Dokumen:
Disusun Oleh
Disetujui Oleh
Asisten Dosen
4 Kekuatan Sediaan 20 %
Halaman2dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Dimensi - -
11 Kerapatan - -
Halaman3dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Halaman4dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
menghasilkan kerusakan ultra struktural pada melanosit normal . Krim AZA telah dilaporkan
bermanfaat dalam pengobatan melasma.Keuntungan tertentu dari terapi AZA termasuk keamanan
yang baik dan profil efek samping yang ringan termasuk dermatitis kontak iritan. AZA non-
teratogenik, dan tidak mengurangi resistensi dalam Propionibacterium acnes . (Cosmetic
formulation of Skin Care Products : 207)
2. Azelaic Acid adalah salah satu zat aktif obat yang diaplikasikan secara topikal yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium spp. dan mengurangi keratinisasi. Azelaic
acid juga digunakan dalam pengobatan topikal jerawat inflamasi ringan hingga sedang dan untuk
papula dan pustula inflamasi rosacea ringan hingga sedang(Martindale : 1589).
3. Azelaic Acid adalah salah satu obat yang digunakan sebagai anti acne topikal yang memperbaiki
jerawat vulgaris dengan menormalkan proses keratin dan mengurangi pembentukan microkomedo
selain itu azelaic acid lebih efektif terhadap lesi yang mengalami inflamasi maupun tidak (Drugbank
Azelaic Acid)
4. Azelaic Acid dijadikan terapi dalam pengobatan inflamasi jerawat karena kelebihannya tidak adanya
efek samping di sistemik (dibandingkan dengan efek samping antibiotik oral), tidak adanya reaksi
sensitif jika dibandingkan dengan efek benzoyl peroksida, dan potensial untuk mengiritasi sangat
mudah jika dibandingkan dengan tretionin (Commite of Experts on Cosmetic Product : 54).
Halaman5dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Gliserin (Humektan)
1. Gliserin merupan salah satu bahan tambahan yang sering digunakan dalam formulasi dan kosmetik
farmasi topikal, digunakan terutama sebagai humektan dan emoliennya dengan konsentrasi ≤30%,
selain itu, gliserin juga dapat digunakan sebagai pelarut dalam sediaan (Excipient 6th : 283)
Pelembab ini berfungsi untuk mempertahankan kelembaban pada kulit setelah diaplikasikan.
Contoh yang paling sering digunakan adalah gliserin (Fastrack:86).
2. Gliserin atau gliserol dapat digunakan dalam formulasi sediaan kosmetik seperti krim sebagai agen
pengemulsi ataupun emolien (Handbook of cosmetic : 447).
3. Gliserin adalah contoh humektan yang sesuai yang bisa digunakan pada produk farmasi terutama
pada aplikasi eksternal. Selain itu, gliserin juga dapat digunakan untuk mencegah produk mengering
setelah diaplikasikan ke kulit. Dapat juga ditambahkan ke formulasi emulsi untuk mengurangi
penguapan air, baik dari produk yang dikemas saat penutupan atau dari permukaan kulit setelah
digunakan. Selain itu, gliserin memiliki kemampuan menyerap lembab yang lebih baik dibandingkan
dengan propilen glikol ataupun polietilen glikol (Aulton : 351).
Halaman6dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Purified Water
1. Pelarut yang paling sering digunakan sebagai pelarut dalam sediaan farmasi adalah air, karena
memiliki kompatibilitas fisiologis dan kurang toksik. Air memiliki konstanta dielektrik yang
tinggi,yangsangat penting untukmemastikan distribusi berbagai macam bahan sehingga dapat
terionisasi (Aulton : 311).
2. Air yang dimurnikan memiliki kontaminasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan air minum biasa,
dan hanya memiliki 1% padatan yang terlarut, air juga memiliki kontaminan yang terkontrol
(Ansel :337).
3. Air murni diperoleh melalui deionisasi, distilasi, pertukaran ion, osmosis balik dan filtrasi sehingga
lebih aman dibandingkan dengan menggunakan air steril yang mudah kehilangan karakteristik pada
penyimpanan yang kurang tepat (Remington : 746).
Purified Water
1. Parafin cair sering digunakan dalam formulasi sediaan topikal seperti komponen dari krim. Parafin
cair digunakan untuk meningkatkan titik lebur pada suatu formula atau meningkatkan kekakuan
(Excipient 6th : 474)
2. Parafin merupakan suatu basis hidrokarbon yang dapat mengurangi pengguapan air dari kulit.
Memiliki resistensi yang baik pada kulit, bersifat hidrofobik dann dapat menyebar merata dalam
kulit (Fasstrack: 90)
3. Parafin cair merupakan suatu bahan yang sering digunakan dalam sediaan semi padat seperti krim
karena parafin cair dapat mengurangi difusi air dalam kulit hingga 50% (Cosmetics Science and
Tecnology: 716)
Halaman7dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Assay
1. Assay digunakan untuk memenuhi standar identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian yang ditetapkan
dalam farmakope, biasanya digunakan metode kromatografi untuk deteksi dan kuantisasi (PDF Vol 1 :
139)
2. Penetapan kadar dengan melihat absorbansi yang diukur pada spektrofotometer UV panjang
gelombang 210 nm (Bajaj, 2015)
pH
1. Harga pH merupakan harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH meter) yang sesuai yang telah
dilakukan sebagaimana mestinya (FI IV : 1039)
2. Pengukuran pH dengan menggunakan pH meter pada suhu 27 oC (Bajaj, 2015)
Viskositas
1. Kekentalan merupakan suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk megalir.
Metode yang digunakan untuk pengukuran umumnya meliputi penetapan waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah volume tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler (FI IV:1037)
2. Viskositas diukur dengan Viskometer Brook Field, menggunakan spindel CP-52 (Bajaj, 2015)
3. Viskositas untuk sediaan krim yang ditentukan yaitu pada range 100.000-300.000 cps (PDF Dyspers
system : 504)
Halaman8dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
tutup tidak terlepas atau bocor selama pengiriman (Niazi, Sarfaraz K : 53)
Mikroba Patogen
Menurut Peraturan Kepala BPOM RI No.HK.03.123.07.11.6662 Tahun 2011, cemaran mikroba dalam
kosmetika sebagai berikut :
1. Angka Lempeng Total : ≤103 koloni/ml
2. Angka Kapang Khamir : ≤103 koloni/ml
3. Pseudomonas aeruginosa : negatif/ ml
4. Staphylococcus aureus : negatif/ml
5. Candida albicans : negatif/ml (BPOM)
A. Uraian Farmakologi
Halaman9dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Halaman10dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
17 Rumus Bangun
Halaman11dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
19 Spektrum Inframerah
20 Termogram (DSC)
Halaman12dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
A. Gnanamani, G. Sailakshmi, Tapas Mitra. Use Of Dicarboxylic Acid (Azelaic Acid) To Prepare Carbohydrate And Protein
Based Scaffold Biopolymer With Improved Mechanical And Thermal Property For Biomedical. Applications Biomater.
Artif. Organs, 26(4), 183-196 (2012).
22 Difraktogram Sinar-X
Halaman13dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Halaman14dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
C. Uraian Stabilitas
Halaman15dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
1 Nama Trietanolamin
2 Nama IUPAC 2,2’,2”-nitrilotri(ethan-1-ol)
C6H15NO3
3 Rumus Molekul
Halaman16dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
1 Nama Glycerol
2 Nama IUPAC Propane-1,2,3-triol
C3H8O
3 Rumus Molekul
Halaman17dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
9 pH (Dalam Larutan) -
10 Higroskopisitas -
11 Stabilitas Gliserin dapat terkristalisasi pada suhu rendah
Gliserin akan meledak jika bercampur dengan reduktor kuat
12 Inkompatibilitas
seperti kalium permanganat.
13 Penanganan Pelindung mata dan handscoen disarankan.
14 Toksisitas -
15 Saran Penyimpanan Simpan di wadah yang kering dan ditempat dingin.
16 Konsentrasi ≤30%
Halaman18dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
16 Konsentrasi 2-5 %
Halaman19dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
1 Nama Propylparaben
Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl
ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
2 Nama IUPAC butex; Propyl Chemosept; propylisparahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate;
Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept P; Uniphen P-23
C10H12O3
3 Rumus Molekul
180,20
4 Berat Molekul
Halaman20dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
1 Nama Water
6 Titik Lebur -
Dalam Air -
7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Tercampurdenganpelarut polar
8 PKa -
9 pH (Dalam Larutan) 7
10 Higroskopisitas -
Air stabil secara kimiawi di semua keadaan fisik (es, cairan, dan
11 Stabilitas uap). Air untuk tujuan tertentu harus disimpan dalam wadah yang
sesuai
Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lainnya yang
rentan terhadap hidrolisis (dekomposisi dengan adanya air atau
uap air) pada suhu sekitar dan tinggi. Air dapat bereaksi keras
dengan logam alkali dan cepat dengan logam alkali dan oksida,
12 Inkompatibilitas
seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi
dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai
komposisi, dan dengan bahan organik dan kalsium karbida
tertentu
Keamanannya dalam formulasi farmasi tidak diragukan lagi
asalkan memenuhi standar kualitas untuk kandungan potensi dan
mikroba, Air putih dianggap sedikit lebih beracun saat disuntikkan
13 Penanganan
ke hewan laboratorium daripada larutan garam fisiologis seperti
garam normal. Penelanan sejumlah besar air dapat menyebabkan
keracunan air, dengan gangguan keseimbangan elektrolit
14 Toksisitas LD50(mouse, IP): 25 g/kg
Halaman21dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
1 Nama Paraffin
Bentuk Cair
Warna Tidak berwarna atau putih
5 Pemerian
Bau Idak berbau
Rasa -
6 Titik Lebur 95o-105o C
Dalam Air Tidak larut dalam air
7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Larut dalam eter, dan klorofom
8 pKa -
9 pH (Dalam Larutan) -
10 Higroskopisitas -
11 Stabilitas Stabil
12 Inkompatibilitas -
13 Penanganan -
14 Toksisitas Parafin tidak bersifat toksik
Simpan dalam wadah tertutup rapat
15 Saran Penyimpanan
16 Konsentrasi 4%
Halaman22dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
TE2101
8 TB-OH-PA-01 Timbangan Ohaus Tipe PA214 - 1 SOP-LABFAR-A2-012
9 PH-LU-00-01 pH meter Lutron - 1 SOP-LABFAR-A2-032
10 AG-TG-00-00 Termometer - 2 SOP-LABFAR-A2-003
11 - Homogenizer - 1 SOP-LABFAR-A2-003
12 - Botol Cokelat - q.s -
13 - Vial - q.s -
14 - Kaca Arloji - 2 -
15 - Kertas Perkamen - 1 Pack -
16 - Cawan Porselen - q.s -
17 - Sendok Tanduk - 1 -
18 - Pot Sampel - q.s -
19 AG-BP-00-00 Batang Pengaduk - 1 SOP-LABFAR-A1-016
20 AG-PT-00-00 Pipet Tetes - 3 SOP-LABFAR-A1-017
Nilai
No. Quality Attribute Ref Spesifikasi Ref Rujukan Metode
(Nilai Target
QA)
FISIKA
Kental,
1 Organoleptis - putih, tidak - Pengamatan visual
berbau
2 Viskositas Journal 8000 ± 500 Journal Alat Viskometer
Halaman23dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
chemical chemical
and and
Pharmace cps Pharmace
utical utical
research research
Wadah
satuan
ganda dan
satuan
tunggal
FI V untuk cairan FI V
3 Torsi (kemasan) Uji kinerja wadah
<1627> digunakan <1627>
untuk
wadah
satuan
tunggal dan
ganda
Journal Journal
chemical chemical
and 5.02 ± 0.21 and
4 Daya Sebar Uji daya sebar
Pharmace mg-cm/sec Pharmace
utical utical
research research
Jurnal Jurnal
Riset Sains Riset
5 Daya Lekat > 4 detik Uji daya lekat
dan Sanis dan
Teknologi Teknologi
KIMIA
Metode
analisis
dengan
kromatogra
fi gas
dengan Uji identifikasi
6 Identifikasi Pubchem Pubchem
deteksi umum <291>
ionisasi
nyala. Batas
deteksi
0.001
mg/sampel
Journal Journal
chemical chemical
and 96.20 ± and Microbial assay
7 Assay
Pharmace 0.73% Pharmace <81>
utical utical
research research
8 pH Journal 5.7 ± 0.23 Journal pH meter
chemical chemical
and and
Halaman24dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Pharmace
Pharmace
utical
utical
research
research
MIKROBIOLOGI
ALT : ≤103
koloni/ml
Uji Batas Mikroba
9 ALT-AKK BPOM 3 FI IV : 852
AKK : ≤10 <51>
koloni/ml
- Pseudom
onas
aerugino
sa :
Negatif/
ml
- S. aureus Uji Batas Mikroba
10 Mikroba Patogen BPOM
<51>
:
Negatif/
ml
Candida
albicans :
Negatif/ml
Halaman25dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Halaman26dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
A. Perhitungan Bahan
Tiap 30 g Azidrenach®Cream mengandung :
Asam azelaic 20 % (Zat Aktif)
Fase minyak :
Asam Strearat 5% (Emulgator)
setil alkohol 3% (Penstabil)
propil paraben 0,05% (Pengawet)
Parafin cair ad 30% (Pembawa fase minyak)
Fase air :
Trietanolamin 2,5% (Emulsifier)
gliserin 10% (Humektan)
metil paraben 0,2% (Pengawet)
purified water ad 70% (Pembawa fase air)
Halaman27dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
70
Fase air : × 80 gram = 56 gram
100
2,5
TEA : × 56 gram = 1,4 gram : 1,13 = 1,23 ml
100
10
Gliserin : × 56 gram = 5,6 : 1,26 = 4,44 ml
100
0,2
Metil paraben : × 56 gram = 0,112 gram
100
Purified water : 16,8 gram – (1,42+5,6+0,112)= 48,88 gram = 48,88 ml
D. Bill of Material
Besar Bets = 100 gram
Item Per Butir Per Bets
Nama Bahan Fungsi
No Jumlah UoM Jumlah UoM
1 Asam azelaic Zat aktif 24 g 80 g
2 Trietanolamin Emulsifier 0,42 g 1,4 g
3 Asam stearat Emulgator 0,36 g 1,2 g
4 Setil alkohol Penstabil 0,22 g 0,48 g
5 Gliserin Humektan 1,68 g 5,6 g
6 Metil paraben Pengawet 0,03 g 0,112 g
7 Propil paraben Pengawet 0,036 g 0,012 g
8 Purified water Pembawa fase
2,13 ml 48,88 ml
air
9 Parafin cair Pembawa fase
7,3 ml 25,06 ml
minyak
10 Tube plastik BKP 1 pcs 2 Pcs
11 Label BKS 1 pcs 2 Pcs
12 Folding Box BKS 1 pcs 2 Pcs
BKP = Bahan Kemas Primer; BKS = Bahan Kemas Sekunder
Rincian Perhitungan:
Halaman28dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Halaman29dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Bagian 13 Referensi
1. Jones, David. 2008. FASTTrack: Pharmaceutics – Dosage Form and Design. Pharmaceutical Press :
London.
2. Lachman, Leon. 2008.et. al. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi 2 Jilid II. Jakarta: UI Press.
3. Swarbrick, J., James C.B., 2007, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Third Edition, Volume 2,
Informa Healthcare USA Inc: New York.
4. Ansel, Howard. 2005. Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System 9 th Edition. China:The
Point.
5. Barel, AO., M. Paye dan H.I Maibach., 2001. Handbook of Cosmetics Science and Technology, Second
Edition. Informa Healtcare USA, Inc. New York.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan; 2014.
7. Aulton, M., E. 2002. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. London: Churchill Living Stone.
8. Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition.
London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.2006. Handbook of
Pharmaceutical Excipient.London: Pharmaceutical Press.
9. Sweetman ,C, Sean. 2009.Martindale thirty sixth edition. London: Pharmaceutical Press.
10. AHFS. 2004. AHFS Drug Information. Bethesda: American Society of Health System Pharmacists.
11. PubChem : Azelaic Acid
12. Material Safety Data Sheet
13. Sagarin, 1957, Cosmetics Science and Technology, Interscience Publisher Ltd, London.
14. Shai, A., H. I. Maibach, and R. Baran. 2009. Handbook of Cosmetics Skin Care, Second edition, Informa
Healthcare, London.
15. Barel, AO., M. Paye dan H.I Maibach., (2009). Handbook of Cosmetic Science and Technology, Third
Edition. Informa Healtcare USA, Inc. New York.
16. Zoe Diana Draelos, Lauren A. Thaman . 2006. Cosmetic formulation of skin care products (Cosmetic
science and technology ; v. 30). New York and London.
17. Elsner , Petera and Maibach,I,Howard. 2000 . Cosmeceuticals (Drugs vs. Cosmetics). New York.
18. Shayne Cox Gad . 2008 . PHARMACEUTICAL MANUFACTURING HANDBOOK Production and Processes.
United States of America
Halaman30dari31
Azidrenach®Cream 20 % / 30 g, 19DRP.SS.A8-71029
Halaman31dari31