Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA BERPIKIR ILMIAH

Kerangka adalah suatu susunan atau suatu yang menyusun, Berpikir adalah
proses dimana dari tidak tau menjadi tau, dan Ilmiah adalah sesuatu yang dapat
dibuktikan kebenarannya. Jadi, kerangka berpikir ilmiah adalah susunan suaatu
proses untuk memperoleh pengetahuan yang sesuai dengan kebenarannya.
A. Kesalahan Berpikir
Terdapat beberapa kesalahan orang dalam menarik kesimpulan,
diantaranya yaitu:
 Fallacy of Dramatic Instens : kesalahan berpikir dengan menyimpulkan
sesuatu dengan penggunaan satu atau dua kasus untuk mendukung argumen
yang bersifat umum. Contohnya di suatu tempat tidak semua sifat orang
sama, pasti berbeda-beda.
 Fallacy of Retrospectiv Determinism : kesalahan berpikir dengan
menyimpulkan bahwa kesalahan di masa lalu itu masih terulang di masa
sekarang. Contohnya selalu mengaitkan suatu masalah dari kejadian masa
lampau, padahal sebenarnya kejadian itu bisa di ubah.
 Post Hoc Ergo Protect Hoc:kesalahan berpikir dengan menyimpulkan
bahwa sebab akibat tidak berkesinambungan. Contohnya pada saat ada
orang tua yang membeda-bedakan anaknya karena menganggap anak
keduanya pembawa berkah karena dia naik pangkat saat melahirkannya dan
menganggap anak pertamanya pembawa sial.
 Fallacy of Misplaced Concretness: kesalahan berpikir dengan
menyimpulkan sesuatu yang dianggap real tetapi sebenarnya hanya ada di
pikiran kita. Contohnya saat kita menganggap hal tersebut benar tetapi
sebenarnya hanya di pikiran kita adanya.
 Argumentum Ad Verecundiam: kesalahan berpikir dengan menyimpulkan
sesuatu dengan berargumen dengan menggunakan otoritas, walaupun
otoritas tersebut bersifat ambigu. Contohnya kita berpendapat bahwa dia
sakit maag karena gejalanya sakit perut padahal yang mengatakan tersebut
seorang penulis.
 Fallacy of Composition: kesalahan berpikir dengan menyimpulkan bahwa
sesuatu yang berhasil pada satu orang pasti juga berhasil untuk semua
orang. Contohnya ketika satu orang di suatu desa sukses maka belum tentu
kita juga akan mendapat kesuksesan yang sama.
 Circular Reasoning: kesalahan berpikir dengan menyimpulkan sesuatu yang
tidak ada kesimpulan yang dihasilkan, hanya berupa argument. Contohnya
pemikiran yang berputar, menggunakan kesimpulan untuk asumsi yang
digunakan lagi untuk kesimpulan lain.
Oleh karena itu, kita harus pintar dan kritis dalam menghadapi kesalahan
berpikir seperti ini agar kesimpulan yang dihasilkan bersifat benar adanya
B. Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu yang telah diketahui dan bisa
diaplikasikan serta bersifat lebih merinci. Sedangkan, pengetahuan adalah
sesuatu yang masih bersifat sekedar tahu atau apa yang diketahui manusia.
1) Ilmu
 Berdasarkan sumbernya, ilmu terbagi atas tiga yaitu:
 Alam semesta: ilmu dapat kita peroleh dari lingkungan sekitar kita.
 Wahyu : ilmu yang dapat kita peroleh dari dari tuhan.
 Akal : ilmu yang diperoleh dari dalam diri manusia.
 Berdasarkan alatnya, ilmu terbagi atas tiga yaitu:
 Panca indera: ilmu dapat diperoleh dengan melihat atau mendengar
melalui panca indera.
 Khayal : ilmu dapat diperoleh dengan berkhayal saja.
 Akal : ilmu dapat diperoleh dari dalam diri manusia sendiri dari
akal manusia. Akal manusia ada yang disebut akal jatuh atau
bersifat subjektif dan akal murni yang bersifat objektif.
2) Pengetahuan
 Konsepsional: berdasarkan konsep dan hasil pikiran yang terdiri dari
konsep jamak dan konsep tunggal.
 Proposisi : berdasarkan usulan
C. Mazhab Berpikir
Mazhab adalah penarikan kesimpulan berdasarkan teori yang ada.
Mashab terbagi atas tiga bagian, yaitu:
a) Materialisme : menarik kesimpulan dari apa yang bisa dilihat dan bisa
dinilai.
b) Skriptualisme : menarik kesimpulan berdasarkan bacaan, buku, atau
kitab.
c) Rasionalisme : menarik kesimpulan berdasarkan sesuatu yang sudah
ada atau berdasarkan keadaan mutlak.
D. Prinsip atau Aturan Berpikir
a) Prinsip Identitas: Prinsip ini menyatakan bahwa sesuatu hanya sama
dengan dirinya sendiri.
b) Prinsip non kontradiksi: Prinsip ini menyatakan bahwa tidak ada
sesuatu pun yang berkontradiksi. Sesuatu berbeda dengan bukan
dirinya.
c) Prinsip kausalitas (Sebab akibat) : Prinsip ini menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu pun yang kebetulan. Setiap sebab melahirkan akibat.
E. Manfaat dari Materi
Dengan diajarkannya materi ini, kita bisa menggali apa itu kerangka
berpikir ilmiah, kita juga dapat mengetahui bagaimana menarik kesimpulan
yang baik sehingga tidak ada kesalahan berpikir, dapat membedakan apa itu
ilmu dan pengetahuan serta sumber-sumbernya.
F. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, ilmu dan
pengetahuan saling berkesinambungan dimana semua pengetahuan sudah
pasti ilmu dan tidak semua ilmu adalah pengetahuan. Ilmu bersumber dari
alam semesta, wahyu dan akal dan ilmu bisa di dapat dari panca indera,
khayal dan akal. Kesalahan berpikir terbagi atas tujuh bagian yang berbeda
serta mazhab berpikir terdapat tiga yang memudahkan untuk menarik
kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai