Anda di halaman 1dari 21

ANGGARAN DASAR

PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA


(APERSSI)
Nomor :
Pada hari ini, …….., tanggal ………..
Pukul …….
Menghadap kepada :
--------------------------------------------………….., Sarjana
Hukum, atas kekuatan Surat Keputusan Majelis
Pengawas Wilayah Notaris Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, tertanggal ………..Nomor ………..pengganti
dari : -----------------------------------------Doktor Haji
………….., Sarjana Hukum, Spesialis Notariat, dalam
jabatan sebagai Notaris selaku Pejabat Umum di
Jakarta, -selanjutnya disebut : -Notaris, atas kehendak
(para) penghadap yang akan disebut di bawah ini untuk
dinyatakan dalam akta ini : -----------------------
1. tuan ……….
2. tuan ……….
3. tuan ……….
Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut di atas
menerangkan dengan ini menuangkan ANGGARAN
DASAR secara otentik dari PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA, disingkat APERSSI, yang
didahului dengan MUKADIMAH, sebagai berikut : --------
------------------------ M U K A D I M A H ---------------------
-Bahwa untuk mewujudkan pembangunan nasional,
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, merupakan
tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. ----------------
-Bahwa program Pemerintah dalam membangun
ekonomi nasional, sebagaimana tertera di dalam Garis-
Garis Besar Haluan Negara, antara lain dilaksanakan
dengan menumbuh kembangkan perdagangan, hunian
dan jasa melalui pembangunan berbagai fasilitas
pertokoan, Mal, Plaza, Perkantoran, Ruko serta hunian
Rumah Susun, apartemen, Condominium, dalam
bentuk kepemilikan Strata Title atau Sertipikat Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun di Indonesia. ------------
-Maka dalam rangka ikut berperan serta memajukan
perekonomian Nasional melalui investasi KEPEMILIKAN
RUMAH SUSUN HUNIAN DAN NON HUNIAN, dipandang
perlu untuk membentuk suatu wadah organisasi dan
komunikasi bagi pemilik dan penghuni, sekaligus
sebagai mitra Pemerintah dalam turut mewujudkan
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
sebagaimana yang diamanahkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. -------------------------------------------
-Bahwa selain dari tujuan di atas, wadah organisasi dan
komunikasi ini, kelak diharapkan dapat turut
melindungi pemilik dan penghuni dalam melakukan
berbagai aktifitas sesuai fungsi yang telah ditetapkan
dan dijamin Undang-Undang, sehingga peran pemilik
dan penghuni dalam turut menumbuh kembangkan
perekonomian Indonesia dapat berjalan secara optimal,
sebagaimana diharapkan. ------------------------------------
-Bahwa wadah yang dimaksud adalah merupakan
Asosiasi dari yang disebutkan pada alinea keiga
mukadimah ini, yang selanjutnya bernama ASOSIASI
PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA,
disingkat APERSSI atau "INDONESIA ASSOCIATION OF
STRATA TITLE OWNERS". -------------------------------------
-Dalam anggaran dasar "ASOSIASI PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDONESIA" ini yang dimaksud : -----
- "ASOSIASI" adalah Asosiasi Penghuni Rumah Susun
Seluruh Indonesia, disngkat APERSSI atau "INDONESIA
ASSOCIATION OF STRATA TITLE OWNERS". --------------
- "PENGHUNI" adalah orang yang menghuni Satuan
Rumah Susun, Apartemen, Toko dalam Mal dan Plaza
serta Ruko dan Kantor yang tersebar di seluruh Wilayah
Republik Indonesia. --------------------------------------------
- "PEMILIK" adalah orang atau badan hukum yang
memiliki Satuan Rumah Susun dan memenuhi syarat
sebagai pemegang hak Sertipikat Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun. --------------------------------------------------
- "STRATA TITLE" benda bersama, bahagian bersama,
hak bersama tanah bersama adalah bahagian yang tak
terpisahkan dari Rumah Susun Hunian dan Non
Hunian Mal dan Apartemen, Toko dalam Mal dan Plaza
serta Ruko dan Kantor. ----------------------------------------
- "SATUAN RUMAH SUSUN" adalah satuan bangunan
yang tujuan peruntukan utamanya digunakan sebagai
hunian, Toko, Kios, Kantor dan merupakan satuan
Rumah Susun sebagaiaman diatur dalam Undnag-
Undang Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun.
- "PERHIMPUNAN" adalah perhimpunan yang anggota-
anggotanya terdiri dari pihak-pihak atau subjek hukum
yang memiliki, menyewa atau memanfaatkan Satuan
Rumah Susun berdasarkan hubungan hukum tertentu.
- "PERTELAAN" adalah dokumen dan gambar yang
menunjukkan batas-batas Satuan Rumah Susun dan
Bagian Bersama, Benda Bersama dan Tanah Bersama
beserta uraian nilai perbandingan proporsional masing-
masing Satuan Rumah Susun tersebut. --------------------
- "SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH
SUSUN" adalah dokumen yang berkekuatan hukum
sebagai alat pembuktian hak kepemilikan yang kuat
atas Satuan Rumah Susun, bagian-bagian Sertipikat ini
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan
dijilid dalam satu sampul dokumen yang terdiri dari
salinan Buku Tanah dan Surat Ukur Hak Tanah
Bersama menurut ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 dan Gambar Denah Tingkat
Rumah Susun yang bersangkutan yang menunjukkan
Satuan Rumah Susun yang dimiliki serta Pertelaan
mengenai besarnya bagian hak atas Bagian Bersama,
Benda Bersama dan Tanah Bersama yang
bersangkutan. ---------------------------------------------------
- "NILAI PERBANDINGAN PROPORSIONAL (NPP)" adalah
angka yang menunjukkan nilai hak dan kewajiban
setiap Satuan Rumah Susun terhadap Bagian Bersama,
Benda Bersama dan Tanah Bersama yang dihitung
berdasarkan perbandingan luas Satuan Rumah Susun
yang bersangkutan terhadap jumlah luas seluruh
Satuan Rumah Susun suatu bangunan. -------------------
- "PEMINDAHAN HAK KEPEMILIKAN" adalah semua
perbuatan hukum yang dilakukan untuk mengalihkan
hak atas Satuan Rumah Susun kepada pihak lain
seperti antara lain jual beli, tukar menukar, hibah dan
waris. -------------------------------------------------------------
- "PENYELENGGARA PEMBANGUNAN" adalah perseroan
terbatas yang telah membangun suatu bangunan
dengan kepemilikan Strata Title atau yang sering
disebut dengan Pengembang atau Developer. --
"ANGGARAN DASAR" adalah Anggaran Dasar Asosiasi. -
- "ANGGARAN RUMAH TANGGA" adalah Anggaran
Rumah Tangga Asosiasi. --------------------------------------
- "RAPAT UMUM ANGGOTA ASOSIASI (RUA)" adalah
Rapat Umum yang dihadiri oleh Pengurus dan Anggota
Asosiasi serta pihak-pihak yang memiliki atau
mendapatkan kuasa atas hak suara pengelolaan dan
hak suara pemilikan menurut syarat-syarat yang diatur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
yang terdiri dari Rapat Umum Tahunan dan Rapat
Umum Luar Biasa. ---------------------------------------------
BAB
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
N A M A
-Asosiasi ini beranama "ASOSIASI PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDNESIA" disingkat APERSSI atau
"INDONESIA ASSOCIATION OF STRATA TITLE
OWNERS".
--------------------------------------------------------
Pasal 2
W A K T U
-ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA didirikan pada tanggal akta ini
ditandatangani dan didirikan untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan lamanya. ------------------------------------
Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN
1. ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA berkedudukan di Ibukota Republik
Indonesia dan mempunyai Wilayah kerja di
seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia. -------
2. ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA dapat membuka cabang-cabangnya di
Daerah dan berkedudukan di Ibukota Daerah
Tngkat I/Propinsi dan mempunyai wilayah kerja
seluas wilayah Daerah Tingkat I/Propinsi yang
bersangkutan. -------------------------------------------
BAB II
AZAS, FUNGSI, TUJUAN DAN KEGIATAN
Pasal 4
A Z A S
- ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA ini berazaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. -------------------------------------------
Pasal 5
FUNGSI
-ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA berfungsi sebagai wadah utama organisasi
dan komunikasi bagi pemegang, pemilik, penghuni
property Strata Title serta dilain pihak ikut berperan
aktif dalam mengembangkan dan memajukan
perekonomian masyarakat Indonesia yang didasarkan
pada rasa keadilan dan kesetaraan. -------------------------
Pasal 6
TUJUAN
-ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA bertujuan untuk : -------------------------------
1. Menjadi mitra Pemerintah dalam menjaga dan
mengawasi pelaksanaan Undang-Undang dan
peraturan-peraturan Pemerintah tentang Rumah
Susun Hunian dan Non Hunian serta secara aktif
memberikan pendapat dan saran pada
Pemerintah/ Instansi/Badan yang terkait, dalam
rangka perkembangan penghunian Strata Title di
Indonesia agar berjalan sebagaimana mestinya
sehingga menjamin kepastian hukum bagi
penghuni, penyewa serta investor Strata Title di
Indonesia. -------------------------------------------------
2. Membantu Pemerintah dengan memberikan
masukan pemikiran tentang pelaksanaan good
governance dalam pembangunan dan pengelolaan
di Apartemen/Rumah Susun,
Pertokoan/Mal/Plaza, Kios, Ruko dan Rukan. -----
3. Sebagai wadah komunikasi bagi penghuni,
penyewa ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA dalam menyalurkan
aspirasi, permasalahan dan mencari solusi
bersama. --------------------------------------------------
4. Meningkatkan kerja sama, pertukaran informasi
dan menumbuhkan sikap saling pengertian
diantara para anggota Asosiasi maupun dengan
Pemerintah atau pihak ketiga lainnya, sehingga
tercipta hubungan yang baik dan harmonis. -------
5. Memajukan dan mengembangkan peranan
penghuni/pedagang/pengusaha sebagai salah
satu partner Pemerintah di Indonesia serta
memberikan sumbangsih bagi kemajuan
perekonomian Nasional. --------------------------------
6. Mewakili penghuni/pemilik/pengusaha di
Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan
investasi berbasis Strata Title baik di dalam
maupun di luar negeri. ---------------------------------
7. Sebagai wadah penelitian dan pengembangan
(litbang) bidang Strata Title dari segala macam
aspek seperti Hukum, Pertanahan, Perizinan,
Penghunian, Pengelolaan, Perpajakan serta
Ekonomi dan Bisnis. ------------------------------------
Pasal 7
KEGIATAN
- Untuk mencapai tujuan tersebut ASOSIASI PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA melakukan
kegiatan sebagai berikut : -------------------------------------
1. Menjadikan ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA sebagai wadah utama
untuk bertukar pikiran dan informasi serta
mengumpulkan, mengadakan penelitian dan
mengolah bahan-bahan keterangan yang
berhubungan dengan masalah-masalah mengenai
kepemilikan Rumah Susun Hunian dan Non
Hunian dalam arti seluas-luasnya, untuk
kemudian dirangkum dan disampaikan kepada
instansi-instansi Pemerintah, Dewan Perwakilan
Rakyat dan lain sebagaimnya, sebagai masukan
berharga bagi kepentingan kemajuan kehidupan
dan penghidupan masyarakat di Indonesia. --------
2. Menampung, membahas serta mencari solusi
bersama terhadap masalah-masalah yang
dihadapi para anggota dalam bidang Hukum,
Pertanahan, Peghunian, Kepemilikan, Pengelolaan
dan lain sebagainya dan bilamana perlu
menyampaikan pendapatnya kepada instansi
Pemerintah, baik ditingkat Pusat maupun Daerah
dan/atau lembaga-lembaga lain yang berwenang.
3. Memberikan penerangan, saran, pendidikan,
latihan dan bimbingan serta layanan kepada para
anggota, guna meningkatkan kemampuan dan
keterampilan sumber daya manusia untuk
memenuhi tanggung jawab profesional yang
dibutuhkan dalam bidang organisasi, pengelolaan
dan pengawasan di Persatuan Penghuni Rumah
Susun (PPRS) di masing-masing tempat mereka
tinggal dan atau berusaha. ----------------------------
4. Membentuk Komite/Komisi yang dianggap perlu,
baik ditingkat Pusat maupun Daerah dalam
rangka menunjang dan melancarkan usaha
kegiatan ASOSIASI PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA. --------------------------------
5. Menggalang kerja sama dan hubungan baik
dengan instansi-instansi/badang-badan/lembaga-
lembaga Pemerintah dan swasta, baik di dalam
maupun di luar negeri sepanjang tidak
bertengangan dengan azas dan tujuan ASOSIASI
PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA serta dengan cara yang tidak
bertentangan dengan perundang-undangan yang
berlaku. ---------------------------------------------------
6. Melakukan usaha-usaha lainnya sepanjang tidak
bertengangan dengan azas dan tujuan ASOSIASI
PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA INDONESIA. -------------------------------
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 8
ANGGOTA
1. Keanggotaan ASOSIASI PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDONESIA terdiri dari : --------
a. Anggota Biasa;
------------------------------------
b. Anggota Luar Biasa; -----------------------------
c. Anggota Kehormatan; ---------------------------
2. Anggota Biasa adalah perorangan atau
Perusahaan selaku penghuni, pemilik dan telah
memiliki Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun dari Badan Pertanahan Nasional cq
Pemerintah Republik Indonesia serta
berkedudukan hukum di Indonesia. -----------------
3. Anggota Luar Biasa adalah Perusahaan,
Organisasi, Himpunan, Gabungan dan Assosiasi,
yang mempunyai kepentingan langsung dan
terkait dengan kegiatan Pemilikan Rumah Susun,
baik Hunian maupun Non Hunian. ------------------
4. Anggota Kehormatan adalah Perorangan yang
berjasa atau dianggap mempunyai potensi untuk
mengembangkan ASOSIASI PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDONESIA, yang
keanggotaannya didasarkan pada keputusan
Dewan Pengurus Pusat (Executive Committe) dan
kesediaan yang bersangkutan. ------------------------
5. Permohonan menjadi anggota Asosiasi ditujukan
kepada Dewan Pengurus Pusat dan mendapat
persetujuan dari Dewan Pengurus Pusat. -----------
6. Tata cara keanggotaan akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga ASOSIASI PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA. ------------
Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Anggota Biasa. -------------------------------------------
A. Anggota Biasa mempunyai hak sebagai
berikut :--------------------------------------------
i. Hak untuk memilih dan dipilih serta
hak bicara. --------------------------------
ii. Mengajukan pendapat atau saran
baik lisan maupun tertulis demi
kemajuan Asosiasi.
-----------------------
iii. Memperoleh pembinaan, bantuan
teknis dan informasi. --------------------
iv. Mengunjungi rapat, pertemuan-
pertemuan serta kegiatan-kegiatan
lain yang diadakan oleh Asosiasi. -----
v. Memperoleh bantuan dan konsultasi
dalam lembaga arbitrase dan
peradilan sepanjang berkaitan dengan
bidang kegiatan ASOSIASI PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA. -------------------------------
B. Anggota Biasa mempunyai kewajiban
sebagai berikut : ---------------------------------
i. Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga serta keputusan-
keputusan Asosiasi. ----------------------
ii. Menjunjung nama baik Asosiasi. ------
iii. Membayar uang pangkal dan iuran. --
2. Anggota Luar Biasa. ------------------------------------
A. Anggota Luar Biasa mempunyai hak sebagai
berikut : -------------------------------------------
i. Hak berbicara, tetapi tidak
mempunyai hak untuk memilih atau
dipilih. --------------------------------------
ii. Mengajukan pendapat atau saran
baik lisan maupun tertulis demi
kemajuan Asosiasi.
-----------------------
iii. Memperoleh pembinaan, bantuan
teknis dan informasi. --------------------
iv. Mengunjungi rapat, pertemuan-
pertemuan serta kegiatan-kegiatan
lain yang diadakan oleh Asosiasi. -----
B. Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban
sebagai berikut : ---------------------------------
i. Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga serta keputusan-
keputusan Asosiasi. ----------------------
ii. Menjunjung nama baik Asosiasi. ------
3. Anggota Kehormatan. -----------------------------------
A. Anggota Kehormatan mempunyai hak
sebagai berikut : ---------------------------------
i. Hak bicara, tetapi tidak mempunyai
hak untuk memilih atau dipilih. -------
ii. Mengajukan pendapat atau saran
baik lisan maupun tertulis demi
kemajuan Asosiasi.
-----------------------
iii. Mengunjungi rapat, pertemuan-
pertemuan serta kegiatan-kegiatan
lain yang diadakan oleh Asosiasi. -----
B. Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban
sebagai berikut : ---------------------------------
i. Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga serta keputusan-
keputusan Asosiasi. ----------------------
ii. Menjunjung nama baik Asosiasi. ------
Pasal 10
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Keanggotaan berakhir karena : -------------------------------
1. Permintaan sendiri. -------------------------------------
2. Diberhentikan oleh Asosiasi oleh karena
melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah
Tangga serta kode etik Asosiasi. ----------------------
3. Dinyatakan pailit. ---------------------------------------
4. Tidak lagi memegang hak Strata Title atau dicabut
izin kepemilikannya oleh instansi yang
berwenang.
5. Anggota perorangan meninggal dunia, kecuali bila
ahli warisnya mendaftar ulang untuk
menggantikannya. ---------------------------------------
6. Hal-hal lain yang menurut Dewan Pengurus Pusat
dipandang patut untuk diberhentikan sebagai
anggota. ---------------------------------------------------
BAB IV
SANKSI ASOSIASI DAN PEMBELAAN DIRI
Pasal 11
SANKSI ASOSIASI
1. Setiap pelanggaran oleh anggota terhadap pasal-
pasal Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
maupun kode etik, dikenakan sanksi Asosiasi. ----
2. Sanksi Asosiasi ditetapkan oleh Dewan Pengurus
Pusat dalam suatu rapat Pengurus Pusat. ----------
Pasal 12
HAK BELA DIRI
1. Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Pengurus
maupun Anggota Kehormatan yang terkena sanksi
Asosaisi, berhak untuk membela diri dan dibela,
baik dalam forum Dewan Pengurus maupun
forum Musyawarah Anggota. --------------------------
2. Tata cara penetapan sanksi Asosiasi dan
pembelaan diri, diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga. ----------------------------------------------------
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 13
- Struktur organisasi PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA terdiri dari : -------------------------
1. Pengurus Pusat : ----------------------------------------
a. Musyawarah Anggota; ---------------------------
b. Dewan Pengurus Pusat (Executive
Committe); ----------------------------------------
2. Bilamana perlu dapat dibentuk Dewan Perwakilan
di Daerah, yaitu pada tiap Daerah Tingkat I atau
yang sederajat. -------------------------------------------
BAB VI
KEPENGURUSAN DAN KEKUASAAN
Pasal 14
SUSUNAN DEWAN PENGURUS PUSAT
1. Susunan Dewan Pengurus Pusat terdiri dari Ketua
Umum (Chairman) dibantu oleh : --------------------
- Wakil Ketua Umum (Vice Chairman) dan 3
Ketua. -----------------------------------------------------
- Sekretaris Umum (Secretary General). -------------
- Sekretaris (Secretary) dan 2 anggota. --------------
- Bendahara (Treasurer) dan 2 anggota. -------------
Masing-masing jabatan di atas dapat dijalankan
oleh satu orang atau lebih sesuai kebutuhan
Asosiasi dan pengarahan dari Ketua Umum, -------
2. Apabila dipandang perlu, Dewan Pengurus Pusat
dapat membentuk Komite-Komite Tehnis. ----------
3. Tugas dan kewajiban Dewan Pengurus Pusat
adalah mewujudkan terlaksananya fungsi dan
tujuan Asosiasi yang bilamana perlu secara terinci
akan diatur dalam Surat Keputusan tersendiri. ---
Pasal 15
KEKUASAAN TERTINGGI
1. Kekuasaan Dewan Pengurus Pusat adalah
pimpinan tertinggi Asosiasi. ---------------------------
2. Dewan Pengurus Pusat dipilih melalui
musyawarah anggota yang ketentuannya diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. ------
3. Dewan Pengurus Pusat bertindak mewakili
PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA ke luar dan ke dalam. -------------------
4. Dewan Pengurus Pusat berwenang untuk
menertibkan ketentuan-ketentuan yang mengatur
tata cara dan prosedur kegiatan yang berkaitan
dengan bidang-bidang kepengurusan. ---------------
Pasal 17
KEKUASAAN DAN KEPENGURUSAN DI DAERAH
1. Dewan Pengurus Daerah adalah pimpinan
Asosiasi di Daerah. --------------------------------------
2. Dewan Pengurus Daerah ditetapkan dan ditunjuk
oleh Dewan Pengurus Pusat atas usulan para
anggota di Daerah. --------------------------------------
3. Dewan Pengurus Daerah bertindak mewakili
Dewan Pengurus Pusat PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDONESIA di Daerah ke luar
dan ke dalam, bertanggung jawab terhadap
jalannya organisasi Daerah serta mempunyai
tugas dan kewajiban melakukan usaha-usaha
sesuai dengan kebijakan-kebijakan Dewan
Pengurus Pusat PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA. --------------------------------
4. Susunan Pengurus Daerah disesuaikan
sebagaimana ketetapan Dewan Pengurus Pusat
dengan mempertimbangkan kebutuhan setempat.
5. Dewan Pengurus Daerah bertanggung jawab
kepada Dewan Pengurus Pusat PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA dan
secara periodik menyampaikan laporan kegiatan.
---------
Pasal 18
MASA BAKTI PENGURUS
1. Masa bakti pengurus PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA adalah ……… tahun untuk
setiap masa bakti. ---------------------------------------
2. Ketua Umum Pengurus Pusat hanya dapat
menjabat …….. kali masa bakti berturut-turut. ---
3. Anggota Pengurus lainnya selain Ketua Umum
dapat dipilih kembali untuk masa bakti
berikutnya. -----------------------------------------------

Pasal 19
PERSYARATAN PENGURUS
Para anggota Pengurus PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
------------------------------------------------
1. Pemegang Sertipikat Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun yang berkedudukan hukum di
Indonesia. -------------------------------------------------
2. Berdomisili di Ibukota Republik Indonesia untuk
tingkat Pusat di Ibukota Propinsi untuk tingkat
Daerah.
----------------------------------------------------
3. Mempunyai kehalian, kemampuan kepmimpinan
dan integritas pribadi serta bersedia mengabikan
tenaga dan pikiran untuk kepentingan PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA. ------------
4. Yang bersangkutan adalah anggota biasa yang
memenuhi kriteria sesuai Pasal 8 dan 9 Anggaran
Dasar PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA. ----------------------------------------------
5. Menandatangani pakta integritas. --------------------
BAB VII
PEMBINA, PENASEHAT DAN PENETAPANNYA
Pasal 20
PEMBINA DAN PENASEHAT
1. Pembina PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA adalah menteri perumahan Republik
Indonesia dan Ketua Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Republik Indonesia. -----------------------------
2. Penasehat PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA terdiri dari perorangan yang telah
berjasa dalam mengembangkan Properti Strata
Title di Indonesia yang diangkat dan ditetapkan
oleh Dewan Pengurus Pusat. --------------------------
Pasal 21
PENETAPAN
1. Penetapan Pembina Asosiasi dilakukan atas
kesediaan yang bersangkutan. ------------------------
2. Penetapan sebagai Penasehat Asosiasi dilakukan
atas kesediaan yang bersangkutan dan dapat
ditetapkan kembali untuk masa bakti berikutnya.

BAB VIII
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH
Pasal 22
MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Musyawarah anggota merupakan kekuasaan
tertinggi Asosiasi dan dilaksanakan 1 (satu) tahun
sekali, selambat-lambatnya tanggal ………. ,
Apabila terjadi penundaan, maka Dewan
Pengurus Pusat akan memberitahukan kepada
para anggota selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum tanggal………………. -------------------------
2. Musyawarah Anggota dihadiri oleh : -----------------
a. Dewan Pengurus Pusat; ------------------------
b. Perwakilan Pengurus Daerah; -----------------
c. Anggota PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA; -------------------------
d. Undangan lain yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus Pusat. ----------------------------------
3. Musyawarah Anggota mempunyai kekuasaan
untuk : ----------------------------------------------------
a. Menetapkan garis-garis besar kebijakansaan
Asosiasi. -------------------------------------------
b. Melakukan perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga. ----------------------
c. Menerima, mensahkan dan atau menolak
sebagian atau keseluruhan
pertanggungjawaban Dewan Pengurus
Pusat. ----------------------------------------------
d. Memilih Dewan Pengurus Pusat untuk masa
bakti berikutnya. ---------------------------------
e. Menyetujui penetapan Akuntan Publik yang
diusulkan oleh Dewan Pengurus Pusat. -----
4. Musyawarah Anggota dipersiapkan dan
diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat. -----
5. Selain Musyawarah Anggota dapat pula
diselenggarakan Musyawarah Anggota Luar Biasa
yang dapat diadakan setiap waktu atas
permintaan secara tertulis dari paling sedikit 2/3
(dua pertiga) dari jumlah anggota PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA yang sah.-
6. Musyawarah Anggota maupun Musyawarah
Anggota Luar Biasa dipimpin oleh Ketua Umum.
Jika Ketua Umum berhalangan, maka rapat
dipimpin oleh Wakil Ketua Umum atau Sekretaris
Umum atau salah seorang anggota Dewan
pengurus Pusat yang hadir. ---------------------------
7. Susunan Acara dan tata tertib Musyawarah
Anggota maupun Musyawarah Anggota Luar Biasa
disiapkan oleh Dewann Pengurus Pusat dan
disahkan oleh Musyawarah Anggota/Musyawarah
Anggota Luar Biasa. ------------------------------------
8. Dalam Musyawarah Anggota maupun
Musyawarah Anggota Luar Biasa, setiap anggota
PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA yang hadir mempunyai hak 1 (satu)
suara anggota. Dewan Pengurus Pusat dan
Perwakilan Pengurus Pusat Daerah tidak
mempunyai hak suara. ---------------------------------
BAB IX
KORUM DAN KEPUTUSAN
Pasal 23
KORUM
1. Musyawarah Anggota adalah sah apabila dihadiri
oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang-
terdaftar sebagai anggota Asosiasi. -------------------
2. Bila korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
di atas tidak tercapai, maka Musyawarah Anggota
harus ditunda dan selanjutnya harus diadakan
kembali selambat-lambatnya 1 (satu) jam setelah
penundaan dan Musyawarah Anggota dianggap
sah untuk dilanjutkan serta berhak mengambil
keputusan yang mengikat Asosiasi. ------------------
Pasal 24
KEPUTUSAN
1. Semua keputusan yang diambil harus selalu
diusahakan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat. --------------------------------------------------
2. Bila dengan usaha musyawarah dan mufakat
tidak tercapai keputusan, sedangkan keadaan
sangat mendesak, maka keputusan dapat diambil
berdasarkan suara terbanyak biasa. -----------------
3. Apabila dengan pemungutan suara 2 (dua) kali
ternyata jumlah suara sama banyak, maka
keputusan akhir atas suatu rencana dan usulan
serta pertanggungjawaban dianggap ditolak. -------
BAB X
RAPAT KERJA
Pasal 25
1. Rapat Kerja PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun,
dipersiapkan dan diselenggarakan serta dipimpin
oleh Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum atau
Sekretaris Umum atau Ketua Bidang yang
ditunjuk, dihadiri oleh : --------------------------------
a. Dewan Pengurus Pusat; ------------------------
b. Perwakilan Pengurus Daerah; -----------------
c. Anggota PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA; -------------------------
2. Rapat Kerja di Daerah diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun,
dipersiapkan dan diselenggarakan serta dipimpin
oleh Perwakilan Pengurus Daerah, dihadiri oleh : -
a. Perwakilan Pengurus Pusat di Daerah; ------
b. Anggota di Daerah; ------------------------------
3. Rapat Kerja merupakan forum komunikasi antara
Dewan Pengurus Pusat dengan Perwakilan
Pengurus Daerah serta antara Dewann Pengurus
Pusat dengan Anggota atau antara Perwakilan
Pengurus Daerah dengan Anggota di Daerah
untuk membicarakan masalah pelaksanaan
program kerja dan hal-hal lain yang dianggap
perlu. ------------------------------------------------------
4. Keputusan Rapat Kerja diambil melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat. -------------
BAB XI
SEKRETARIAT
Pasal 26
PELAKSANAAN SEKRETARIAT
1. Asosiasi mempunyai Kantor Sekretariat yang
dipimpin oleh Sekretaris Umum (Secretary
General) atau jika Sekretaris Umum (Secretary
General) berhalangan, maka selah seorang
Pengurus Pusat yang ditunjuk oleh Ketua Umum.
2. Dalam pelaksanaan harian pada Sekretariat Pusat
diangkat seorang Kepala Kantor (Office Manager).
Pada setiap Sekretariat di Daerah dapat diangkat
seorang Sekretaris Eksekutif. -------------------------
3. Kepala Kantor (Office Manager), Sekretaris
Eksekutif dan Staff Secretariat PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA diangkat
dan diberhentikan oleh Dewan pengurus Pusat. ---
4. Kepala Kantor (Office Manager), Sekretaris
Eksekutif dan Staff Sekretariat adalah tenaga-
tenaga tetap yang menerima gaji. ---------------------
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 27
SUMBER KEUANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Keuangan PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA diperoleh dari : ---------------------------
a. Uang pangkal. ------------------------------------
b. Uang iuran. ---------------------------------------
c. Sumbangan-sumbangan yang tidak
mengikat serta yang diperoleh dengan cara
yang tidak bertentangan dengan perundang-
undangan yang berlaku. ------------------------
d. Pendapatan lainnya melalui usaha-usaha
yang sah. ------------------------------------------
2. Pengurus memberikan laporan dan
pertanggungjawaban keuangan dan
perbendaharaan kepada Musyawarah Anggota dan
diwajibkan melakukan pencatatan dan
pengurusan atas seluruh kekayaan dan
penggunaan keuangan Asosiasi selama masa
baktinya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan
untuk pertanggungjawaban keuangan tahun
pertama akan diumumkan kepada anggota setelah
diaudit. ----------------------------------------------------
3. Tahun buku bagi pencatatan keuangan Asosiasi
menggunakan tahun Takwin dan Dewan Pengurus
Pusat tetap mempertanggungjawabkan keuangan
dan kekayaan Asosiasi untuk masa sesudah
tahun Takwin dalam hal masa baktinya berakhir
tidak pada akhir tahun Takwin. ----------------------
4. Laporan pertanggungjawaban keuangan dan
perbendaharaan Asoisaisi harus telah diadut oleh
Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Dewan
Pengurus Pusat dan disetujui dalam Musyawarah
Anggota. ---------------------------------------------------
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN
RUMAH TANGGA (AD/ART) ATAU PEMBUBARAN
ASOSIASI
Pasal 28
KETENTUAN KHUSUS
1. Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) atau pembubaran PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA hanya
dapat dilakukan dengan Musyawarah Anggota
yang khusus diadakan untuk maksud tersebut
dan Pembuatan PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA atas permintaan dari
sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen)
ditamban 1 (satu) dari jumlah anggota yang
terdaftar secara sah. ------------------------------------
2. Musyawarah Anggota Khusus Perubahan atau
Pembubaran PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA adalah sah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah seluruh anggota yang sah terdaftar dan
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah anggota yang hadir. ----------------
3. Apabila telah ada keputusan-keputusan
pembubaran sebagaiman tersebut dalam ayat 2 di
atas, maka Musyawarah Anggota harus
membentuk sebuah Panitia Likuidasi yang terdiri
dari Dewan Pengurus Pusat, Perwakilan Pengurus
Pusat di Daerah dan Anggota, dengan tugas
menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembubaran Asosiasi. --------
4. Musyawarah Anggota menetapkan pedoman tugas
Panitia Likuidasi dan memberikan wewenang
penuh kepada Panitia Likuidasi bertindak khusus
untuk dan atas nama ASOSIASI PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA termasuk
penyerahan sisa kekayaan apabila masih ada,
kepada pihak-pihak yang ditetapkan oleh
musyawarah. ---------------------------------------------
5. Selama Panitia Likuidasi melaksanakan tugas-
tugasnya, selama itu pula seluruh kegiatan
Asosiasi dibekukan. -------------------------------------
- Segera setelah tugas-tugas Panitia Likuidasi selesai
maka pada saat itu pula ASOSIASI PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDONESIA dinyatakan bubar
menurut hukum. -----------------------------------------------
BAB XIV
ANGGARAN RUMAH TANGGA ATAU PEMBUBARAN
ASOSIASI
Pasal 29
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.---
2. Anggaran Rumah Tangga disiapkan oleh Dewan
Pengurus Pusat untuk disahkan dalam
Musyawarah Anggota atau Musyawarah Anggota
Luar Biasa. -----------------------------------------------
3. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar. --------------
BAB XV
PENUTUP
Pasal 30
Untuk pertama kalinya telah diangka sebagai : -----------
-Ketua Umum : ………
-Sekretaris Jenderal :
-Wakil Sektetaris Jenderal :
-B e n d a h a r a :
-Wakil Bendahara :
-Wakil Ketua Bidang Hukum :
-Wakil Ketua Bidang Organisasi :
- Wakil Ketua Bidang Operasional & Humas :
-Wakil Ketua Bidang Kelembagaan :
- Akhirnya (para-) penghadap bertindak sebagaimana
tersebut diatas menerangkan : -------------------------------
- bahwa dengan ini menjamin akan kebenaran identitas
sesuai tanda pengenal yang disampaikan kepada Notaris
dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut
dan selanjutnya menyatakan telah mengerti dan
memahami isi akta ini, -----------------------------------------
- bahwa apabila dikemudian hari ternyata terjadi
perselisihan atau sengketa atau pelaporan mengenai
akta ini yang dibuat antara dan/atau oleh (para-)
penghadap maupun pihak lain dari segala sesuatu yang
berhubungan dengan akta ini dan/atau tindak lanjut
dengan akta ini, maka membebaskan Notaris selaku
Pejabat Umum maupun pejabat yang terkait dan saksi-
saksi dari segala tuntutan/gugatan hukum dan/atau
laporan, baik perdata, tata usaha negara maupun
pidana, termasuk tetapi tidak terbatas pada tuntutan
yang dilakukan melalui kuasanya atau pengacara, -------
- bahwa apabila ternyata (para-) penghadap lalai dan
tidak memenuhi maksud tersebut di atas dan tetap
melakukan penuntutan dan/atau pelaporan terhadap
Notaris dan/atau pejabat yang terkait, maka (para-)
penghadap dengan ini memberi kuasa kepada Notaris
dan/atau pejabat yang terkait dan saksi-saksi, untuk
dan atas nama (para-) penghadap melakukan
pencabutan terhadap tuntutan/gugatan dan/atau
laporan tersebut di atas pada instansi yang berwenang
maupun kuasanya atau pengacara, tidak ada yang
dikecualikan. ----------------------------------------------------
- bahwa dengan telah dilakukan pembacaan akta ini,
maka (para-) penghadap yang bertanggung jawab atas
isi akta ini. -------------------------------------------------------
- bahwa apabila dalam pengeluaran
salinan/kutipan/petikan dari minuta akta (akta otentik)
ini terdapat kekeliruan atau kesalahan ketik, maka
Notaris akan melakukan pembetulan kesalahan ketik
yang disesuaikan pada minuta akta (akta otentiknya). --
----------------------- DEMIKIAN AKTA INI -----------------------

Anda mungkin juga menyukai