Anda di halaman 1dari 3

ANGGARAN DASAR (13 Juli 2001), bertepatan dengan tanggal dua puluh

SYARIKAT DAGANG ISLAM satu JUMADIL TSANI seribu empat ratus dua puluh dua
Hijriah (21 Jumadil Tsani 1422 H), untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.
ANGGARAN DASAR (AD) Pasal 3.
SYARIKAT DAGANG ISLAM INDONESIA (SDII) Tempat Kedudukan
Nomor : [•] SDII berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Pada hari ini, [•], tanggal [•] Indonesia dan dapat dibentuk kepengurusan Wilayah,
Menghadap kepada : Banag dan Ranting di seluruh wilayah hukum Republik
Doktor Haji [•], Sarjana Hukum, Spesialis Notariat, Indonesia, baik di Porpinsi, Kota, Kabupaten serta
dalam menjalankan tugas Negara sebagai Notaris selaku Kecamatan maupun perwakilan di luar negeri.
Pejabat Umum di Jakarta, untuk memberikan BAB II
pengesahan akta ini, dengan dihadiri para saksi yang AZAS, NILAI, VISI, MISI, TUJUAN DAN USAHA
akan disebut pada bahagian akhir akta ini : Pasal 4.
-TUAN [•] Azas
-dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Ketua SDII berdasarkan atas azas Ke-Islaman.
Umum Syarikat Dagang Islam Indonesia, berkedudukan Pasal 5.
di Jakarta. Nilai
Penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas SDII menjunjung tinggi nilai-nilai Islam disamping nilai-
menerangkan dengan ini menuangkan ANGGARAN nilai budaya bangsa serta nilai-nilai Pancasila dan
DASAR (AD) secara otentik dari organisasi SYARIKAT Undang-Undang Dasar 1945.
DAGANG ISLAM INDONESIA, disingkat dengan : "SDII" Pasal 6.
yang didahului dengan MUKADIMAH, sebagai berikut : Visi dan Misi
1. M U K A D I M A H 1. Visi SDII adalah terwujudnya pembangunan
Bismillahirrahmaanirrahiim ekonomi Indonesia yang maju, kuat, handal serta
Puji dan syukur kami panjatkan hanya bagi ALLAH rahmatan lil 'alamiin melalui peran jaringan
SWT dan oleh karena berkat rahmat, taufik, hidayah pengusaha muslim yang proporsional dominan
serta nikmatNya, lembaga kemitraan usahawan berdasar atas azas kekeluargaan yang dilandasi oleh
muslim ini dapat kami bangun. Semoga selamat dan jiwa dan semangat yang kaffah.
sejahtera dilimpahkanNya bagi Nabi besar kita 2. Misi SDII adalah :
Muhammad Rasulullah SAW dan keluarga, kerabat a. SDII senantiasa memelihara dan melestarikan
serta para sahabatnya. Sesungguhnya hikmah adalah persatuan dan kesatuan bangsa melalui jaringan
nikmat ALLAH SWT yang tertinggi dan mulia, kerja sama kemitraan dengan Pemerintah,
dikaruniakan kepada hambaNya yang beriman, organisasi pengusaha lain, organisasi
berilmu dan bertakwa, oleh karena itu penerima kemasyarakat dan seluruh kalangan masyarakat.
hikmah wajib bersyukur dengan memanfaatkannya b. Membentuk dan mengembangkan jaringan
secara bertanggung jawab sebagai pengabdian kemitraan antara pengusaha muslim di berbagai
kepada ALLAH SWT melalui perjuangan membangun sector usaha/bisnis dengan sistem Iqtishad
umat, masyarakat, bangsa dan negara. Pengusaha (ekonomi berkeadilan).
muslim sadar akan kedudukannya sebagai c. Menghimpun, memperkuat dan mengembangkan
khalifatullah di muka bumi sekaligus sebagai kemampuan ekonomi anggota, agar menjadi
abdillah dan perannya sebagai warganegara terpandang sebagai kekuatan dalam menentukan
Republik Indonesia dihadapkan dengan besarnya pembangunan ekonomi Indonesia.
tantangan yang sedang dan akan dihadapi oleh d. Mewujudkan pembangunan sistem Ekonomi
bangsa dan negara ini, dalam rangka Kerakyatan berdasarkan Syariah yang berakhlak
mengembangkan dan merumuskan pemikiran mulia, proposional, merata, berkeadilan dan
strategis tentang pembangunan ekonomi nasional berpihak pada ekonomi rakyat secara
sekaligus mengupayakan pemecahan berbagai berkelanjutan.
permasalahan strategis yang dihadapi. Berdasarkan e. Memperkokoh kedudukan pengusaha muslim
keyakinan dan kenyataan tersebut, dengan pada bidang usaha produksi, distribusi dan
memohon taufik dan hidayah ALLAH SWT, maka perdagangan serta usaha jasa.
pengusaha muslim Indonesia bersepakat untuk f. Memperjuangkan redistribusi asset
menyatukan diri dalam satu wadah pengabdian dan pembangunan secara proposional melalui
perjuangan dengan membentuk SYARIKAT DAGANG peningkatan kapasitas masyarakat serta
ISLAM INDONESIA (SDII). Semoga segala amal dan pemberdayaan pengusahan muslim Indonesia
bhakti serta rintisan jalinan kemitraan usahawan dalam rangka meningkatkan daya saing dalam
muslim dalam wadah tersebut, mendapat ridha mewujudkan pertumbuhan melalui pemerataan.
ALLAH SWT, sehingga mampun tumbuh dan Pasal 7.
berkembang secara lancar, aman, berhasil dan Tujuan
berkelanjutan demi tercapainya ummah SDII bertujuuan meningkatkan peran serta pengusaha
muqtashidah (masyarakat madani) yang rakhmatan muslim yang proposional, dominan dalam pembangunan
lil 'alamiin. ekonomi nasional serta dilandasi dengan keimanan dan
2. ANGGARAN DASAR (AD) SYARIKAT DAGANG ketaqwaan dalam ridha ALLAH SUBHANAHU
ISLAM INDONESIA (SDII) WATA'ALA.
BAB I BAB III
NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN KEGIATAN
Pasal 1. Pasal 8.
Nama Pengembangan Ekonomi Syariah
Organisasi ini bernama : Dalam pengembangan ekonomi Sariah, SDII
"SYARIKAT ISLAM DAGANG INDONESIA" disingkat menyelenggarakan kegiatan, berupa : penelitian,
dengan : "SDII." pengkajian, konsultasi, advokasi, melakukan usaha
Pasal 2. penggunaan serta pengawasan terhadap pelaksanaan
Tempat Dan Waktu Didirikan SDII didirikan di Jakarta, nilai-nilai Syariah dalam pembangunan ekonomi
pada hari Jum'at, tanggal tiga belas JULI dua ribu satu nasional.
Pasal 9. Pengurus Pusat dan utusan dari Majelis Pengurus
Pengembangan Usaha Wilayah memegang kekuasaan tertinggi,
Dalam rangka meningkatkan peran pengusaha muslim -dengan ketentuan bahwa putusan konferensi tersebut
Indonesia, SDII melakukan kegiatan, berupa : harus dimintakan pengesahan kepada Muktamar
a. membangun dan mengembangkan jaringan usaha, berikutnya.
b. membantu dalam pembukaan akses terhadap Pasal 14.
permodalan, pasar dan informasi, Permusyawaratan
c. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), 1. Permusyawaratan dalam SDII meliputi :
d. penguasaan teknologi, jasa, konsultasi untuk a. Muktamar,
bidang-bidang usaha produksi, distribusi, b. Musyawarah,
konsumsi perdagangan dan bidang usaha jasa, c. Rapat Koordinasi,
(Penjabaran dari kegiatan-kegiatan pada pasal ini diatas d. Rapat Kerja,
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga [ART]). e. Silaturahmi,
BAB IV f. Bentuk-bentuk pertemuan komunikasi lainnya
BENTUK, SIFAT DAN FUNGSI ORGANISASI yang dianggap perlu.
Pasal 10. 2. Status, fungsi dan mekanisme permusyawaratan
Bentuk, Sifat dan Fungsi Organisasi akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
1. SDII adalah organisasi berbentuk persyarikatan Pasal 15.
sebagai wadah atau organisasi pengusaha muslim Pengambilan Keputusan
yang menghimpun berbagai unsur pengusaha dari Dalam hal pengambilan keputusan dalam segala
berbagai kalangan masyarakat. tingkatnya begitu juga rapat-rapat lain dalam organisasi,
2. SDII adalah organisasi yang bersifat ke-Islaman, putusannya dianggap sah bila rapat itu dihadiri
ke-Indonesiaan, mandiri (tidak sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) dari jumlah
terkait/terikat/bernaung pada organisasi partai peserta dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 1/2
politik), transparan, profesional, memiliki (satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah yang hadir.
komitmen serta jiwa istiqamah terhadap kemajuan BAB VII
umat, bangsa dan negara. KEORGANISASIAN
3. SDII berfungsi sebagai wadah perjuangan muslim Pasal 16.
dalam mekanisme pasar yang berkeadilan dengan Struktur Organisasi
prinsip niaga yang memiliki Syariah Islam, Struktur organisasi SDII terdiri dari :
terutama dalam pengembangan Usaha Kecil dan 1. Majelis Organisasi Pusat terdiri dari :
Menengah (UKM) dan Koperasi. a. Majelis Ekonomi Syariah,
BAB V b. Majelis Pengurus Pusat.
KEANGGOTAAN 2. Majelis Ekonomi Syariah (MES) terdiri dari :
Pasal 11. seorang Ketua Umum, seorang atau lebih Wakil
Jenis Anggota Ketua, seorang Sekretaris, seorang atau lebih Wakil
1. Anggota SDII terdiri atas anggota biasa dan Sekretaris dan beberapa Anggota.
anggota luar biasa. 3. Majelis Pengurus Pusat (MPP) terdiri dari :
2. Anggota biasa SDII adalah pengusaha Islam Ketua Umum, seorang Ketua atau lebih, seorang
Indonesia yang berbadan hukum serta perorangan Sekretaris Umum, seorang Sekretaris atau lebih,
yang memiliki komitmen dan semangat istiqamah seorang Bendahara Umum, seorang Bendahara
terhadap pengembangan ekonomi umat. atau lebih dan beberapa anggota lainnya.
3. Anggota luar biasa SDII adalah Badan, Lembaga 4. Majelis Pengurus Wilayah (MPW) terdiri dari :
dan atau perorangan Non Muslim yang melakukan seorang Ketua, seorang Wakil Ketua atau lebih,
kegiatan berkaitan dengan pengembangan sistem seorang Sekretaris, seorang Wakil Sekretaris atau
Ekonomi Kerakyatan dan mengajukan permintaan lebih, seorang Bendahara, seorang Wakil
menjadi anggota SDII. Bendahara atau lebih dan beberapa anggota
Pasal 12. lainnya.
Kewajiban dan Hak Anggota 5. Majelis Pengurus Cabang (MPC) terdiri dari :
1. Setiap anggota berkewajiban mematuhi Anggaran seorang Ketua, seorang Wakil Ketua atau lebih,
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) seorang Sekretaris, seorang Wakil Sekretaris atau
serta Keputusan-keputusan lainnya dari lebih, seorang Bendahara, seorang Wakil
organisasi. Bendahara atau lebih dan beberapa anggota
2. Setiap anggota biasa mempunyai hak suara dalam lainnya.
hak memilih dan dipilih untuk memangku jabatan 6. Majelis Pengurus Ranting (MPR) terdiri dari :
kepengurusan organisasi. seorang Ketua, seorang Wakil Ketua atau lebih,
3. Setiap anggota dapat menyatakan pendapat, seorang Sekretaris, seorang Wakil Sekretaris atau
usulan dan saran kepada Pengurus SDII. lebih, seorang Bendahara, seorang Wakil
4. Anggota luar biasa diangkat oleh Pengurus Bendahara atau lebih dan beberapa anggota
Organisasi Pusat. lainnya.
(Pengaturan lebih lanjut tentang tata cara, persyaratan, Pasal 17.
hak dan kewajiban keanggotaan SDII ditetapkan dalam Jenjang Kepengurusan
Anggaran Rumah Tangga [ART]). Kepengurusan SDII terdiri atas :
BAB VI 1. Majelis Pengurus Ranting (disingkat MPR),
KEKUASAAN TERTINGGI DAN PERMUSYAWARATAN dipimpin oleh Ketua Pengurus Ranting.
Pasal 13. 2. Majelis Pengurus Cabang (disingkat MPC),
Kekuasaan Tertinggi dipimpin oleh Ketua Pengurus Cabang.
1. Kekuasaan Tertinggi dalam organisasi adalah 3. Majelis Pengurus Wilayah (disingkat MPW),
Muktamar. dipimpin oleh Ketua Pengurus Wilayah.
2. Muktamar dianggap sah, jika dihadiri minimal 4. Majelis Pengurus Pusat (disingkat MPP), dipimpin
(dari) 2/3 (dua per tiga) jumlah peserta. oleh Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat dengan
3. Pada tenggang waktu antara 2 (dua) Muktamar, Ketua Majelis Ekonomi Syariahnya. Pada tingkat
maka Musyawarah Pusat yang diikuti oleh Majelis Wilayah dan Cabang bila dianggap perlu dapat
dibentuk Majelis Ekonomi Syariah.
Pasal 18. Pasal 24.
