Anda di halaman 1dari 1

HOAX DAN PENCURIAN IDENTITAS MARAK

SELAMA PANDEMI COVID-19


Fenomena dan diskusi tentang perilaku tidak etis dan penipuan kian marak terjadi,
ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Mudahnya akses internet
sekarang memicu peningkatan kasus perilaku tidak etis via internet. Selain itu pula adanya
pandemi covid-19 ini menjadikan banyak orang lebih aktif dalam menggunakan internet.
Pandemi covid-19 membuat banyak merasa jenuh karena aktivitas yang terbatas. Hingga
akhirnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya new-normal dimana
masyarakat dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru ditengah pandemic covid-19.
Sayangnya banyak masyarakat yang belum memahami maksud dari new normal itu sendiri,
sehingga munculnya banyak pro dan kontra yang menyebabkan sentiment netizen naik dan
membuat etika bersosial media hilang karena adanya adu pendapat satu dengan lainnya.
Konsep dari new normal paling ramai dibahas pada platform Twitter, berbagai tweet muncul
dengan maksud yang berbeda- beda. Perbedaan pendapat ini menyebabkan banyak sekali
cuitan tidak enak dipandang atau dibaca, bahkan ada yang saling menjatuhkan atau sampai
syberbullying. Banyak orang di PHK yang membuat angka pengangguran meningkat dimana
hal tersebut menyebabkan banyaknya kasus penipuan atau pencurian identitas guna
mendapatkan penghasilan akibat kehilangan pekerjaan.

Lagi-lagi kasus seperti itu banyak ditemukan pada platform social media Twitter.
Kasus pencurian identitas marak terjadi karena semua orang mulai stress akibat pandemic
covid-19 dan memilih untuk melakukan penipuan terhadap sesama dengan menggunakan
identitas orang lain. Paling banyak dijumpai adalah kasus Penipuan namun pelaku
menggunakan identitas orang lain sehingga sulit untuk dilacak. Biasanya orang orang tersebut
akan menggunakan foto profil orang lain, dan menggunakan jasa convert uang untuk
menghilangkan jejak transaksi, lalu akan memblockir semua akun yang berhubungan dengan
korban. Selain penipuan dan penyalahgunaan identitas penyebaran berita hoax juga menjadi
perilaku tidak etis yang marak terjadi ditengah pandemic. Berbagai berita hoax ditayangkan
dan disebarkan melalui berbagai media dengan memanfaatkan internet. Seharusnya
pemerintah harus mulai bisa memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi ini.
Respons empati sangat penting untuk menunjukkan kepedulian pemerintah kepada rakyatnya.
Jika empati tidak ditunjukkan, maka ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah bakal
meningkat. Pada akhirnya masyarakat akan sulit diajak bekerja sama menanggulangi krisis
Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai