debitur untuk selanjutnya dapat ditarik sesuai kebutuhan,
setelah memenuhi syarat efektif Perjanjian dan syarat penarikan yaitu :
a. Menandatangani Perjanjian ini.
b. Membayar biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
c. Debitur telah memenuhi kewajibannya dalam syarat dan ketentuan sebagaimana
disebutkan pada pasal 6 perjanjian ini
(2). Debitur dengan ini mengikatkan diri untuk melunasi Pinjaman yang diterimanya berikut
bunga maupun kewajiban lain yang timbul berdasarkan Perjanjian, sesuai dengan jadual
angsuran pada Lampiran Perjanjian ini dan disetorkan ke rekeningnya di Bank Mandiri.
(3). Debitur dengan ini memberikan kuasa kepada Bank untuk membebani rekening Giro milik
Debitur yang ada pada Bank Mandiri dengan biaya-biaya, denda, bunga dan angsuran pokok
atas Pinjamanyang diterima Debitur.
(4). Setiap pembebanan seperti dimaksud ataupun setoran Debitur akan diperhitungkan terlebih
dahulu untuk membayar kewajiban Debitur dengan urutan prioritas : biaya-biaya, denda,
tunggakan bunga dan tunggakan pokok.
(5). Pembukuan dan catatan-catatan yang telah dibuat oleh Bank merupakan bukti satu-satunya
yang lengkap dan sah dari seluruh jumlah hutang Debitur kepada Bank di hadapan instansi
dan atau badan peradilan manapun kecuali dapat dibuktikan lain.
(6). Pelunasan sebagian atau seluruh Pinjaman sebelum jatuh tempo hanya diperkenankan pada
saat tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran bulanan. Apabila dilakukan tidak pada tanggal
tersebut, maka dikenakan bunga berjalan.

Pasal 6
Kewajiban-Kewajiban Debitur

Hal-hal yang wajib dilaksanakan oleh Debitur adalah :


(1). Melakukan pembayaran kewajiban kredit secara tepat waktu melalui setoran rekening Giro.
(2). Membuka Rekening Giro Escrow pada Bank.
(3). Memberikan Kuasa kepada Bank untuk mendebet rekening Giro Escrow tersebut untuk
membayar kewajiban kredit Debitur.
(4). Memberikan kuasa kepada Bank untuk mendebet rekening Giro atas nama Debitur untuk
keperluan butir 3 diatas, dalam hal saldo pada rekening Giro Escrow tidak mencukupi.

Pasal 7
Denda keterlambatan Angsuran

Jika Debitur tidak melakukan pembayaran atas tunggakan angsuran kredit (pokok dan bunga),
biaya dan/atau pembayaran suatu jumlah lain yang wajib dibayar Debitur, maka Debitur harus
membayar Denda sebesar 2 % (dua persen) diatas suku bunga yang berlaku dan dihitung dari
jumlah tunggakan.

Pasal 8
Penyelenggaraan rekening Pinjaman

(1). Sebagai pelaksanaan perjanjian kredit ini, bank membuka rekening tersendiri atas nama
Debitur yang dinamakan Rekening Pinjaman.
(2). Penyelenggara Rekening Pinjaman tersebut dilakukan oleh Bank di KCP Universitas Negeri
Gorontalo dan/ atau Kantor Cabang yang ditunjuk Bank.
(3). Dalam Penggunaan Rekening Pinjaman tersebut, Debitur tunduk pada ketentuan-ketentuan
umum mengenai hubungan Rekening pada Bank.
(4). Untuk keperluan Administrasi, Bank mewajibkan Debitur membuka Rekening Giro pada
Bank, KCP Universitas Negeri Gorontalo dan/atau Kantor Cabang yang ditunjuk Bank.
Pasal 9
Kuasa Bank Terhadap Rekening Debitur

Bank berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh debitur, kuasa mana merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari perjanjian kredit ini, dan oleh karenanya tidak akan berakhir karena sebab–sebab
yang ditentukan oleh pasal 1813 KUH Perdata, untuk sewaktu-waktu tanpa persetujuan terlebih
dahulu dari debitur membebani rekening Giro dan/atau rekening lain yang di miliki oleh debitur
pada Bank, untuk pembayaran hutang pokok, bunga, tunggakan, denda, premi asuransi dan biaya
lain yang timbul karena dan untuk pelaksanaan perjanjian kredit.

Pasal 10
Aneka Ketentuan

(1). Debitur dengan ini mengikatkan diri pada ketentuan-ketentuan dan / atau kebiasaan-kebiasaan
yang berlaku pada Bank.
(2). Bank berhak memberikan laporan tentang kondisi keuangan maupun usaha Debitur kepada
Bank Indonesia, serta instansi lain yang berkaitan dengan usaha Debitur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(3). Jika tanggal-tanggal yang ditetapkan bagi para pihak untuk melakukan suatu hak, kewajiban
atau tindakan hukum tertentu berdasarkan Perjanjian jatuh pada hari libut, maka tindakan
hukum tersebut dilakukan pada hari kerja sebelumnya.
(4). Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh Bank dan Debitur sampai seluruh
jumlah terhutang dinyatakan lunas secara tertulis oleh Bank.
(5). Apabila Perjanjian ini telah jatuh tempo dan ternyata debitur belum melunasi seluruh
hutangnya kepada Bank maka ketentuan tentang bunga, denda dan ketentuan- ketentuan lain
tetap berlaku sebagaimana yang telah di tetapkan berdasarkan Perjanjain ini.
(6). Selama kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu Debitur tidak
di perbolehkan :
a. Menerima kredit dari Bank/Lembaga Keuangan lain.
b. Mengalihkan/menyerahkan sebagian/seluruhnya hak dan kewajiban yang timbul berkaitan
dengan fasilitas kredit.
(7). Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian akan ditetapkan dan
diatur dalam dokumen tersendiri yang merupakan suatu kesatuan dengan Perjanjian ini.

Pasal 11
Penutup

(1). Tentang Perjanjian ini dengan segala akibatnya, para pihak sepakat menggunakan Hukum
Negara Republik Indonesia dan memilih tempat kediaman yang umum dan tetap pada Kantor
Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo.
(2). Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup yang
masing-masing berlaku dan mempunyai kekuatan pembuktian hukum yang sama.
Bank,
Debitur, PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk.
KCP. Universitas Negeri Gorontalo

ttd ttd ttd

Hi. Anwar Ny. Anwar Moh.Ikbal Kadir


Debitur Isteri Debitur Kepala Cabang

ttd ttd

Hi. Achmad Ny. Achmad


Pemilik Agunan Isteri Pemilik Agunan

ttd ttd

Hi. Hamid Ny. Hamid


Pemilik Agunan Isteri Pemilik Agunan

ttd ttd

Ha. Hamidah Tn. Hamdan


Pemilik Agunan Suami Pemilik Agunan

Notaris & PPAT

ttd.

Khairizal Dermawan Lahabu,SH.

Anda mungkin juga menyukai