Jaringan Organisasi 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
Dalam menjalankan roda organisasi, SDII bekerja SDII akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
berdasarkan kegiatan bersama dari jaringan kerjasama, Tangga dan ketetapan-ketetapan organisasi yang
berupa : tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar
1. Setiap anggota SDII dapat mengembangkan serta disahkan dalam Muktamar.
kegiatan jaringan bersama (ukhuwah) dan 2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
kekeluargaan (ta'awuun) melalui kelompok dan dan disahkan untuk pertama kali, dalam
jaringan antar sesama anggota setempat, antar Musyawarah Pendiri SDII dan dideklarasikan secara
tempat, sewilayah atau lintas wilayah serta dapat resmi di [•], pada tanggal [•] bertepatan dengan
menggambungkan kelompok-kelompok jaringan tanggal dua puluh satu Jumadil Tsani seribu empat
ekonomi (economic network) melalui koordinasi ratus dua puluh dua Hijriah (21 Jumadil Tsani 1422
organisasi Wilayah atau Pusat sesuai dengan H).
ketentuan organisasi. Demikianlah Anggaran Dasar (AD) KKSS
2. Jaringan kerjasama (mu'amalah) dapat 3. SUSUNAN DAN STRUKTUR KEPENGURUSAN
dikembangkan dengan masing-masing anggota, SYARIKAT DAGANG ISLAM INDONESIA (SDII)
kelompok usaha sejenis, kelompok usaha ekonomi, Berdasarkan Surat Keputusan Team Formatur
jaringan asosiasi, himpunan usaha lain yang Pembentukan Syarikat Dagang Islam Indonesia
sejalan dengan tujuan dan kegiatan SDII, sesuai (SDII) Nomor 01/Kep-SDII/Formatur/VI/2001
dengan ketetapan organisasi. Tentang Susunan Kepengurusan Syarikat Dagang
BAB VIII Islam Indonesia (SDII) Tingkat Nasional, yang
KEUANGAN DAN USAHA ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 13 Juli 2001,
Pasal 19. sebagaimana terlampir dalam surat keputuan
Sumber Keuangan tersebut, yang fotocopynya dilekatkan pada akta ini.
Keuangan SDII diperoleh dari : DEMIKIAN AKTA INI
1. Uang pangkal. Dibuat sebagai minuta dan diselesaikan di Jakarta, pada
2. Iuran tetap anggota. hari dan tanggal tersebut pada bahagian awal akta ini,
3. wakaf, Infaq dan Sadaqah. dengan dihadiri oleh tuan [•] dan tuan [•], kedua-duanya
4. Hasil usaha yang sah dan halal. pegawai Kantor Notaris dan bertempat tinggal di
5. Penerimaan lain yang sah dan tidak mengikat. Jakarta, sebagai para saksi.
Ketentuan lebih lanjut tentang keuangan diatur dalam Setelah Notaris, membacakan dan menjelaskan akta ini
Anggaran Rumah Tangga (ART). kepada (para-) penghadap dan para saksi yang telah
Pasal 20. dikenal oleh Notaris berdasarkan indentitas yang
Usaha diperlihatkan, maka segera (para) penghadap yang telah
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, SDII dapat menyetujui isi akta ini, para saksi, dan Notaris menanda-
membentuk Badan-badan Usaha, baik yang dikelola oleh tangani akta ini.
Majelis Pengurus Pusat, Majelis Pengurus Wilayah, Dibuat dengan tanpa perubahan.
Majelis Pengurus Cabang, Majelis Pengurus Ranting Minuta akta ini bermeterai cukup dan telah
maupun badan-badan Otonom yang dibentuk sesuai ditandatangani dengan sempurna.
dengan kebutuhan organisasi. Diberikan sebagai turunan,
BAB IX Notaris selaku Pejabat Umum di Jakarta,
PENETAPAN DAN PERUBAHAN [•]
Pasal 21.
Penetapan, Perubahan Anggaran Dasar Dan Anggaran
Rumah Tangga
1. Penetapan, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga SDII dilakukan melalui Muktamar.
2. Penetapan, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga SDII disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 (dua per tiga) peserta yang hadir.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 22.
1. Pembubaran SDII dilakukan melalui Muktamar yang
diadakan khusus untuk keperluan itu.
2. Keputusan pembubaran hanya dapat dilakukan,
apabila Muktamar tersebut dalam ayat 1 dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah
peserta.
3. Keputusan pembubaran diambil, jika disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah
anggota yang hadir.
4. Apabila SDII dibubarkan, maka seluruh harta
kekayaan organisasi dapat diserahkan kepada Badan
badan atau Lembaga Sosial Islam yang berada di
Indonesia.
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23.
Hal-hal yang belum ditetapkan atau dijabarkan dalam
Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB XII
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai