Pasal 19
PERSYARATAN PENGURUS
Para anggota Pengurus PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
------------------------------------------------
1. Pemegang Sertipikat Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun yang berkedudukan hukum di
Indonesia. -------------------------------------------------
2. Berdomisili di Ibukota Republik Indonesia untuk
tingkat Pusat di Ibukota Propinsi untuk tingkat
Daerah.
----------------------------------------------------
3. Mempunyai kehalian, kemampuan kepmimpinan
dan integritas pribadi serta bersedia mengabikan
tenaga dan pikiran untuk kepentingan PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA. ------------
4. Yang bersangkutan adalah anggota biasa yang
memenuhi kriteria sesuai Pasal 8 dan 9 Anggaran
Dasar PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA. ----------------------------------------------
5. Menandatangani pakta integritas. --------------------
BAB VII
PEMBINA, PENASEHAT DAN PENETAPANNYA
Pasal 20
PEMBINA DAN PENASEHAT
1. Pembina PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA adalah menteri perumahan Republik
Indonesia dan Ketua Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Republik Indonesia. -----------------------------
2. Penasehat PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA terdiri dari perorangan yang telah
berjasa dalam mengembangkan Properti Strata
Title di Indonesia yang diangkat dan ditetapkan
oleh Dewan Pengurus Pusat. --------------------------
Pasal 21
PENETAPAN
1. Penetapan Pembina Asosiasi dilakukan atas
kesediaan yang bersangkutan. ------------------------
2. Penetapan sebagai Penasehat Asosiasi dilakukan
atas kesediaan yang bersangkutan dan dapat
ditetapkan kembali untuk masa bakti berikutnya.
BAB VIII
MUSYAWARAH-MUSYAWARAH
Pasal 22
MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Musyawarah anggota merupakan kekuasaan
tertinggi Asosiasi dan dilaksanakan 1 (satu) tahun
sekali, selambat-lambatnya tanggal ………. ,
Apabila terjadi penundaan, maka Dewan
Pengurus Pusat akan memberitahukan kepada
para anggota selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum tanggal………………. -------------------------
2. Musyawarah Anggota dihadiri oleh : -----------------
a. Dewan Pengurus Pusat; ------------------------
b. Perwakilan Pengurus Daerah; -----------------
c. Anggota PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA; -------------------------
d. Undangan lain yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus Pusat. ----------------------------------
3. Musyawarah Anggota mempunyai kekuasaan
untuk : ----------------------------------------------------
a. Menetapkan garis-garis besar kebijakansaan
Asosiasi. -------------------------------------------
b. Melakukan perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga. ----------------------
c. Menerima, mensahkan dan atau menolak
sebagian atau keseluruhan
pertanggungjawaban Dewan Pengurus
Pusat. ----------------------------------------------
d. Memilih Dewan Pengurus Pusat untuk masa
bakti berikutnya. ---------------------------------
e. Menyetujui penetapan Akuntan Publik yang
diusulkan oleh Dewan Pengurus Pusat. -----
4. Musyawarah Anggota dipersiapkan dan
diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat. -----
5. Selain Musyawarah Anggota dapat pula
diselenggarakan Musyawarah Anggota Luar Biasa
yang dapat diadakan setiap waktu atas
permintaan secara tertulis dari paling sedikit 2/3
(dua pertiga) dari jumlah anggota PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA yang sah.-
6. Musyawarah Anggota maupun Musyawarah
Anggota Luar Biasa dipimpin oleh Ketua Umum.
Jika Ketua Umum berhalangan, maka rapat
dipimpin oleh Wakil Ketua Umum atau Sekretaris
Umum atau salah seorang anggota Dewan
pengurus Pusat yang hadir. ---------------------------
7. Susunan Acara dan tata tertib Musyawarah
Anggota maupun Musyawarah Anggota Luar Biasa
disiapkan oleh Dewann Pengurus Pusat dan
disahkan oleh Musyawarah Anggota/Musyawarah
Anggota Luar Biasa. ------------------------------------
8. Dalam Musyawarah Anggota maupun
Musyawarah Anggota Luar Biasa, setiap anggota
PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA yang hadir mempunyai hak 1 (satu)
suara anggota. Dewan Pengurus Pusat dan
Perwakilan Pengurus Pusat Daerah tidak
mempunyai hak suara. ---------------------------------
BAB IX
KORUM DAN KEPUTUSAN
Pasal 23
KORUM
1. Musyawarah Anggota adalah sah apabila dihadiri
oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang-
terdaftar sebagai anggota Asosiasi. -------------------
2. Bila korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
di atas tidak tercapai, maka Musyawarah Anggota
harus ditunda dan selanjutnya harus diadakan
kembali selambat-lambatnya 1 (satu) jam setelah
penundaan dan Musyawarah Anggota dianggap
sah untuk dilanjutkan serta berhak mengambil
keputusan yang mengikat Asosiasi. ------------------
Pasal 24
KEPUTUSAN
1. Semua keputusan yang diambil harus selalu
diusahakan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat. --------------------------------------------------
2. Bila dengan usaha musyawarah dan mufakat
tidak tercapai keputusan, sedangkan keadaan
sangat mendesak, maka keputusan dapat diambil
berdasarkan suara terbanyak biasa. -----------------
3. Apabila dengan pemungutan suara 2 (dua) kali
ternyata jumlah suara sama banyak, maka
keputusan akhir atas suatu rencana dan usulan
serta pertanggungjawaban dianggap ditolak. -------
BAB X
RAPAT KERJA
Pasal 25
1. Rapat Kerja PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun,
dipersiapkan dan diselenggarakan serta dipimpin
oleh Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum atau
Sekretaris Umum atau Ketua Bidang yang
ditunjuk, dihadiri oleh : --------------------------------
a. Dewan Pengurus Pusat; ------------------------
b. Perwakilan Pengurus Daerah; -----------------
c. Anggota PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA; -------------------------
2. Rapat Kerja di Daerah diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun,
dipersiapkan dan diselenggarakan serta dipimpin
oleh Perwakilan Pengurus Daerah, dihadiri oleh : -
a. Perwakilan Pengurus Pusat di Daerah; ------
b. Anggota di Daerah; ------------------------------
3. Rapat Kerja merupakan forum komunikasi antara
Dewan Pengurus Pusat dengan Perwakilan
Pengurus Daerah serta antara Dewann Pengurus
Pusat dengan Anggota atau antara Perwakilan
Pengurus Daerah dengan Anggota di Daerah
untuk membicarakan masalah pelaksanaan
program kerja dan hal-hal lain yang dianggap
perlu. ------------------------------------------------------
4. Keputusan Rapat Kerja diambil melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat. -------------
BAB XI
SEKRETARIAT
Pasal 26
PELAKSANAAN SEKRETARIAT
1. Asosiasi mempunyai Kantor Sekretariat yang
dipimpin oleh Sekretaris Umum (Secretary
General) atau jika Sekretaris Umum (Secretary
General) berhalangan, maka selah seorang
Pengurus Pusat yang ditunjuk oleh Ketua Umum.
2. Dalam pelaksanaan harian pada Sekretariat Pusat
diangkat seorang Kepala Kantor (Office Manager).
Pada setiap Sekretariat di Daerah dapat diangkat
seorang Sekretaris Eksekutif. -------------------------
3. Kepala Kantor (Office Manager), Sekretaris
Eksekutif dan Staff Secretariat PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA diangkat
dan diberhentikan oleh Dewan pengurus Pusat. ---
4. Kepala Kantor (Office Manager), Sekretaris
Eksekutif dan Staff Sekretariat adalah tenaga-
tenaga tetap yang menerima gaji. ---------------------
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 27
SUMBER KEUANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Keuangan PENGHUNI RUMAH SUSUN SELURUH
INDONESIA diperoleh dari : ---------------------------
a. Uang pangkal. ------------------------------------
b. Uang iuran. ---------------------------------------
c. Sumbangan-sumbangan yang tidak
mengikat serta yang diperoleh dengan cara
yang tidak bertentangan dengan perundang-
undangan yang berlaku. ------------------------
d. Pendapatan lainnya melalui usaha-usaha
yang sah. ------------------------------------------
2. Pengurus memberikan laporan dan
pertanggungjawaban keuangan dan
perbendaharaan kepada Musyawarah Anggota dan
diwajibkan melakukan pencatatan dan
pengurusan atas seluruh kekayaan dan
penggunaan keuangan Asosiasi selama masa
baktinya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan
untuk pertanggungjawaban keuangan tahun
pertama akan diumumkan kepada anggota setelah
diaudit. ----------------------------------------------------
3. Tahun buku bagi pencatatan keuangan Asosiasi
menggunakan tahun Takwin dan Dewan Pengurus
Pusat tetap mempertanggungjawabkan keuangan
dan kekayaan Asosiasi untuk masa sesudah
tahun Takwin dalam hal masa baktinya berakhir
tidak pada akhir tahun Takwin. ----------------------
4. Laporan pertanggungjawaban keuangan dan
perbendaharaan Asoisaisi harus telah diadut oleh
Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Dewan
Pengurus Pusat dan disetujui dalam Musyawarah
Anggota. ---------------------------------------------------
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN
RUMAH TANGGA (AD/ART) ATAU PEMBUBARAN
ASOSIASI
Pasal 28
KETENTUAN KHUSUS
1. Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) atau pembubaran PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA hanya
dapat dilakukan dengan Musyawarah Anggota
yang khusus diadakan untuk maksud tersebut
dan Pembuatan PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA atas permintaan dari
sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen)
ditamban 1 (satu) dari jumlah anggota yang
terdaftar secara sah. ------------------------------------
2. Musyawarah Anggota Khusus Perubahan atau
Pembubaran PENGHUNI RUMAH SUSUN
SELURUH INDONESIA adalah sah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah seluruh anggota yang sah terdaftar dan
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah anggota yang hadir. ----------------
3. Apabila telah ada keputusan-keputusan
pembubaran sebagaiman tersebut dalam ayat 2 di
atas, maka Musyawarah Anggota harus
membentuk sebuah Panitia Likuidasi yang terdiri
dari Dewan Pengurus Pusat, Perwakilan Pengurus
Pusat di Daerah dan Anggota, dengan tugas
menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembubaran Asosiasi. --------
4. Musyawarah Anggota menetapkan pedoman tugas
Panitia Likuidasi dan memberikan wewenang
penuh kepada Panitia Likuidasi bertindak khusus
untuk dan atas nama ASOSIASI PENGHUNI
RUMAH SUSUN SELURUH INDONESIA termasuk
penyerahan sisa kekayaan apabila masih ada,
kepada pihak-pihak yang ditetapkan oleh
musyawarah. ---------------------------------------------
5. Selama Panitia Likuidasi melaksanakan tugas-
tugasnya, selama itu pula seluruh kegiatan
Asosiasi dibekukan. -------------------------------------
- Segera setelah tugas-tugas Panitia Likuidasi selesai
maka pada saat itu pula ASOSIASI PENGHUNI RUMAH
SUSUN SELURUH INDONESIA dinyatakan bubar
menurut hukum. -----------------------------------------------
BAB XIV
ANGGARAN RUMAH TANGGA ATAU PEMBUBARAN
ASOSIASI
Pasal 29
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.---
2. Anggaran Rumah Tangga disiapkan oleh Dewan
Pengurus Pusat untuk disahkan dalam
Musyawarah Anggota atau Musyawarah Anggota
Luar Biasa. -----------------------------------------------
3. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar. --------------
BAB XV
PENUTUP
Pasal 30
Untuk pertama kalinya telah diangka sebagai : -----------
-Ketua Umum : ………
-Sekretaris Jenderal :
-Wakil Sektetaris Jenderal :
-B e n d a h a r a :
-Wakil Bendahara :
-Wakil Ketua Bidang Hukum :
-Wakil Ketua Bidang Organisasi :
- Wakil Ketua Bidang Operasional & Humas :
-Wakil Ketua Bidang Kelembagaan :
- Akhirnya (para-) penghadap bertindak sebagaimana
tersebut diatas menerangkan : -------------------------------
- bahwa dengan ini menjamin akan kebenaran identitas
sesuai tanda pengenal yang disampaikan kepada Notaris
dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut
dan selanjutnya menyatakan telah mengerti dan
memahami isi akta ini, -----------------------------------------
- bahwa apabila dikemudian hari ternyata terjadi
perselisihan atau sengketa atau pelaporan mengenai
akta ini yang dibuat antara dan/atau oleh (para-)
penghadap maupun pihak lain dari segala sesuatu yang
berhubungan dengan akta ini dan/atau tindak lanjut
dengan akta ini, maka membebaskan Notaris selaku
Pejabat Umum maupun pejabat yang terkait dan saksi-
saksi dari segala tuntutan/gugatan hukum dan/atau
laporan, baik perdata, tata usaha negara maupun
pidana, termasuk tetapi tidak terbatas pada tuntutan
yang dilakukan melalui kuasanya atau pengacara, -------
- bahwa apabila ternyata (para-) penghadap lalai dan
tidak memenuhi maksud tersebut di atas dan tetap
melakukan penuntutan dan/atau pelaporan terhadap
Notaris dan/atau pejabat yang terkait, maka (para-)
penghadap dengan ini memberi kuasa kepada Notaris
dan/atau pejabat yang terkait dan saksi-saksi, untuk
dan atas nama (para-) penghadap melakukan
pencabutan terhadap tuntutan/gugatan dan/atau
laporan tersebut di atas pada instansi yang berwenang
maupun kuasanya atau pengacara, tidak ada yang
dikecualikan. ----------------------------------------------------
- bahwa dengan telah dilakukan pembacaan akta ini,
maka (para-) penghadap yang bertanggung jawab atas
isi akta ini. -------------------------------------------------------
- bahwa apabila dalam pengeluaran
salinan/kutipan/petikan dari minuta akta (akta otentik)
ini terdapat kekeliruan atau kesalahan ketik, maka
Notaris akan melakukan pembetulan kesalahan ketik
yang disesuaikan pada minuta akta (akta otentiknya). --
----------------------- DEMIKIAN AKTA INI -----------------------